Mungkin pada saat ini sudah begitu banyak pengguna Camry generasi ini, termasuk pembaca di SM, tapi gada salahnya kita ulik sejenak sejarahnya ni species sedan dari Toyota ..
Sejarah
Setau ane Camry awalnya keluar ditahun 1980-an awal, digadang Toyota sebagai substitusi Toyota Crown (yang sudah beredar sejak 1950an). Maksud substitusi disini adalah, Camry disediakan Toyota sebagai option bagi orang yang ingin mobil mewah setara Crown tapi dengan ukuran badan yang kompak seperti Corolla, karena Crown dinilai banyak orang terlalu besar (terutama bagi orang Jepang kan, size does matter-makin kompak makin disukai).
Dengan berkembangnya line up mobil di Toyota, Camry ternyata kurang booming diluar Jepang karena ada line up lain yang sharing platform dengan Camry, memiliki kualitas serupa, tetapi harga lebih murah bernama Toyota Corona (sebenernya untuk pasar global, Camry digadang sebagai pengganti Corona, tapi karena demand Corona lebih tinggi di beberapa negara termasuk Asia, jadi dijual keduanya). Pada masa ini, perkembangan Toyota masih lambat, masih menganut paham Toyota Way yang "Growing Slowly, Steadily", jadinya line up Camry masih dianak tirikan oleh Toyota untuk pasar luar Jepang. Hingga akhirnya Accord masuk di tahun 1990-an awal dan booming. Toyota akhirnya menelurkan Full-Sized Camry untuk pasar global, dan di Jepang dengan nama Crown (Jadi bener-bener sharing platform, bukan seri kompak nya Crown lagi). CMIIW
Selama cycle hidupnya di generasi yang full-sized ini, Camry mendapatkan banyak penghargaan seperti Top Ten Initial Quality, Ten Best Car, Best Overal Value, Most reliable Vehicle, dll.. yang terus-terusan menjadi kiblat kualitas Camry sampai saat ini (mengutamakan kualitas buatan dan reliabilitas).
Mobil yang saya test ini, generasi ke empat full-sized Camry. Dimana pada generasi ini, kelas Camry dan Crown udah dibedain sama Toyota baik untuk pasar Jepang maupun global. Sedangkan pada generasi ini sudah mendapatkan facelift di awal 2010, dengan perbedaan terdapat di desain bumper depan, grill, lampu belakang LED. Jadi yang saya test ini versi tahun facelift nya.
Camry generasi ini punya 3 kelas; 2.4G, 2.4V, dan 3.5Q. Di kelas G konsumen mendapatkan Jok dilapis fabrik berwarna abu-abu, setir tanpa tombol audio, velg 16", keyless entry, AC Plasmacluster, 6 CD-Changer, 6 speaker, AUX, 5-speed triptonic, foglamp, dual airbag, sensor parkir belakang saja.
Di kelas V, dapat semua fitur kelas G dengan tambahan: Jok dilapis kulit abu-abu full, velg 17", tombol audio setir, wooden panel, cruise control, MID, front electric seats, start stop button, chrome side molding, chrome door handles, rain sensor, corner sensor front back, bluetooth A2DP, auto lighting lamp.
Kelas Q dapat semua dari kelas V, dengan tambahan: Black leather seats, 6-speed sequential, 3.5 liter, memory seat , reclining rear seats, power sunshade, sunroof, side airbags, HID+AFS, dual muffler, VSC.
Secara pricelist Bandung, seri G berharga 480 juta, V 505 juta, dan 3.5Q di 670 juta. Unit yang saya test drive ini varian V, sehingga middle class nya Camry, bermesin 2400cc VVT-i.
Eksterior
Secara desain, pasti semua setuju, modelnya konvensional dan eternal. Mau dilihat dari sisi manapun, nggak akan menemukan desain yang nyeleneh atau salah, atau bikin sakit mata. Dengan perhiasan chrome yang cukup banyak, mobil ini terlihat mewah bagi mata orang Indonesia. Sayangnya, karena desainnya begitu aman dan konvensional, dari luar mobil ini tidak terlihat spesial sama sekali, terutama di mata orang yang sudah pernah melihat/merasakan rival sekelasnya.
Velg nya berdesain dinamis, dengan bilah 7 terbelah. Ban bawaan menggunakan Bridgestone Turanza ER33, yang juga merupakan bawaan Lexus dan Infinity. Ban comfort seri tertinggi dari Bridgestone. Lampu sudah menggunakan projector, tidak ada DRL. Headlamp dan fog lamp masih menggunakan halogen, belum HID.
Kunci berbentuk cupu, dengan kontrol buka tutup pintu, bagasi, bahkan ada sistem untuk membuka/tutup jendela driver jika tombol buka atau tutup ditahan 5 detik,
Lampu belakang desainnya lebih fresh dengan penggunaan LED.
Interior
Aura mewah terpancar jelas dalam interiornya. Berhubung selera saya wooden panel merah/coklat, saya senang sekali berada di dalam interior Camry yang dipenuhi ornamen wooden panel. Jok nya perforated, meskipun jahitan dan lipatan jok kurang rapih/kasar, tapi overall terlihat dan terasa mewah. Material dashboard dari hard plastic dan sebagian ornamen silver dengan tambahan akrilik. Jok nya terasa seperti sofa. Support punggung sempurna, empuk, nyaman, side support nya agak kurang. Viewing angle khas Toyota, agak nanggung dengan beberapa blind spot terutama di bagian corner depan dan spion yang agak kecil. Duduk dibelakang, penumpang dimanjakan dengan kursi yang melengkung seperti sofa, menyediakan ruang yang luas dan side support yang besar. Sangat nyaman untuk duduk dibelakang, benar-benanr nyaman seperti sofa. Tepat penyimpanan cukup banyak, ada akses langsung ke bagasi lewat panel buka di hand rest penumpang belakang. Mobil ini memang buat tidur. Headroom cukup besar, legroom juga. Terasa sekali lebih lapang dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Untuk bagasi, terhitung besar, tetapi penyusunan ruangnya terlihat kurang efektif dengan lekukan spakbor belakang membuat sempit bagasi dan yang ane gak suka, model engsel jadul pintu bagasi juga bisa membuat sempit bagasi.
Gadgets
6 CD's changer bekerja dengan baik, kontrol audio di setir juga tactile dan enak untuk di pencet-pencet. Suara dari 6 speaker yang ada di mobil ini kurang begitu mengesankan. Karena suaranya berkarakter lemas, dan kalau di geber, suaranya pecah.
Rain sensor dan Auto headlamp berkerja baik dan agak terlalu sensitif. AC dilengkapi dengan Plasmacluster yang di klaim hanya butuh mengganti ionizer nya saja dalam jangka watu 3 tahun kedepan . MID berada di tengah speedo dan sangat informatif sekali. Sensor parkir juga terhitung sangat sensitif dan saya mendingan dimatikan saja sensor ini.
Untuk electric seat, bekerja dengan sangat smooth, bisa bergerak 3 arah untuk driver, atas bawah, maju mundur, naik turun sandarannya. Lalu untuk kursi penumpang depan hanya 2 arah. Selain itu di sisi kanan jok penumpang depan juga ada kontroller maju mundur khusus buat penumpang depan yang terlalu malas mencet tombol atau untuk boss yang duduk di kursi penumpang belakang agar bisa lebih luas ruangnya dan driver ga perlu keluar mobil. Klaksonnya juga terdengar cempreng kurang kesan mewahnya. Dan...... That is it...... Dikit banget yakkk..
Ride and Handling
Sebagai driver, susah untuk menyukai mobil ini. Respon mesinnya agak lambat, posisi duduk terlalu nyaman, ukuran setir agak kebesaran, dan yang paling parah; setirnya berat. Bahkan lebih berat daripada Honda New CRV. Ketika diajak ngebut, terasa remnya pakem sekali, tetapi ketika berbelok u turn dengan kecepatan sedang, body roll kerasa sekali, dan moncong mobil agak susah diprediksi, seakan mengendarai speedboat naik mobil ini. Jadi handling nya sangat dull. Ketika menghantam lubang, goncangannya agak stiff dan kolong-kolong mobil pada bunyi besi bergetar semua. Yang bikin kaget, konsumsi BBM nya boros sekali meskipun baru jalan 300 an kilometer....
Ketika jadi penumpang. This is what this car is all about. Kursinya nyaman, posisi duduk sempurna, begitu roda menggelinding, kepala otomatis mengantuk, dan tiba-tiba hilang kesadaran untuk review bagaimana rasanya naik mobil ini.... hehehe
Sayangnya belum didapatkan HID dan AFS untuk seri ini..
Komparasi: Dengan rivalnya, Mazda6, yang tiba-tiba juga muncul di tempat saya test drive, Camry overall:
Lebih panjang 10cm, wheelbase lebih panjang, Mazda6 lebih enak (jauh) untuk diajak manuver
Ketinggian bumper depan dan belakang terhadap tanah dipegang oleh Mazda6 yang lebih pendek jarak bumperdepan ke ban dan lebih tinggi sekitar setengah senti (ini bukan GC)
Dari segi fitur yaaa di babat habis deh kalau ngebandingin dengan Mazda6, bagaikan langit dan Bumi, kalau peduli soal fitur-fitur, orang nggak akan melirik Camry lagi dengan baderol harga yang ditawarkan.
Dari segi kenyamanan , Camry menang di bagian passenger (jauh), Mazda6 menang di area driver experience.
Untuk build quality, fit and finish tentu saja dimenangkan oleh Mazda, tapi dari kualitas material, saya rasa untuk banyak bagian Camry lebih baik dari Mazda6.
Untuk segi BBM, MID di Mazda6 menunjukkan konsumsi 7,2 km/L sedangkan di Camry 4,3 km/L (sementara).
Kesimpulan:
Dengan banderol harganya, mobil ini sebenarnya kurang layak untuk dibeli karena ini fitur keamanan dan audio visual yang di babat habis. Tapi disisi lain adalah prestise yang didapat untuk dilihat oleh orang lain, dan juga resale value yang sangat tinggi dan service yang mudah.
Mobil ini cocok bagi orang sudah berumur, punya istri satu atau lebih

Untuk driving enthusiast, please keep away from this car.
Sekian. Mohon maaf kalau ada kekurangannya mohon di tambahkan, ditanyakan, atau di koreksi. Karena bikin review ni sambil ngantuk-ngantuk hehe...
