Shareholder composition of Toyota Astra Motor (TAM)

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Shareholder composition of Toyota Astra Motor (TAM)

Post by Sithlord »

OK. bung Villa, supaya ngak ganggu thread hybrid, lets continue our debate here. Juga untuk sebarkan informasi ini yang ternyata mungkin banyak yang masih tidak tau.

To open, here is another bukti :

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=60100

Setelah TAM Dibeli Jepang
Kijang Tinggal Kenangan?

Pertanyaan-pertanyaan seputar "nasib" Toyota Kijang paska penjualan saham Astra kepada Toyota Motor Corporation (TMC), bulan lalu, makin nyaring terdengar. Ada yang mendengar gosip nyaring bahwa produk kebanggaan PT Toyota-Astra Motor (TAM) ini bakal tak lagi diproduksi lagi. Konon juga, TMC sudah menyiapkan penggantinya.

Terus terang, banyak yang terkejut saat sadar bahwa PT Toyota-Astra Motor sebenarnya kini tak lagi milik Astra. Padahal, memang benar, PT TAM dengan segala perangkat dan sistem dan asetnya kini telah menjadi milik Toyota Motor Corporation, prinsipal atau perusahaan pemilik merk Toyota di Jepang sana. Itu terjadi setelah para induk semang perusahaan tersebut, PT Astra International dan TMC, yang sebelumnya masing-masing menguasai 51 persen dan 49 persen kepemilikannya, mencapai kata sepakat baru yang menentukan porsi kepemilikan baru di PT TAM.

Sekarang, 95 persen kepemilikan PT TAM secara penuh dikuasai oleh TMC. Itu artinya, visi, misi, arah kebijakan perusahaan ke depan nanti, sepenuhnya akan "dikuasai" oleh perusahaan industri mobil terkemuka itu. Lima persen saham Astra di perusahaan itu, sudah bisa dipastikan tidak akan mampu membuat mitra lokal itu bersuara banyak.

Jujur saja, banyak pertanyaan yang muncul ketika orang tahu bahwa PT TAM kini sudah berpindah tangan. Orang Jepang di TMC boleh-boleh saja mengatakan bahwa mereka tak ingin mengubah komitmen untuk menjadikan TAM sebagai salah satu basis penting buat pengembangan bisnis regional mereka di kawasan Asia Pasifik. Dan karena itu mereka kemudian memastikan posisi TAM akan tetap strategis. Atau, orang-orang di TAM sendiri bisa saja mengatakan bahwa mereka akan terus memberikan pelayanan kepada konsumen, menjaga citra merk dan usaha produksi akan terus berjalan seperti biasa........
User avatar
villanova_7th
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 738
Joined: Sun Nov 14, 2004 4:16
Location: Near......

Post by villanova_7th »

SEE !? gak ada yang ngebahas ttg TMMIN kan dalam semua yang anda POST !? liat kan !? dan anda juga mesti tau bahwa sesaat setelah TAM ( yang lama ) dibeli oleh TMC sehingga saham astra tinggal 5 % mereka melakukan splitting dan mendirikan 2 perusahaan baru yang berbeda ! guess what !? TMMIN dan TAM( the brand new company with the old name. the present one ). I tell u what... semua, I repeat SEMUA post yang anda dapat itu membicarakan ttg TAM yang lama oiii. TAM yang terdiri dari sales, marketing, service&after sales, manufacturing dsb dsb. TAM yang sekarang hanya terdiri dari Sales & Marketing + After sales service !!! ngerti gak bedanya !?!? semua post yang anda punya itu 100% fakta. Tapi tidak valid lagi, karena itu ttg TAM yang lama Oom.

TAM yang sekarang itu 51 % Astra... Jelas2 dikantor saya laporan keuangan rekonsiliasinya ke ASTRA INTERNASIONAL kok...
TOYOTAMAN: The One You Ought To Avoid, Man!
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

OK ! Like I said, I love the truth, regardless of whether I am right or wrong. So after I dig into Astra's annual report fine print notes, I get the picture.

Its actually quite confusing. Soalnya biasanya kalau company split, pakai nama baru. Tapi yang ini ternyata pakai nama lama. So there is an old and new TAM as U said.

Just that this info is not widely circulated among the public.

Now the situation is :

The old TAM dies and split into 2.

One part is TMMIN, the manufacturing arm, where TMC owns 95% and ASII 5%.

The other part is the NEW TAM, TMC owning 49% and ASII 51%. This new TAM, unlike the old one, now focuses on distributing Toyotacars.

BUT bung Villa, consider this, who have more power and say in deciding what car, what features to put into toyota CKD cars here ? Astra knows nothing about making cars ! Toyota is the factory !

Anyway, think about this, the factory is 95% owned by TMC, the distributing arm is owned 49% by TMC. Either way U see it, TMC have a lot of say and power in decision making right ?

Kecuali TMC in Japan is also owned by 51% ASII !

So no matter what corporate restructuring happens, how can we say TMC is little involved in deciding the kind of toyota cars on sale here ?

Anyway, now I know where U are. U work in Price Waterhouse Coopers located in Kuningan !

Just wonder what will happen if I call there and say " Bisa bicara dengan pak Villanova ? "

I'll pay U a visit one day ! And together we can visit Nissan's factory one day maybe !
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

And U are lucky yah kerja di Kuningan. Coba kalau di Sudirman. Belum tentu bisa lewat 3-in-1nya ! Harus datang pagi pagi dan pulang telat telat !

Now I also know why U are thinking of working for Nissan. Jelas anda suka mobil, kalau ngak ngapain main di SM ?

And I also can imagine, kerja sebagai accountant or auditor, tiap hari pusing hitung angka yang banyak, jumlahnya trilliunnan (ingat sendiri BCAnya 1 trilliun kagak !)

Coba kalau bisa di Nissan. Kerjanya tiap hari design mobil, utak atik mesinnya, tentuin safetynya, featurenya, test drive mobil competitor, etc. Much more fun eh !

Just to give U some info. According to their Annual Report (or is it Ghosn's book lupa), Nissan now have a what I think is a very fair compensation system.

On one part, jelas gaji karyawan tergantung pangkat dan tentu prestasi.

Tapi supaya unite all Nissan people in the world, a certain part of their bonus depends on Nissan's development AROUND the world !

Artinya jika laba Nissan worldwide naik, karyawan Nissan seluruh dunia akan dapat kenaikan bonus juga.

Tujuannya supaya ngak seperti global company yang fragmanted, seperti Nissan jaman dulu, artinya misalnya Nissan USA cuman peduli urusan di USA, ngak peduli sama sekali ama nasip Nissan di Jepang atau Asia.

This is to foster communications, unity, mutual help among Nissan in different countries, etc. Makes a lot of sense I think !

Jangan seperti banyak kasus di company kuno yang sales department sering cekcok ama production / purchasing, etc. U know, that kind of inter company / department politics, fights ! Not good for the company !

As for Astra, maybe U can tell me how their system is ....
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

Pak sithlord...anda tahu gak sistem kerja TMMIN di karawang itu seperti apa?? Mereka pure ngerakit barang yang diminta ama TAM!! Proses SPK itu asalnya dari dealer dibawa ke TAM..trus di TAM bari dibawa ke TMIIN!! Nah..TMMIN itu gak akan ngerakit mobil (innova) kalau memang bukan pesanan dari TAM!! Say, suatu hari misalnya innova over production dan gak ada indent lagi..TMMIN bakal berhenti produksi..mereka gak akan stock mobil ataupun berpikir untuk merakit mobil lain. They just waiting what TAM asks!! That's all!!
Nah, Try calling any toyota dealer and ask, what is the official recommended fuel for innova, and they will tell U PREMIUM !
Dealer saya di auto2000 sunter nyuruh pake pertamax koq...tapi memang itu mungkin karena dia ngeliat saya juga pake vios (berarti udah terbiasa dengan Pertamax Plus)..Dia jelasin kelebihan pake pertamax, tapi dia juga bilang garansi berlaku dengan bensin minimal premium..beda ama vios saya yang garansinya ilang kalo pake premium..
Cuman NMI perlu kirim pesan pakai premium OK. Why ? Tau sendiri di Indonesia, kalau saingganya tidak 100% " lurus ", dan U mau idealistic, mampus sendiri ! Mau ngak mau NMI harus secara lebih halus dan indirect ikutin jejak toyota lah if U want to put it that way !
ini yang saya maksut dengan NMI sama aja ama TAM!! Mau lebih halus dan indirect pun sama aja... logikanya gini, emangnya 10% haram sama 100% haram beda?? emangnya 10% jahat sama 100% jahat beda?? Logika2 ini yang gak bisa (kalo pake bahasa Artificial Intelligence) gak bisa diukur pake fuzzy logic...tapi boolean..cuman ada TRUE dan FALSE...
From my interviews with innova owners, pakai premium kalau naik gunung agak loyo. Pakai pertamax langsung perkasa mesinnya.
Pernah dapet kuliah statistik gak pak?? ngambil sample innova ownersnya gimana?? Buat saya pake premium innova gak loyo koq..coba aja tanding lawan serena bapak pake pertamax..saya masih bisa jauh ngalahin mobil2 non sedan di gunung... Loyo atau gak mobil itu subjektif..tergantung orang yang nilai... And 1 kasus..waktu beda premium ama pertamax jauh banget saya tergoda pake premiumTT di pom bensin punya astra(yang di jalan baru sunter seberang gudang mobil TAM!), dan itu terjadi 2 kali ampe premium naek lagi.. Tahu gak?? Gak ada perbedaan performa sedikit pun dengan pake pertamax!! Top Speed masih bisa sampe 180km/jam..mungkin lebih...tapi testing selalu saya limit di 180..perbedaan cuman berlaku di konsumsi bensin yang jadi sangat boros..yang biasanya saya bisa 1:13 jadi 1:10.. saya pikir mungkin ini krn sistem VVT-i atau juga VTEC di honda yang bikin performa selalu sama walaupun ganti2 bensin...
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
User avatar
villanova_7th
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 738
Joined: Sun Nov 14, 2004 4:16
Location: Near......

Post by villanova_7th »

yeah... good luck finding Mr Villanova there. I'am not stupid. I know faktanya bahwa memang seperti itu komposisi kepemilikan Toyota di Indonesia, jelas gak banyak yang bisa dilakukan oleh AI melalui kepemilikan TAMnya. Tapi percaya lah What happening right know is the best thing that could happened, untuk sebuah ATPM. Dari sebelumnya 90% dipegang AI, hingga menurun ke 51% dan pada akhirnya cuma <10% secara keseluruhan ( jumlah saham AI digabung baik yang di TMMIN dan di TAM ) Mempertahankan Lini sales & Marketing itu seperti mempertahankan benteng terakhir! Why !? karena mereka masih punya a little bargaining power ttg perihal mobil toyota yang masuk indo, harga dsb. And for your information... kalau sampai Astra tidak mau menjual sharenya kepada TMC pada tahun 2003,.. semua IMV Project akan dialihkan ke negara lain ( INNOVA dan AVANZA ) gak bakalan dibuat disini.... I know its not a "GOOD CAR" for U, but still TOYOTA gonna sell them buat ASEAN kan.... now think about it.. mau bayar bea cukai lagi !? eventhough cuma 5 % kayak Fortuner !? ngga kan.

Another thing u should know, JD ( jhonny Darmawan ) itu presdirnya TAM sekaligus Vice Presdirnya TMMIN. sedangkan Yamazaki presdirnya TMMIN itu bukan Vice Presdirnya TAM. dan dulu bekas Vice nya JD ketika TAM masih yang dulu..... dont you see a bit of bargaining power here !?

The splitting was the best idea, otherwise TOYOTA INDO gak bakalan seperti sekarang lebih kayak NMI atao HPM, dimana keputusan terakhir mutlak ditangan presdirnya ( Orang jepang ) Why ?! Karena mereka (Nissan Jepang dan Honda Jepang ) juga meguasai bagian marketing dan sale nya di INDO !!
TOYOTAMAN: The One You Ought To Avoid, Man!
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Dark Lord, sekali2 Anda mengaku salah, dong? Jangan mengalihkan topik ke (lagi2) Nissan, Ghosn, Kuningan, PWC, 3 in 1, gaji dsb dsb dong?

Coba Anda baca lagi posting pertama Anda di thread ini deh! Atau ingat lagi tujuan Anda bikin thread ini!

You know what your problem is, which is also the biggest difference between you and me in debating?

Aku mengumpulkan dan mempelajari fakta2 dulu, baru membuat asumsi/hipotesis.
Contoh, aku mengumpulkan data tentang Serena generasi2 sebelumnya (C23, C24), mempelajari pola life cycle produk tersebut, dan setelah mengumpulkan cukup bukti tentang keberadaan next generation Serena, baru aku membuat kesimpulan (pada tahun 2004 lalu) : Bahwa C25 akan diluncurkan pada tahun 2005.

Dan terbukti benar, kan?

Kalau Anda, sebaliknya. Anda membuat dulu asumsi sendiri, menganggapnya fakta/kenyataan, baru mencari bukti2 yg mungkin mendukung 'teori' Anda itu! Bukti2 yg menentang, ignored.

Contohnya saja, thread ini tentang TAM dan thread sebelah tentang hybrid!

Karena Nissan telat dan Ghosn cepat2 'membela diri', Anda yg fanatik keduanya dengan cepat pula menjatuhkan 'vonis haram' pada hybrid!

Lalu Anda tidak mau tahu dan tidak mau dengar sama sekali tentang mengapa mayoritas pabrikan mobil sedang mengembangkan hybrid dengan serius, dan bahwa Nissan+Ghosn hanya 'berdalih' agar tidak dianggap ketinggalan, padahal di belakang layar mereka beli juga dari Toyota tapi tidak gembar-gembor (dan mereka juga kini sedang giat R&D hybrid).

Sure, Ghosn is GOD, Nissan is the BEST company on earth dan the Dark Lord is always RIGHT.

Dan bahwa para pabrikan besar lain yg serius mengembangkan hybrid, mereka SALAH semua :

TOYOTA? Hah, mereka akan segera tersusul oleh Nissan!
HONDA? The Power of Dreams? Hah, mereka hanya mimpi!
Mazda? Mitsubishi? Ford? BMW? Mercedes? Audi? Porsche?
Dan banyak lagi? I guess they're all WRONG and only WASTING MONEY with hybrid?

Well, guess what :

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid= ... er=asia<br>

Honda Will Cut Excess Price of Civic Hybrids to Bolster Sales

Dec. 22 (Bloomberg) -- Honda Motor Co., the world's second- largest maker of gas-electric cars, said it will cut the excess cost of so-called hybrid system on the Civic by a third within 5 years, as it phases out the gasoline-powered version in some markets including Japan.

The additional cost of using a hybrid system to run Honda's Civic compact car will fall by a third to 200,000 yen ($1,702) each, as development costs are halved, President Takeo Fukui said today. The Civic Hybrid, with a four-month waiting list in Japan, is priced at between 2.2 million and 2.4 million yen.

Honda is relying on hybrid versions of the Civic and Accord, its two best-selling models, to compete with Toyota Motor Corp.'s Prius as record gasoline prices spur demand for vehicles that burn less fuel. Tokyo-based Honda may put diesel engines in light trucks in North America, where it sells about 49 percent of its vehicles, Fukui said.

``Once we are able to cut costs and lower the premium price of the hybrids, there is a possibility that in some markets like Japan, we will only sell Civic Hybrids and no more gasoline- powered Civics,'' Fukui said in an interview today. ``We plan to install diesels in bigger models and hybrids in smaller models.''
Baca tuh Pak!!
Bukankah dari dulu aku sudah bilang bahwa biaya produksi hybrid akan turun terus, sama saja seperti teknologi VTEC/VVTi sekarang! Dulu VTEC baru dipakai oleh Honda NSX supercar, sakarang bahkan Jazz juga sudah pakai!

Dan Anda ini logikanya dipakai tidak, waktu Anda membandingkan mobil hybrid dengan Jazz?? Bandingkan Jazz biasa dengan Jazz hybrid, yang mana yang lebih irit?? NO BRAINER Pak!! Baca lagi ini :
We plan to install diesels in bigger models and hybrids in smaller models.
Very CLEVER, Honda!!
DIESEL untuk mobil2 besar dan HYBRID untuk mobil2 kecil, brilliant strategy!! :e-clap:
And eventually, the diesels will be diesel hybrids!

Dan baca lagi ini :
Once we are able to cut costs and lower the premium price of the hybrids, there is a possibility that in some markets like Japan, we will only sell Civic Hybrids and no more gasoline- powered Civics
Inilah arah menuju masa depan! Dimulai di Jepang, tentu saja, dan satu atau dua generasi kemudian, mungkin semua Civic di dunia sudah Civic hybrid! No more 'civic hybrid', just 'Civic'!

Bagi yang ragu, I only have one question, "Do you believe in the power of dreams?"

This is from a company that brings us VTEC to the masses (almost every Honda model has it by now).
The company who brings us the first-ever, alumunium-bodied supercar (Honda NSX in 1992, even before the 1999 Ferrari 360 Modena)
The company who made the first humanoid robots that can actually walk and dance (ASIMO and ASIMO II)

It's an exciting future!