Nissan 'New' Serena : Old or new?

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

calvin99
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 338
Joined: Sun Jan 11, 2004 9:54

Post by calvin99 »

observer wrote:
conan wrote:Rencananya mau menunggu pics C25, baru memutuskan if it's worth waiting or C24 saja.
Siapa mau taruhan sama gue, kalau Mr. Conan udah lihat fotonya C25, sudah pasti ngak jadi beli C24... :e-shhh:
Me...me...me........kalo i menang pinjemin si blacky yah bung obs :e-dance:

and buat bung conan...coba baca threadnya bung mpoezz nih.......
mpoezz wrote:Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu
atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang
terbaik HARI INI dan lakukan SEKARANG juga!!!!!!
Ayo bung conan......take that C24 right now..!!!!! :twisted: :twisted:
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

observer wrote:
conan wrote:
szli wrote:So it will be a miracle jika c25 cepat datang ke Indo. Bung Conan, obs, and friends, coba, dalam hati sekarang, do U really think Nissan / or the other Japanese ATPMs akan serajin itu jual kita c25, one of the most modern MPVs in the World ?
They should, especially if they want to sell 40,000 cars a year in Indo by 2008. They can't sell 40,000 cars a year just by offering just 3-4 core models. :)
Setuju! :e-clap: Penjualan NMI tahun 2004 s/d bulan Okt hanya 10.800an. Taruhlah untuk full year 13-14.000 unit. Berarti mereka harus meningkatkan penjualan 3X LIPAT dalam 4 tahun!!
Kan mission impossible, kecuali mereka menyediakan product line up yang jauh lebih lengkap dan up-to-date. (Ingat, Toyota, Honda, Mazda dll kan tidak tinggal diam!)
Saya makin pikir makin yakin C25 bakal dirakit pada tahun 2006, latest awal 2007!!
Makin mendekati kenyataan bila semua mau gotong royong.
Orang nissan rajin jual.
Orang Indo rajin beli.
Stock habis.
Kan mau ngak mau jual C25.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Teman 2, saya sering campur inggris bukan saya sok pintar yah, malah justru saya bahasa Indo tulisnya sudah karatan (maklum dulu kerja dan belajar di luar negeri). Jika mau 100% pakai Indo, ketik saya akan sangat pelan, dan makan waktu jam jam. Wah saya tidak usah kerja dong ? So pls understand. Kan topic lagi seru dan banyak yang mau saya ngomong. Jadi saya harus ketik cepat.

OK. Sun Tzu said " Do not assume the enemy will not come and attack, but instead be prepared when he does so ". So, Bung Conan and guys, saya berubah pikiran. Dari pada assume c24 akan lama, I will now assume c25 may come faster than I thought. Jangan sampai seperti Jepang di Battle of Midway tahun 1942. Mereka assumsi Amrik akan tibah telat. Malah mereka sudah tunggu dan prepare an ambush. Sejak itu battle, Jepang hilang kendali perang deh ! So I will not make the same mistake.

But saya tidak kesal ama my c24. Its still a good albeit old model. Coba bung obs. tell me the facts. Jika saya, berasa macet di cabin c24 jauh lebih enak banding macam Stream / sedan. Anda sudah pakai Innova / sedan / c24. Do U also feel the same way ? Or does not make any difference at all saat kena macet ?

Dan gara gara c24, saya mulai malas pakai Stream yang lebih sempit dan interiornya gelap itu. Paling saya usaha 1 bulan Stream olah raga 2 kali, supaya ngak coma nanti waktu di bangunin. If c25 benar bagus dan harga masuk akal, dan saya uangnya masih cukup, who knows I might really have 1 c24 and 1 c25 ? It may not make sense at first. Tapi jika c25 jauh di atas say Fortuner or whatever, Why not ? Malah 2 MPV artinya jika lagi mau jalan 2 ramai ramai, bisa 14 orang travel in first class comfort lo !

Also posisi air-intake c24 tinggi. So she can swim too. I mean tiap kali saya di samping CRV atau X-Trail, saya sadar bahwa c24 is a very tall car too. In terms of not just overall height, tapi seating position too ! Its has some SUV blood in her.

Masalah value for money, hmm. Interesting. Heres my point of view :

Saya pikir c24 standard ama Innova V sama value for moneynya, bahkan mungkin c24 sedikit di atas. Luh, mana mungkin, kan beda 28.5 juta ? Hitungan saya begini :

1. Secara technology / passenger space (7 seaters), engine size dan overall basic designya 2 mobil ini sama. So lets start using Innova V's price 204.5 juta for the basic package.

2. Nah, sekarang c24 ada extra goodies like ABS, EBD dan BA yang Innova V cuman ada ABS saja. Dan ada 2 airbag. These extra features worth how much ? 5 juta ? Maybe. Tapi jika saya sadar bahwa my life dan family lebih well protected (better brakes and protection), goodwillnya harus lebih dari 5 juta saja kan ? I would say at least 15 juta goodwill for extra safety and braking performance. The more richer U are and the more U love yr family and self, U might even assign a higher goodwill value to this. After all what is the value of our lives ?

Maybe ada yang bilang, ahh, asal saya hati hati, nothing will happen. Ngapain ada macam goodwill untuk extra safety features / better brakes etc. ?

Well. Anda harus tau, even if U are the most careful and highly skilled driver, somewhere out there (apalagi di Indonesia) there are many assholes / mad drivers / sychophants who drive like there is no tomorrow. one of these guys could hit us careful drivers one day and endanger us and family. Betul kan ?

Tiap kali saya dengar berita tentang ada keluarga yang ayahnya cacat atau mati soalnya kena traffic accident parah, dan hancurkan familynya, saya jadi appreciate extra protection in a car. A basic shell like a kapsul is NOT enough. Even if I am not rich enough to buy a better car, mending saya cari mobil bekas yang well protected, atau beli mobil murah, kecil seperti Honda City / Jazz tapi lebih complit safety featurenya (mereka ada airbag dan ABS / EBD / BA jika ngak salah)

The religious ones will say I pray often. I leave my fate in God's hand. Benar, tapi jangan lupa kata " God helps those who help themselves ". Coba jika kita stir mobil 200 km/jam di tol dalam kota selama 2 jam, see how long God's protection will last !

3. c24 cabinnya juga lebih praktis, flexible dan lega. Apalagi kalau jalan jauh. Jadi factor ini ada goodwill juga. Mana mungkin tida ada nilainya ? After all jika anda say orang kaya, mau beli 2 pabrik kecap manis, satu merek " szli " dan satu lagi " ABC or Bango ", for God's sake anda mungkin malah hitung merek " szli " dasar asset saja dan potong nilainya soalnya nobody knows merek kecap " szli ".

But beli merek " Bango " U can bet that you will need to pay much extra for the brand power, experienced workers / staff, dan distribution channelnya yang bagus.

So c24 deserves more goodwill value than just the basic body and engine saja. Kecuali anda sama sekali tidak peduli better comfort and space ?!! Don't forget di Hotel saja anda mau kamar lebih gede 30 % saja, U got to pay extra ! Same for Hospitals.

I personally value the goodwill of the cabin space and comfort at least 20 juta. Why so big ? soalnya I know what its like to be caught in a jam in a small cramped car like my Stream (even the old BMW seri 3 is worse), dan betapa enaknya di mobil kotak ala " DHL box on wheels ".

So total intrinsic value of the c24 is 204.5+15+20 = 239.5. Dan harganya 233 juta. Jadi fair lah !

Maybe some guys want to discount the value soalnya c24 jelek, kotak. Fair enough. Cuman saya satisfied with her looks, so saya tidak akan potong nilainya. Tapi goodwill for appearance ? Saya tidak akan tambah, soalnya tampang saja tidak contribusi apa apa ke comfort dan kinerja. Others might disagree. I guess thats why mobil Ferrari sangat mahal. Bukan hanya mesinnya yang hebat, tapi buyer di paksa bayar goodwill besar untuk mereknya dan tampang keren / prestigenya.

One might say again. Nah, after sales Toyota kan bagus, jadi deserve goodwill dong ? I disagree, soalnya meskipun bengkel Nissan ngak sebanyak Toyota, kan saya di Jakarta terus, ngak sering ke tempat jauh seperti Menado, Timor Timur etc. My c24 kan be serviced easily anytime di bengkel Nissan terdekat. So mirip dong if I own an Innova. Thus saya tidak akan kasih goodwill for this.

Memang kasih goodwill ngak boleh sembarangan, nanti nilai mobilnya bisa jadi 300 juta lebih dong. Tapi teman 2, anda setuju or not, c24's better performace, better brake system, better safety dan better comfortable cabin is worth at least a few tens of millions of rupiah ? And not ZERO ?

Bung obs. Today U might be starting yr waxing. Nanti sharing ceritanya, apakah anda sesudah so happy that anda senyum sampai yr face mirip bucks Bunny the rabbit saat dia senyum (giginya kelihatan semua ?) Dan does it make a lot of difference before and after ?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Hmm!

I think I found a sketch of the C25.
Ini baru sketch, bahkan bukan computer-generated image atau photoshop, nah untuk mengukur kira2 seberapa mendekatinya sketch ini ke design finalnya, aku juga kebetulan menemukan sketch Toyota MarkX di site (Japanese) yang sama (codenamed X-Body, yang aku pernah posted di bagian sedan). I immediately recognized the unusual shape of its frontlights, jadi aku langsung tahu itu adalah MarkX. Look below..
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Wah, akhirnya berhasil juga meyakinkan bung Szli :o

Nah, ini sketch yang aku duga adalah C25.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Sedangkan salah satu MPV di bawah ini sepertinya akan menjadi new Liberty atau another totally new model, atau mungkin dua2nya (Nissan sedang menambah jumlah lineup-nya)..
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

szli wrote:Tapi teman 2, anda setuju or not, c24's better performace, better brake system, better safety dan better comfortable cabin
Yup, saya setuju dengan anda bung szli, walaupun buat pembeli Innova V better2 nya itu perbedaannya sedikit sekali, ngak sebanding dengan kelebihan Innova V di segi lain, ditambah selisih harga 28,5 juta.

Tapi kalau soal value for money, saya berbeda dengan anda, saya lebih sependapat dengan bung Herry dan bung Conan, untuk itulah seperti penjelasan saya ke bung Herry, saya TERPAKSA mengutip pendapat dari luar forum SM ini (dari majalah autobild) yang saya anggap fair untuk menengahi masalah ini.
Coba bung szli dan teman2 pilih, antara Sugar Ray Leonard (kelas menengah) vs Muhammad Ali (kelas berat), siapa yang terbaik?
Tapi ada satu majalah luar negeri yang memaksa mengadakan pembandingan, dan hasilnya adalah Muhammad Ali lah petinju terbaik.
Namun dengan harga tiket yang berbeda, dikatakan bahwa uang kita lebih dihargai bila kita menonton pertandingan Sugar Ray.
Kalau orang disuruh memilih membeli tiket nonton pertandingan mereka dengan harga yang berbeda (lebih mahal tiket Muhammad Ali), mana yang orang anggap uangnya lebih dihargai?
Kelas menengah lebih gesit,lebih banyak pukulan terlontar, sementara kelas berat lebih slow, lebih sedikit pukulan yang terlontar, tapi pukulannya lebih berbobot sehingga biasanya lebih sering terjadi KO.
Kalau kedua penggemar petinju berbeda kelas ini disuruh mengeluarkan pendapatnya, ngak akan ada habisnya.
Nah bung szli, apa anda setuju dengan pendapat saya+bung Herry+bung Conan ?
Bahwa kalau kita memaksa membandingkan Innova vs Serena, hasilnya sudah tidak objective lagi ?
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

conan wrote:Wah, akhirnya berhasil juga meyakinkan bung Szli :o
Mudah2an prediksi sang detective benar.
Soalnya kalau benar ini C25 lebih bagus dari C24/Voxy/Noah, dan tidak kelamaan menunggu, saya tertarik juga untuk memilikinya.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Bung Conan, howd U do that sketch ? And I think benar memang c25 mungkin tampang gitu.

Cuman I hope not. Why ? Sejak lihat tampang Tiida, saya mulai kwatir, si Ghosn suntik terlalu banyak DNA design Renault ke new Nissan models. Mirip macam Megane / Clio facenya.

Nah, I don't know abt U guys, tapi saya tidak suka tampang mobil Renault yang aneh. Waktu lihat tampang Tiida, saya sedikit sedih, seolah, identity Nissan makin di makan si Renault. where is the true blue Nissan face ?

So, jika c25 nanti tampang Renault, sorry, saya akan jadi LEBIH setia lagi ama c24, yang mukanya sedikit masih baby face, agak cute. A c25 with a Megane / Scenic / Clio like face ? No thank U.

Kalau wajah mobil Nissan di Amrik baru ganteng, seperti Nissan Titan / Armada etc. Sangat masculine dan macho.

bung Conan, nanti jika anda lihat the real c25 tampang macam Renault, will U get the c24 immediately ? Or will U still go for the c25 ?

Saya tidak tanya Nissan Indo tentang new model yang akan di bikin di Purwakarta nanti. I don't think they will tell me anything important. Saya kan bukan orang Nissan. Why should they ? Cuman mereka pernah sedikit ngomong, targetnya si Kijang ! So mungkin macam MPV / SUV crossover with 3 baris, dan harganya mungkin bawa 200 juta deh. If they did a good job, Innova yang baris 3nya sempit bisa dapat new strong enemy.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Bung Conan, howd U do that sketch ? And I think benar memang c25 mungkin tampang gitu.

Cuman I hope not. Why ? Sejak lihat tampang Tiida, saya mulai kwatir, si Ghosn suntik terlalu banyak DNA design Renault ke new Nissan models. Mirip macam Megane / Clio facenya.

Nah, I don't know abt U guys, tapi saya tidak suka tampang mobil Renault yang aneh. Waktu lihat tampang Tiida, saya sedikit sedih, seolah, identity Nissan makin di makan si Renault. where is the true blue Nissan face ?

So, jika c25 nanti tampang Renault, sorry, saya akan jadi LEBIH setia lagi ama c24, yang mukanya sedikit masih baby face, agak cute. A c25 with a Megane / Scenic / Clio like face ? No thank U.

Kalau wajah mobil Nissan di Amrik baru ganteng, seperti Nissan Titan / Armada etc. Sangat masculine dan macho.

bung Conan, nanti jika anda lihat the real c25 tampang macam Renault, will U get the c24 immediately ? Or will U still go for the c25 ?

Saya tidak tanya Nissan Indo tentang new model yang akan di bikin di Purwakarta nanti. I don't think they will tell me anything important. Saya kan bukan orang Nissan. Why should they ? Cuman mereka pernah sedikit ngomong, targetnya si Kijang ! So mungkin macam MPV / SUV crossover with 3 baris, dan harganya mungkin bawa 200 juta deh. If they did a good job, Innova yang baris 3nya sempit bisa dapat new strong enemy.

Bung obs, where are U ? Mungkin setelah wax Serena, dia capek banget, lagi istirahat, so ngak ikut forum hari ini.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Oh no, bung Szli, it's not the sketch that I drew. I found that on a Japanese website. :)

Mengenai design Renault, tentu adalah subjective matter (a man's trash is another's treasure), tapi tidak dapat disangkal bahwa design Renault ini telah mendapatkan sambutan sangat baik di Eropa, dan merupakan salah satu alasan mengapa Nissan kini mendapat hati lagi among car enthusiasts. Perlu diingat bahwa Nissan era sebelum Ghosn, justru terpuruk karena tidak memiliki design identity yang tegas.
Personally, I find Renault's new designs to be innovative and daring, especially if you give them the time to grow on you. Pertama kali melihat Megane, I was like "Eww." But now, I respect it. Ini semangat baru yang dibutuhkan dunia design otomotif sekarang ini.
Btw, bung Szli, Anda dan aku ini sepertinya memang selalu berlawanan pendapat, ya :mrgreen:

Btw, this is the reason why I don't really care what the people at Nissan Indo are saying : They say A then and they say B now :
Szli wrote:
Here is a quote from Nissan Indo yang sudah balas mail saya
" Soal new variant yg murah,……….ngak mungkin Pak,kita bukan direct competitor dari kijang dari sisi harga.

Why should they ? Cuman mereka pernah sedikit ngomong, targetnya si Kijang !
How consistent :)
bung Conan, nanti jika anda lihat the real c25 tampang macam Renault, will U get the c24 immediately ? Or will U still go for the c25 ?
Wah, tergantung, bung Szli, aku harus lihat dulu seperti apa nanti jadinya :)
Bung obs, where are U ? Mungkin setelah wax Serena, dia capek banget, lagi istirahat, so ngak ikut forum hari ini.
Dia hari ini di thread ini, bung Szli :mrgreen:

http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... highlight=
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

szli wrote:Bung obs, where are U ? Mungkin setelah wax Serena, dia capek banget, lagi istirahat, so ngak ikut forum hari ini.
Ngak, gue kan biasa fitnes :multi: , ngak cepat capek kok.

I pertama pakai paint cleaner untuk bonnet depan. Tapi sampai ke panel pintu depan, I pikir kapan selesainya :crazyeyes: ?? Jadi I switch ke wax untuk sisanya.
Eh, btw, kalau sudah pakai paint cleaner, berapa lama harus tunggu sebelum pakai polish dan seterusnya wax??
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Bung Conan, tolong kasih saya linknya website yang ada sketch itu. Saya cari setengah mati. Inggin explore lebih dalam.

Design Renault ngak semua saya tidak suka, cuman tipe yang grillnya sipit dan tipis. Saya suka grill big size seperti Alphard. c24 sebenernya grillnya ngak besar, tapi medium size lah. Kalau grill sipit, kesanya ngak galak.

Tapi interior juga sangat penting. Jika ada macam big sunroof, lebih lega lagi cabinya etc., exterior sedikit aneh still OK lah. Iya sih, harus lihat DAN dudukin dulu dalamnya baru bisa decide.

Bung obs, anda tidak perlu tunggu. Asal after each step sudah wipe dry, go on to the next one. Cuman I think U better rest at least 15 min, no matter how fit U are. Hows the result so far ?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Bung Szli, go to http://www.mag-x.com/scoop_index_j.html

Never mind the English version though, it hasn't been updated for a long time.

Btw, here's another sketch of next generation Civic from the site. Please, please, let there be NO Thailand Civic following Altis!! Get us the Japanese version!
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Bung Conan, thanks for the website. Anda search abilitynya bagus, macam website like this saja bisa ketemu.

That new baby Odyssey looks good.

Cuman bung Conan, I studied the website in some detail dan I have a correction to make. Gambar yang anda attach IS NOT the c25. Luh, kok saya tahu ? Memang saya tidak ngerti tulisan Jepang, tapi saya pakai satu trick yang simple :

Dari gambar new c25 suspect dan nama Jepangnya dari MagX, saya tulis di kertas tulisan Jepangnya tersangka c25 itu. Nah, lalu saya ke http://www.nissan.co.jp, tinggal cari matchnya. Know what I found ? That sketch yang anda found is the

" New Nissan Liberty " - (Prairie di Singapore) yang juga minivan dan pintu sliding juga. Tulisan Jepangnya 100% sama yang di http://www.nissan.co.jp dengan yang di magX. Try it if U don't believe me. Compared with the old Liberty, this new Liberty is a lot better. Bigger than lebih lega pasti, dan jauh lebih cantik mukanya. Maybe she will arrive in Indonesia untuk jadi teman c24 ?

Memang badanya pantas jadi tersangka new c25. Tapi tulisan Jepangnya is undeniably the Liberty.

Tapi itu Nissan Liberty old stylenya jelek sekali. Dan baris 3nya sempit banget. Saya sudah coba di showroom Nissan di Singapura. Ngak surprise Nissan mau obatin Liberty dulu dari pada c24. That Liberty is a lot worse than the c24. I pity the Singaporeans yang beli. Jika c24 ada di Singapore, pasti Nissan situ lebih kuat lawan Toyota Picnic. Dulu c23 ada di Singapore, but c24 belum ke situ. Maybe soon after Malaysia's new updated edition.

Sooo, before someone found a sketch yang tulisan Jepangnya sama dengan Serena in Japanese, I conclude that this c25 is still hidden - a bewildering mystery as to how she looks, when will she appear.

Bung Conan, U are a good detective, we wait for yr continued search for the c25. I'll help you with the Japanese translation and matching !
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Bung Conan, obs and friends.

Ini ada website menarik :

http://english.auto.vl.ru/catalog/

Dia adalah website di bikin Russia, Vladivostok, tentang mobil Jepang. Nah, kan Vladivostok ama Jepang dekat banget. Jadi mereka dapat banyak model sama dengan Japanese domestic market. So if I am not wrong, website ini boleh bantu kita pelajarin sejarah perkembangan model Japanese domestic market.

http://english.auto.vl.ru/catalog/nissan/terrano/

Terus saya pelajarin sejarah Terrano, dan ternyata ini Terrano kasusnya agak unique jika kaitkan dengan kasusnya di Indonesia :

Terrano pertama lahir di Jepang di tahun 1989, dan model yang berlaku di Jepang sampai 1994 ternyata sama dengan model yang lahir di Indo awal tahun 1990s sampai sekarang (yang sekarang kan cuman facelift, tapi kita tau badan dan mesinnya nyaris masih sama)

Terus tahun 1995-2001 ganti model di Jepang. Tapi we know yang di Indo continue terus sampai sekarang.

Nah, terus sekarang saya periksa http://www.nissan.co.jp, eh, kelihatanya Terrano di Jepang sudah mati, hilang. Tapi di Indo masih hidup terus, dan di Eropa juga masih ada, meskipun badannya beda ama yang di Indo.

So, bukan saya disagree ama c25 akan keluar, tapi kalau lihat kasus Terrano ini, there is another possibility, yaitu

1. Ternyata, just because di Jepang Terrano sudah berhenti bukan artinya model dan nama itu harus mati di seluruh dunia. Sudah kelihatan, blueprint Terrano tua itu Nissan Indo sudah ngerti dan bisa bikin sendiri di Indo from scratch, even though di Jepang sudah punah.

So, this may prove that rakit an old model ternyata no problem, even if di mother country Jepang sudah tiada. Malah luar biasanya, Terrano di Indo yang sudah sangat tua ini sampai saat ini masih laku 200 unitan per bulan ! Dan show no signs of dying. A grand old lady indeed !

2. So, bisa saja, kasus c24 somewhat ikut seperti Terrano. Di Jepang soalnya sudah banyak new MPV macam Presage / Liberty / Lafesta, Serena akan slowly disappear from Japan domestic market like Terrano (don't know when). BUT nama Serena akan tetap hidup di negara lain seperti Malaysia / Indonesia / Hong Kong yang masih suka amanya.

So bisa saja nanti Serena sudah tidak ada di Jepang, tapi Nissan Indo tetap produksi entah sampai kapan. Seperti Terrano yang hidup panjang di Indo dan Eropa. Maybe setelah 7-8 tahun lagi, not the c25, tapi another new MPV will be CKDed in Indo to replace the c24. If the c24 saat itu mati.

U guys might say this will be a big crime committed by Nissan. Well perhaps, tapi lihat kasus Terrano ini, kelihatannya bisa saja a model continue to live in Indo even if it died in Japan. I mean ini Terrano live very long here! Sudah ada X-Trail saja dia tidak di matikan, tapi tetap hidup, jadi teman tua X-Trail.

As long as Nissan masukin their new models here, if model lama tetap laku keras dan mereka tetap produksi, I see nothing wrong with that. Let the consumer chose mau beli the latest model atau an older classic.

As long as mereka tidak jual new model dan after 2 tahun, model itu langsung mati, atau di gantikan new model yang namanya sama lagi. Ini baru big crime ! Well the CRV case may repeat itself, tapi thats Honda. Apakah Nissan Indonesia pernah do something like this ?

Anyway, nama Serena sudah agak lama, since 1991 jaman c23 lahir. So bisa saja Nissan Jepang launch new MPVs with new names, dan let Serena slowly disappear from Japan like Terrano, but the name lives on overseas.

I maybe wrong about this. Your comments pls ? Pls relax guys, and don't scream at me. I am just making a hypothesis, for a new case study. Dari pada puji satu model terus, let us also try to understand the behaviour of the car factories.

I mean, won't it be wonderful if Nissan tetap masukin newer MPVs ke Indo, pakai nama beda, tapi c24 tetap hidup panjang. Artinya everybody is Happy. Bung Conan bisa beli new MPV later under a new name (not Serena c25, but maybe Lafesta, new Liberty or whatever), saya dan bung obs c24nya tidak basi atau worse, mati cuman dalam cuma 1-2 tahun. Its a win-win solution !
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

szli wrote:So bisa saja nanti Serena sudah tidak ada di Jepang, tapi Nissan Indo tetap produksi entah sampai kapan.
Unlikely. Kalau dilihat dari http://www.jada.or.jp/Fmenu3.htm yang ditemukan Mr. Szli, Serena adalah the 3rd biggest selling car dalam koleksi Nissan, di Jepang. Core product tidak mungkin di-discontinue, melainkan disempurnakan. Jadi pasti ada penerusnya.
Dari rata rata penjualan Serena sebanyak 5.000 unit/bulan pada tahun 2001/2002, turun menjadi 4.000 unit/bulan pada tahun 2003, dan terakhir dibawah 3.000 unit/bulan pada tahun 2004. Jadi kalau Nissan akan meluncurkan C25 pada Sep2005, saya kira itu memang tepat untuk merebut kembali pangsa pasar segmen ini dari Toyota (Noah/Voxy).
szli wrote: As long as mereka tidak jual new model dan after 2 tahun, model itu langsung mati, atau di gantikan new model yang namanya sama lagi. Ini baru big crime ! Well the CRV case may repeat itself, tapi thats Honda. Apakah Nissan Indonesia pernah do something like this ?
Sebagai pembeli C24 yang sudah tercium isyu C25 sebelumnya, saya memang sudah siap terima resikonya.
Pertanyaannya adalah: seberapa transparan NMI memberi penjelasan yang akurat (bahwa C24 bukan produk baru, melainkan sudah ada di Jepang sejak tahun '99) & obyektif (mungkin tidak ada di NMI yang tahu atau pura pura tidak tahu tentang kapan peluncurannya C25, tetapi paling tidak mereka dapat memberi gambaran kepada konsumen bahwa biasanya penggantian model terjadi setiap 5-7 tahun).

szli wrote:Anyway, nama Serena sudah agak lama, since 1991 jaman c23 lahir. So bisa saja Nissan Jepang launch new MPVs with new names, dan let Serena slowly disappear from Japan like Terrano, but the name lives on overseas.
Apapun namanya, penerusnya pasti akan berusaha untuk mengisi segmen yang sama, karena sudah terbukti cukup besar dan potensial.
szli wrote: I mean, won't it be wonderful if Nissan tetap masukin newer MPVs ke Indo, pakai nama beda, tapi c24 tetap hidup panjang. Artinya everybody is Happy. Bung Conan bisa beli new MPV later under a new name (not Serena c25, but maybe Lafesta, new Liberty or whatever), saya dan bung obs c24nya tidak basi atau worse, mati cuman dalam cuma 1-2 tahun. Its a win-win solution !
Maksudnya.......Katakanlah nanti Serena sudah di-discontinue di Jepang, dan digantikan dengan......X.
Lalu X di jual di Indonesia, bersamaan dengan C24???
Possible, kalau mereka masih bisa memproduksi C24 walaupun di Jepang sudah stop.
Gimana menurut teman teman lain??
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Well, like I said bung Obs, if the Terrano is still being produced hundreds of units a month here in Purwakarta, even though di Jepang sudah tidak ada satu unit pun yang di produksi lagi, why not ?

Look at the Innova. Di Jepang satu unit pun tidak di bikin. Kok di TMMIN bisa bikin ribuan per bulan ? Paling penting blueprint c24 tidak di buang, dan ada kemauan Nissan to do this. You might say kan Innova bukan di rakit malah di bikin di sini dari enol.

Yes, and siapa tahu what Nissan Indonesia is doing right now ? Who knows mereka lagi expand pabriknya untuk prepare to build from scratch the c24 and the upcoming new MPV, supaya bisa seperti Toyota dan Innovanya, minimize ikatan dengan Jepang.

Dan juga lihat Ghosn yang aggressive itu, ngak surprise jika dia mau expand car plant di Indo, supaya bisa bikin dan bukan cuman rakit more models dari nol di sini. Faster and cheaper as well, like the Innova's case.

Toh tinggal beli Steel plate and shape the steel into the c24 shape ikut blueprint. The only possible exception is if the QR20DE engine di pensiunkan, but ini mesin is still relatively new and popular. Ngak mungkin cepat di pensiunkan.

Dan juga mesin Terrano saja yang old dan carburator saja kok tetap bisa di pasang di Indo ? Entah mesin itu di bikin semua di Indo or datang dari Jepang. I mean Terrano yang sudah sangat tua masih bisa di pertahankan di sini, apalagi c24 yang di Indo still very young ?

Dan like I said, sudah ada SUV modern X-Trail di sini saja, Terrano tidak langsung di pensiunkan, malah exist bersamaan ama X-Trail. I mean car makers, no matter what, are still businessmen at heart. Satu produk masih laku ratusan unit per bulan dan stabil, why withdraw the product ?

Keluar c25 to fight the Voxy / Noah or another new product with new name to do the same job, sama saja kan tujuannya ? It does not have to have the old name "Serena" to get the job done.

Asal new MPVnya sangat bagus, much better than Voxy / Noah, nama baru tidak masalah kan ? Malah new name might bring a new fresh gust of wind and inspiration !

That is what I will do if I am Ghosn. I mean meskipun Indo bukan pasar besar Nissan saat ini, saya pikir Ghosn sudah lihat hasil Toyota dengan Kijangnya, that pasar Indo sebenernya sangat besar, tidak boleh di underestimate dan dicuekin, di remehkan. Kijang sells at 6000 units a month, a big figure in any car makers book. Ghosn apakah ngak ngiler lihat hasil Toyota di Indo ?

Dan dia pasti inggin Nissan tumbuh cepat di Indo. Nahh, if he do something like kasus CRV to the c24 issue, citra Nissan akan jadi busuk di sini, dan hambat growth merek Nissan.

Once again, c25 mungkin keluar, but once again, to make old c24 Japan buyers, new c24 Indo buyers etc. customers happy, future new minivans to replace c24 and fight Noah / Voxy, does not have to use the Serena name. The product design / features is infinitely more important than the name of the car.

Actually the name Conan is pretty good. Reminds us of the fierce, macho Conan the barbarian. Jika new Nissan MPV to kill Voxy / Noah is called the Nissan Conan or Attila or Hercules etc., malah lebih inspiring dari pada nama tua Serena.

After all I said, friends, jika anda Ghosn, what will U do about this matter ? Pakai nama Serena c25 untuk make Japanese buyers happy and make South East Asian buyers angry, or just change the name and everyone live happily ever after ?

Don't forget, the name Kijang will be nothing if mobilnya adalah macam Bajai or etc. Its the car that matters.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Bung Conan, thanks for the website. Anda search abilitynya bagus, macam website like this saja bisa ketemu.
Just a detective doing his thing, bung Szli :mrgreen:

Anda benar, bung Szli, sebelum membaca post Anda aku juga baru saja mencari arti nama Jepang pada sketch itu, dan caranya sama dengan Anda, aku cari ke website Nissan Motor Corp (btw, website Nissan benar2 parah, mereka harus mencontoh website Honda). Tulisan itu artinya Liberty. Aku menduga itu C25, karena unlike C25, pics next Nissan Liberty sudah ada beberapa, salah satunya yang aku post di atas dan satu lagi aku lihat di majalah Jepang. Nah, kedua pics itu memiliki ciri khas yang juga ada pada Liberty sekarang, yaitu selain mobilnya lebih rendah, bagian atapnya juga semakin rendah semakin ke belakang. Mungkin agar lebih aerodinamis.

Anyway, aku rasa new Liberty akan diposisikan untuk head-to-head dengan Honda Stream dan Toyota Wish, karena untuk Noah/Voxy sudah ada Serena (C24 dan C25) dan untuk Toyota [cencored] sudah ada Lafesta. Seems logical, doesn't it?
szli wrote:
So bisa saja nanti Serena sudah tidak ada di Jepang, tapi Nissan Indo tetap produksi entah sampai kapan.

Unlikely. Kalau dilihat dari http://www.jada.or.jp/Fmenu3.htm yang ditemukan Mr. Szli, Serena adalah the 3rd biggest selling car dalam koleksi Nissan, di Jepang. Core product tidak mungkin di-discontinue, melainkan disempurnakan. Jadi pasti ada penerusnya.
Dari rata rata penjualan Serena sebanyak 5.000 unit/bulan pada tahun 2001/2002, turun menjadi 4.000 unit/bulan pada tahun 2003, dan terakhir dibawah 3.000 unit/bulan pada tahun 2004. Jadi kalau Nissan akan meluncurkan C25 pada Sep2005, saya kira itu memang tepat untuk merebut kembali pangsa pasar segmen ini dari Toyota (Noah/Voxy).
Benar sekali apa yang dikatakan bung Observer. Nissan menghapus Serena itu seperti Toyota menghapus Noah/Voxy. Highly unlikely.
Observer wrote:szli wrote:
As long as mereka tidak jual new model dan after 2 tahun, model itu langsung mati, atau di gantikan new model yang namanya sama lagi. Ini baru big crime ! Well the CRV case may repeat itself, tapi thats Honda. Apakah Nissan Indonesia pernah do something like this ?

Pertanyaannya adalah: seberapa transparan NMI memberi penjelasan yang akurat (bahwa C24 bukan produk baru, melainkan sudah ada di Jepang sejak tahun '99) & obyektif (mungkin tidak ada di NMI yang tahu atau pura pura tidak tahu tentang kapan peluncurannya C25
Betul, itulah point aku dari dulu. Btw, bung Szli, alasan mengapa Nissan Indo belum pernah pull something like the CRV case adalah karena sebelum era kebangkitan Nissan, penjualan mereka kan hanya 'sekedar menyambung hidup' saja. Ten years or even five years ago, would you even consider buying a Nissan over a Honda/Toyota?
szli wrote:
I mean, won't it be wonderful if Nissan tetap masukin newer MPVs ke Indo, pakai nama beda, tapi c24 tetap hidup panjang. Artinya everybody is Happy. Bung Conan bisa beli new MPV later under a new name (not Serena c25, but maybe Lafesta, new Liberty or whatever), saya dan bung obs c24nya tidak basi atau worse, mati cuman dalam cuma 1-2 tahun. Its a win-win solution !

Maksudnya.......Katakanlah nanti Serena sudah di-discontinue di Jepang, dan digantikan dengan......X.
Lalu X di jual di Indonesia, bersamaan dengan C24???
Possible, kalau mereka masih bisa memproduksi C24 walaupun di Jepang sudah stop.
Gimana menurut teman teman lain??
Lho, kalau begitu ibaratnya menjual Innova dan Fortuner dengan harga yang dekat kan? Siapa yang mau beli Innova kalau dengan harga yang hampir sama bisa beli Fortuner? Akan terjadi kanibalisasi.

Karena, tidak seperti Innova vs Fortuner (yang harganya akan berbeda cukup jauh untuk mencegah kanibalisasi), harga 'X' tentu tidak akan berbeda jauh dengan C24, karena 'X' diposisikan untuk mengisi segmen sama yang 'ditinggalkan' Serena. Kalau kedua produk ini dijual dengan harga yang mirip, akan saling memakan. Jika 'X' dijual jauh lebih mahal, pasarnya akan termakan oleh C24. Jika harga C24 yang diturunkan menjadi dibawah 200 jutaan pun akibatnya akan sama, pasar 'X' akan termakan oleh C24. Maksud aku, there's no point trying to sell 'X' atau C25 selama masih ada C24. Karena mereka ditujukan ke segmen calon pembeli yang sama, padahal masih satu merk, peningkatan jumlah penjualan yang satu hanya akan menurunkan yang satunya dan sebaliknya. Bayangkan jika Honda menjual CRV lama dan CRV baru secara bersamaan. Jika harga mirip, tidak akan ada yang beli CRV lama. Jika harga CRV lama dibanting, gedung Honda akan dibakar pemilik CRV lama. Jika CRV baru dijual dengan harga 400 jutaan, tidak akan ada yang beli CRV baru. It's a win-win solution only to the customers and not to the producer of the goods (Nissan).

Berbeda jika model berbeda ditujukan pada segmen berbeda, that would work. Contoh, Toyota dengan Wish/[cencored]/Voxy.
Makanya Toyota tidak terus memproduksi dan berusaha menjual Soluna bersamaan dengan Vios, misalnya. Karena dengan harga yang sama orang akan memilih Vios dan jika Soluna dibanting murah, Vios tidak akan laku.

Maka aku pikir, MPV baru Nissan yang akan diproduksi di Purwakarta memiliki kemungkinan2 :
1) Memproduksi MPV atau minivan khusus untuk pasar ASEAN yang harganya akan diposisikan untuk head-to-head dengan Innova (yang juga dibuat untuk ASEAN). Serena akan diposisikan melawan Innova 2.7L (dari sisi harga).
2) Merakit MPV atau minivan dari Jepang (Lafesta atau C25 atau Liberty etc)
3) Memproduksi Serena C24 seperti kasus 'old but new' Terrano (yang tampaknya sudah tidak lagi diproduksi di Jepang, entah di mana?)

Menurutku, paling mungkin adalah pilihan pertama. Bagaimana pendapat kawan-kawan? :)
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Dan juga lihat Ghosn yang aggressive itu, ngak surprise jika dia mau expand car plant di Indo, supaya bisa bikin dan bukan cuman rakit more models dari nol di sini. Faster and cheaper as well, like the Innova's case.
Tapi karena dia pintar, bung Szli, dia lebih memilih Thailand yang sangat akomodatif untuk investasi (the Detroit of Asia) daripada di Indo -dengan puluhan 'pungutan'nya dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, bahkan warga sekitar lokasi- sebagai basis utama dan untuk ekspor ke negara2 Asean lain.

Thailand will be the key export hub. Nissan committed 10 billion baht (USD241 million) last months to develop new models and increase production capacity in the kingdom, having just spent USD192 million to take control over its under-performing local operation, Siam Nissan.

There will be 10 new model launches in Thailand – with many types going to export – over the next four years, according to Kosaku Hosakawa, new president of Siam Nissan. The idea is the triple sales volume in Thailand to 130,000 units by 2008. The Thai assembly plant will see capacity lifted to 200,000 units.

Keluar c25 to fight the Voxy / Noah or another new product with new name to do the same job, sama saja kan tujuannya ? It does not have to have the old name "Serena" to get the job done.
Kalau begitu, bung Szli, Toyota juga sebenarnya tidak perlu terus-terusan menggunakan nama 'corolla' atau Honda dengan 'civic'nya. Alasan suatu nama mobil terus digunakan adalah karena model tersebut sukses, sebaliknya jika gagal, tidak akan digunakan lagi. Lihat saja Toyota yang 'malu' dengan Soluna, kini menyebut Soluna MkII sebagai Vios. Mereka tidak malu dengan Corolla atau Camry, kan? Jika Nissan mengganti nama Serena berarti Serena gagal dan mereka tidak mau menggunakannya lagi. Padahal Serena adalah their 3rd best-selling model, kan? Why trash the name?
Kijang sells at 6000 units a month, a big figure in any car makers book. Ghosn apakah ngak ngiler lihat hasil Toyota di Indo ?
Bung Szli, Anda tidak perlu terus menyebut Carlos Ghosn. Dia ke Indo saja tidak pernah. Bukannya pasar Indo tidak penting, tapi bagi dia banyak pasar lain yang jauh lebih penting. Jepang. Amerika Utara. Eropa. Berjuta-juta unit per tahun, bukan 10,000 unit per tahun. No, dia tidak ngiler melihat hasil Kijang di Indo.
Urusan Asia Pasifik menjadi tanggung jawab wakilnya, Toshiyuka Shiga. Dan urusan di Indo menjadi tanggung jawab Toru Hasegawa.
Dan dia pasti inggin Nissan tumbuh cepat di Indo. Nahh, if he do something like kasus CRV to the c24 issue, citra Nissan akan jadi busuk di sini, dan hambat growth merek Nissan.
I beg to differ, bung Szli. Apakah karena kasus CRV, nama Honda menjadi busuk? Apakah growth Honda terganggu? Tidak juga. Jazz laris luar biasa. Malah CRV baru memimpin penjualan di kelasnya semenjak diluncurkan, padahal kita tahu X-Trail lebih bagus (dan sekarang sudah menyusul).
Aku punya dua orang kawan yang beli CRV lama. Ketika tidak sampai 2 tahun kemudian keluar CRV baru, apa yang terjadi? Satu orang menjual CRV lamanya dan beli CRV baru. Walaupun dia sedikit sebal, tapi dia kini puas dengan CRV barunya.
Yang satu tetap memakai CRV lama. Ketika aku tanya, jika beli mobil lagi akan beli merk apa? Jawabnya, Honda. Alasannya, Honda memimpin dalam teknologi.
Tidak ada ruginya bagi Nissan bila segera meluncurkan C25 untuk menggantikan C24. 'Kemarahan sementara' dari para pembeli C24 adalah hal kecil dibanding keberhasilan mereka mencapai target penjualan 40,000 unit setahun pada tahun 2008.
Don't you think so, too?
Actually the name Conan is pretty good. Reminds us of the fierce, macho Conan the barbarian. Jika new Nissan MPV to kill Voxy / Noah is called the Nissan Conan or Attila or Hercules etc., malah lebih inspiring dari pada nama tua Serena.
Hahahaha :mrgreen:
Tapi, bung Szli, Conan the Barbarian adalah produk negara Barat. Di Jepang, tanah air Nissan, mungkin tidak ada orang yang mengenalnya. Tapi, 'Conan' yang berasal dari Jepang lebih terkenal di Asia ini daripada the barbarian, lho. Coba minta pada anak atau keponakan Anda untuk menunjukkan siapa itu Conan :)
Anda mungkin akan setuju kalau nama 'Conan' lebih cocok untuk sebuah city car with clever use of space :mrgreen:
After all I said, friends, jika anda Ghosn, what will U do about this matter ? Pakai nama Serena c25 untuk make Japanese buyers happy and make South East Asian buyers angry, or just change the name and everyone live happily ever after ?
Considering that the Japan domestic market is currently about TEN times bigger than the Asean market, and that Ghosn is a sensible business man, I believe he will name the C25 still Serena. :)
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

szli wrote:1. Ternyata, just because di Jepang Terrano sudah berhenti bukan artinya model dan nama itu harus mati di seluruh dunia. Sudah kelihatan, blueprint Terrano tua itu Nissan Indo sudah ngerti dan bisa bikin sendiri di Indo from scratch, even though di Jepang sudah punah.

So, this may prove that rakit an old model ternyata no problem, even if di mother country Jepang sudah tiada. Malah luar biasanya, Terrano di Indo yang sudah sangat tua ini sampai saat ini masih laku 200 unitan per bulan ! Dan show no signs of dying. A grand old lady indeed !
Menurut saya mungkin saja, tapi scenarionya harus begini:
1. Membangun line produksi baru untuk membuat C24 di Indo, karena line produksi C24 di jepang sudah dirubah untuk membuat C25. Berarti harus invest lagi, selain invest untuk membuat IMV project versi nissan untuk bersaing dengan kijang.
2. C24 di ASEAN laku keras (melebihi penjualan IMV project versi nissan) dan C25 harganya beda jauh dengan C24, sehingga nissan berpikir tidak akan laku di ASEAN.
3. Tidak ada pesaing di ASEAN yang masuk di kelas minivan, sehingga serena bermain seorang diri.
szli wrote: So bisa saja nanti Serena sudah tidak ada di Jepang, tapi Nissan Indo tetap produksi entah sampai kapan. Seperti Terrano yang hidup panjang di Indo dan Eropa. Maybe setelah 7-8 tahun lagi, not the c25, tapi another new MPV will be CKDed in Indo to replace the c24. If the c24 saat itu mati.
Bisa saja bila nissan (misalnya tidak mau invest 2 kali) memilih menunda IMV project versi nissan selama 5 tahun sampai invest memproduksi C24 untung, setelah itu C24 dimatikan.
szli wrote: I mean, won't it be wonderful if Nissan tetap masukin newer MPVs ke Indo, pakai nama beda, tapi c24 tetap hidup panjang. Artinya everybody is Happy. Bung Conan bisa beli new MPV later under a new name (not Serena c25, but maybe Lafesta, new Liberty or whatever), saya dan bung obs c24nya tidak basi atau worse, mati cuman dalam cuma 1-2 tahun. Its a win-win solution !
Maksudnya C25 tidak jadi masuk, namun memilih lafesta sebagai penerus C24?
Apakah nissan menganggap C24 yang masuk di kelas minivan gagal, sehingga nissan perlu berubah main di kelas mpv dengan lafesta dan bukan meneruskannya dengan C25 ?
Tapi kan nissan sudah ada line ckd untuk C24, tampaknya ngak mungkin dirubah untuk ckd lafesta dan bukan ckd C25.
Perkiraan saya, kalau IMV project versi nissan memproduksi mpv, justru lafesta atau mpv nissan yang lain2, yang tidak masuk ke Indo.
Yang paling mungkin yah C25 di kelas minivan, dimana honda dan toyota belum bermain dikelas ini. Atau C24 kalau nissan mau memproduksinya di Indonesia, namun tampaknya tidak ada kemungkinannya.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

conan wrote:Considering that the Japan domestic market is currently about TEN times bigger than the Asean market, and that Ghosn is a sensible business man, I believe he will name the C25 still Serena. :)
Yes, Serena is the 3rd biggest selling car in Nissan Jepang, tapi posisinya BEDA dengan Corolla atau Civic.
Corolla n Civic adalah betul2 produk global yang sudah banyak dikenal orang, dan namanya punya brand equity yang tak ternilai.
Sedangkan Serena tidak pernah punya penetrasi yang berarti di pasar global, dan brand equitynya juga agak diragukan.

Saya lebih cenderung pikir nama penerusnya C24 adalah sesuatu yang baru, tapi bukan karena alasan yang dikemukakan Mr. Szli.

Alasannya lebih pada konsistensi. Sejak Mr. Carlos menjadi CEO Nissan, dia telah melakukan banyak perubahan, dan diantaranya adalah image repositioning untuk membuang jauh jauh stigma lama bahwa produk Nissan membosankan! Salah satu taktik untuk merubah persepsi itu adalah dengan desain dan nama yang jauh lebih fashionable dan dinamis (seperti Tiida, Lafesta, Murano, Fuga, Note, dll).

In fact, I would be disappointed with Nissan kalau penerusnya C24 masih diberi nama Serena, karena sungguh ngak konsisten dengan what they've been doing this far!!
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Oh bung Conan, before I forget, Carlos Ghosn ACTUALLY pernah datang ke Indonesia. Tahun kapan saya lupa. Pernah baca berita majalah Nissan atau koran (lupa) tentang that visit. Tapi memang sepertinya dia cuman datang sekali saja. Anyway si Fujio Cho saja (boss Toyota) kayaknya lahir Innova saja ogah datang.

Have U read the interesting book " Turn Around - how Carlos Ghosn rescued Nissan " ? Pikiran dia bagus untuk semua businessman. Dan dari situ saya mulai tahu ini orang sangat hands on. I am sure urusan Indo saja dia ikut campur, bukan cuma serahkan ke Hasegawa atau Shiga. He is a man in a hurry, dan orang macam gitu pasti decide on policy on all Nissan activities all round the World.

Bung obs, saya setuju ama what U are thinking. In fact, belum lama saya sadar si Ghosn baru saja pensiun satu name terkenal Nissan lagi. Si Nissan Sunny ini saya sudah pernah dengar sejak saya masih sangat muda.

Nama Sunny lebih terkenal lagi dari Serena. Eh, sekarang di Jepang, like Terrano, its GONE. Banyak website bilang pengantinya si Tiida Latio yang baru saja keluar itu. Dan dari website Jepang yang saya attach, itu si Tiida penjualannya gede ! So new name for Sunny is not a problem. Asal mobilnya bagus.

Anyway, jika anda beli mobil, anda utamakan juga design and features / price kan ? Asal namanya ngak stupid like Nissan Fool, Nissan Fat, etc., you will not be too particular about the name.

Dan nama Accord / Civic sudah sangat lama dan terkenal worldwide seperti Coca Cola. Much stronger than Sunny or almost any Nissan model name. They will be stupid to retire such big names.

So if Ghosn tega bunuh Sunny di Jepang, why not Serena yang brand equitynya lebih kecil ?

As for Voxy / Noah, of course Toyota will not change the name. For one, this twins masih baru, dan U should know, this twins selain di Jepang, tidak di jual di mana lagi di dunia (except maybe Vladivostok). Toyota will be stupid jika dia cepat ganti nama / model twin ini.

Anyway, coba lihat Nissan recently under Ghosn. Kayaknya lebih banyak keluar banyak model baru pakai nama baru juga. Lebih jarang dia launch new model pakai nama lama.

And jika si " X " nanti keluar, Nissan is not obliged to sell here in Indonesia. What for ? sudah ada c24 dan nanti new cheap MPV IMV Nissan version akan lahir. Thats why Lafesta saja will not come here so soon.

Will Nissan invest untuk rakit c24 for longer period ? Jika laku (dan memang sekarang lumayan, 500 unit lebih per bulan), why not ? Si Terrano yang sudah umur dinosaurus saja yang cuman 200 unit per bulan saja masih di pertahankan. Apalagi c24 yang salesnya double ? Dan Nissan sekarang sudah agak kaya, ngak seperti dulu. Mau expand pabrik ? Uangnya ada kok. No problem. Mau juga pensiun Terrano dulu yang sebenarnya mirip kapsul, kuno dan...

I mean, Nissan sudah repot prepare and manage to CKD c24 di sini. I mean it could be more troublesome than we think. Tau sendiri worker di sini ngak se highly trained as worker Jepang. Harus capek capek ajarin mereka. Sekarang produksi c24 sudah lancar, masak 1-2 tahun lagi langsung di stop, and/or ganti model baru lagi ? Makes more sense jika c24 di rakit for longer time horizon.

About the CRV, mungkin Honda sini sangat pede. Mereka pikir they are the no.2 brand in Indo after Toyota, so they can get away with doing that. Nissan does not have that luxury. Mereka masih baru, dan saat ini masih ada orang di Indo yang setia ama Toyota / Honda. Memang sudah lama Toyota dan Honda berjaya di sini. Nissan sejak dulu does not even come close to the other 2 Jap giants. Anyway, CRV lama dulu CKD atau CBU ?

Nissan cannot afford to fool around with people's feelings here. I mean before X-Trail dan Serena, Nissan memang kasihan banget. They are very very small even a few years ago. Mungkin cuman Terrano yang laku. Sedannya gagal semua. Thats why up to now, masih ada orang yang pikir Nissan is nothing !

Good, modern, well equipped MPVs cost a lot of money. Dan Nissan jika mau cepat naikan sales supaya bisa 40,000 per tahun di sini, I think selling / CKD the new c25 or " X " or Nissan's newest, pride of Nissan's MPV is not the fastest / easiest way. The fastest way is to do what Toyota did, yaitu lahirkan MPV murah dan bikin di sini. Thats what they are doing now with their new MPV project yang mungkin besar akan di jual di bawah 200 juta.

Lihat Honda. Why mereka rakit Jazz yang murah dan success besar (3000 per bulan) ? Kenapa ngak coba rakit Odyssey ? Well maybe they also realize appetite pasar Indo untuk mobil 250-350 juta jauh jauh di bawah pasar mobil murah. No matter how good the Odyssey is.

Saya jadi inggat slogan Innova " Because we love you ". Lucu yah. My foot. Toyota loves our money ! Why should they love me ? I am nobody to them.

Do U think the new c25 or " X " will sell below 200 juta ? Do U think no matter how good the new c25 or X, if they sell at 250 juta volumenya akan bisa 3000-6000 sebulan ? Saat ini di Indo, mana ada mobil, merek Toyota kek, Honda kek, yang harganya 250 jutaan, yang salesnya ribuan per bulan ? Si CRV / X-Trail saja yang laku banget sampai sekarang saja tidak bisa capai 1000 per bulan. Beda 30-40 juta saja orang Indo langsung menghindar. Look at what happened to Innova 2.7 yang paling lengkap di JMS ? Only tens of units are sold ! So much for the Kijang brand !

Want 40,000-50,000 / month quick ? Sell local MPV 150-180 juta, no airbag, no ABS, menurut saya adalah yang paling cepat. Most people here want this kind of cheap car. And Nissan's new MPV to continue Serena's job is not going to be cheap, and will not achieve big volumes in Indonesia no matter how good she is.

In my opinion, tujuan utama pabrik mobil bukan kasih tiap market the most recent up to date model, tapi tujuan utamanya adalah on finding the right product mix (mix of old and newer models) yang akan hasilkan paling banyak volume, sales and profits. Now I am finally beginning to understand why Toyota behave like they do in Indonesia ! And I bet Nissan will follow.

Hope Toyota will sell / CKD Voxy / Noah / Alphard / Wish / etc. here ? Mungkin tunggu anak saya umur 20 tahun. Then maybe he will get to drive the first up to date CKD Toyota MPV here ! I mean Toyota is rich enough to rakit any model they want here, tapi yaitu, mungkin mereka sudah decide, right now Indonesia is not worth the trouble.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Oh ya, saya mau cerita, sebenernya saya pernah suggest ke NMI why don't U consider rakit mobil murah mini macam Nissan March, Moco, cube etc. yang small, very cute. Kan pasar ini Toyota entah kenapa tinggalkan dengan stopnya Starlet. Malah saat ini di isi Karimun dan Atoz / Visto.

Coba jika March / Moco masuk dan harganya bisa 70-90 juta, mungkin bisa jadi raja city car. But U know what NMI told me ? Sayang, katanya memang pernah di studi, tapi kenyatanannya costnya terlalu tinggi, so ngak feasible.

This tells me that mau rakit mobil di Indo not a piece of cake. Bisa saja costnya bisa akibat harga jualnya ngak competitive.

Saya juga ada suggest that pasar premium MPV class Alphard lagi tumbuh. Wong CBU harga 500-700 juta saja sering lihat Alphard. Apalagi jika NMI rakit Elgrand si sini dan harganya 350-400 juta.

Well, they told me they are also thinking about this, tapi chancenya kecil, soalnya mereka sadar segment ini ngak besar. Volumenya kurang memadai. Bisa nanti return on investmentnya jadi lama. Its a chicken and egg problem. To achieve bigger volume, they need to CKD to bring price down, but to make CKD feasible, the volume must be big. The risk is obviously there.

Bung obs, saya mulai notice Serena warna hitam hitamnya gelap sekali. Very jet black, like hitamnya mobil boss mafia. Very nice indeed. No wonder U chose that color. Not all black cars here nice, ada yang hitamnya kurang jet, kurang galak. After the wax, yr c24 pasti hitamnya lebih galak lagi.

Ada berita Innova V yang ke Thailand ada airbag ! Wah ! masa orang Thailand lebih kaya dari Indonesia sih ? I mean paling pantas jika toyota forget about the Innova 2.7. Jual ke kita saja versi V plus airbag. Harga paling 220 juta. Yang mau murah kan tinggal ambil G kan ?

Jadi 2nd class car buyer lagi deh kita. Meskipun saya setuju orang sini maunya murah, tapi Thailand kan classnya ama Indonesia sama kan ? 2 2nya developing country. Why is it that Toyota always give them 1st class treatment, and not us ?! I feel like a step son, even though saya bukan owner Innova.

Bung Caldina may help. Sebenarnya sepasang airbag kira kira berapa duit sih ? I mean Honda city yang murah saja ada 2 ! Why is it so difficult for Toyota to give us 2 airbags ? Is it that expensive ?
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Wah komentar yang panjang dan bahasa yang campur2 bung!!! Tapi g senang sekali bisa membaca analisa yang panjang sperti yang dilakukan oleh bung SZLI!!!

Bung SZLI ad info ga mengenai produk MPV nissan yang nantinya akan di rakit di indonesia tahun 2005 ini? Siapa tau bung SZLI punya infonya!!! Kan bung SZLI penggemar nissan, apalagi dengan CARLOS GHOSNnya, ga usa di katakan lagi!!!