
awal mula jatuh cinta dengan Subaru itu dari game Gran Turismo 1, disitu saya jatuh cinta dengan peforma Subaru Impreza WRX STi GC series, mulai dari situ saya kenal dengan Subaru. Selain Impreza, saya juga mengenal Legacy dan Alycone awalnya dari Gran Turismo juga. Seiring berjalannya waktu, mulai dari SD hingga umur mencapai kepala 2, saya tetap setia menyukai Subaru. Tahun 2012 saya diberi kesempatan untuk mengganti Crossover SUV saya oleh ortu saya gara2 mobilnya sempit dan kurang nyaman. Syarat penggantinya, Sedan dengan 1500-2000cc.
Saya mulai mencari2 info tentang pengganti CUV saya, kemudian munculah nama2: Vios, Altis, dan Civic. 2 mobil langsung terdepak, yaitu Vios dan Civic. Vios karena buat saya terlalu sempit dan Civic saya udah nggak suka modelnya kecuali FD series (ortu nggak mau ambil bekas, pengalaman buruk ambil mobil bekas). Altis 2.0 seakan sudah mantap, tapi suatu hari kebetulan lewat depan showroom Subaru, saya menyempatkan mampir sejenak karena saya pernah baca kalo Impreza non Turbo mereka harganya sekitar 230-290jt, eh ternyata stok mobilnya sudah habis dan tidak diproduksi lagi, tapi Subaru mengatakan kalo Impreza baru akan keluar pada saat IIMS dan mengatakan harganya kira2 300-400jt. Ya sudah, Altis saya tahan demi Impreza.
Suatu hari saya bertemu dengan seorang pengendara WRX hitam, beliau mengenalkan kepada saya orang Motor Image, bak durian runtuh saya ditawari test drive Subaru Legacy untuk mencoba dan merasakan teknologi Symmetrical AWD. Setelah mencobanya di tol serpong dan sekitaran Bintaro, saya benar2 terkesima dibuatnya hingga bergumam dalam hati "seandainya semua mobil handlingnya seenak ini".
IIMS 2012 pun dimulai dan saya pun akhirnya bisa melihat sosok 4th generation Impreza, pas saya lihat harganya "weleh, 11:12 ama Civic 2.0, Lancer EX, dan Altis 2.0" itulah kalimat pertama yang muncul dari saya. Hati makin mantap dengan Impreza, fitur yang ditawarkan lebih banyak dan build qualitynya menurut saya lebih baik dari pesaingnya. Dengan harga 11:12 dengan pesaingnya saya sudah mendapatkan mobil dengan berpenggerak semua roda (AWD) dengan fitur banyak sekali, berbeda dengan kompetitornya yang downspecnya ampun2an..bbrp bulan kemudian, saya pun meminang Subaru Impreza warna hitam. Impian masa kecil untuk mengendarai Subaru Impreza terjawab sudah, from game to reality, mungkin banyak pengendara Subie jatuh cinta dengan Subie bermula dari game. Saya juga memilih Subaru karena saya bosen dengan yang mainstream..pengen sesuatu yang berbeda, pengen experience yang baru..and let the Impreza, takes me to anywhere i want in any road condition..
Overall mobilnya sangat enak, walaupun agak sedikit lemot di awal tapi begitu diatas 40 kmh dia sudah mulai kencang tarikannya, handling yang sangat impresif, terutama kalo jalanan sedang basah, dan body roll juga terasa minim, dilengkapi dengan transmisi + 6 speed manual yang bisa dimainkan lewat paddleshift, membuat mobil ini cukup irit. untuk interior sih jujur saja, masih sedikit lebih mewah Altis, terutama dengan tidak adanya head Unit touch screen di Impreza (tapi bisa diganti, dan Subaru akan membantu untuk penggantiannya, harga yang saya dapat lebih murah dengan Subaru sendiri daripada toko aftermarket untuk merk yang sama, itupun sudah termasuk pemasangan). Untuk fitur, semuanya mirip Subaru XV, hanya saja MID di Impreza lebih canggih dengan banyak fitur. Ruang untuk penumpang di belakang juga lumayan lega dan posisi duduk pengemudi dan penumpang cukup nyaman. Overall mobil ini memang lebih mengedepankan driving experience dibanding kemewahan.
Untuk interior, kulit yang digunakan di dashboard juga menurut saya cukup bagus. Untuk visibility, WOW...spion luas, dibantu rear camera, dan pemandangan keluar yang baik..
nah ini mobilnya
warna hitam memberikan kesan yang semakin elegan



bagasi yang luas

ban dengan velg 17 inchi

pedalnya memberikan kesan sporty

interior depan

start stop button, head lamp levelizer, VDC button

head unit dan A/C system, head unitnya belom diganti, tapi soundnya juga lumayan cukup enak.

stirnya, ada audio button, cruise control, dan MID button

untuk kursi bayi, sudah ada tempat "pengailnya"


nah ini dia MID nya, ada banyak fitur dan ada fitur rear camera juga (lupa difoto) dan lebih canggih dari XV



kita bisa melihat sistem Symmetrical AWD bekerja

konsumsi bahan bakar, 100 dibagi 8,8 berarti FC saya averagenya 1:11,3, saya belom tau ini miss berapa persen kalo dibandingkan dengan perhitungan manual, kata orang masa break in engine itu mobil masih agak boros, bener nggak ya ?

FC saya dari Bogor ke Jakarta, setiap kali kita menyalakan dan mematikan mobil, akan ada tampilan ini, ini menunjukkan FC kita mulai dari mesin nyala hingga mati, FC yang saya peroleh 1:13,6

mesin FB20 yang mengeluarkan tenaga 150hp

Subaru, Symmetrical AWD since 1972

overall saya sangat mencintai Impreza saya, seperti tagline Impreza di US "Experience Love that Lasts" dan "Love, it's what makes a Subaru, a Subaru" saya juga sangat menyukai pengemudiannya seperti tagline mereka "Confidence in Motion". Saya juga terkagum2 dengan aftersales service and support Subaru, bener2 beyond expectation, mereka sangat helpful dan friendly pula, mungkin ini yang membuat mereka berbeda dengan merk lainnya, hubungan antara Subaru dan kustomernya bener2 deket. Thumbs up buat Subaru !
Plus
- Harga 11:12 dengan kompetitor dan sudah AWD
- Handling dan Driving Experience mantap
- Fitur berlimpah
- Lumayan irit buat AWD
- Visibility keluar oke
Minus
- Tarikan awal agak boyo (efek CVT)
- Ban agak berisik kalo lari 120 keatas
- Interior yang biasa saja
maaf banget reviewnya terkesan asal2an, habis gak tau lagi mau ngomong apa, cuma pengen ngeshare experience doang

i love my Subaru
