Generasi pertama Serena diluncurkan di Jepang pada tahun 1991 dan lifespan-nya berakhir pada tahun 1997. Generasi ini pernah masuk ke Indonesia juga, kita tentu masih ingat. Sempat vakum sebentar, karena mengalami perubahan besar2an seperti mesin di tengah-bawah (ala Suzuki Carry) yang dirubah menjadi di depan (front-engined) dan berpenggerak roda depan. Generasi kedua diluncurkan tahun 1999 (lihat foto di bawah) dan telah mengalami mid-life facelift pada tahun ketiga, yaitu tahun 2002 dan menjadi Serena yang kita lihat baru diluncurkan disini.
Nissan Serena generasi ketiga akan diluncurkan pada tahun 2005 (full model change). Nah, bagaimana dengan Serena disini? Jika Nissan konsisten dan segera merakit model baru, maka Serena model tahun 2004 hanya akan berusia setahun. Hal ini tentu akan berdampak pada resale value-nya. Seperti Mitsubishi yang meluncurkan 2 model Lancer secara 'kilat' sebelum meluncurkan new Global Lancer yang baru2 ini duluncurkan. Ketika model basis Evo IV-VI berakhir, seharusnya diteruskan oleh Lancer Cedia (basis Evo VII-VIII), tetapi karena skema AFTA, diluncurkan Lancer buatan Thailand yang tidak populer di pasar, lalu segera diganti Cedia dan kini new global Lancer.
Contoh lain adalah Honda CRV. Model pertama yang dirakit lokal hanya bertahan sekitar 2 tahun, karena di Jepang telah diluncurkan generasi baru yang tidak lama kemudian diluncurkan disini. Mengapa bisa secepat itu, karena proses pembuatan partsnya tetap dilakukan di Jepang dan disini hanya proses assembly (CKD), sehingga tak lama setelah diluncurkan di Jepang bisa segera diluncurkan di negara tempat CKD.
Honda Stream dan Civic juga demikian. Itu Honda. Bagaimana dengan Nissan? Setahu aku, Nissan juga segera meluncurkan facelifted X-Trail, bahkan model terbaru 350Z segera dipasarkan disini. Sesuai dengan slogannya Shift the Future, aku yakin Nissan akan konsisten meng-update model2nya, terutama karena Nissan ingin menggeser posisi Honda di Indo(they're on the right track, X-Trail's sales figure has overtaken CRV's).
Kecuali mungkin Terrano yang modelnya tidak diganti2..
Aku merasa Nissan terlambat 2 tahun (atau terlalu cepat 1 tahun) dalam me-release Serena. Mungkin karena mengejar waktu agar bisa launching Serena sebelum Kijang Innova. Mungkin mereka kuatir jika tahun depan baru memasukkan new Serena, sudah banyak konsumen yang membeli Kijang Innova. Jadi mereka meluncurkan generasi sekarang (yang sudah berusia 5 tahun) untuk 'menanamkan brand' Serena di konsumen, agar model tahun depan bisa menuai sukses.
Tapi bagaimana dengan konsumen yang membeli karena menyangka Serena ini model yang totally new from Japan - karena Nissan memang mempromosikannya sebagai model terbaru? Alasan orang membeli model terbaru tentu karena modelnya akan bertahan 4-5 tahun ke depan.
Ketika tahun depan Serena baru diluncurkan di Jepang, tentu tidak mungkin tetap memproduksi parts generasi lama hanya untuk dikirim ke Indo, karena mesin2 moulding dsbnya tentu sudah dirubah (seperti BMW yang tidak lagi merakit seri-5 model lama, Astra yang tidak lagi memproduksi Kijang kapsul).
Mohon pendapat dari semua

Maaf jika topiknya kurang menarik
P.S. Bayangkan jika design Serena 2005 mirip Siti Nurha..err, Toyota Voxy/Noah...hmmm...