Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
nomer satu yg paling pas imho............
tanpa aturan pasti/jelas, selama ada alternatif yg lbh murah maka masyarakat akan memilih itu.
ya masyarakat ga bisa disalahin, wong aturan nya ga ada..........?
salah siapa? jelas salah pemerintah!
kebakaran jenggot klo konsumsi melebihi kuota, tapi ga mau ngeluarin aturan soal ini.............
Lets behave ourself
NO tolerance on SARA, Personal issue, Spam WE are watching
bagi pemerintah mungkin gak susah bikin peraturannya..yang susah adalah memberlakukannya....
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
jalu wrote:kembali ke judul topic, "kuat beli mobil gak kuat bayar bbm non subsidi"
kenapa sampe gak kuat ?? apakah :
1. meski secara keuangan mampu beli bbm non subsidi tp karena masih ada bbm yg lebih murah (premium sbg produk alternatif dr pertamax, seperti contoh DVD ori vs DVD bajakan) ?
2. uang ops bulanan menipis krn habis buat bayar cicilan mobilnya itu sendiri ? (ini juga saya rasakan sewaktu mobil blm lunas )
3. beli bbm non subsidi dianggap cuma pemborosan krn jalanan macet ?
4. merasa sudah bayar pajak sehingga merasa berhak menikmati bbm subsidi ?
5. karena mobil gak pernah masalah meski terus2an pake bbm subsidi ? (sejak kejadian FP pada jebol banyak yg beralih ke pertamax krn kapok pake premium lagi)
6. atau...karena blm ada bbm alternatif yg lebih murah dr bbm subsidi ?
-cut-
Jawaban saya:
E. Semuanya benar.
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
vote42ner wrote:Kumaha bisa E..kan pilihannya no 1 sampai 6..ngak ada huruf om..hehehe
Lha aku engga liat pilihan A-D nya, yang venting langsung ke E. Opsinya gitu.. Ya udah...dilingkari saja...
Sebodo amat A-D ruwet nentuin mana yg bener..
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
kalo gitu, isilah titik titik berikut ini...................
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
jalu wrote:kembali ke judul topic, "kuat beli mobil gak kuat bayar bbm non subsidi"
kenapa sampe gak kuat ?? apakah :
1. meski secara keuangan mampu beli bbm non subsidi tp karena masih ada bbm yg lebih murah (premium sbg produk alternatif dr pertamax, seperti contoh DVD ori vs DVD bajakan) ?
2. uang ops bulanan menipis krn habis buat bayar cicilan mobilnya itu sendiri ? (ini juga saya rasakan sewaktu mobil blm lunas )
3. beli bbm non subsidi dianggap cuma pemborosan krn jalanan macet ?
4. merasa sudah bayar pajak sehingga merasa berhak menikmati bbm subsidi ?
5. karena mobil gak pernah masalah meski terus2an pake bbm subsidi ? (sejak kejadian FP pada jebol banyak yg beralih ke pertamax krn kapok pake premium lagi)
6. atau...karena blm ada bbm alternatif yg lebih murah dr bbm subsidi ?
apa komentar anda ?
semua jawaban benar...... sy rasakan sendiri......
menurut ilmu psikologi
manusia biasa, cenderung utk menghindar dari pajak, bila msh memungkinkan.
manusia biasa, cenderung memilih membeli bensin yg murah, bila msh memungkinkan.
demikian, manurut ilmu psikologi entah kalau menurut ilmu2 lain.
nah, dah pada bisa menerusken sendiri kan? ...masa' perlu manggil akang utk ngelanjutin ceramahnya?