Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 812
- Joined: Tue Feb 02, 2016 3:34
- Location: +62-21
- Daily Vehicle: K I J A N G
Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Halo semua. Pagi yang disertai gerimis di suatu sudut Jakarta Barat..
Kantor libur, kuliah tinggal nunggu fieldwork, saya review mubil yang saya kira sempet jadi SM Car of the Year, tapi..
Kijang yang akan saya review sepertinya merupakan pilihan yang paling tidak dianjurkan disini..
Innova, Bensin, Matic
========================================================================================================================================
mukadimah:
Suatu malam, babeh sampe rumah dengan kondisi teti ketabrak dari belakang, teti kudu masuk body repair. selama di body repair, kami butuh satu mubil lagi, dan... kami mendapat khabar kalau salah seorang kerabat kami siap meminjamkan sebuah mobil yang sedang nganggur di garasi rumahnya.
oh well, an Innova. gasoline, automatic transmission..
hari H telah tiba, teti masuk ke body repair, dengan asuransi untungnya, pengerjaan dilakukan 1 minggu, dan saya bertandang ke rumah kerabat saya untuk mengambil si ipah. and the story begins here..
========================================================================================================================================
first impression:
Innova ini dibeli oleh kerabat saya pada bulan Februari tahun 2016, dengan mileage 77rb km dengan harga yang tidak lebih mahal dari harga Agya TRD-S A/T saat itu. bisa dikira kira harganya berapa lah ya. hahahaha. selama 4 bulan pemakaian, cuma naik 3000 km, saya pakai di 80rb something km.
puter starter, terdengar suara decit belt yang sangat amat... annoying. terlihat mubil ini sangat tidak dirawat pemiliknya, kotor, kusam, ban rada kempes, belt sampe bunyi kenceng bener, oh well..
keluarkan mubil ini dari garasi, terdengar suara bebunyian dari kaki kaki yang tidak terurus, parkir di depan rumah, atur posisi dari tilt steering, nah, ketemu yang pas. sip. atur ketinggian bangku dari kenop pengatur di bagian kanan pengemudi yang uda mulai ga bermain / keras / macet, untung ga patah dan... saya arahkan Kijang besar ini ke pom bensin, dengan setir yang berat dan feeling bawa gak karuan..
di tripmeter tertera 243 km, saya kira pemiliknya mengisi Kijang ini fulltank sebelum meminjamkan saya pada posisi 1/4 tangki, and it goes something like this:
omoooooooooooo 1:6, teti kalah boros sama ini mubil
merasa terganggu dengan kondisi mobil yang seakan ga terawat, saya masuk ke sesi kedua..
isi angin ban, 35 rata, manual di pintu berkata 34 rata, saya lebihin 1 PSI dah, dan.. cuci mobil. saya kesal dengan gerobak tidak terawat. huh.
sampe rumah, saya isi semua air wiper, coolant radiator yang sudah hampir di batas low , minyak rem yang sangat kurang dan ... minyak power steering yang juga kurang, gokil abis ni mubil, ga perna dirawat
========================================================================================================================================
interior:
Anda mungkin bosan melihat dasbor spartan ini. dengan head unit 2 din yang WMA & MP3-able, namun hanya bisa menelan sekeping CD, dengan output suara yang okelah.. switch A/C model puteran kompor, setir palang tiga terkutuk sejak jaman eyang kakung namun fungsional dan mudah ditekan tombol klakson nya, dengan 2 glove box ukuran dewa di sisi kiri.. dengan sepasang cup holder di konsol tengah depan console box, dengan tray untuk menaruh keperluan pribadi misalkan kotak rokok di bagian depan dari cup holder nya.
oiya ukuran cup holder ini paling mepet ke Aqua 330ml, buat 600ml sulit masuk..
dengan beberapa cup holder di doortrim, yang menambah fungsionalitas mobil ini.
beberapa wood panel aksesori Genuine Toyota tambahan di konsol A/C, doortrim dan shiftknob membuat Innova G ini serasa Innova V, sampai Anda realized kalo spidometernya masi turunan pikap dengan kenop A/C model puteran kompor dengan jok semikulit selevel MB-Tech / Visel Ultimate dan gorden membuat Innova ini terlihat makin kebapakan / kemamacantikan saya kurang suka mobil pakek gorden, lebi suka black tinted. tapi akan lebih sempurna kalau black tinted ditambah gorden model tarik yang juga hitam.
mohon jangan mesum kalian. buat tidur di mobil saat menunggu kelas sore di kampus.
yaa, tipe G, hmm.. ada A/C sampe row ketiga yang menyatu dengan plafon, peletakkan yang asyik menurut saya. semua baris mendapat distribusi merata...
emang sih uda outdated sekali model interiornya, tapi saya masih merasa mobil ini JAUH SEKALI lebih manusiawi dari semua LMPV yang pernah saya punya, saya tumpangi, dan saya kendarai.
masuk ke posisi duduk..
========================================================================================================================================
posisi duduk.
posisi mengemudi kebapakan yang tidak sporty namun nyaman, relax, dan santai menjadi nilai plus mobil ini. setidaknya bagi saya yang hanya punya LMPV buat angkut barang dan LCGC buat saya wara wiri, Innova tua ini terasa sangat nyaman. jok nya besar, lebar, dan empuk bagaikan sofa, kaki saya ga nekuk2 amat, tangan saya bisa dengan sangat sempurna memegang setir, siku kiri bisa ditaro di console box, siku kanan bisa saya taruh di doortrim. nice job Toyota.
sewaktu driver saya yang nyetir dan saya duduk di row 2, saya sangat bahagia karena.. legroom luas, headroom amat luas, saya bisa ngengkang sepuasnya di row 2 karena lega beneeerrr jok empuk dan tebal, A/C bisa diatur dengan sangat fleksibel, uwooooowwww padahal posisi row 3 terlipat dari saya pinjem mubilnya sampe saya balikin.
memang tidak ada fitur multimedia yang memadai di mubil ini, tapi gapapa, fitur sleep-in-2nd-row bisa membantu saya saat long trip
masuk ke eksterior yaa..
========================================================================================================================================
eksterior
Innova Euro II facelift IMHO merupakan Innova gen 1 paling ganteng menurut saya. semuanya pas. model paling abadi. gen 1 non euro menurut saya benar2 outdated, GNKI mulai banyak ornamen yang bikin mata saya sepet, dan dono gitong yang horrible. really horrible dono gitong.
headlamp model membulat memberi kesan elegan menurut eke, body kit tipe G yang ga keramean juga membuat mubil ini makin enak dipandang, sayangnya tanduk belakang variasi cap Auto 2000 membuat tampak belakang mobil ini sedikit tercoreng di mata saya
warna hitam yang pasaran sebagai mobil travel / rental / mobil dinas ini membuat mubil ini terlihat semakin pasaran, tapi setelah 5 tahun, cat nya masih mengkilat dan masih enak sekali dilihat, berkesan gagah namun elegan. dengan rear lamp LED-wannabe, saya jadi makin jatuh cinta sama Innova ini
okay, kita masuk ke driving impression..
========================================================================================================================================
driving impression.
setir yang masih dibantu oleh hydraulic power steering berasa berat diputar, dan body nya yang besar dan berat dipadu mesin yang bebal dan transmisi yang tidak kalah bebalnya membuat mobil ini sungguh malas bergerak di kemacetan dalam kota, dan agak ngeselin kalo mau parkir cepat.
saya memang ga berharap banyak dari tenaga Innova bensin, apalagi matic. berulang kali mengemudi Innova diesel baik manual maupun matic, dan Innova bensin baik manual maupun matic, saya masih memilih mesin diesel 2KD nya yang torsinya badak daripada mesin 1TR yang...
boros, boyo, lemot.
pindahkan shifter ke D, Kijang bengkak ini pun bergerak dengan malas benar benar malas, lepas rem hanya menggelinding perlahan, saat saya tekan pedal gas nya secara halus, RPM juga naik secara perlahan dan shifting dilakukan per 2000-2500 rpm.
sampai satu momen dimana saya harus kickdown untuk menyalip di tol dan...
n g e d e n.
suara ngelitik khas Innova dan suara kentut khatulistiwa di sekitar 3500-4000 rpm bener bener mengganggu pendengaran, masi meningan suara peresan tebu mesin L nya Hondul apa mesin 3SZ apansa yang teriak teriak cempreng daripada suara kentut khatulistiwa di mesin 1TR Matic ini
okay, shift down ke 3-2, tendang gas, roooooaaaaaarrrrrrr, torsi maksimum tercapai, transmisi tua bolotnya akhirnya berhasil menyalurkan napas tua dari mesin uzur boros ini ke gerdan belakang, badan saya terhempas lembut ke jok, dan spidometer mencapai 100 kpj, shift ke 3, jeda 1 detik, badan terhempas lagi ke jok, masuk 120 kpj - 130 kpj - 140 kpj - 145 kpj - dan ngeden
145 kpj keatas berasa laaamaaaaa sekali, sampai akhirnya masuk 150 kpj dan saya keinget kalo ban mobil ini 2 piece buatan taun 2013 dan mulai halus, sedangkan 2 ban belakang buatan tahun 2011 dan.. sudah mulai botak alias sisa garis tengahnya doang. saya pun menekan rem tanpa ABS EBD BA nya dan pedal rem nya bergetaaaaaaarrrrrr wuakakakakak maybe piringan rem nya uda bergelombang atau malah kampas rem nya sudah habis sama sekali. goyang kiri goyang kanan sampai akhirnya saya melaju konstan di 90-100 kpj.
dan akhirnya saya menemukan enaknya bawa Innova bensin. melaju antara 90-120 kpj secara konstan dan tidak pindah pindah jalur. di RPM antara 2500-3500 rpm.. sangat nyaman, body berasa cukup anteng, saya kira akan sangat anteng kalo unit pinjaman yang saya dapat kondisinya sehat, at least, ban, kaki kaki dan rem sehat.
sejak saat itu, setiap kali mau menyalip, saya shift ke D3, saat uda kepepet, shift ke 2, lalu nyantai lagi di D.
dan semua berubah saat saya melihat meteran bensin, naik 240 km buat rute kombinasi, posisi tengki BBM uda dibawah 1/2 lagi..
menyebalkan sekali mobil boros ini
========================================================================================================================================
verdict:
saya menyarankan ambil tipe V buat semua tipe Innova Gen 1, dari yang non-euro sampe dono gitong, karena harga 2nd nya di tahun dan model yang sama relatively sama antara tipe E, G, dan V. beda pun ga banyak, dan sesuai sekali sama perangkat keselamatan dan fitur dalam kabin dan peredaman ekstra yang akan Anda dapatkan di tipe V..
kalo bisa ambil Diesel yang mesin 2KD, it will be much better dari sisi tenaga dan konsumsi BBM. kabar baiknya lagi, banyak opsi untuk membuat Innova Diesel menjadi sangat kencang, tentunya dengan extra cost, tanpa mengurangi durabilitynya, asalkan treatment yang dilakukan juga bagus yaa. meskipun harus ditembus dengan harga bekas yang lebih mahal antara 30-40 juta untuk tipe dan tahun yang sama.
jika ente ga bermasalah dengan tenaga dan konsumsi BBM, atau kalau mubil akan jadi garage queen dengan pemakaian dibawah 15rb km per tahun, saya kira mengambil Innova bensin matic akan sangat amat masuk akal, karena harga bekasnya sangat jatuh, durability yang bener2 badak dari engine dan tranny, treatment asal pakek olie sesuai spek masi okelah, masalah primium bisa diakalin dengan sering2 kuras tengki dan carbon clean wekekekekek dan dengan pajak yang lebih murah dari yang diesel.
conclusion:
Innova G A/T 2011
+ harga 2nd ancur lebur
+ pajak relatively lebih murah dari yang diesel
+ rata rata kondisi yang binsin matic masi cukup bagus
+ semua nilai + khas Innova deh, uda pada tau lah ya
- fitur dalam kabin sangat spartan
- fitur keselamatan juga sangat spartan
- sangat boros BBM
- meningan ambil tipe V
- meningan ambil diesel matic kalo ada dananya
well, Innova Bensin Matic bukanlah mobil yang enak buat dikendarai sendiri, bukan juga mobil terenak di range harga bekasnya buat dibeli untuk disupirin / ditumpangin. tetapi HARGA BEKASnya yang SANGAT JATUH untuk sebuah Toyota, dalam hal ini sebuah Kijang Innova, membuat mubil ini sangat layak buat dibeli oleh ente yang punya keluarga besar, atau buat ente yang suka duduk di row 2 dan menggunakan jasa supir.
eventhough transmisi maticnya bodoh, lambat, dan relatively kasar, plus enjin yang boros, boyo dan lemot, fitur multimedia dalam kabin nihil, apalagi fitur keselamatan yang nol besar, mobil ini bisa diisi 8 orang dengan nyaman, jok nya empuk dan lebar, cruising ability yang pastinya lebih baik dari semua LMPV baru yang beredar, peredaman kabinnya cukup baik, bantingan suspensinya lembut, dengan bonus durability dan jaringan servis serta kemudahan sparepart khas Toyota.
========================================================================================================================================
thanks all
Kantor libur, kuliah tinggal nunggu fieldwork, saya review mubil yang saya kira sempet jadi SM Car of the Year, tapi..
Kijang yang akan saya review sepertinya merupakan pilihan yang paling tidak dianjurkan disini..
Innova, Bensin, Matic
========================================================================================================================================
mukadimah:
Suatu malam, babeh sampe rumah dengan kondisi teti ketabrak dari belakang, teti kudu masuk body repair. selama di body repair, kami butuh satu mubil lagi, dan... kami mendapat khabar kalau salah seorang kerabat kami siap meminjamkan sebuah mobil yang sedang nganggur di garasi rumahnya.
oh well, an Innova. gasoline, automatic transmission..
hari H telah tiba, teti masuk ke body repair, dengan asuransi untungnya, pengerjaan dilakukan 1 minggu, dan saya bertandang ke rumah kerabat saya untuk mengambil si ipah. and the story begins here..
========================================================================================================================================
first impression:
Innova ini dibeli oleh kerabat saya pada bulan Februari tahun 2016, dengan mileage 77rb km dengan harga yang tidak lebih mahal dari harga Agya TRD-S A/T saat itu. bisa dikira kira harganya berapa lah ya. hahahaha. selama 4 bulan pemakaian, cuma naik 3000 km, saya pakai di 80rb something km.
puter starter, terdengar suara decit belt yang sangat amat... annoying. terlihat mubil ini sangat tidak dirawat pemiliknya, kotor, kusam, ban rada kempes, belt sampe bunyi kenceng bener, oh well..
keluarkan mubil ini dari garasi, terdengar suara bebunyian dari kaki kaki yang tidak terurus, parkir di depan rumah, atur posisi dari tilt steering, nah, ketemu yang pas. sip. atur ketinggian bangku dari kenop pengatur di bagian kanan pengemudi yang uda mulai ga bermain / keras / macet, untung ga patah dan... saya arahkan Kijang besar ini ke pom bensin, dengan setir yang berat dan feeling bawa gak karuan..
di tripmeter tertera 243 km, saya kira pemiliknya mengisi Kijang ini fulltank sebelum meminjamkan saya pada posisi 1/4 tangki, and it goes something like this:
omoooooooooooo 1:6, teti kalah boros sama ini mubil
merasa terganggu dengan kondisi mobil yang seakan ga terawat, saya masuk ke sesi kedua..
isi angin ban, 35 rata, manual di pintu berkata 34 rata, saya lebihin 1 PSI dah, dan.. cuci mobil. saya kesal dengan gerobak tidak terawat. huh.
sampe rumah, saya isi semua air wiper, coolant radiator yang sudah hampir di batas low , minyak rem yang sangat kurang dan ... minyak power steering yang juga kurang, gokil abis ni mubil, ga perna dirawat
========================================================================================================================================
interior:
Anda mungkin bosan melihat dasbor spartan ini. dengan head unit 2 din yang WMA & MP3-able, namun hanya bisa menelan sekeping CD, dengan output suara yang okelah.. switch A/C model puteran kompor, setir palang tiga terkutuk sejak jaman eyang kakung namun fungsional dan mudah ditekan tombol klakson nya, dengan 2 glove box ukuran dewa di sisi kiri.. dengan sepasang cup holder di konsol tengah depan console box, dengan tray untuk menaruh keperluan pribadi misalkan kotak rokok di bagian depan dari cup holder nya.
oiya ukuran cup holder ini paling mepet ke Aqua 330ml, buat 600ml sulit masuk..
dengan beberapa cup holder di doortrim, yang menambah fungsionalitas mobil ini.
beberapa wood panel aksesori Genuine Toyota tambahan di konsol A/C, doortrim dan shiftknob membuat Innova G ini serasa Innova V, sampai Anda realized kalo spidometernya masi turunan pikap dengan kenop A/C model puteran kompor dengan jok semikulit selevel MB-Tech / Visel Ultimate dan gorden membuat Innova ini terlihat makin kebapakan / kemamacantikan saya kurang suka mobil pakek gorden, lebi suka black tinted. tapi akan lebih sempurna kalau black tinted ditambah gorden model tarik yang juga hitam.
mohon jangan mesum kalian. buat tidur di mobil saat menunggu kelas sore di kampus.
yaa, tipe G, hmm.. ada A/C sampe row ketiga yang menyatu dengan plafon, peletakkan yang asyik menurut saya. semua baris mendapat distribusi merata...
emang sih uda outdated sekali model interiornya, tapi saya masih merasa mobil ini JAUH SEKALI lebih manusiawi dari semua LMPV yang pernah saya punya, saya tumpangi, dan saya kendarai.
masuk ke posisi duduk..
========================================================================================================================================
posisi duduk.
posisi mengemudi kebapakan yang tidak sporty namun nyaman, relax, dan santai menjadi nilai plus mobil ini. setidaknya bagi saya yang hanya punya LMPV buat angkut barang dan LCGC buat saya wara wiri, Innova tua ini terasa sangat nyaman. jok nya besar, lebar, dan empuk bagaikan sofa, kaki saya ga nekuk2 amat, tangan saya bisa dengan sangat sempurna memegang setir, siku kiri bisa ditaro di console box, siku kanan bisa saya taruh di doortrim. nice job Toyota.
sewaktu driver saya yang nyetir dan saya duduk di row 2, saya sangat bahagia karena.. legroom luas, headroom amat luas, saya bisa ngengkang sepuasnya di row 2 karena lega beneeerrr jok empuk dan tebal, A/C bisa diatur dengan sangat fleksibel, uwooooowwww padahal posisi row 3 terlipat dari saya pinjem mubilnya sampe saya balikin.
memang tidak ada fitur multimedia yang memadai di mubil ini, tapi gapapa, fitur sleep-in-2nd-row bisa membantu saya saat long trip
masuk ke eksterior yaa..
========================================================================================================================================
eksterior
Innova Euro II facelift IMHO merupakan Innova gen 1 paling ganteng menurut saya. semuanya pas. model paling abadi. gen 1 non euro menurut saya benar2 outdated, GNKI mulai banyak ornamen yang bikin mata saya sepet, dan dono gitong yang horrible. really horrible dono gitong.
headlamp model membulat memberi kesan elegan menurut eke, body kit tipe G yang ga keramean juga membuat mubil ini makin enak dipandang, sayangnya tanduk belakang variasi cap Auto 2000 membuat tampak belakang mobil ini sedikit tercoreng di mata saya
warna hitam yang pasaran sebagai mobil travel / rental / mobil dinas ini membuat mubil ini terlihat semakin pasaran, tapi setelah 5 tahun, cat nya masih mengkilat dan masih enak sekali dilihat, berkesan gagah namun elegan. dengan rear lamp LED-wannabe, saya jadi makin jatuh cinta sama Innova ini
okay, kita masuk ke driving impression..
========================================================================================================================================
driving impression.
setir yang masih dibantu oleh hydraulic power steering berasa berat diputar, dan body nya yang besar dan berat dipadu mesin yang bebal dan transmisi yang tidak kalah bebalnya membuat mobil ini sungguh malas bergerak di kemacetan dalam kota, dan agak ngeselin kalo mau parkir cepat.
saya memang ga berharap banyak dari tenaga Innova bensin, apalagi matic. berulang kali mengemudi Innova diesel baik manual maupun matic, dan Innova bensin baik manual maupun matic, saya masih memilih mesin diesel 2KD nya yang torsinya badak daripada mesin 1TR yang...
boros, boyo, lemot.
pindahkan shifter ke D, Kijang bengkak ini pun bergerak dengan malas benar benar malas, lepas rem hanya menggelinding perlahan, saat saya tekan pedal gas nya secara halus, RPM juga naik secara perlahan dan shifting dilakukan per 2000-2500 rpm.
sampai satu momen dimana saya harus kickdown untuk menyalip di tol dan...
n g e d e n.
suara ngelitik khas Innova dan suara kentut khatulistiwa di sekitar 3500-4000 rpm bener bener mengganggu pendengaran, masi meningan suara peresan tebu mesin L nya Hondul apa mesin 3SZ apansa yang teriak teriak cempreng daripada suara kentut khatulistiwa di mesin 1TR Matic ini
okay, shift down ke 3-2, tendang gas, roooooaaaaaarrrrrrr, torsi maksimum tercapai, transmisi tua bolotnya akhirnya berhasil menyalurkan napas tua dari mesin uzur boros ini ke gerdan belakang, badan saya terhempas lembut ke jok, dan spidometer mencapai 100 kpj, shift ke 3, jeda 1 detik, badan terhempas lagi ke jok, masuk 120 kpj - 130 kpj - 140 kpj - 145 kpj - dan ngeden
145 kpj keatas berasa laaamaaaaa sekali, sampai akhirnya masuk 150 kpj dan saya keinget kalo ban mobil ini 2 piece buatan taun 2013 dan mulai halus, sedangkan 2 ban belakang buatan tahun 2011 dan.. sudah mulai botak alias sisa garis tengahnya doang. saya pun menekan rem tanpa ABS EBD BA nya dan pedal rem nya bergetaaaaaaarrrrrr wuakakakakak maybe piringan rem nya uda bergelombang atau malah kampas rem nya sudah habis sama sekali. goyang kiri goyang kanan sampai akhirnya saya melaju konstan di 90-100 kpj.
dan akhirnya saya menemukan enaknya bawa Innova bensin. melaju antara 90-120 kpj secara konstan dan tidak pindah pindah jalur. di RPM antara 2500-3500 rpm.. sangat nyaman, body berasa cukup anteng, saya kira akan sangat anteng kalo unit pinjaman yang saya dapat kondisinya sehat, at least, ban, kaki kaki dan rem sehat.
sejak saat itu, setiap kali mau menyalip, saya shift ke D3, saat uda kepepet, shift ke 2, lalu nyantai lagi di D.
dan semua berubah saat saya melihat meteran bensin, naik 240 km buat rute kombinasi, posisi tengki BBM uda dibawah 1/2 lagi..
menyebalkan sekali mobil boros ini
========================================================================================================================================
verdict:
saya menyarankan ambil tipe V buat semua tipe Innova Gen 1, dari yang non-euro sampe dono gitong, karena harga 2nd nya di tahun dan model yang sama relatively sama antara tipe E, G, dan V. beda pun ga banyak, dan sesuai sekali sama perangkat keselamatan dan fitur dalam kabin dan peredaman ekstra yang akan Anda dapatkan di tipe V..
kalo bisa ambil Diesel yang mesin 2KD, it will be much better dari sisi tenaga dan konsumsi BBM. kabar baiknya lagi, banyak opsi untuk membuat Innova Diesel menjadi sangat kencang, tentunya dengan extra cost, tanpa mengurangi durabilitynya, asalkan treatment yang dilakukan juga bagus yaa. meskipun harus ditembus dengan harga bekas yang lebih mahal antara 30-40 juta untuk tipe dan tahun yang sama.
jika ente ga bermasalah dengan tenaga dan konsumsi BBM, atau kalau mubil akan jadi garage queen dengan pemakaian dibawah 15rb km per tahun, saya kira mengambil Innova bensin matic akan sangat amat masuk akal, karena harga bekasnya sangat jatuh, durability yang bener2 badak dari engine dan tranny, treatment asal pakek olie sesuai spek masi okelah, masalah primium bisa diakalin dengan sering2 kuras tengki dan carbon clean wekekekekek dan dengan pajak yang lebih murah dari yang diesel.
conclusion:
Innova G A/T 2011
+ harga 2nd ancur lebur
+ pajak relatively lebih murah dari yang diesel
+ rata rata kondisi yang binsin matic masi cukup bagus
+ semua nilai + khas Innova deh, uda pada tau lah ya
- fitur dalam kabin sangat spartan
- fitur keselamatan juga sangat spartan
- sangat boros BBM
- meningan ambil tipe V
- meningan ambil diesel matic kalo ada dananya
well, Innova Bensin Matic bukanlah mobil yang enak buat dikendarai sendiri, bukan juga mobil terenak di range harga bekasnya buat dibeli untuk disupirin / ditumpangin. tetapi HARGA BEKASnya yang SANGAT JATUH untuk sebuah Toyota, dalam hal ini sebuah Kijang Innova, membuat mubil ini sangat layak buat dibeli oleh ente yang punya keluarga besar, atau buat ente yang suka duduk di row 2 dan menggunakan jasa supir.
eventhough transmisi maticnya bodoh, lambat, dan relatively kasar, plus enjin yang boros, boyo dan lemot, fitur multimedia dalam kabin nihil, apalagi fitur keselamatan yang nol besar, mobil ini bisa diisi 8 orang dengan nyaman, jok nya empuk dan lebar, cruising ability yang pastinya lebih baik dari semua LMPV baru yang beredar, peredaman kabinnya cukup baik, bantingan suspensinya lembut, dengan bonus durability dan jaringan servis serta kemudahan sparepart khas Toyota.
========================================================================================================================================
thanks all
Daily Warrior:
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 750
- Joined: Mon Jan 18, 2016 14:54
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Nice review om...
Baris ke-2 legaaaa.... persis yg aku rasain th 09 wktu bokap bawa ipah 05 ke rumah (krn terbiasa pke escudo 95..)
Hmm... jd suara peresan tebu itu msh acceptable ya...
Suara ngoooong itu khas ipah vvti banget... hahaha... nunjukin klo yg bw lg desperate gaspol
Baris ke-2 legaaaa.... persis yg aku rasain th 09 wktu bokap bawa ipah 05 ke rumah (krn terbiasa pke escudo 95..)
Hmm... jd suara peresan tebu itu msh acceptable ya...
Suara ngoooong itu khas ipah vvti banget... hahaha... nunjukin klo yg bw lg desperate gaspol
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 548
- Joined: Sat Feb 01, 2014 15:04
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
nice review om... temen bokap ada yang punya mobil persis kayak gini cuma warna silver... kalo nanjak apalagi macem di puncak mesti di D3
innova imho mobilnya enak disetir, enak duduk di belakang juga... IMHO mobilnya nyaman, apalagi dibanding mobil2 ahond dan saudara gede nya sendiri (fortie). duduk dirow ke 3 juga masih bisa muat 3 dewasa.. masih manusiawi.
ane pernahnya punya gen1 non fl manual bensin... kebayang suaranya gimana... tapi mungkin ga separah automatic
innova imho mobilnya enak disetir, enak duduk di belakang juga... IMHO mobilnya nyaman, apalagi dibanding mobil2 ahond dan saudara gede nya sendiri (fortie). duduk dirow ke 3 juga masih bisa muat 3 dewasa.. masih manusiawi.
ane pernahnya punya gen1 non fl manual bensin... kebayang suaranya gimana... tapi mungkin ga separah automatic
2015 Honda HR-V E CVT
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 634
- Joined: Tue Feb 11, 2014 13:33
- Location: Jakarta
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
wkwkwwk ngakak bro ane baca review ente,kesel banget ya sama tenaga n borosnya? :wkkk Jadi keinget sama temen dari ge8 matic ke innova dono matic kesel minta ampun karna ngedennya,bahkan ane nyetir fortuner bensin aja kerasa berat Btw biarpun mesin n mekanikal aga kurang oke tapi body tuh mobil malah terawat ya? Gimana bro tertarik dg innova bensin matic?
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 538
- Joined: Sun May 03, 2015 0:48
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Ga bagus2 amat, ga kaya fitur, tapi fungsionalitas dapet bgt, sy udh abis 2 ipah bensin matic sampe hari ini, masih ada dua2nya satu th 2008 odoread 180k, yg 2013 odoread 40k, melenggang tanpa masalah berarti, yg 08 malah pakenya asal bgt, transmisi gada masalah sampe skg...
Dibanding LMPV saya akan jauh lbh pilih ini, cuma satu yg belom ketemu jl keluarnya, bikin mobil ini rada hemat aja hehe punya sy dalkot 1:6 , cuma ini yg kadang mikir buat pake lmpv kalo puter2 dalkot, ato bahkan ambil lcgc buat seruntulan macet2an
Dibanding LMPV saya akan jauh lbh pilih ini, cuma satu yg belom ketemu jl keluarnya, bikin mobil ini rada hemat aja hehe punya sy dalkot 1:6 , cuma ini yg kadang mikir buat pake lmpv kalo puter2 dalkot, ato bahkan ambil lcgc buat seruntulan macet2an
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 977
- Joined: Thu Apr 23, 2015 21:57
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Wah ni biar lemot boyo tak terkira tp reability dan durability ga ada obat nih..
Pernah pake punya kakek thn 2006 sangat" ga terawat, plat udah mati 2 tahun, gardan sampe dengung, oli metik cuma diganti punya top 1 dan ngetap terus ga pernah kuras, tiap diliat item babak belur. oli mesin juga pake top 1 asal doang...ac doang rutin biar ga kepanasan, SA sampe udh ga berfungsi bunyi gluduk" sama ngayun" tinggal per doang kyknya, oli ps ga pernah ganti, minyak rem kalau kurang nambah, cat mobil ancur gara" di tempel" stiker, ngehajar banjir terus, radiator isinga aer ledeng doang ampe coklat pekat.
Begitu pake udah ga paham banget..
herannya ga pernah mogok atau kejadian aneh", paling mogok cuma aki soak ha ha ha..
Pernah pake punya kakek thn 2006 sangat" ga terawat, plat udah mati 2 tahun, gardan sampe dengung, oli metik cuma diganti punya top 1 dan ngetap terus ga pernah kuras, tiap diliat item babak belur. oli mesin juga pake top 1 asal doang...ac doang rutin biar ga kepanasan, SA sampe udh ga berfungsi bunyi gluduk" sama ngayun" tinggal per doang kyknya, oli ps ga pernah ganti, minyak rem kalau kurang nambah, cat mobil ancur gara" di tempel" stiker, ngehajar banjir terus, radiator isinga aer ledeng doang ampe coklat pekat.
Begitu pake udah ga paham banget..
herannya ga pernah mogok atau kejadian aneh", paling mogok cuma aki soak ha ha ha..
gnki diesel kopling jadi kuda harian
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 812
- Joined: Tue Feb 02, 2016 3:34
- Location: +62-21
- Daily Vehicle: K I J A N G
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk acceptable daripada suara ngeden luar biasa yang bener2 nunjukkin kalo driver lagi kebelet gaspoldoge wrote:Nice review om...
Baris ke-2 legaaaa.... persis yg aku rasain th 09 wktu bokap bawa ipah 05 ke rumah (krn terbiasa pke escudo 95..)
Hmm... jd suara peresan tebu itu msh acceptable ya...
Suara ngoooong itu khas ipah vvti banget... hahaha... nunjukin klo yg bw lg desperate gaspol
gkgkgkgkgkgkgkgkgk saya nanjak di jembatan tol belakang rumah aja pake D3, saking ga tahan sama powernya yang ngepas...stevenanthony wrote:nice review om... temen bokap ada yang punya mobil persis kayak gini cuma warna silver... kalo nanjak apalagi macem di puncak mesti di D3
innova imho mobilnya enak disetir, enak duduk di belakang juga... IMHO mobilnya nyaman, apalagi dibanding mobil2 ahond dan saudara gede nya sendiri (fortie). duduk dirow ke 3 juga masih bisa muat 3 dewasa.. masih manusiawi.
ane pernahnya punya gen1 non fl manual bensin... kebayang suaranya gimana... tapi mungkin ga separah automatic
hahahaha ho ohh, enak ni mubil duduk dimana mana, daripada forti juga saya pilih Innova ini...
maticnya ampun om, bener deeyy..
wkwkwkwkwkwkwk iye, biasa bawa seniya 1500 pilus saya ga se ngeden ini dan ga se bebal ini performanya..piggypig77 wrote:wkwkwwk ngakak bro ane baca review ente,kesel banget ya sama tenaga n borosnya? :wkkk Jadi keinget sama temen dari ge8 matic ke innova dono matic kesel minta ampun karna ngedennya,bahkan ane nyetir fortuner bensin aja kerasa berat Btw biarpun mesin n mekanikal aga kurang oke tapi body tuh mobil malah terawat ya? Gimana bro tertarik dg innova bensin matic?
borosnya juga setara X-Trail dan CR-V 2400..
body juga somplakk pas saya dapet koncinya, baret halus dimana mana, ada banyak bekas tabrak..
sampe rumah langsung saya bawa ke carwash, poles dikit dikit, pakek jurus filter rokok sama powerglue buat bagian2 plastik yang ngaplak dan jadilah demikian...
kalo saya uda berkeluarga maybe saya akan ambil satu, buat sekarang masi bujangan pakek apansa dulu dah wkwkwkwk
betul om, buat fungsionalitas dan versatility, Innova saya kasi 4 jempol deh..keong wrote:Ga bagus2 amat, ga kaya fitur, tapi fungsionalitas dapet bgt, sy udh abis 2 ipah bensin matic sampe hari ini, masih ada dua2nya satu th 2008 odoread 180k, yg 2013 odoread 40k, melenggang tanpa masalah berarti, yg 08 malah pakenya asal bgt, transmisi gada masalah sampe skg...
Dibanding LMPV saya akan jauh lbh pilih ini, cuma satu yg belom ketemu jl keluarnya, bikin mobil ini rada hemat aja hehe punya sy dalkot 1:6 , cuma ini yg kadang mikir buat pake lmpv kalo puter2 dalkot, ato bahkan ambil lcgc buat seruntulan macet2an
setuju, saya uda berapa kali berpikir menukar apansa saya ke Innova bensin metik karena harganya ga jauh beda buat tahun yg sama, tapi fuel cons nya itu yang luar biasa wkwkwkwkwk. sama Brio daily saya, Brio 2x lipat lebi hemat bensin..
Daily Warrior:
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 548
- Joined: Sat Feb 01, 2014 15:04
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
untung ane seringnya bawa punya temen yang d4d maticvulvy8858 wrote:gkgkgkgkgkgkgkgkgk saya nanjak di jembatan tol belakang rumah aja pake D3, saking ga tahan sama powernya yang ngepas...stevenanthony wrote:nice review om... temen bokap ada yang punya mobil persis kayak gini cuma warna silver... kalo nanjak apalagi macem di puncak mesti di D3
innova imho mobilnya enak disetir, enak duduk di belakang juga... IMHO mobilnya nyaman, apalagi dibanding mobil2 ahond dan saudara gede nya sendiri (fortie). duduk dirow ke 3 juga masih bisa muat 3 dewasa.. masih manusiawi.
ane pernahnya punya gen1 non fl manual bensin... kebayang suaranya gimana... tapi mungkin ga separah automatic
hahahaha ho ohh, enak ni mubil duduk dimana mana, daripada forti juga saya pilih Innova ini...
maticnya ampun om, bener deeyy..
2015 Honda HR-V E CVT
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 12275
- Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
- Location: Indonesia
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Nice review om...
Nubie kemarin mencoba membawa innova bensin metik ini, begitu digas, boyo banget, mesin & transmisi seakan tak meresponse kemauan saya.... Alhasil saya kickdown dan tenaga terasa keluar, walo dikit
Setuju ama om, model Ipah ini yg plg abadi, modelnya kalem ga lebay kek GNKI apalg dono, itulah sebabnya saya ga mau upgrade tampilan gerobak sampah saya (selain gaada duit buat upgradenya juga sih)
Nubie kemarin mencoba membawa innova bensin metik ini, begitu digas, boyo banget, mesin & transmisi seakan tak meresponse kemauan saya.... Alhasil saya kickdown dan tenaga terasa keluar, walo dikit
Setuju ama om, model Ipah ini yg plg abadi, modelnya kalem ga lebay kek GNKI apalg dono, itulah sebabnya saya ga mau upgrade tampilan gerobak sampah saya (selain gaada duit buat upgradenya juga sih)
2021 Fortuner VRZ
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 634
- Joined: Tue Feb 11, 2014 13:33
- Location: Jakarta
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Pantesan keliatan kinclong,taunya udah dipoles dlu hehehe. Apa tuh jurus filter rokok? Tapi menggiurkan ya harga mobil ini,sampe kepikiran mau ganti lmpv ane sama ini tapi jangan yg diesel. Pilus sih saya yakin jauh performanya sama ipah bensinvulvy8858 wrote:wkwkwkwkwkwkwk iye, biasa bawa seniya 1500 pilus saya ga se ngeden ini dan ga se bebal ini performanya..piggypig77 wrote:wkwkwwk ngakak bro ane baca review ente,kesel banget ya sama tenaga n borosnya? :wkkk Jadi keinget sama temen dari ge8 matic ke innova dono matic kesel minta ampun karna ngedennya,bahkan ane nyetir fortuner bensin aja kerasa berat Btw biarpun mesin n mekanikal aga kurang oke tapi body tuh mobil malah terawat ya? Gimana bro tertarik dg innova bensin matic?
borosnya juga setara X-Trail dan CR-V 2400..
body juga somplakk pas saya dapet koncinya, baret halus dimana mana, ada banyak bekas tabrak..
sampe rumah langsung saya bawa ke carwash, poles dikit dikit, pakek jurus filter rokok sama powerglue buat bagian2 plastik yang ngaplak dan jadilah demikian...
kalo saya uda berkeluarga maybe saya akan ambil satu, buat sekarang masi bujangan pakek apansa dulu dah wkwkwkwk
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 679
- Joined: Thu Oct 29, 2015 17:33
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Tetangga ada yg ganti2 ipah dari gen1-gnki dono semua 20.G AT,entah apa yg dicari padahal interior sama aja,
Kalo mesin sehat apakah selemot itu?apa emng lemot bawaan? Menarik kalo dibandingin avanza sma 2nd ipah v bensin
Kalo mesin sehat apakah selemot itu?apa emng lemot bawaan? Menarik kalo dibandingin avanza sma 2nd ipah v bensin
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 750
- Joined: Mon Jan 18, 2016 14:54
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Itu tetangga udh gnti ke anki blm om? Wkwkipat wrote:Tetangga ada yg ganti2 ipah dari gen1-gnki dono semua 20.G AT,entah apa yg dicari padahal interior sama aja,
Kalo mesin sehat apakah selemot itu?apa emng lemot bawaan? Menarik kalo dibandingin avanza sma 2nd ipah v bensin
Cari umur muda om... sm gengsi mobil baru mungkin hahahaha...
Iya... sehat pun lemot... (sy tdk bohong)
Yaa.. sepjg ga peduli fc si jelas pilihan sangat menarik
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4324
- Joined: Sun Dec 08, 2013 16:05
- Location: CIPUTAT
- Daily Vehicle: ISUZU MU-X
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Saya punya GNKI 2011 (Nov 2011), saya beli sejak baru...
Memang secara umum, persepsi orang kita harus diubah soal bensin.
Kalau bawa mobil segede ini expektasi levelnya jangan ngarap seirit Xenia, Panjah apalagi Brio..
Punya saya Dalkot macet parah 1 : 6.
Kalau Sentral Senayan ke Duta Harapan Bekasi (campura toll dan dalkot) dapet 1 : 8.5.
Road trip Jakarta - Jogja, isi 7 orang full lewat selatan, masih dapat 1 : 9 (ketolong banyak turunan dari Nagrek ke arah Tasik).
Cara menyikapinya gini :
Bayangkan apa harapan kita untuk mobil 2.0 L dlm hal bensin, misalnya 1 : 10 (itu sdh dianggap wajar).
Nah, kalau kita rata-rata dapat 1 : 8 , berarti boros 20% saja.
Hitung pemakaian setahun brp km..
Nah, tingkat keborosannya itu dikonversi ke satuan uang, say, boros Rp 3 jt / thn...
Angggap saja harganya yang murah, itu sebagai kompensasi borosnya..
Soal power
Ngomong soal tarikan, memang ini sangat saya keluhkan. Terutama keluar kota, non toll, yg butuh akselerasi..
Tenaganya sangat ngeden..
Makanya terpikir untuk pasang piggyback ke Garage Autowerks (Gedebage, Bandung) yang disebut Oom Turboman..
Cuma masih mikir, karena dia belum ada pengalaman di 1TR ini..adanya di 4AGE...pingin liat hasilnya dulu di mobil orang.. harapan saya sih bisa tarikan lebih nendang (gak perlu kenceng banget....FC 1 : 6 to 1 : 8 masih acceptable bagi saya..
Kalau memang hasilnya lumayan, saya tidak akan jual ini Innova, sayang odo masih 39K. Ride quality masih OK.
Service rutin di Beres. Interior masih bersih. Terawat pisan.
Tapi tergoda juga ganti, secara COP kantor ane gak bisa ambil mentahnya (uangnya saja), tapi kudu beli mobil..
Tapi kalau soal durability, akomodasi, Ipah memang tak ada duanya...
Anak saya biasanya tidur di bangku tengah,..kepala diletakkan di paha mamanya...
Waktu kecil si bungsu suka tidur di bawa kaki bundanya di row 2...
Anak saya yang besar tidur di samping papa..
bantingan lembut,..mereka tak peduli lemot,..yang penting tak pernah mogok kemanapun kita ngeluyur / road trip...
Memang secara umum, persepsi orang kita harus diubah soal bensin.
Kalau bawa mobil segede ini expektasi levelnya jangan ngarap seirit Xenia, Panjah apalagi Brio..
Punya saya Dalkot macet parah 1 : 6.
Kalau Sentral Senayan ke Duta Harapan Bekasi (campura toll dan dalkot) dapet 1 : 8.5.
Road trip Jakarta - Jogja, isi 7 orang full lewat selatan, masih dapat 1 : 9 (ketolong banyak turunan dari Nagrek ke arah Tasik).
Cara menyikapinya gini :
Bayangkan apa harapan kita untuk mobil 2.0 L dlm hal bensin, misalnya 1 : 10 (itu sdh dianggap wajar).
Nah, kalau kita rata-rata dapat 1 : 8 , berarti boros 20% saja.
Hitung pemakaian setahun brp km..
Nah, tingkat keborosannya itu dikonversi ke satuan uang, say, boros Rp 3 jt / thn...
Angggap saja harganya yang murah, itu sebagai kompensasi borosnya..
Soal power
Ngomong soal tarikan, memang ini sangat saya keluhkan. Terutama keluar kota, non toll, yg butuh akselerasi..
Tenaganya sangat ngeden..
Makanya terpikir untuk pasang piggyback ke Garage Autowerks (Gedebage, Bandung) yang disebut Oom Turboman..
Cuma masih mikir, karena dia belum ada pengalaman di 1TR ini..adanya di 4AGE...pingin liat hasilnya dulu di mobil orang.. harapan saya sih bisa tarikan lebih nendang (gak perlu kenceng banget....FC 1 : 6 to 1 : 8 masih acceptable bagi saya..
Kalau memang hasilnya lumayan, saya tidak akan jual ini Innova, sayang odo masih 39K. Ride quality masih OK.
Service rutin di Beres. Interior masih bersih. Terawat pisan.
Tapi tergoda juga ganti, secara COP kantor ane gak bisa ambil mentahnya (uangnya saja), tapi kudu beli mobil..
Tapi kalau soal durability, akomodasi, Ipah memang tak ada duanya...
Anak saya biasanya tidur di bangku tengah,..kepala diletakkan di paha mamanya...
Waktu kecil si bungsu suka tidur di bawa kaki bundanya di row 2...
Anak saya yang besar tidur di samping papa..
bantingan lembut,..mereka tak peduli lemot,..yang penting tak pernah mogok kemanapun kita ngeluyur / road trip...
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 132
- Joined: Wed Feb 03, 2016 12:40
- Location: Serpong
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Sebagai pengguna GNKI 2.0 G A/T 2011... sebenarnya nih mobil gak boyo2 amat sih, tapi emang boros hahahaa... Sebenarnya masalah boyo ini kan dikarenakan mesinnya minta ron minimal 91... dimana mobil bensin tuh kerasa banget perbedaan tenaganya kalo gak sesuai dengan oktan yg diminta. Misalkan, Avanza Xenia jelas lebih enteng tarikannya kalo sama2 isi premium, selain karena beratnya enteng, sama dia mesin 1.5 masih cocoklah pake premium.. Ipah diesel juga, mesin diesel masih gak terlalu ngaruh walau diisi biosolar (paling asepnya hitam). Nah dalam kasus ini ipah bensin tuh emang ngelitik + boyo parah kalo isi premium, ngelitik dikit + lebih ga boyo kalo isi pertalite, ga ngelitik + lebih josss tenaganya kalo isi pertamax.. makannya sekarang saya isinya minimal pertalite, kalo keluar kota baru pertamax hahaha..
Selain itu, ipah 2.0 cc dibanding avanza 1.5 cc kalo menurut pengalaman, misalkan sama2 diisi full orang (8 orang).. 1.5 cc pasti tenaganya drop abis, beda kalo ipah isi 8 orang, pengurangan tenaganya gak terlalu signifikan.. masih enaklah untuk cruising keluar kota hahhaa.. Ipah sy udah pernah keliling pulau jawa sampe ke bromo, naik gunung enak2 aja sih, selalu ada tenaga hehehe... Malah kalo lg dalam perjalanan mudik, lebih sering liat ipah bensin dari pada diesel... terutama di pantura yang perlu salip2 truk... hehehe
Jadi konklusinya, berilah ipah bensin anda minuman yg bernutrisi tinggi hahaha...
IMHO
Selain itu, ipah 2.0 cc dibanding avanza 1.5 cc kalo menurut pengalaman, misalkan sama2 diisi full orang (8 orang).. 1.5 cc pasti tenaganya drop abis, beda kalo ipah isi 8 orang, pengurangan tenaganya gak terlalu signifikan.. masih enaklah untuk cruising keluar kota hahhaa.. Ipah sy udah pernah keliling pulau jawa sampe ke bromo, naik gunung enak2 aja sih, selalu ada tenaga hehehe... Malah kalo lg dalam perjalanan mudik, lebih sering liat ipah bensin dari pada diesel... terutama di pantura yang perlu salip2 truk... hehehe
Jadi konklusinya, berilah ipah bensin anda minuman yg bernutrisi tinggi hahaha...
IMHO
4JA-1 M/T 2014
4N15 A/T 2018
2GD-FTV A/T 2019
1KR-VET A/T 2021
4N15 A/T 2018
2GD-FTV A/T 2019
1KR-VET A/T 2021
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 90
- Joined: Tue Aug 04, 2015 17:14
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
still the best car i've ever had...
sempet punya non-euro matic tipe V 05 justru utk dalkot fc nya bisa lebih irit dr yg euro 2 asal kondisi mesin disehatin dl trus setelan co aga dicekek, hebatnya lg pake premium ga ngelitik. Most of the time fc dalkot 1:7.2-7.5 dgn jambakan yg sedikit lbh baik dr euro 2 matic.
Skrg pake yg euro 2 09 G matic ya gt deh, udh gada yg bs disetel2 lg, minimal kudu pertalite, fc aga lbh boros 1:6.8-7 dalkot dan jambakan ada kosong nya drpd non-euro.
Oiya, jok ipah berasa jauh lebih nyaman klo dibiarin std krn bahan fabric nya enak bgt dan klo dibikin press semi kulit malah suka kluar rattling seat nya (bandingin sm pny tmn yg dibikin ngepress)
sempet punya non-euro matic tipe V 05 justru utk dalkot fc nya bisa lebih irit dr yg euro 2 asal kondisi mesin disehatin dl trus setelan co aga dicekek, hebatnya lg pake premium ga ngelitik. Most of the time fc dalkot 1:7.2-7.5 dgn jambakan yg sedikit lbh baik dr euro 2 matic.
Skrg pake yg euro 2 09 G matic ya gt deh, udh gada yg bs disetel2 lg, minimal kudu pertalite, fc aga lbh boros 1:6.8-7 dalkot dan jambakan ada kosong nya drpd non-euro.
Oiya, jok ipah berasa jauh lebih nyaman klo dibiarin std krn bahan fabric nya enak bgt dan klo dibikin press semi kulit malah suka kluar rattling seat nya (bandingin sm pny tmn yg dibikin ngepress)
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 812
- Joined: Tue Feb 02, 2016 3:34
- Location: +62-21
- Daily Vehicle: K I J A N G
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
saya pun masi sangat berpikir untuk mengambil Innova bensin matic karena... kenyamanannya...ariesto wrote:still the best car i've ever had...
sempet punya non-euro matic tipe V 05 justru utk dalkot fc nya bisa lebih irit dr yg euro 2 asal kondisi mesin disehatin dl trus setelan co aga dicekek, hebatnya lg pake premium ga ngelitik. Most of the time fc dalkot 1:7.2-7.5 dgn jambakan yg sedikit lbh baik dr euro 2 matic.
Skrg pake yg euro 2 09 G matic ya gt deh, udh gada yg bs disetel2 lg, minimal kudu pertalite, fc aga lbh boros 1:6.8-7 dalkot dan jambakan ada kosong nya drpd non-euro.
Oiya, jok ipah berasa jauh lebih nyaman klo dibiarin std krn bahan fabric nya enak bgt dan klo dibikin press semi kulit malah suka kluar rattling seat nya (bandingin sm pny tmn yg dibikin ngepress)
kalo buat rattle, tergantung pas masang baut pengikat bangku nya, om.. kalok ngasal akan caur ke belakangnya..
but than, jok bludru aslinya emang sangat nyaman,,
dikit wkwkwkwkwkricz wrote:Nice review om...
Nubie kemarin mencoba membawa innova bensin metik ini, begitu digas, boyo banget, mesin & transmisi seakan tak meresponse kemauan saya.... Alhasil saya kickdown dan tenaga terasa keluar, walo dikit
Setuju ama om, model Ipah ini yg plg abadi, modelnya kalem ga lebay kek GNKI apalg dono, itulah sebabnya saya ga mau upgrade tampilan gerobak sampah saya (selain gaada duit buat upgradenya juga sih)
hayah gerobak sampak, jadi genti pelos? mening ga usa dah.. saya aja yang pake pelos mao genti Innova kalo ada duwitnya
filter rokok dicampur sama power glue, jadilah lem plastikpiggypig77 wrote: Pantesan keliatan kinclong,taunya udah dipoles dlu hehehe. Apa tuh jurus filter rokok? Tapi menggiurkan ya harga mobil ini,sampe kepikiran mau ganti lmpv ane sama ini tapi jangan yg diesel. Pilus sih saya yakin jauh performanya sama ipah bensin
ho oh, uda dibawah 150 juta... menggiurkan sekali memang...
gengsi mengendarai mobil baru dan peace of mind mengendarai mobil baru..ipat wrote:Tetangga ada yg ganti2 ipah dari gen1-gnki dono semua 20.G AT,entah apa yg dicari padahal interior sama aja,
Kalo mesin sehat apakah selemot itu?apa emng lemot bawaan? Menarik kalo dibandingin avanza sma 2nd ipah v bensin
saya yakin mesin mubil yang saya kendarai sehat walafiat. hahahaha.
keluarga saya juga punya X-Trail, 2500cc, matic. dengan fuel cons yang sama kayak Innova bensin matic ini..ginting wrote:Saya punya GNKI 2011 (Nov 2011), saya beli sejak baru...
Memang secara umum, persepsi orang kita harus diubah soal bensin.
Kalau bawa mobil segede ini expektasi levelnya jangan ngarap seirit Xenia, Panjah apalagi Brio..
Punya saya Dalkot macet parah 1 : 6.
Kalau Sentral Senayan ke Duta Harapan Bekasi (campura toll dan dalkot) dapet 1 : 8.5.
Road trip Jakarta - Jogja, isi 7 orang full lewat selatan, masih dapat 1 : 9 (ketolong banyak turunan dari Nagrek ke arah Tasik).
Cara menyikapinya gini :
Bayangkan apa harapan kita untuk mobil 2.0 L dlm hal bensin, misalnya 1 : 10 (itu sdh dianggap wajar).
Nah, kalau kita rata-rata dapat 1 : 8 , berarti boros 20% saja.
Hitung pemakaian setahun brp km..
Nah, tingkat keborosannya itu dikonversi ke satuan uang, say, boros Rp 3 jt / thn...
Angggap saja harganya yang murah, itu sebagai kompensasi borosnya..
Soal power
Ngomong soal tarikan, memang ini sangat saya keluhkan. Terutama keluar kota, non toll, yg butuh akselerasi..
Tenaganya sangat ngeden..
Makanya terpikir untuk pasang piggyback ke Garage Autowerks (Gedebage, Bandung) yang disebut Oom Turboman..
Cuma masih mikir, karena dia belum ada pengalaman di 1TR ini..adanya di 4AGE...pingin liat hasilnya dulu di mobil orang.. harapan saya sih bisa tarikan lebih nendang (gak perlu kenceng banget....FC 1 : 6 to 1 : 8 masih acceptable bagi saya..
Kalau memang hasilnya lumayan, saya tidak akan jual ini Innova, sayang odo masih 39K. Ride quality masih OK.
Service rutin di Beres. Interior masih bersih. Terawat pisan.
Tapi tergoda juga ganti, secara COP kantor ane gak bisa ambil mentahnya (uangnya saja), tapi kudu beli mobil..
Tapi kalau soal durability, akomodasi, Ipah memang tak ada duanya...
Anak saya biasanya tidur di bangku tengah,..kepala diletakkan di paha mamanya...
Waktu kecil si bungsu suka tidur di bawa kaki bundanya di row 2...
Anak saya yang besar tidur di samping papa..
bantingan lembut,..mereka tak peduli lemot,..yang penting tak pernah mogok kemanapun kita ngeluyur / road trip...
makannya saya bilang sangat boros, tentunya saya ga bandingin sama apansa apalagi Brio yang cium uap pertamax uda ngacir kemana mana.
bensin yang keluar kalo dikalkulasi ke tenaga dan fun to drive, sangat amat tidak baik, kecuali kalo diitung dari daya muat, kenyamanan, dan kemampuan cruising di kecepatan sedang.
kalo mobil Anda yang dari 2011 akhir sampe detik ini hanya naik 40rb km, saya kira ga terlalu berasa dari biaya penggunaan BBM nya. toh setahun hanya naik 8rb km, ga akan terlalu mencekik. kebetulan kerjaan saya yang mobile, membuat mubil2 yang saya pakai at least menempuh sekitar 25rb km per tahun, katakan saja pengeluaran saya untuk membeli binsin, 3x lipat dari yang Anda keluarkan, sangat berasa kalo saya pakek kendaraan yang fuel cons nya 1:6 dalkot dan 1:8an kombinasi.. tapi gapapa, ada yang harus dibayar untuk kenyamanan.
mengenai tenaga, saya bisa memaklumi, mubil dengan bobot 1.5-1.7 ton dengan tenaga kecil, Power-To-Weight Ratio nya ga bagus, at least kalo pake mesin binsin, mesin Fortuner yang dicekok dimarih baru bisa memadai... but than.. yaaa.. ada yang dikorbankan untuk efisiensi dan pajak.
buat durability dan akomodasi, well. Innova still a Kijang, memenuhi kebutuhan akan akomodasi dan ketangguhan yang.. tiada duanya.
kalo Anda baca manual book, semua tipe apansa seniya sebenernya butuh oktan at least 92. 1500cc cocok premium? how about the new Civic? the New Cooper S? I don't think so hahahaha. kemaren saya isi Premium di Innova ini karena emang disuru ownernya isi Premium aja, jangan dicampur campur. saya pribadi biasa ngisi minimal Pertalite, seringnya Pertamax buat apansa saya. well. patut dicoba di masa datang kalo saya pinjem ini Kijang lagi.Promtheus wrote:Sebagai pengguna GNKI 2.0 G A/T 2011... sebenarnya nih mobil gak boyo2 amat sih, tapi emang boros hahahaa... Sebenarnya masalah boyo ini kan dikarenakan mesinnya minta ron minimal 91... dimana mobil bensin tuh kerasa banget perbedaan tenaganya kalo gak sesuai dengan oktan yg diminta. Misalkan, Avanza Xenia jelas lebih enteng tarikannya kalo sama2 isi premium, selain karena beratnya enteng, sama dia mesin 1.5 masih cocoklah pake premium.. Ipah diesel juga, mesin diesel masih gak terlalu ngaruh walau diisi biosolar (paling asepnya hitam). Nah dalam kasus ini ipah bensin tuh emang ngelitik + boyo parah kalo isi premium, ngelitik dikit + lebih ga boyo kalo isi pertalite, ga ngelitik + lebih josss tenaganya kalo isi pertamax.. makannya sekarang saya isinya minimal pertalite, kalo keluar kota baru pertamax hahaha..
Selain itu, ipah 2.0 cc dibanding avanza 1.5 cc kalo menurut pengalaman, misalkan sama2 diisi full orang (8 orang).. 1.5 cc pasti tenaganya drop abis, beda kalo ipah isi 8 orang, pengurangan tenaganya gak terlalu signifikan.. masih enaklah untuk cruising keluar kota hahhaa.. Ipah sy udah pernah keliling pulau jawa sampe ke bromo, naik gunung enak2 aja sih, selalu ada tenaga hehehe... Malah kalo lg dalam perjalanan mudik, lebih sering liat ipah bensin dari pada diesel... terutama di pantura yang perlu salip2 truk... hehehe
Jadi konklusinya, berilah ipah bensin anda minuman yg bernutrisi tinggi hahaha...
IMHO
kalo point kedua, saya setuju. kalo sesama full load, Innova masi bisa menghela bobot yang berat karena mesinnya yg lebi gede. apansa juga ga drop drop amat, karena saya punya yg 1500, ga seburuk yang dibayangkan, tapi masih dibawah Innova dalam kondisi sesama fully loaded. ah apansa saya uda keliling jawa pun ga masalah, wkwkkwkw.
nah. sementara ini, saya masih lebi sering liat ipah binsin dari yang diesel saat saya ke luar kota, rata2 rentalan, travel, dan mubil dinas juga pakek ipah binsin. pasti ada alasan untuk hal itu..
setodjoeee hahahaha, dan oli yang sesuai spek.
dan uda dastekan?stevenanthony wrote: untung ane seringnya bawa punya temen yang d4d matic
Daily Warrior:
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 153
- Joined: Wed Mar 09, 2016 5:49
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Saya pakai innova 2.0 V AT 2012 dan avanza 2008 manual ganti2an. Kalau abis naik avanza terus naik innova, bagai bumi dan langit, langsung terasa nyaman bgt. Lebih empuk dan senyap. Emang kalo dari sisi tarikan emang lebih enak avanza, tapi goyangan dan berisiknya gak nahan. Tapi waktu ngisi bensin innova berasa bgt, harus pertamax soalnya kalau pake premium ngelitik gak enak. Konsumsi bbm berdasarkan mid 1:7 kalo macet parah, 1:10 di jalan tol. Avanza selalu pakai premium gak ada masalah.
Untuk masalah tarikan innova bisa diatasi pake mode manual. Kalau di luar kota mau nyalip2 gak pake D, selalu pakai posisi 2 dan 3. Lumayan juga kok, masih bisa tarik2an sama avanza dan lebih mantap. Kalo avanza kenceng dikit terasa melayang2.
Sebelum ngambil innova, pernah mau ambil ertiga, karena lebih nyaman, tapi berasa kurang tinggi dan kurang gede. Pernah mau ambil mobilio pre fl. Ngeliat interiornya kurang bgt. IMHO
Untuk masalah tarikan innova bisa diatasi pake mode manual. Kalau di luar kota mau nyalip2 gak pake D, selalu pakai posisi 2 dan 3. Lumayan juga kok, masih bisa tarik2an sama avanza dan lebih mantap. Kalo avanza kenceng dikit terasa melayang2.
Sebelum ngambil innova, pernah mau ambil ertiga, karena lebih nyaman, tapi berasa kurang tinggi dan kurang gede. Pernah mau ambil mobilio pre fl. Ngeliat interiornya kurang bgt. IMHO
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 812
- Joined: Tue Feb 02, 2016 3:34
- Location: +62-21
- Daily Vehicle: K I J A N G
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
wkwkwkwk saya juga merasakan hal yang sama. pas bawa Innova langsung berasa empukk, nyaman dan senyap.Jupiemx99 wrote:Saya pakai innova 2.0 V AT 2012 dan avanza 2008 manual ganti2an. Kalau abis naik avanza terus naik innova, bagai bumi dan langit, langsung terasa nyaman bgt. Lebih empuk dan senyap. Emang kalo dari sisi tarikan emang lebih enak avanza, tapi goyangan dan berisiknya gak nahan. Tapi waktu ngisi bensin innova berasa bgt, harus pertamax soalnya kalau pake premium ngelitik gak enak. Konsumsi bbm berdasarkan mid 1:7 kalo macet parah, 1:10 di jalan tol. Avanza selalu pakai premium gak ada masalah.
Untuk masalah tarikan innova bisa diatasi pake mode manual. Kalau di luar kota mau nyalip2 gak pake D, selalu pakai posisi 2 dan 3. Lumayan juga kok, masih bisa tarik2an sama avanza dan lebih mantap. Kalo avanza kenceng dikit terasa melayang2.
Sebelum ngambil innova, pernah mau ambil ertiga, karena lebih nyaman, tapi berasa kurang tinggi dan kurang gede. Pernah mau ambil mobilio pre fl. Ngeliat interiornya kurang bgt. IMHO
buat handling di tol dan rute lurkot, saya prefer Innova kemana mana deh drpd apansa harian saya, tapi kalo buat dalkot, saya rada ga tahan sama refleknya yang lambat dan tenaganya yang lama keluarnya...
memang sementara ini Innova masi jadi one of the best choice for an family MPV..
Daily Warrior:
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 679
- Joined: Thu Oct 29, 2015 17:33
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Dulu pas plg dari tegal-smg lagi cruising 100kmh,tiba2 disalip sma ipah bensin dan akhirnya saya ngekor tuh sama tu ipah,mungkin itu manual or supirnya yg cadas naik turun daerah batang tetep kenceng..
Pernah pake yg MT mobil kerasa enteng beda sma d4d saya,sayangnya tarikan atasnya pas2an
Pernah pake yg MT mobil kerasa enteng beda sma d4d saya,sayangnya tarikan atasnya pas2an
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 132
- Joined: Wed Feb 03, 2016 12:40
- Location: Serpong
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Well, kalo bicara tentang manual book mobil2 jaman sekarang, kalo saya perhatikan sih hampir semua mobil (sepertinya) pasti ditulisnya oktan 90++ semua... gak ada yg bakal tulis bisa isi premium.. dan dulu saya sempet sering beli majalah A*** B*** , dan suka liat halaman tentang list daftar mobil2 dmn ada kolom bensin yg di anjurkan, hampir semua anjurannya pertamax keatas, kalo yg diesel dex.. Jadi kalo menurut analisis sotoy sy, ini merupakan bagian dari peraturan pemerintah, dan secara tidak langsung campaign penggunaan bbm non subsidi hahahaha...vulvy8858 wrote:kalo Anda baca manual book, semua tipe apansa seniya sebenernya butuh oktan at least 92. 1500cc cocok premium? how about the new Civic? the New Cooper S? I don't think so hahahaha.Promtheus wrote:Sebagai pengguna GNKI 2.0 G A/T 2011... sebenarnya nih mobil gak boyo2 amat sih, tapi emang boros hahahaa... Sebenarnya masalah boyo ini kan dikarenakan mesinnya minta ron minimal 91... dimana mobil bensin tuh kerasa banget perbedaan tenaganya kalo gak sesuai dengan oktan yg diminta. Misalkan, Avanza Xenia jelas lebih enteng tarikannya kalo sama2 isi premium, selain karena beratnya enteng, sama dia mesin 1.5 masih cocoklah pake premium.. Ipah diesel juga, mesin diesel masih gak terlalu ngaruh walau diisi biosolar (paling asepnya hitam). Nah dalam kasus ini ipah bensin tuh emang ngelitik + boyo parah kalo isi premium, ngelitik dikit + lebih ga boyo kalo isi pertalite, ga ngelitik + lebih josss tenaganya kalo isi pertamax.. makannya sekarang saya isinya minimal pertalite, kalo keluar kota baru pertamax hahaha..
Selain itu, ipah 2.0 cc dibanding avanza 1.5 cc kalo menurut pengalaman, misalkan sama2 diisi full orang (8 orang).. 1.5 cc pasti tenaganya drop abis, beda kalo ipah isi 8 orang, pengurangan tenaganya gak terlalu signifikan.. masih enaklah untuk cruising keluar kota hahhaa.. Ipah sy udah pernah keliling pulau jawa sampe ke bromo, naik gunung enak2 aja sih, selalu ada tenaga hehehe... Malah kalo lg dalam perjalanan mudik, lebih sering liat ipah bensin dari pada diesel... terutama di pantura yang perlu salip2 truk... hehehe
Jadi konklusinya, berilah ipah bensin anda minuman yg bernutrisi tinggi hahaha...
IMHO
Dan mengenai yg 1.5 isi premium itu, saya tulis demikian karena saya kira kita bicaranya hanya seputar 1.5 N/A nya avanza dan yg sekelas hehehe... dan selama pengalaman saya, 1.5cc nya avanza itu bisa diisi premium... kalo bandingin sama civic turbo, mini s, trax, ecoboost, or even daihatsu ayla turbonya om Mobi, saya tau itu harus pertamax++++ karena pake mesin turbo, dmn kompresinya tinggi... dan kalo mesin N/A skyactive mazda harus minimal pertamax...
well, saya bukan bermaksud bahwa mesin ini bisa isi premium, mesin ini tidak dkk... tp saya hanya bicara sesuai pengalaman sy... dan saya tetep manganjurkan untuk memberi bensin yg terbaik untuk setiap mobil hahaha
4JA-1 M/T 2014
4N15 A/T 2018
2GD-FTV A/T 2019
1KR-VET A/T 2021
4N15 A/T 2018
2GD-FTV A/T 2019
1KR-VET A/T 2021
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1702
- Joined: Tue Aug 18, 2009 6:23
- Location: surabaya
- Daily Vehicle: CX-5 GT Soul Red
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Pernah bawa punya temen 2.0 V 2005 naik ke bromo...buset ga ada tenaganya sama sekali...apa mblnya yg tak terawat ya?
Saya sendiri pengguna yg diesel...
Ipah bensin emang ada penggemarnya sendiri...
Kalo yg 2.7 V ada yg pernah coba? Bisa2 FC nya mirip ama yg 2.0 ya...cuma tenaga mungkin lbh memadai
Saya sendiri pengguna yg diesel...
Ipah bensin emang ada penggemarnya sendiri...
Kalo yg 2.7 V ada yg pernah coba? Bisa2 FC nya mirip ama yg 2.0 ya...cuma tenaga mungkin lbh memadai
Soul Red zoom zoom
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 12275
- Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
- Location: Indonesia
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
vulvy8858 wrote:
dikit wkwkwkwkwk
hayah gerobak sampak, jadi genti pelos? mening ga usa dah.. saya aja yang pake pelos mao genti Innova kalo ada duwitnya
Gatau nih bro, smpe skrg bokap blm bahas lg soal wacana penggantian ke veloz
2021 Fortuner VRZ
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 634
- Joined: Tue Feb 11, 2014 13:33
- Location: Jakarta
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Wah baru tau poles cara baru hehehee,sayang saya ga punya rokok. Berarti budget 150an mestinya dpt yg 2012 kali yavulvy8858 wrote:filter rokok dicampur sama power glue, jadilah lem plastikpiggypig77 wrote: Pantesan keliatan kinclong,taunya udah dipoles dlu hehehe. Apa tuh jurus filter rokok? Tapi menggiurkan ya harga mobil ini,sampe kepikiran mau ganti lmpv ane sama ini tapi jangan yg diesel. Pilus sih saya yakin jauh performanya sama ipah bensin
ho oh, uda dibawah 150 juta... menggiurkan sekali memang...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 812
- Joined: Tue Feb 02, 2016 3:34
- Location: +62-21
- Daily Vehicle: K I J A N G
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
ho oh om, tarikan atasnya kayak megap megap... bawahnya juga kurang joss sih...ipat wrote:Dulu pas plg dari tegal-smg lagi cruising 100kmh,tiba2 disalip sma ipah bensin dan akhirnya saya ngekor tuh sama tu ipah,mungkin itu manual or supirnya yg cadas naik turun daerah batang tetep kenceng..
Pernah pake yg MT mobil kerasa enteng beda sma d4d saya,sayangnya tarikan atasnya pas2an
kalo sekelas 3SZ, 1NZ, L series mah hajar Premium selow hehehehe...Promtheus wrote:Well, kalo bicara tentang manual book mobil2 jaman sekarang, kalo saya perhatikan sih hampir semua mobil (sepertinya) pasti ditulisnya oktan 90++ semua... gak ada yg bakal tulis bisa isi premium.. dan dulu saya sempet sering beli majalah A*** B*** , dan suka liat halaman tentang list daftar mobil2 dmn ada kolom bensin yg di anjurkan, hampir semua anjurannya pertamax keatas, kalo yg diesel dex.. Jadi kalo menurut analisis sotoy sy, ini merupakan bagian dari peraturan pemerintah, dan secara tidak langsung campaign penggunaan bbm non subsidi hahahaha...
Dan mengenai yg 1.5 isi premium itu, saya tulis demikian karena saya kira kita bicaranya hanya seputar 1.5 N/A nya avanza dan yg sekelas hehehe... dan selama pengalaman saya, 1.5cc nya avanza itu bisa diisi premium... kalo bandingin sama civic turbo, mini s, trax, ecoboost, or even daihatsu ayla turbonya om Mobi, saya tau itu harus pertamax++++ karena pake mesin turbo, dmn kompresinya tinggi... dan kalo mesin N/A skyactive mazda harus minimal pertamax...
well, saya bukan bermaksud bahwa mesin ini bisa isi premium, mesin ini tidak dkk... tp saya hanya bicara sesuai pengalaman sy... dan saya tetep manganjurkan untuk memberi bensin yg terbaik untuk setiap mobil hahaha
selaw aja pak. salam kenal ye..
setuju.. apalagi sejak resale value nya semakin jeblok.. makin terjangkau..nyotnyet wrote:Pernah bawa punya temen 2.0 V 2005 naik ke bromo...buset ga ada tenaganya sama sekali...apa mblnya yg tak terawat ya?
Saya sendiri pengguna yg diesel...
Ipah bensin emang ada penggemarnya sendiri...
Kalo yg 2.7 V ada yg pernah coba? Bisa2 FC nya mirip ama yg 2.0 ya...cuma tenaga mungkin lbh memadai
not really, I thought. rata2 Innova bensin yang perna saya bawa ya demikian adanya...
bisa jadi, karena power to weight ratio yang sangat baik..
maybe kemaren bokab ente lagi berkhayal saja.. semoga khayalannya ga jadi kenyataan wkwkwkwkricz wrote: Gatau nih bro, smpe skrg bokap blm bahas lg soal wacana penggantian ke veloz
itu buat nyambung plastik2 / fiber yang uda retak / pecah om.. bisa diakalin pakek kapas..piggypig77 wrote: Wah baru tau poles cara baru hehehee,sayang saya ga punya rokok. Berarti budget 150an mestinya dpt yg 2012 kali ya
150an masi susah dapet GNKI. karena dari Euro II facelift ke GNKI ada gap harga yang lumayan gede, bisa selisih 20-30 juta buat tipe yang sama..
Daily Warrior:
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
MAGH10 / Black / Hybrid / CVT-e / 2023
GUN140 / Black / Diesel / 6AT / 2016
two-wheeler:
KR150P-SE / White / 2012
5TL / Black / 2007
KVR / Silver / 2007
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1451
- Joined: Fri Nov 11, 2005 4:10
- Location: Hanoi
- Daily Vehicle: xebushanoi-18
Re: Review : Toyota Kijang Innova 2.0 G A/T Euro II Facelift 2011
Btw kalo trim G vs V di Kijang yang lagi dibahas bedanya di mana ya.
Sent from my 2014817 using Tapatalk
Sent from my 2014817 using Tapatalk
Kavling kosong, bisa dikridit.