yg sama yaitu sama2 memiliki 2 camshaft.
tapi memang dikalangan automotive dan bengkel2 dikenal istilah
DOHC banci (Twincam) dan DOHC sejati.
Dohc banci itu dibikin untuk alasan yg sangat bagus, _driveability_ (mudah di kendarai disegala rpm range (idle to redline), dan economy.
Untuk mencapai driveability yg baik banyak sekali faktornya, tapi intinya:
powerband harus lebar dan torquey di rpm bawah dan menengah.
Untuk mendapatkan torque di rpm rendah, flow efisiensi harus ditingkatkan dgn meningkatkan 'speed' dari pada intake flow ketimbang 'volume'.
Ingat aja, 'flow speed' makes torque, 'volume' makes horsepower.
Untuk mendapatkan flow speed yg baik, intake flow musti belok2 dgn sudut yg relatif tajam dan juga dgn intake tract yg membesar dan mengecil. Makanya dibuat sudut klep yg relatif 'tajem' juga, sekitar 20derajat antara intake port dgn klep.
Sudut yg tajem ini akan memampatkan udara sehingga akan terjadi akselerasi udara yg meningkatkan flow speed. High flow speed akan menciptakan high vacuum thus better engine efisiensi.
Dgn flow yg belok2 tajem kayak gini, di rpm tinggi akan menjadi bottleneck, makanya maximum power tidak sebagus mesin
dohc dgn sudut klep yg lebar.
Berlaku juga sebaliknya, mesin dgn sudut klep
yg lebar, flow speed di rpm rendah gak sebagus lawannya, tapi di rpm tinggi resistan jauh lebih kecil.
Dgn sudut klep yg sempit ini, cylinder head bisa dibuat lebih compact, untuk mengurangi kompleksitas valve train, rocker arms must go, makanya ada dual cam, tapi, again, dgn sudut yg sempit, kedua cam sangat berdekatan, gak mungkin pake 2 cam sprocket (bisa mentok), makanya sprocket Cuma satu, yg atu lagi digerakkan pake cam gear.
Pendekatan Honda dan Mitsubishi untuk mesin ekonomi (baca: mesin banci) sedikit berbeda, mereka lebih percaya menggunakan single cam dan rocker arms untuk nge-drive valves nya. Inertia yg hilang untuk menggerakkan 2 cam di kompensasi dgn 4 rocker arms / cyl.
Kalau mau power utk mesin2 toyota masih banyak kok pilihannya, 4AGE, 3SGE, 2JZGTE, mesin altis baru, etc, etc. begitu juga dgn honda, mesin2 true dohcnya makes 100hp/liter.
Tapi utk mesin banci approachnya rada beda, supaya ekonomi & power bisa optimal, dipakein VTEC. Di rpm rendah Cuma 8-valve yg bekerja, di midrange-high rpm, all 16-valves ngebuka, makanya karakter mesinnya rada 'peaky', Cuma gak akan pernah sebagus dohc counterpartnya.
So, nothing wrong with dohc banci atau sohc 4-valves. They're all wonderful and efficient engines. Untuk sehari2 gw mah milih mesin nyang beginian lah, masih bisa di merayap pake gigi 3 di 1000rpm tanpa perlu kuatir kerak bakal numpuk.
Well, kalo sprocket ama gear itu kan bedanya dimasalah fungsinya.
Sprocket itu kan pasti bentuknya gear juga (seperti gambar sprocket di mesin Nissan diatas)
Kalo gear khan kalo di komponen engine karena dia menggerakan atau digerakkan another gear.
Kalo sprocket khan umumnya adalah gear yg
berhubungan BUKAN dgn another gear, bisa
dgn chain atau dgn belt.
Tapi karena bentuknya adalah gear, kadang sprocket disebut gear juga.
Tapi utk kasus twincam-nya toyota ini, jelas Cam
Sproket hanya SATU, dan camshaft satunya
digerakkan oleh cam gear.
Ini mesin 4A-FE
Karena sprocket hanya 1, cam yg satunya digerakkan oleh gear

Sementara pada mesin 4A-GE tidak ditemukan gear semacam itu,
karena sprocket ada 2 yg keduanya digerakkan langsung oleh belt.
