Bahaya "Sepeda Motor"
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 497
- Joined: Thu Aug 24, 2006 4:25
Bahaya "Sepeda Motor"
Apakah para pengendara sepeda motor memperhatikan keselamatan diri mereka? Jawabannya bisa iya bisa tidak.
Apakah para pengendara sepeda motor memperhatikan keselamatan pejalan kaki? Jawabannya bisa iya bisa TIDAK.
Apakah para pengendara sepeda motor memperhatikan keselamatan pengendara lain? jawabannya bisa iya bisa TIDAK.
Kejadiannya di Jl. Jembatan Dua di jalur cepat / jalan layang persis di depan GKI atau seberang apartemen Robinson.
Menurut saksi mata, sopir kontainer berusaha menghindari sebuah sepeda motor menyalip kontainer tersebut secara tiba-tiba. Sang sopir berhasil menghindari tabrakan dengan sepeda motor tersebut, hanya saja pengendara motor tersebut sempat jatuh tapi di tolong warga sekitar. Setelah berhasil ditolong pengendara motor tersebut malah MELARIKAN DIRI (Pengecut atau apa namanya itu?).
Sedangkan Truk kontainer tersebut menabrak pagar pembatas jalur cepat.
Karena kecerobohan dan tidak adanya tanggung jawab dari pengendara sepeda motor tersebut maka orang lain lah yang menderita kerugian.
Lihat gambar kejadian :
http://bahaya-motorist.blogspot.com/
[/img]
Apakah para pengendara sepeda motor memperhatikan keselamatan pejalan kaki? Jawabannya bisa iya bisa TIDAK.
Apakah para pengendara sepeda motor memperhatikan keselamatan pengendara lain? jawabannya bisa iya bisa TIDAK.
Kejadiannya di Jl. Jembatan Dua di jalur cepat / jalan layang persis di depan GKI atau seberang apartemen Robinson.
Menurut saksi mata, sopir kontainer berusaha menghindari sebuah sepeda motor menyalip kontainer tersebut secara tiba-tiba. Sang sopir berhasil menghindari tabrakan dengan sepeda motor tersebut, hanya saja pengendara motor tersebut sempat jatuh tapi di tolong warga sekitar. Setelah berhasil ditolong pengendara motor tersebut malah MELARIKAN DIRI (Pengecut atau apa namanya itu?).
Sedangkan Truk kontainer tersebut menabrak pagar pembatas jalur cepat.
Karena kecerobohan dan tidak adanya tanggung jawab dari pengendara sepeda motor tersebut maka orang lain lah yang menderita kerugian.
Lihat gambar kejadian :
http://bahaya-motorist.blogspot.com/
[/img]
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 831
- Joined: Tue Feb 13, 2007 8:18
Tipikal pengendara motor ya "lemah" dijalan raya, serta dilindungi secara "konvesional" seperti kayak "kucing".... dan tidak semua pengendara motor itu serabutan / slonong boy, bahkan tidak sedikit pengendara motor justru jadi korban dari pengendara mobil baik itu pribadi atau umum.
saya sebagai pengendara motor dan mobil juga, jadi bisa merasakan sebagai pengendara motor dan bila sedang membawa mobil. Apalagi dikeramaian sebaiknya pengendara mobil lebih berhati-hati... walaupun kita diposisi yang benar.
saya sebagai pengendara motor dan mobil juga, jadi bisa merasakan sebagai pengendara motor dan bila sedang membawa mobil. Apalagi dikeramaian sebaiknya pengendara mobil lebih berhati-hati... walaupun kita diposisi yang benar.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 284
- Joined: Wed Jul 26, 2006 7:18
kalo ga dari qta sendiri dulu ga bakalan berubah, coba semuanya member SM, kaga bakalan ada pengendara motor yg "berbahaya"
, setidaknya ngerti aturan lah,
gw sih biasanya coba berpikir positif dulu, kalo ada yg ngebut mungkin dia lagi buru2 utk hal yg urgent, dsb. yg penting ga mencelakakan yg lain, kalo mo celaka sendiri aja deh ga usah bawa2 orang, mo nabrak poon silahkan, mo masuk got juga boleh, ya itu td orang lain jgn dilibatkan (begitu mungkin idealnya)
jadinya relatif, menurut pengendara motor, mobil lebih berbahaya dan sebaliknya

gw sih biasanya coba berpikir positif dulu, kalo ada yg ngebut mungkin dia lagi buru2 utk hal yg urgent, dsb. yg penting ga mencelakakan yg lain, kalo mo celaka sendiri aja deh ga usah bawa2 orang, mo nabrak poon silahkan, mo masuk got juga boleh, ya itu td orang lain jgn dilibatkan (begitu mungkin idealnya)
jadinya relatif, menurut pengendara motor, mobil lebih berbahaya dan sebaliknya
Ride/Drive with the pride,respect and satisfucktion
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 629
- Joined: Fri Apr 06, 2007 1:37
- Location: Jakarta Selatan
Pokoknya kalo bisa kita yg hati2x lah, kadang bukan salah kita tapi buntut2xnya pengendara mobil yg di salahkan... maka kalau sama motor mending ngalah lah
ID42NER - TOYOTA FORTUNER CLUB OF INDONESIA
http://www.id42ner.org | http://groups.yahoo.com/group/id42ner | http://fortunerforum.fr.yuku.com/
http://www.id42ner.org | http://groups.yahoo.com/group/id42ner | http://fortunerforum.fr.yuku.com/
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 393
- Joined: Thu Apr 05, 2007 5:31
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 279
- Joined: Wed Apr 11, 2007 8:03
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1746
- Joined: Tue May 30, 2006 7:02
Yg pasti sih Pemerintah yg tidak memperhatikannya.
Pedesterian, sepeda, motor, mobil, truck, kopaja, metromini disuruh fight head to head di jalur yg sama. Mana mungkin motor antri ngikutin kopaja/mobil. Pasti dia selip salip.
Jawab Pemerintah : " Gw serba salah nih. Ntar gw kasih jalur khusus motor, pemilik mobil protes. Koq jalur gw makin sempit. Pengen memperlebar jalan, duit nya kagak ada.. ".
Kesimpulannya, pintar2 jaga esmosi lah...
Pedesterian, sepeda, motor, mobil, truck, kopaja, metromini disuruh fight head to head di jalur yg sama. Mana mungkin motor antri ngikutin kopaja/mobil. Pasti dia selip salip.
Jawab Pemerintah : " Gw serba salah nih. Ntar gw kasih jalur khusus motor, pemilik mobil protes. Koq jalur gw makin sempit. Pengen memperlebar jalan, duit nya kagak ada.. ".
Kesimpulannya, pintar2 jaga esmosi lah...

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 497
- Joined: Thu Aug 24, 2006 4:25
Janganlah seenaknya sendiri
Saya adalah pengguna mobil & juga pengguna sepeda motor. Sekarang jangan dilihat antara pengguna spd motor & mobil, apa teman2 pengguna spd motor pernah mengalami hal spt. saya; pernah suatu waktu saya sedang mengendarai motor diturunan layang grogol, tiba2 dari sebelah kanan belakang saya sebuah spd motor memaksa masuk, padahal gak mungkin saya kasih jalan karena dikiri ada mobil sedangkan disebelah kanan jaraknya tdk mencukupi utk masuk satu motor, begitu mulai sedikit kosong dengan sombongnya pengendara motor itu maksa masuk, hampir saja saya disenggol mobil dari arah kiri . Saya hanya bilang HEI, ternyata pengendara tersebut gak terima, dia langsung buka helm cakilnya dan dengan entengnya langsung dihantamkan ke helm saya yang sedang saya pakai, lagi2 saya hampir tersenggol mobil.
APAKAH itu yang namanya saling menghargai? jangan berkilah ini itu, karena sudah banyak kejadian & contoh selama ini, Mungkin nanti saya akan ceritakan pengalaman saya yang lain tentang kelaluan pengendara sepeda motor.
APAKAH itu yang namanya saling menghargai? jangan berkilah ini itu, karena sudah banyak kejadian & contoh selama ini, Mungkin nanti saya akan ceritakan pengalaman saya yang lain tentang kelaluan pengendara sepeda motor.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 497
- Joined: Thu Aug 24, 2006 4:25
Lebih Dari 10 kali
Ketahuilah saudaraku para pengendara sepeda motor, berapa banyak biaya yang akan saya keluarkan untuk memperbaiki mobil saya yang gores2 & lecet2 karena "beberapa" pengendara spd motor yang pengecut?. Dalam seminggu bisa 2 X kejadian, kemana saya minta pertanggung jawaban kalau pengendara motor tersebut langsung NGACIR?,
Tapi begitu mobil yg menyerempet motor langsung kami2 yg mengendarai mobil dikerubungi seperti penjahat kriminal saja.
Tapi begitu mobil yg menyerempet motor langsung kami2 yg mengendarai mobil dikerubungi seperti penjahat kriminal saja.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2695
- Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19
ada 3 langkah untuk menghindari hal seperti ini bro
pertama, jangan ngebut di jalan raya di mana banyak motor
kedua, jangan ngalangin jalan motor, kasih lewat aja deh, daripada baret
ketiga, kalo uda gak sabar, heheheeh
siapkan jalur pelarian kalo mo nyenggol, jangan tolol nyenggol sebelum lampu merah, paling enak kabur ke jalan tol
yg ke satu dan dua sangat di rekomendasikan, tapi yg ketiga musti nanggung resiko masuk penjara
pertama, jangan ngebut di jalan raya di mana banyak motor
kedua, jangan ngalangin jalan motor, kasih lewat aja deh, daripada baret
ketiga, kalo uda gak sabar, heheheeh

yg ke satu dan dua sangat di rekomendasikan, tapi yg ketiga musti nanggung resiko masuk penjara
Bro2 sekalian nemu double post? atau ada spam?
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah

-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 35
- Joined: Wed Apr 06, 2005 14:57
Well...menurut saya, yang kita bicarakan itu bukan tipikal pengendara sepeda motor atau pengendara mobil, tapi tipikal manusia Indonesia saat ini.
Kalau dulu yang bisa mentang-mentang hanyalah orang-orang kaya raya, maka sekarang, orang miskin (tepatnya lebih miskin, dan ini relatif - contohnya, pengendara sepeda lebih miskin dibanding pengendara morot, pengendara motor lebih miskin dibanding pengendara mobil, pengendara mobil biasa-biasa lebih miskin dibanding pengendara mobil mewah, dst)) juga suka mentang-mentang.
Kalau dulu, mentang-mentang kaya, boleh bertindak semaunya.
sekarang, mentang-mentang miskin, gak boleh 'disakiti' sedikit pun, misalnya mobil kita nyenggol motor seorang tukang ojek, bisa-bisa semua tukang ojek di TKP ngeroyok kita rame-rame.
Begitu juga kalau sebuah mobil mewah nyenggol mobil biasa-biasa, hampir pasti si sopir mobil mewah yang akan dipersalahkan (atau sedapat mungkin dipersalahkan) oleh orang-orang yang ada disekitar TKP.
Lalu kita harus bagaimana dong....
Yah...saya cuma bisa menghimbau supaya rekan-rekan disini tidak menambah jumlah orang yang suka mentang-mentang seperti di atas, baik anda punya mobil mewah, mobil biasa, sepeda motor, sepeda dll.
Selebihnya, marilah kita berdo'a semoga segala hal di negeri ini segera membaik, sehingga dapat segera memperbaiki kondisi mental kita semua. CMIIW
Kalau dulu yang bisa mentang-mentang hanyalah orang-orang kaya raya, maka sekarang, orang miskin (tepatnya lebih miskin, dan ini relatif - contohnya, pengendara sepeda lebih miskin dibanding pengendara morot, pengendara motor lebih miskin dibanding pengendara mobil, pengendara mobil biasa-biasa lebih miskin dibanding pengendara mobil mewah, dst)) juga suka mentang-mentang.
Kalau dulu, mentang-mentang kaya, boleh bertindak semaunya.
sekarang, mentang-mentang miskin, gak boleh 'disakiti' sedikit pun, misalnya mobil kita nyenggol motor seorang tukang ojek, bisa-bisa semua tukang ojek di TKP ngeroyok kita rame-rame.
Begitu juga kalau sebuah mobil mewah nyenggol mobil biasa-biasa, hampir pasti si sopir mobil mewah yang akan dipersalahkan (atau sedapat mungkin dipersalahkan) oleh orang-orang yang ada disekitar TKP.
Lalu kita harus bagaimana dong....
Yah...saya cuma bisa menghimbau supaya rekan-rekan disini tidak menambah jumlah orang yang suka mentang-mentang seperti di atas, baik anda punya mobil mewah, mobil biasa, sepeda motor, sepeda dll.
Selebihnya, marilah kita berdo'a semoga segala hal di negeri ini segera membaik, sehingga dapat segera memperbaiki kondisi mental kita semua. CMIIW
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 497
- Joined: Thu Aug 24, 2006 4:25
Tipikal pengendara di Jakarta:
1. Pengendara mobil ( mobil angkot, bis, metro mini & sejenisnya) menurunkan & menaikkan penumpang tidak pada tempatnya, tidak menyalakan lampu sein & berhenti mendadak, ngetem sembarangan, menyalip sembarangan dan kalau menyalip sangat suka memaksa.
2. Pengendara motor: sangat suka melanggar marka jalan, suka melawan arus / arah, belok tanpa menggunakan lampu sein / lampu isyarat, menyalip seenaknya dan kalau menyalip terlalu mepet, pakai kaca spion tapi gak tau apakah kaca spionnya bisa melihat keadaan di belakang & samping.
Mengikuti Aturan :
1. Pengendara mobil ( mobil angkot, bis, metro mini & sejenisnya) urutan paling akhir.
2. Pengendara motor:
urutan kesekian.
Coba perhatikan sekarang ini di Jakarta saja peraturan yang sudah jelas-jelas mengharuskan pengendara kendaraan bermotor untuk menghidupkan lampu besar disian hai danggap angin lau padahal itu tujuannya untuk keselamatan pengendara motor juga.
Lajur yang harus dipergunakan adalah lajur kiri, kenyataan lajur yg dipakai adalah semua lajur, dimana pengendara mobil harus mengemudikan mobilnya?
Kalau pagi hari dengan seenaknya menggunakan trotoar dan lajur yang berlawanan, apakah mobil pernah? (khususnya mobil pribadi).
1. Pengendara mobil ( mobil angkot, bis, metro mini & sejenisnya) menurunkan & menaikkan penumpang tidak pada tempatnya, tidak menyalakan lampu sein & berhenti mendadak, ngetem sembarangan, menyalip sembarangan dan kalau menyalip sangat suka memaksa.
2. Pengendara motor: sangat suka melanggar marka jalan, suka melawan arus / arah, belok tanpa menggunakan lampu sein / lampu isyarat, menyalip seenaknya dan kalau menyalip terlalu mepet, pakai kaca spion tapi gak tau apakah kaca spionnya bisa melihat keadaan di belakang & samping.
Mengikuti Aturan :
1. Pengendara mobil ( mobil angkot, bis, metro mini & sejenisnya) urutan paling akhir.
2. Pengendara motor:
urutan kesekian.
Coba perhatikan sekarang ini di Jakarta saja peraturan yang sudah jelas-jelas mengharuskan pengendara kendaraan bermotor untuk menghidupkan lampu besar disian hai danggap angin lau padahal itu tujuannya untuk keselamatan pengendara motor juga.
Lajur yang harus dipergunakan adalah lajur kiri, kenyataan lajur yg dipakai adalah semua lajur, dimana pengendara mobil harus mengemudikan mobilnya?
Kalau pagi hari dengan seenaknya menggunakan trotoar dan lajur yang berlawanan, apakah mobil pernah? (khususnya mobil pribadi).
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2695
- Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19
yg gw gak suka itu liat motor lewat jalur penyebrangan yg jelas2 buat pejalan kaki... bahaya banget itu, kalo ape melorot, kan ntar kena orang, lah, yg disalahin siapa dong? trus yg jalan kaki lewat mana dong?
mobil jelas gak pernah naik trotoar dan lewat lajur yg berlawanan secara sengaja, pertama, kalo sampe kaki2 rusak, biayanya jadi mahal, lebih baik dihindari
kedua, percuma eui naikin trotoar, kagak bisa lewat juga... beda ama motor yg bisa nyempil gitu...
mobil jelas gak pernah naik trotoar dan lewat lajur yg berlawanan secara sengaja, pertama, kalo sampe kaki2 rusak, biayanya jadi mahal, lebih baik dihindari
kedua, percuma eui naikin trotoar, kagak bisa lewat juga... beda ama motor yg bisa nyempil gitu...
Bro2 sekalian nemu double post? atau ada spam?
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 497
- Joined: Thu Aug 24, 2006 4:25
DICARI
DICARI pengendara sepeda motor Yamaha Mio
Bagi pengendara sepeda motor Mio yang melintas dijalur cepat tanggal 26 Juni 2007 jam 11.30 anatara Jembatan Dua Raya dari arah Jembata Tiga menuju Jembatan Besi.
Bagi anda yang merasa melintas dijalur tersebut apakah anda merasakan penderitaan seorang sopir truk kontainer yang harus mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk mengganti besi pagar pemisah antara jalur cepat & jalur lambat & mengganti biaya perbaikan truk kontainer yang semuanya hanya karena kecerobohan anda sewaktu mengendarai sepeda motor anda.
Wahai saudaraku, sadarlah akibat perbuatan anda tersebut orang lain yang sengsara, anda masih beruntung selamat dari kecelakaan yang fatal, coba anda pikir seandainya truk tersebut melindas tubuh anda, apa jadinya nasib anda hari ini. Mungkin anda sudah dikuburkan hari ini.
Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya mengingatkan anda supaya berhati-hatilah mengendarai kendaraan, mungkin anda ditunggu keluarga dirumah oleh anak dan istri.[/b]
Bagi pengendara sepeda motor Mio yang melintas dijalur cepat tanggal 26 Juni 2007 jam 11.30 anatara Jembatan Dua Raya dari arah Jembata Tiga menuju Jembatan Besi.
Bagi anda yang merasa melintas dijalur tersebut apakah anda merasakan penderitaan seorang sopir truk kontainer yang harus mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk mengganti besi pagar pemisah antara jalur cepat & jalur lambat & mengganti biaya perbaikan truk kontainer yang semuanya hanya karena kecerobohan anda sewaktu mengendarai sepeda motor anda.
Wahai saudaraku, sadarlah akibat perbuatan anda tersebut orang lain yang sengsara, anda masih beruntung selamat dari kecelakaan yang fatal, coba anda pikir seandainya truk tersebut melindas tubuh anda, apa jadinya nasib anda hari ini. Mungkin anda sudah dikuburkan hari ini.
Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya mengingatkan anda supaya berhati-hatilah mengendarai kendaraan, mungkin anda ditunggu keluarga dirumah oleh anak dan istri.[/b]
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 497
- Joined: Thu Aug 24, 2006 4:25
Bkin pooling
Gimana kalo kita bikin pooling tentang kelakuan pengendara spd. motor yang abis nyerempet mobil, misalnya abis nyerempet langsung marah-marah atau abis nyerempet pura-pura gak tau ? 

Fly Like a Bird
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 284
- Joined: Wed Jul 26, 2006 7:18
Inilah yg membedakan "kita" dengan "begubdal2" itu, semalam di cityvew- jaktv, juga ngebahas pengendara motor yg"berbahaya" masalah yg komplek memang, sudah sebegitu parahnya......................., harus ambil tindakan kongkrit nih, tapi apa..................................................
Ride/Drive with the pride,respect and satisfucktion
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 831
- Joined: Tue Feb 13, 2007 8:18
sebenernya masalahnya nggak terlalu rumit kok, sepanjang kapasitas jalan raya itu cukup dan teratur, sistem jalan raya yang memberikan kenyamanan baik itu pengendara motor, mobil, angkot dll, sepertinya konsep jalan raya di jakarta emang semrawut-awut-awutan..... saya sering ke jakarta kalo liat lalu lintas pada hari-hari kerja sangat "mengerikan"... wajar kalo banyak terjadi "kecelakaan" dan kemacetan, emang payah mengatur orang per orang, sebelum mengatur orang per orang terlebih dahulu sistemnya dirubah dulu.... apakah bisa kota Jakarta tidak semrawut lagi, kan malu ibu kota kok kayak gitu... kayaknya kalo dibiarkan terus kondisi Jakarta kayak begitu, mending dipindah saja Ibu Kota Negara jangan di Jakarta lagi deh.... tidak effektif dan effisien lagi, ... mo ke kantor aja berjam-jam ... mana effektif lagi tuh....
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2695
- Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19
wah, yg begini nih yg bikin masalah, budaya saling menyalahkan... bukan gw bilang gw gak begitu juga, sering malah, tp emang dasarnya orang mo bener sendiri, cepet sendiri, makanya serobot2an, enak2an ngetem, sambil nyarap lagi... 
sistem peraturan sekarang gw liat uda bagus banget, yg jadi masalah orangnya tuh,

sistem peraturan sekarang gw liat uda bagus banget, yg jadi masalah orangnya tuh,
Bro2 sekalian nemu double post? atau ada spam?
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 284
- Joined: Wed Jul 26, 2006 7:18
setuju lagi sama bro Strade
Kalo sistem sudah "bagus" tapi sumber dayanya kacau
, absof**king"lutly it wont work. Perlu pambelajaran yg kontinu dibarengi sama aplikasinya. Coba liat supir angkot atau tukang ojek (maaf bukan melecehkan mereka dan tdk semua kok yg begini), tiap hari bergumal dari pool trayek ke pool yg lain, mana sempet meraka log in ke SM
dan baca thread2 yg ada disini , diotaknya cuma ada satu target-->setoran, mana peduli sama yg lain, kalopun ada sebagian yg mungkin masih peduli sama berita, bacaannya cuma koran2 yg isinya kebanyakan kejadian kriminal, apalagi ada berita tentang mobil yg dibakar masa karena nubruk motor umpamanya, makin kacau aja dunia persilatan, padahal itu mungkin cerita yg didramatisir sama tim redaksinya, sapa yg tau kejadian sebenarnya, setidaknya mendengarkan pembelaan dari pihak2 yg berkaitan.............
mudah2an ga sampe gitu kali
balik lagi, apakah kita sama dengan meraka?????

Kalo sistem sudah "bagus" tapi sumber dayanya kacau


mudah2an ga sampe gitu kali

balik lagi, apakah kita sama dengan meraka?????

Ride/Drive with the pride,respect and satisfucktion
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 505
- Joined: Fri Apr 21, 2006 4:33
- Location: JAKARTA
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 234
- Joined: Sun May 06, 2007 16:08
- Location: Mobil-mobil gw keren khan....
Gw setuju sama Bro Mansetha..Gw sendiri juga pengguna "dua" alam kendaraan, bahkan lbh banyak yg dua Roda...
Kalo debat kusir antara mobil Vs Motor memang ga ada habisnya...walaupun kalo di liat data statistik, kecelakaan Motor atau yg di akibatkan oleh pengendara motor jauh lebih banyak dan lebih hebat...
Nah, penyelesaiannya cuma satu : tegakkan SAFETY RIDING atau SAFETY DRIVING..kalo perlu sebelum punya sim, calon pengendara harus lulus TES kedua Modul ini..ini memang sistem di Eropa, tapi karena banyak yg serampangan dalam berkendara, kayaknya modul ini sudah sangat di perlukan sekali
Kalo debat kusir antara mobil Vs Motor memang ga ada habisnya...walaupun kalo di liat data statistik, kecelakaan Motor atau yg di akibatkan oleh pengendara motor jauh lebih banyak dan lebih hebat...
Nah, penyelesaiannya cuma satu : tegakkan SAFETY RIDING atau SAFETY DRIVING..kalo perlu sebelum punya sim, calon pengendara harus lulus TES kedua Modul ini..ini memang sistem di Eropa, tapi karena banyak yg serampangan dalam berkendara, kayaknya modul ini sudah sangat di perlukan sekali
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 497
- Joined: Thu Aug 24, 2006 4:25
Gimana yah, kalo bikin SIM maunya ambil gampang aja lewat calo lah, "tembak" lah atau dengan cara lainnya.
Sebenarnya basic saya dulu juga adalah pengendara spd. motor, waktu pertama kali bikin SIm terus terang bkinnya lewat jalur resmi, ada tes tertulis dan tentunya tes praktek. Sekarang coba tanya pada mereka yg sudah punya SIM C Atau SIM A apa mereka bkin SIM nya pakai tes tertulis & tes praktek, mungkin jawabannya mereka lewat prosedur itu tapi apakah benar2 murni lulus secara benar? & apakah mereka mengerti peraturan dengan bak? belum tentu juga.
Waktu saya bkin SIM A di Daan Mogot saya perhatkan banyak sekali yang dapt SIM tapi mereka waktu tesnya dibantu.
Siapa yg salah? semuanya pasti.
Yang sudah punya SIM belum tentu mereka memahami peratran dengan benar.
Sekarang adalah bagaimana ber ETIKA di jalan secara benar, apakah waktu berhenti ditikungan terpkirkan bisa membahayakan bagi orang lain? apakah waktu memakai Handphone sewaktu mengendarai kendaraan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain? apakah sewaktu mendahului kendaraan lain sudah mengkuti aturan2?
Suatu saat sewaktu dijalan istri saya berkata; awas disebelah kiri ada motor sangat ngotot mau mendahului, saya bilang biarin aja dia masuk got ( padahal secara logika motor tersebut tidak akan bisa masuk untuk mendahului mobil saya karena jalannya yang dua arah dan sangat sempit) sampai sebegitunya saya sudah antipati terhadap pengendara motor tersebut yang sangat ngotot memaksa utk mendahului padahal situasinya tidak memungkinkan. Apakah pengendara motor tersebut memikirkan keselamatan dirinya? Apa mungkin dia mengharapkan pengemudi mobil yang harus memikirkan keselamatan pengendara motor tersebut?
Bagi pengendara mobil, coba perhatikan perhatikan sewaktu mau parkir di mal atau tempat lainnya, sewaktu kita berusaha parkir selalu saja motor tidak sabar untuk menunggu sampai mobil terparkir, motor2 selalu saja berusaha masuk baik lewat depan ataupun lewat belakang mobil, sewaktu ditegur pakai klakson aling tampangnya berubah jadi sangar ataupun yang lebih sopan paling mengacungkan jempol tangan, apakah itu namanya punya ETIKA berkendaraan? Bagaimana jadinya kalau tertabrak atau tersenggl, pasti engemudi mobillah yang akan disalahkan.
Paoting ini saya buat hanyalah sekadar mencurahkan kegelisahan saya terhaap kondisi perilaku para pengendara kendaraan bermotor khususnya dJakarta. Ini bukan berarti pengemudi mobl tidak melkukan perbuatan serupa, pasti banyak kita jumpai hal yang sama dan saya bukannya menyerang atau sepenuhnya menyalahkan pengendara spd. motor saja, saya harap tulisan ini dianggap menjelek2kan pengendara spd. motor.
Sebenarnya basic saya dulu juga adalah pengendara spd. motor, waktu pertama kali bikin SIm terus terang bkinnya lewat jalur resmi, ada tes tertulis dan tentunya tes praktek. Sekarang coba tanya pada mereka yg sudah punya SIM C Atau SIM A apa mereka bkin SIM nya pakai tes tertulis & tes praktek, mungkin jawabannya mereka lewat prosedur itu tapi apakah benar2 murni lulus secara benar? & apakah mereka mengerti peraturan dengan bak? belum tentu juga.
Waktu saya bkin SIM A di Daan Mogot saya perhatkan banyak sekali yang dapt SIM tapi mereka waktu tesnya dibantu.
Siapa yg salah? semuanya pasti.
Yang sudah punya SIM belum tentu mereka memahami peratran dengan benar.
Sekarang adalah bagaimana ber ETIKA di jalan secara benar, apakah waktu berhenti ditikungan terpkirkan bisa membahayakan bagi orang lain? apakah waktu memakai Handphone sewaktu mengendarai kendaraan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain? apakah sewaktu mendahului kendaraan lain sudah mengkuti aturan2?
Suatu saat sewaktu dijalan istri saya berkata; awas disebelah kiri ada motor sangat ngotot mau mendahului, saya bilang biarin aja dia masuk got ( padahal secara logika motor tersebut tidak akan bisa masuk untuk mendahului mobil saya karena jalannya yang dua arah dan sangat sempit) sampai sebegitunya saya sudah antipati terhadap pengendara motor tersebut yang sangat ngotot memaksa utk mendahului padahal situasinya tidak memungkinkan. Apakah pengendara motor tersebut memikirkan keselamatan dirinya? Apa mungkin dia mengharapkan pengemudi mobil yang harus memikirkan keselamatan pengendara motor tersebut?
Bagi pengendara mobil, coba perhatikan perhatikan sewaktu mau parkir di mal atau tempat lainnya, sewaktu kita berusaha parkir selalu saja motor tidak sabar untuk menunggu sampai mobil terparkir, motor2 selalu saja berusaha masuk baik lewat depan ataupun lewat belakang mobil, sewaktu ditegur pakai klakson aling tampangnya berubah jadi sangar ataupun yang lebih sopan paling mengacungkan jempol tangan, apakah itu namanya punya ETIKA berkendaraan? Bagaimana jadinya kalau tertabrak atau tersenggl, pasti engemudi mobillah yang akan disalahkan.
Paoting ini saya buat hanyalah sekadar mencurahkan kegelisahan saya terhaap kondisi perilaku para pengendara kendaraan bermotor khususnya dJakarta. Ini bukan berarti pengemudi mobl tidak melkukan perbuatan serupa, pasti banyak kita jumpai hal yang sama dan saya bukannya menyerang atau sepenuhnya menyalahkan pengendara spd. motor saja, saya harap tulisan ini dianggap menjelek2kan pengendara spd. motor.

Fly Like a Bird
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2695
- Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19
amin... amin...
Bro2 sekalian nemu double post? atau ada spam?
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah

-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 161
- Joined: Wed Oct 12, 2005 5:58
makanya dulu sebetulnya gw seneng waktu dibikin peraturan motor harus di jalur kiri, soalnya waktu itu dalam pikiran gw motor dikiri dan mobil dikanan, motor gak boleh masuk jalur mobil, gw setuju, tapi gw kira mobil juga gak boleh masuk jalur motor!
kalo gw bilang gitu pasti banyak pengemudi mobil protes... maklum lah, segala sesuatu yang dikurangi pasti diprotes, sama aja waktu denger ada peraturan motor gak boleh masuk sudirman thamrin, wajar kalao pengendara motor protes. bayangin gimana kalo ada wacana mobil gak boleh masuk rasuna said?? taruhan motor gw deh, pasti pengemudi mobil bakalan protes!! dan dengan segudang alasan tentunya...
gw pernah jalan ke jogja, ada satu jalan (gw lupa namanya) disitu ada sisi jalan yang dibatasi (semacam dijkt jalur busway) khusus buat motor, mobil gak boleh masuk atau lebih tepatnya gak bisa masuk, cuma sekitar 1,5 - 2 meteran seh...
kalo mau jujur, sebenernya yang bikin macet kan mobil. coba bayangin jalan sudirman thamrin yang selebar itu mobil gak boleh masuk... bakalan lancar tuh jalan!!
atau gimana kalo mobil2 besar (such as serena, alphard, touareg, landcruiser, fortuner, camry, mercy2/BMW gede2 etc) dilarang masuk kota? yang boleh cuman city car aja? waaaah ampon ampooonn bisa digebukin orang2 "besar" gw hehehehe mana mau yah orang "besar" naek mobil kecil??? gak keren duooong
anyway, tapi intinya memang mental dan etika pengemudi/pengendara, tapi bagaimana kalau kita mulai untuk tertib, mulai dari diri kita sendiri, dan mulai dari sekarang!!
kalo gw bilang gitu pasti banyak pengemudi mobil protes... maklum lah, segala sesuatu yang dikurangi pasti diprotes, sama aja waktu denger ada peraturan motor gak boleh masuk sudirman thamrin, wajar kalao pengendara motor protes. bayangin gimana kalo ada wacana mobil gak boleh masuk rasuna said?? taruhan motor gw deh, pasti pengemudi mobil bakalan protes!! dan dengan segudang alasan tentunya...
gw pernah jalan ke jogja, ada satu jalan (gw lupa namanya) disitu ada sisi jalan yang dibatasi (semacam dijkt jalur busway) khusus buat motor, mobil gak boleh masuk atau lebih tepatnya gak bisa masuk, cuma sekitar 1,5 - 2 meteran seh...
kalo mau jujur, sebenernya yang bikin macet kan mobil. coba bayangin jalan sudirman thamrin yang selebar itu mobil gak boleh masuk... bakalan lancar tuh jalan!!
atau gimana kalo mobil2 besar (such as serena, alphard, touareg, landcruiser, fortuner, camry, mercy2/BMW gede2 etc) dilarang masuk kota? yang boleh cuman city car aja? waaaah ampon ampooonn bisa digebukin orang2 "besar" gw hehehehe mana mau yah orang "besar" naek mobil kecil??? gak keren duooong
anyway, tapi intinya memang mental dan etika pengemudi/pengendara, tapi bagaimana kalau kita mulai untuk tertib, mulai dari diri kita sendiri, dan mulai dari sekarang!!
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3512
- Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
- Daily Vehicle: Ipin - Ipah
Di Ho Chi Minh city, juga terdapat aturan motor harus di sebelah kanan (kalau di sana kebalikannya dgn di sini, setir di sebelah kiri). Tapi yang membuat saya salut, mobil tidak boleh masuk ke jalur motor. Yang lebih salut lagi, antara jalur motor dgn jalur mobil tidak ada pembatas sama sekali, hanya marka jalan saja.
Seperti yang sudah saya info sebelumnya, perbandingan jumlah populasi mobil:motor di sana = 1:20
Sedangkan di sini, marka jalan aja sudah hilang gara-gara proyek busway.
Sorry, gw cuma bisa membandingkannya dgn Vietnam, karena hanya negara itu di ASEAN yang sempat aku kunjungi. Entah kalau negara lain.
Seperti yang sudah saya info sebelumnya, perbandingan jumlah populasi mobil:motor di sana = 1:20
Sedangkan di sini, marka jalan aja sudah hilang gara-gara proyek busway.

Sorry, gw cuma bisa membandingkannya dgn Vietnam, karena hanya negara itu di ASEAN yang sempat aku kunjungi. Entah kalau negara lain.