










Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Mantap wan..Abu2 wrote:................hanya menikmati jerih payah, hasil peras keringat.....
"mbakkkkk.......mini cooper nya berapa OTR?"
"715jt yg tipe S"
"diskon??"
"nett 700 OTR"
"OK....ini duit nya (ngasi pake Kardus)"
langsung bawa pulang deh minicooper S.....
*mimpi
Wwwaaahhh...ada oom vim...gimana kabarnya oom?masih hobi motret2?:)vim wrote:Om ZombiEE,
boleh ikutan yaMenurut saya sih ini pendapat pribadi, mungkin orang lain berbeda. Ada banyak faktor yang saya harus pertimbangkan untuk memilih mobil, termasuk resale value. Dalam mindset saya, resale value itu sifatnya relatif tidak harus membandingkan dengan harga beli kemudian jualnya/turunnya jadi berapa, karena tidak semua mobil secara overall sama, fairnya kita harus pertimbangkan juga value2 lainnya. Bagi saya pribadi, ada beberapa faktor yang saya pertimbangkan dalam memilih mobil pribadi:
- Kegunaan mobil tersebut apa, untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari, untuk perjalanan bareng keluarga (misalnya dengan anak-anak), untuk hobi atau untuk kebutuhan bisnis.
- Dari fungsi dan fasilitas mobil yang dipilih apakah dalam kategori nyaman, dapat dinikmati dan ada nilai2 plus lain yang tidak ada di mobil sekelas dengan resale value lebih baik misalnya.
- Penyakit dan ketersediaan spare-part untuk mobil tersebut seperti apa.
Mungkin bagi yang punya dana berlebih dapat membeli mobil lebih dari satu untuk setiap kebutuhan, namun bagi yang belum sampai ke kondisi itu, tentunya tidak perlu berkecil hati karena sekarang banyak informasi yang bisa kita dapat dari berbagai media.
Sharing pengalaman:
-------------------
Saat saya memilih Kia Sedona bekas thn 2004, saya pelajari semuanya sampai berkali-kali konsultasi dengan orang bengkel Kia tentang berbagai masalah, sparepart, kondisi mobil dsb (padahal mobilnya belum ada). Saya bersabar mencari mobil bekas dengan kondisi yang paling tidak sesuai dengan kriteria tertentu. Hasilnya, saya mendapatkan mobil tersebut setelah bersabar mencari dan belajar tentang mobil itu selama hampir 11 bulan. Dapat mint condition? Tidak, namun semua penyakit yang ada sudah saya konsultasikan ke bengkel resmi berikut biaya perbaikannya. Karena sudah sesuai dengan budget akhirnya saya ambil dan langsung masuk bengkel. Walhasil sampai saat ini, saya sangat puas dengan fitur, kenyamanan bahkan fleksibilitas dari mobil ini. Kebetulan mobil ini saya tujukan untuk perjalanan dengan keluarga, belum pernah punya mobil yang kursinya bisa disulap jadi ranjang buat anak2 tidurSaat saya beli, resale value memang sudah jatuh, dan saya perhitungkan untuk pemakaian jangka panjang berikut semua komponen yang harus diganti, menurut saya masih bisa ditoleransi.
Saat itu, pertimbangannya bisa saja dengan budget yang mirip saya ambil mobil fast moving dari Toyota/Daihatsu yang memang resale value katanya tinggi, tapi apa yang harus dikorbankan jauh lebih besar (ini menurut saya lo ya, mungkin yg lain beda). Dengan tidak ada fitur keamanan yg memadai, fitur keselamatan, performa dan kenyamanan serta fleksibilitas, saya lebih memilih tidak mengambilnya. Saya tidak ingin main-main dengan mobil yang saya pilih, apalagi bagi saya harga mobil jepang sangat mahal dan saya tidak mampu untuk bisa membelinya (mahal disini dikomparasi antara price dan feature serta faktor2 yang dikorbankan).
Mungkin intinya, bagi saya banyak hal yang harus dipertimbangkan selain resale value. Resale value penting tapi bukan yang utama.
Semoga berkenan
ford escape -nya ngga dibahas pak?vim wrote:Hehehe om ZombiEE inget aja, kabar baik om, masih sih motret cuma udah jarang kebetulan agak sibuk
Untuk menemukan balans sih menurut saya intinya hanya sabar dan banyak belajar aja. Jangan keburu nafsu, wah harus beli mobil yg kalo dijual masih tinggi harganya, karena resale value itu secara teknis bisa saja dikontrol oleh produsen mobil yg bekerja sama dengan penjual mobkas, atau malah mereka sendiri yang menentukan patokan harga. Belum lagi rata2 mobil dengan resale value yang katanya tinggi umumnya juga memiliki peringkat tinggi sebagai mobil urutan teratas yang diincar maling mobil
Kalo saya pribadi berpikir begini om:
1. Kalo kita beli mobil dari keringat yang sudah diperjuangkan sehari-hari, saya pribadi ngga mau sembarang pilih.
2. Resale value harus diseimbangi dengan faktor lainnya. Jgn hanya mengejar resale value tinggi tapi mengorbankan faktor lainnya, apalagi keamanan dan keselamatan, tentunya bukan hal yang bisa dikompromikan.
3. Mengubah mindset. Dari dulu saya pribadi sudah mencoba mengubah mindset, misalnya:
- Saya menganggap mobil jepang itu harganya sangat mahal dan tidak mampu untuk membelinya
- Saya menganggap BBM bersubsidi itu sangat mahal dan tidak mampu mengisi mobil dengan BBM tersebut.
Mengubah mindset memang tidak gampang, tapi asal alasannya tepat, itu akan mengubah cara kita memandang sesuatu. Misalnya, mobil korea itu ugly, lemot, banyak masalah dsb. Sama spt jepang jawabannya, tidak semua begitu. Jepang mendesain mobilnya sendiri dan jarang ada karakter, tapi Korea ada Peter Schreyer (Sang desainer Audi & VW Beetle) yang mendesain Kia dengan karakter "Tiger Nose". Soal design, coba bandingkan New Kia Sportage dengan New CRV, atau X-Trail, sekilas sudah bisa dibandingkan mana yang lebih sporty dan berkarakter. Inovasi mesin, korea saat ini punya inovasi Theta Engine, pesaingnya mungkin belum memiliki karakter inovasi tersebut. Bukannya saya membandingkan mobil jepang dan korea, namun setiap produsen pasti terus meningkatkan kualitasnya, tentu banyak hal baru yg mereka tawarkan berkenaan dengan persaingan yg makin ketat. Kita mungkin dituntut lebih jeli untuk melihat.
Kira2 begitu om heheheSharing dikit, saya membandingkan Sedona saya dengan New Alphard:
1. Suspensi (Sedona sudah diganti dengan suspensi baru full 4 roda) tidak berbeda jauh dengan New Alphard saat melalui jalan rusak.
2. Tire Noise (Suara gelinding ban belakang): Sedona tidak ada, New Alphard noisenya sangat besar. Saya bingung, hampir disetiap mobil Toyota: Camry, Vios, Yaris noise ini koq tidak pernah absen ya.
3. Fitur New Alphard unggul (PSD, Camera, TV dsb.), penting banget ngga juga sih toh saya sudah pernah cari info untuk menambahkan fitur2 tersebut pada Sedona tetap harganya masih jauh lebih murah.
4. Kursi tengah New Alphard (Captain Seat), Belakang hanya 2 orang dewasa kurang lebih dan dilipat ke atas. Sedona LS tengah 3 seat, kursi baris ketiga bisa di maju mundurkan serta direbahkan dan menjadi tempat tidur. New Alphard lebih cocok untuk mobil aktivitas bisnis dibanding untuk perjalanan jauh keluarga.
Masih banyak yang lainnya sih
Sayang Kia Mobil Indonesia belum berani mendatangkan All New Kia Sedona, saya yakin kalo soal feature dsb. New Alphard bisa saja lewat.
ZombiEE wrote:Sangat logis dan understandable oom vim:)
Bagi saya pribadi untuk memiliki mobil korea masih blm ada arah kesana.....walau klo diliat value yang ditawarkan sangat menggiurkan..eheehe
Nah, mgkn ane kebetulan berseberangan dgn oom vim dlm hal resale value, misalkan ane rela sedikit mengorbankan kenyamanan contoh nya:)
vim wrote:hehehe Thx om ZombiEE, iya ngga apa. Kalo buat saya yang penting kita hargai jg hasil jerih payah kita
andy1800 wrote:ZombiEE wrote:Sangat logis dan understandable oom vim:)
Bagi saya pribadi untuk memiliki mobil korea masih blm ada arah kesana.....walau klo diliat value yang ditawarkan sangat menggiurkan..eheehe
Nah, mgkn ane kebetulan berseberangan dgn oom vim dlm hal resale value, misalkan ane rela sedikit mengorbankan kenyamanan contoh nya:)vim wrote:hehehe Thx om ZombiEE, iya ngga apa. Kalo buat saya yang penting kita hargai jg hasil jerih payah kita
kalau dua orang ini sudah bergabung menjadi satu..... saya takut sekali
Bagus ini om vim bisa melihat dgn view spt pabrikan mobil Dai Nippon / European yg sudah sgt takut dgn sepak terjang Duo Ginseng........sedangkan konsumen2 malah masih byk yg "meremehkan" Duo Ginseng...........well, view para "Bandar besar" itu memang yg menarik tuk diperhatikan.vim wrote: 1. Mengubah mindset memang tidak gampang, tapi asal alasannya tepat, itu akan mengubah cara kita memandang sesuatu. Misalnya, mobil korea itu ugly, lemot, banyak masalah dsb. Sama spt jepang jawabannya, tidak semua begitu. Jepang mendesain mobilnya sendiri dan jarang ada karakter, tapi Korea ada Peter Schreyer (Sang desainer Audi & VW Beetle) yang mendesain Kia dengan karakter "Tiger Nose". Soal design, coba bandingkan New Kia Sportage dengan New CRV, atau X-Trail, sekilas sudah bisa dibandingkan mana yang lebih sporty dan berkarakter. Inovasi mesin, korea saat ini punya inovasi Theta Engine, pesaingnya mungkin belum memiliki karakter inovasi tersebut. Bukannya saya membandingkan mobil jepang dan korea, namun setiap produsen pasti terus meningkatkan kualitasnya, tentu banyak hal baru yg mereka tawarkan berkenaan dengan persaingan yg makin ketat. Kita mungkin dituntut lebih jeli untuk melihat.
2. Sayang Kia Mobil Indonesia belum berani mendatangkan All New Kia Sedona, saya yakin kalo soal feature dsb. New Alphard bisa saja lewat.
Resale value tidak penting buat gw. Yang penting performa, ada/tidaknya modifikasi, dan kegunaan.ZombiEE wrote:Resale Value, seberapa penting untuk teman2 disini dalam mengambil keputusan saat beli mobil?
Mungkin ada yang merasa tidak begitu penting, ada juga yang menjadikan aspek ini sebagai faktor menentukan dalam pembelian mobil, menurut nubie tidak ada yang salah on either side.
Silakan di ceritakan opini masing2....
Selanjutnya, seberapa jauh teman2 mau mengorbankan kesenangan atau keinginan pribadi untuk kompromi dengan resale value?
Thanks![]()
To Moderators, kalau sudah ada thread dengan topik yang mirip silakan disatukan, Thank You..ehehehe
Lah om Andy, emang kita dedemit ya ditakutin wkwkwkwkandy1800 wrote:ZombiEE wrote:Sangat logis dan understandable oom vim:)
Bagi saya pribadi untuk memiliki mobil korea masih blm ada arah kesana.....walau klo diliat value yang ditawarkan sangat menggiurkan..eheehe
Nah, mgkn ane kebetulan berseberangan dgn oom vim dlm hal resale value, misalkan ane rela sedikit mengorbankan kenyamanan contoh nya:)vim wrote:hehehe Thx om ZombiEE, iya ngga apa. Kalo buat saya yang penting kita hargai jg hasil jerih payah kita
kalau dua orang ini sudah bergabung menjadi satu..... saya takut sekali
Thx om Turboman. Iya om saya sependapat. Mobil2 korea saat ini menurut saya tidak bisa diremehkan karena mereka sangat serius melakukan R&D-nya. Memang saya melihat ATPM di Indo masih harus berbenah banyak. Wah om ikutin juga ya soal Carnival baru. Salut omTurboman wrote: Bagus ini om vim bisa melihat dgn view spt pabrikan mobil Dai Nippon / European yg sudah sgt takut dgn sepak terjang Duo Ginseng........sedangkan konsumen2 malah masih byk yg "meremehkan" Duo Ginseng...........well, view para "Bandar besar" itu memang yg menarik tuk diperhatikan.
Next......
Kalo mobil Korea faktor yg paling besar menurut ane pribadi cuman 1 : Keseriusan Principal dan ATPM dalam menggarap pasar Indonesia
Kalo belom pada serius yah susyeh........
About 2011 Carnival vs Alpad : Carnival punya opsi mesin CRDi dgn Torsi besar, Alpad gak punya, mobil bongsor butuh mesin Torsi besar.
Just IMO & CMIIW