
Pertamina ketakutan ?
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1093
- Joined: Thu Dec 30, 2004 19:23
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Bung conan, don't U think U are too tough on me by saying I am 99% wrong ?
FYI, di buku Dale Carnegie, pernah dia tulis, mantan America serikat Theodore Roosevelt kalau ngak salah, dia saja pernah bilang, " If I am right more than 50% of the time, I will be doing FINE ! "
Artinya dia, jangan expect people to be always right, including yourself, soalnya from his experience as president, even he often makes errors of judgements.
And he also says, most humans kalau di tuduh salah, juga ngak bakal ngaku ! Dan lebih hebatnya, ada orang yang jelas salah, dia sendiri sincerely percaya dia BENAR !
Seperti itu terroris yang tulis buku " Aku melawan terroris ! " No matter what the US did, U pasang bomb and kill innocents jelas salah. Tapi he believes deep in his heart that he is just trying to U know what.
Well, thats humans... Of course I am sometimes wrong, but 99% ? Gee, if I am 99% wrong most of the time, jangan bilang beli c24, mungkin saya sudah jadi criminal, rampok orang demi cari makan !
FYI, di buku Dale Carnegie, pernah dia tulis, mantan America serikat Theodore Roosevelt kalau ngak salah, dia saja pernah bilang, " If I am right more than 50% of the time, I will be doing FINE ! "
Artinya dia, jangan expect people to be always right, including yourself, soalnya from his experience as president, even he often makes errors of judgements.
And he also says, most humans kalau di tuduh salah, juga ngak bakal ngaku ! Dan lebih hebatnya, ada orang yang jelas salah, dia sendiri sincerely percaya dia BENAR !
Seperti itu terroris yang tulis buku " Aku melawan terroris ! " No matter what the US did, U pasang bomb and kill innocents jelas salah. Tapi he believes deep in his heart that he is just trying to U know what.
Well, thats humans... Of course I am sometimes wrong, but 99% ? Gee, if I am 99% wrong most of the time, jangan bilang beli c24, mungkin saya sudah jadi criminal, rampok orang demi cari makan !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
GEEZ, Dark Lord, before saying anything like that, I still haven't seen YOU replying to the thread you so CONVINCINGLY MADE because you believe that you were RIGHT, but it turns out that you WERE WRONG, BIG TIME!sithlord wrote:And he also says, most humans kalau di tuduh salah, juga ngak bakal ngaku ! Dan lebih hebatnya, ada orang yang jelas salah, dia sendiri sincerely percaya dia BENAR !
http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=3336
Anda reply dong? At least mengakulah bahwa Andalah yang SALAH pada Mr. Villanova, yang terbukti BENAR? Hmm??conan wrote:Dark Lord, sekali2 Anda mengaku salah, dong? Jangan mengalihkan topik ke (lagi2) Nissan, Ghosn, Kuningan, PWC, 3 in 1, gaji dsb dsb dong?
Coba Anda baca lagi posting pertama Anda di thread ini deh! Atau ingat lagi tujuan Anda bikin thread ini!
You know what your problem is, which is also the biggest difference between you and me in debating?
Aku mengumpulkan dan mempelajari fakta2 dulu, baru membuat asumsi/hipotesis.
Contoh, aku mengumpulkan data tentang Serena generasi2 sebelumnya (C23, C24), mempelajari pola life cycle produk tersebut, dan setelah mengumpulkan cukup bukti tentang keberadaan next generation Serena, baru aku membuat kesimpulan (pada tahun 2004 lalu) : Bahwa C25 akan diluncurkan pada tahun 2005.
Dan terbukti benar, kan?
Kalau Anda, sebaliknya. Anda membuat dulu asumsi sendiri, menganggapnya fakta/kenyataan, baru mencari bukti2 yg mungkin mendukung 'teori' Anda itu! Bukti2 yg menentang, ignored.
Contohnya saja, thread ini tentang TAM dan thread sebelah tentang hybrid!
Karena Nissan telat dan Ghosn cepat2 'membela diri', Anda yg fanatik keduanya dengan cepat pula menjatuhkan 'vonis haram' pada hybrid!
Lalu Anda tidak mau tahu dan tidak mau dengar sama sekali tentang mengapa mayoritas pabrikan mobil sedang mengembangkan hybrid dengan serius, dan bahwa Nissan+Ghosn hanya 'berdalih' agar tidak dianggap ketinggalan, padahal di belakang layar mereka beli juga dari Toyota tapi tidak gembar-gembor (dan mereka juga kini sedang giat R&D hybrid).
Sure, Ghosn is GOD, Nissan is the BEST company on earth dan the Dark Lord is always RIGHT.
Dan bahwa para pabrikan besar lain yg serius mengembangkan hybrid, mereka SALAH semua :
TOYOTA? Hah, mereka akan segera tersusul oleh Nissan!
HONDA? The Power of Dreams? Hah, mereka hanya mimpi!
Mazda? Mitsubishi? Ford? BMW? Mercedes? Audi? Porsche?
Dan banyak lagi? I guess they're all WRONG and only WASTING MONEY with hybrid?
Well, guess what :
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid= ... er=asia<br>
Tidak usah bicara macam2, tanyakan dulu pada diri Anda sendiri, can you practice what you've preached??
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 124
- Joined: Mon Jul 19, 2004 11:03
Konsumsi Pertamax Melonjak 150% !!!
Konsumsi Pertamax Melonjak
Jakarta, Rabu
Kirim Teman | Print Artikel
Berita Terkait:
• Harga Pertamax Turun Lagi
Konsumsi BBM jenis Pertamax dan Pertamax Plus melonjak hingga di atas 100 persen pascapenurunan harga kedua jenis bahan bakar beroktan tinggi tersebut mulai 1 Januari 2006.
Kepala Divisi BBM PT Pertamina (Persero), Achmad Faisal, Rabu (4/1), mengatakan kemarin (Selasa, 3/2), penjualan Pertamax dan Pertamax Plus mencapai 1.000 kiloliter atau meningkat 150 persen dibandingkan Senin (2/1) yang hanya 400 kiloliter. "Peningkatan konsumsi ini kemungkinan akibat harga Pertamax dan Pertamax Plus yang tidak berbeda jauh dengan premium," katanya.
Namun, Faisal belum bisa memperkirakan apakah kecenderungan kenaikan tersebut akan terus berlanjut. "Tunggu beberapa hari lagi," ujarnya.
Mulai 1 Januari 2006, Pertamina menetapkan harga Pertamax sebesar Rp5.000 per liter dan Pertamax Plus Rp5.200 per liter. Harga Pertamax tersebut hanya berselisih Rp500 per liter dengan premium bersubsidi yang Rp4.500 per liter, sedangkan selisih harga premium dengan Pertamax Plus hanya Rp700 per liter.
Sementara itu, sejumlah warga juga mulai mengkonsumsi Pertamax pascapenurunan harga tersebut. Seorang karyawan swasta, Andi menuturkan, dirinya langsung beralih menggunakan Pertamax setelah tahu harga BBM tersebut turun menjadi Rp5.000 per liter pada 1 Januari 2006. "Saya pilih Pertamax karena selisihnya hanya Rp500 per liter dengan premium. Selain murah, mesin saya juga lebih awet," tutur pemilik kendaraan roda empat yang mengkonsumsi BBM hingga 100 liter per bulan itu.
Sementara warga Jakarta Timur, Taufik, memberi alasan menggunakan Pertamax karena lebih ramah lingkungan ketimbang premium. "Saya ingin membantu mengurangi polusi di Jakarta," ungkap pemilik kendaraan roda dua yang menghabiskan BBM 40 liter per bulan tersebut.
Pantauan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pun menunjukkan kecenderungan peningkatan konsumsi Pertamax dan Pertamax Plus tersebut. Seorang petugas di SPBU Pertamina yang berlokasi di Jatiwarna, Bekasi menuturkan, dalam dua hari terakhir ini, konsumsi Pertamax cenderung meningkat. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti kenaikannya.
Pertamina menyesuaikan harga BBM non subsidi tersebut mengikuti penurunan harga minyak Mid Oil Platts Singapura (MOPS) yang menjadi patokan perhitungan harga jual produk di dalam negeri.
Jakarta, Rabu
Kirim Teman | Print Artikel
Berita Terkait:
• Harga Pertamax Turun Lagi
Konsumsi BBM jenis Pertamax dan Pertamax Plus melonjak hingga di atas 100 persen pascapenurunan harga kedua jenis bahan bakar beroktan tinggi tersebut mulai 1 Januari 2006.
Kepala Divisi BBM PT Pertamina (Persero), Achmad Faisal, Rabu (4/1), mengatakan kemarin (Selasa, 3/2), penjualan Pertamax dan Pertamax Plus mencapai 1.000 kiloliter atau meningkat 150 persen dibandingkan Senin (2/1) yang hanya 400 kiloliter. "Peningkatan konsumsi ini kemungkinan akibat harga Pertamax dan Pertamax Plus yang tidak berbeda jauh dengan premium," katanya.
Namun, Faisal belum bisa memperkirakan apakah kecenderungan kenaikan tersebut akan terus berlanjut. "Tunggu beberapa hari lagi," ujarnya.
Mulai 1 Januari 2006, Pertamina menetapkan harga Pertamax sebesar Rp5.000 per liter dan Pertamax Plus Rp5.200 per liter. Harga Pertamax tersebut hanya berselisih Rp500 per liter dengan premium bersubsidi yang Rp4.500 per liter, sedangkan selisih harga premium dengan Pertamax Plus hanya Rp700 per liter.
Sementara itu, sejumlah warga juga mulai mengkonsumsi Pertamax pascapenurunan harga tersebut. Seorang karyawan swasta, Andi menuturkan, dirinya langsung beralih menggunakan Pertamax setelah tahu harga BBM tersebut turun menjadi Rp5.000 per liter pada 1 Januari 2006. "Saya pilih Pertamax karena selisihnya hanya Rp500 per liter dengan premium. Selain murah, mesin saya juga lebih awet," tutur pemilik kendaraan roda empat yang mengkonsumsi BBM hingga 100 liter per bulan itu.
Sementara warga Jakarta Timur, Taufik, memberi alasan menggunakan Pertamax karena lebih ramah lingkungan ketimbang premium. "Saya ingin membantu mengurangi polusi di Jakarta," ungkap pemilik kendaraan roda dua yang menghabiskan BBM 40 liter per bulan tersebut.
Pantauan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pun menunjukkan kecenderungan peningkatan konsumsi Pertamax dan Pertamax Plus tersebut. Seorang petugas di SPBU Pertamina yang berlokasi di Jatiwarna, Bekasi menuturkan, dalam dua hari terakhir ini, konsumsi Pertamax cenderung meningkat. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti kenaikannya.
Pertamina menyesuaikan harga BBM non subsidi tersebut mengikuti penurunan harga minyak Mid Oil Platts Singapura (MOPS) yang menjadi patokan perhitungan harga jual produk di dalam negeri.
--------------------------------------------------------
Indonesia Ku !!!
http://www.mobilindo.com
http://www.propertyindo.com
--------------------------------------------------------
Indonesia Ku !!!
http://www.mobilindo.com
http://www.propertyindo.com
--------------------------------------------------------
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
Re: Konsumsi Pertamax Melonjak 150% !!!
Si warga Jakarta Timur Taufik itu Anda sendiri ya??ktaufik wrote: Sementara warga Jakarta Timur, Taufik, memberi alasan menggunakan Pertamax karena lebih ramah lingkungan ketimbang premium. "Saya ingin membantu mengurangi polusi di Jakarta," ungkap pemilik kendaraan roda dua yang menghabiskan BBM 40 liter per bulan tersebut.

Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
Hell yeah....2 minggu 3 kali ngisi...waktu tanggal 1 ngisi pertamax n sekrang ngisi pertamax plus...masing2 50 liter...Sithlord wrote: Still no innova owners tested Pertamax ? Any improvements ?
baru bisa bandingin premium ama pertamax buat innova... Konsumsi BBM lebih irit...yang biasanya pake premium 1:7-8 sekarang bisa 1:9-10...jatuh2nya lebih irit...tapi ini kondisi campur, dimana jalan kadang pake AC kadang gak...
Untuk performa...NOTHING!!! Gak ada bedanya pake premium sama pertamax!! Mau jalan di jembatan yang nanjak pun SAMA!!! Mungkin saya rasa bakal beda di top speed, tapi di akselerasi RPM dibawah 4000 gak ada beda2nya...dan pake premium pun masih bisa tembus 180..cuman sedikit lebih berat aja kalo udah lewat rpm 4000 di gigi 5...
Kesimpulan : So what gitu lho pake premium buat innova...saya masih bisa ngalahin speednya sedan2 mini 1500cc....
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
If U say that, jelas Pertamax lebih MURAH for U ! Iya dong ! If U use full AC, I think yr innova should give U about 1:8 ! Banding 1:7 before !
Kalau anda mau ukur lebih accurate, pakai AC terus dong ? Kok kadang ngak ? Buka jendela bahaya loh ! Nanti ketemu the Red Axe Gang gimana ?
Anyway anda belum test di puncak pasti ! My bridgestone dealer who owns an innova said menurut dia innova pakai Pertamax naik puncak lebih kuat ! Can feel it !
Anyway even though performa dalam kota ngak ada bedanya, bung Datsu, U already did the Maths ! So if U buy Pertamax, U save SBY money ! U also SAVE money ! Talk about a win win solution !
BUT for kapsul / Kuda / Terrano owners, I insist U use premium. Why ? Look these guys pakai Perta kan ngak ada manfaatnya sama sekali ! Ngak lebih irit, ngak lebih kencang. Basically seperti sumbang duit ke udara !
So if they use Premium, yes the government lose some subsidi money, BUT at least the Indonesian kapsul consumer saves money, and the money still belongs to Indonesia ! Cuman bedanya the savings pindah dari SBY ke rakyat ! Its a transfer, not a useless loss ! Well not exactly 1 is to 1 transfer, soalnay tetap sebagian di bakar, tapi U get what I mean ?
TAPI kalau kapsul pakai Perta, SBY meskipun did not lose money, TAPI the kapsul owner LOSES money ! Cause ngak ada benefitnya !
So Premium is a transfer of money, but the money stays in Indonesia in the form of consumer savings !
Whereas kapsul isi Pertamax, the money is LOSS through the air ! SBY did not get it, the kapsul owner spent money uselessly !
Correct me if I am wrong ! Anyway sekarang subsidi Premium sudah kecil !
Kalau anda mau ukur lebih accurate, pakai AC terus dong ? Kok kadang ngak ? Buka jendela bahaya loh ! Nanti ketemu the Red Axe Gang gimana ?
Anyway anda belum test di puncak pasti ! My bridgestone dealer who owns an innova said menurut dia innova pakai Pertamax naik puncak lebih kuat ! Can feel it !
Anyway even though performa dalam kota ngak ada bedanya, bung Datsu, U already did the Maths ! So if U buy Pertamax, U save SBY money ! U also SAVE money ! Talk about a win win solution !
BUT for kapsul / Kuda / Terrano owners, I insist U use premium. Why ? Look these guys pakai Perta kan ngak ada manfaatnya sama sekali ! Ngak lebih irit, ngak lebih kencang. Basically seperti sumbang duit ke udara !
So if they use Premium, yes the government lose some subsidi money, BUT at least the Indonesian kapsul consumer saves money, and the money still belongs to Indonesia ! Cuman bedanya the savings pindah dari SBY ke rakyat ! Its a transfer, not a useless loss ! Well not exactly 1 is to 1 transfer, soalnay tetap sebagian di bakar, tapi U get what I mean ?
TAPI kalau kapsul pakai Perta, SBY meskipun did not lose money, TAPI the kapsul owner LOSES money ! Cause ngak ada benefitnya !
So Premium is a transfer of money, but the money stays in Indonesia in the form of consumer savings !
Whereas kapsul isi Pertamax, the money is LOSS through the air ! SBY did not get it, the kapsul owner spent money uselessly !
Correct me if I am wrong ! Anyway sekarang subsidi Premium sudah kecil !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
Mobil ini dipake cuman buat ke kantor bokap sehari2 pak..jadi kondisi perjalanannya tipe rutinitas.. dibawa ke luar kota baru 2 kali bandung dan 1 kali bali..
masalah AC gak AC kayanya biasa aja...pas pake premium juga kondisinya dicampur gitu...1:7 itu kondisi campuran+macet..and karena saya make buat nganter aja campurannya udah fixed, pagi non-AC, sore AC...simple...Saya pun bisa ngetes performanya karena kebetulan seminggu sejak natal sampe tahun baru mobil cuman ada 1..innova aja..jadilah antar-jemput bokap tiap hari...
Untuk jalan sabtu-minggu keluarga di jakarta lebih seneng pake vios saya...lebih irit...
Ya betul kata anda Sithlord, saat ini jelas keuntungan berpihak ke saya kalo pake pertamax...tapi soal performa buat saya tes jembatan udah cukup...ngalahin akselerasi RX King di berbagai jembatan udah cukup buat saya...dan ini bisa saya kerjakan pake premium or pertamax...surely perbedaan 2 bensin ini buat saya cuman kerasa di konsumsi per liternya dan diatas RPM 4000...
and Btw..sekarang kayanya bensin innova saya makin pelan turunnya...kayanya pake pertamax plus bisa lebih irit...tapi belum dihitung sih..masih dikira2...belom ngisi lagi soalnya..
tp tetep euy...belom pernah saya bawa mobil under 200jt yang lebih enak dari vios...
masalah AC gak AC kayanya biasa aja...pas pake premium juga kondisinya dicampur gitu...1:7 itu kondisi campuran+macet..and karena saya make buat nganter aja campurannya udah fixed, pagi non-AC, sore AC...simple...Saya pun bisa ngetes performanya karena kebetulan seminggu sejak natal sampe tahun baru mobil cuman ada 1..innova aja..jadilah antar-jemput bokap tiap hari...
Untuk jalan sabtu-minggu keluarga di jakarta lebih seneng pake vios saya...lebih irit...
Ya betul kata anda Sithlord, saat ini jelas keuntungan berpihak ke saya kalo pake pertamax...tapi soal performa buat saya tes jembatan udah cukup...ngalahin akselerasi RX King di berbagai jembatan udah cukup buat saya...dan ini bisa saya kerjakan pake premium or pertamax...surely perbedaan 2 bensin ini buat saya cuman kerasa di konsumsi per liternya dan diatas RPM 4000...
and Btw..sekarang kayanya bensin innova saya makin pelan turunnya...kayanya pake pertamax plus bisa lebih irit...tapi belum dihitung sih..masih dikira2...belom ngisi lagi soalnya..
tp tetep euy...belom pernah saya bawa mobil under 200jt yang lebih enak dari vios...
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 87
- Joined: Tue Apr 13, 2004 0:13
datsu:
tp tetep euy...belom pernah saya bawa mobil under 200jt yang lebih enak dari vios...
vios enak ya..?
bukannya ada isu tuh vios suka bikin pusing (mabuk) penumpang yg duduk di belakang?
temen2 gue sih yg pada punya vios dijual lagi karena masalah itu.
tapi gue sendiri belum pernah naik vios even taksinya.
tp tetep euy...belom pernah saya bawa mobil under 200jt yang lebih enak dari vios...
vios enak ya..?
bukannya ada isu tuh vios suka bikin pusing (mabuk) penumpang yg duduk di belakang?
temen2 gue sih yg pada punya vios dijual lagi karena masalah itu.
tapi gue sendiri belum pernah naik vios even taksinya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Then try the Limo first ! 
Bung Datsu, but I advise U, save the 200 perak and go for Pertamax. If the Innova manual say RON 91, then really going for RON 95 won't do ANY good ! Memang duitnya ngak seberapa, tapi why pay money for ZERO benefit ?
Let me guess, anda adalah smoker, soalnya biasa smoker suka buka jendela dan exhale asapnya rokok ! Like the cool macho man in the advertisements ! Yes ?

Bung Datsu, but I advise U, save the 200 perak and go for Pertamax. If the Innova manual say RON 91, then really going for RON 95 won't do ANY good ! Memang duitnya ngak seberapa, tapi why pay money for ZERO benefit ?
Let me guess, anda adalah smoker, soalnya biasa smoker suka buka jendela dan exhale asapnya rokok ! Like the cool macho man in the advertisements ! Yes ?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
bung jetcar: wah..kalo jadi penumpang saya gak tau ya....sejak umur 17 tahun udah gak pernah jadi penumpang lagi tu di mobil sendiri.....sejak jaman saya pake aerio 2003, vios 2004, and innova 2005 blom pernah duduk di kursi penumpang jadi gak tau...
Mungkin kalau anda sering jadi penumpang mau beli sedan murah lebih baik city...tapi kalo sering dibelakang setir...nah...Vios is the best buat semua mobil dibawah 200juta...City VTEC juga mirip tapi sering limbung..sedangkan Vios ampe 180 aman...(blm pernah tes ampe 200) dan saya rasa itu juga berlaku buat altis karena vios dan altis CD nya sama2 0,3..
Bung Sithlord: Yah, namanya aja masih ngetes...saya mau liat dulu perbandingan konsumsi bensinnya.. lagian yang megang duit kan bokap...saya cuman advisor ttg mobil aja dirumah...
Saya gak pernah nyentuh rokok tuh... Kenapa saya sering gak pake AC??
1.Pagi udaranya masih dingin..
2.Untuk innova pake AC dan gak iritnya beda banget...tau gak waktu kebali jalan subuh gak pake AC sama sekali sampe isi bensin selanjutya..guess what..innova G M/T 1:12,8! Begitu pake AC drop jadi 1:8-9...
3. Buat narik mobil (akselerasi) enak banget..palagi kalo vios ane gak pake AC di cipularang santai abis...jakarta-bandung satu arah 160km/jam santai aja..plus bensin yang abis 'cuman' 10 liter saja..
Mungkin kalau anda sering jadi penumpang mau beli sedan murah lebih baik city...tapi kalo sering dibelakang setir...nah...Vios is the best buat semua mobil dibawah 200juta...City VTEC juga mirip tapi sering limbung..sedangkan Vios ampe 180 aman...(blm pernah tes ampe 200) dan saya rasa itu juga berlaku buat altis karena vios dan altis CD nya sama2 0,3..
Bung Sithlord: Yah, namanya aja masih ngetes...saya mau liat dulu perbandingan konsumsi bensinnya.. lagian yang megang duit kan bokap...saya cuman advisor ttg mobil aja dirumah...
Saya gak pernah nyentuh rokok tuh... Kenapa saya sering gak pake AC??
1.Pagi udaranya masih dingin..
2.Untuk innova pake AC dan gak iritnya beda banget...tau gak waktu kebali jalan subuh gak pake AC sama sekali sampe isi bensin selanjutya..guess what..innova G M/T 1:12,8! Begitu pake AC drop jadi 1:8-9...
3. Buat narik mobil (akselerasi) enak banget..palagi kalo vios ane gak pake AC di cipularang santai abis...jakarta-bandung satu arah 160km/jam santai aja..plus bensin yang abis 'cuman' 10 liter saja..
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
Kalo Soluna sih, kurang nyaman di jok belakangnya....jetcar wrote:datsu:
tp tetep euy...belom pernah saya bawa mobil under 200jt yang lebih enak dari vios...
vios enak ya..?
bukannya ada isu tuh vios suka bikin pusing (mabuk) penumpang yg duduk di belakang?
temen2 gue sih yg pada punya vios dijual lagi karena masalah itu.
tapi gue sendiri belum pernah naik vios even taksinya.
New City VTEC lumayanlah,
kalo nyetir City VTEC, memang akselerasi cukup bagus, tapi body tingginya agak aneh buat pemakai sedan sejati.....lihat ke Escudo di sebelah di lampu merah...dan tinggi jendelanya hampir sama!
handling lumayan, tapi memang agak limbung...
Saya pernah lagi pakai New City VTEC ini di tol BSD-PI, di tikungan tajamnya dengan speed lumayan tinggi (lupa pastinya, skitar 120-140km/h, lumayan tinggi buat tikungan di tol ini) lebih agak keluar jalur tuh...
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1028
- Joined: Thu Nov 03, 2005 8:11
- Location: Indonesia
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 273
- Joined: Sun Sep 11, 2005 8:23
yup tul.... saya biasa isi kalau sudah E, atau bahkan di bawah E, jadi kira-kira mendekati 40 liter kan ?bos ruthndul, jangan berpatokan dari jarum bensin, karena belum tentu tepat.
masing2 mobil akan lain skala penurunannya.
ada yang dari 1 ke 3/4 lama sekali penurunannya , terus dari 3/4 ke 1/2 cepet sekali., dan dari 1/2 ke empty pelan sekali.
ada juga yang dari 1 ke 3/4 cepet sekali, dari 3/4 - empty pelan...
macem2 deh...
kadang posisi 1/2 itu bukan berarti bensin nya tinggal 1/2 , kadang malah bisa lebih/kurang dari 1/2.
kalo mau patokan dari pengisian bensin , biar bisa yakin lebih mendekati.
avanza/xenia di iklannya jalanin di 70km/h paling irit tuh bisa 17km/ltr.....mantap kan bisa irit segitu....tapi bawanya mesti super sabar...hikshikshiksiks.s.s.s.s..
pemakaian saya waktu itu digabung antara luar kota dan dalam kota jakarta yang macet.
di tol rata2 lari 100-140kpj, sehingga hasilnya tidak terlalu irit walau pakai pertamax. Apalagi sewaktu jalan pulang, di tol purbaleunyi, dimana jalan relatif nanjak, gas saya injak semakin dalam.
'Borosnya' konsumsi BBM mungkin juga karena Oli yang udah mesti ganti, sudah masuk KM 4.500,
Setelah ganti oli, konsumsi BBM jadi jauh lebih irit. sekarang ini masuk KM 270 pada jarum bensin 1/2.
Anggap 1/2 = 25 liter, jadi 1:11, full luar kota. Pakai Pertamax plus
Menurut perhitungan, pakai Pertamax plus seharusnya lebih irit 16,7% (5.200 - 4.500) / 4.500, jadi apa daya, tenaga yang lebih responsif memang biasa membuat kita semakin tancap gas....... akibatnya pergantian premium ke pertamax untuk menambah irit terasa semu.