Bung Conan, obs and friends.
Ini ada website menarik :
http://english.auto.vl.ru/catalog/
Dia adalah website di bikin Russia, Vladivostok, tentang mobil Jepang. Nah, kan Vladivostok ama Jepang dekat banget. Jadi mereka dapat banyak model sama dengan Japanese domestic market. So if I am not wrong, website ini boleh bantu kita pelajarin sejarah perkembangan model Japanese domestic market.
http://english.auto.vl.ru/catalog/nissan/terrano/
Terus saya pelajarin sejarah Terrano, dan ternyata ini Terrano kasusnya agak unique jika kaitkan dengan kasusnya di Indonesia :
Terrano pertama lahir di Jepang di tahun 1989, dan model yang berlaku di Jepang sampai 1994 ternyata sama dengan model yang lahir di Indo awal tahun 1990s sampai sekarang (yang sekarang kan cuman facelift, tapi kita tau badan dan mesinnya nyaris masih sama)
Terus tahun 1995-2001 ganti model di Jepang. Tapi we know yang di Indo continue terus sampai sekarang.
Nah, terus sekarang saya periksa
http://www.nissan.co.jp, eh, kelihatanya Terrano di Jepang sudah mati, hilang. Tapi di Indo masih hidup terus, dan di Eropa juga masih ada, meskipun badannya beda ama yang di Indo.
So, bukan saya disagree ama c25 akan keluar, tapi kalau lihat kasus Terrano ini, there is another possibility, yaitu
1. Ternyata, just because di Jepang Terrano sudah berhenti bukan artinya model dan nama itu harus mati di seluruh dunia. Sudah kelihatan, blueprint Terrano tua itu Nissan Indo sudah ngerti dan bisa bikin sendiri di Indo from scratch, even though di Jepang sudah punah.
So, this may prove that rakit an old model ternyata no problem, even if di mother country Jepang sudah tiada. Malah luar biasanya, Terrano di Indo yang sudah sangat tua ini sampai saat ini masih laku 200 unitan per bulan ! Dan show no signs of dying. A grand old lady indeed !
2. So, bisa saja, kasus c24 somewhat ikut seperti Terrano. Di Jepang soalnya sudah banyak new MPV macam Presage / Liberty / Lafesta, Serena akan slowly disappear from Japan domestic market like Terrano (don't know when). BUT nama Serena akan tetap hidup di negara lain seperti Malaysia / Indonesia / Hong Kong yang masih suka amanya.
So bisa saja nanti Serena sudah tidak ada di Jepang, tapi Nissan Indo tetap produksi entah sampai kapan. Seperti Terrano yang hidup panjang di Indo dan Eropa. Maybe setelah 7-8 tahun lagi, not the c25, tapi another new MPV will be CKDed in Indo to replace the c24. If the c24 saat itu mati.
U guys might say this will be a big crime committed by Nissan. Well perhaps, tapi lihat kasus Terrano ini, kelihatannya bisa saja a model continue to live in Indo even if it died in Japan. I mean ini Terrano live very long here! Sudah ada X-Trail saja dia tidak di matikan, tapi tetap hidup, jadi teman tua X-Trail.
As long as Nissan masukin their new models here, if model lama tetap laku keras dan mereka tetap produksi, I see nothing wrong with that. Let the consumer chose mau beli the latest model atau an older classic.
As long as mereka tidak jual new model dan after 2 tahun, model itu langsung mati, atau di gantikan new model yang namanya sama lagi. Ini baru big crime ! Well the CRV case may repeat itself, tapi thats Honda. Apakah Nissan Indonesia pernah do something like this ?
Anyway, nama Serena sudah agak lama, since 1991 jaman c23 lahir. So bisa saja Nissan Jepang launch new MPVs with new names, dan let Serena slowly disappear from Japan like Terrano, but the name lives on overseas.
I maybe wrong about this. Your comments pls ? Pls relax guys, and don't scream at me. I am just making a hypothesis, for a new case study. Dari pada puji satu model terus, let us also try to understand the behaviour of the car factories.
I mean, won't it be wonderful if Nissan tetap masukin newer MPVs ke Indo, pakai nama beda, tapi c24 tetap hidup panjang. Artinya everybody is Happy. Bung Conan bisa beli new MPV later under a new name (not Serena c25, but maybe Lafesta, new Liberty or whatever), saya dan bung obs c24nya tidak basi atau worse, mati cuman dalam cuma 1-2 tahun. Its a win-win solution !