Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
comandor wrote: Thu May 11, 2017 10:28
kenapa kok teknologi safety pada mobil balap nggak diaplikasikan ke mobil jalanan umum ya? speed saat crash test mobil jalanan umum dapet bintang 5 paling cuma 64km/jam, crash di 100km/jam saja mobilnya udah gepeng nggak berbentuk sementara mobil balap crash 200kpj masih lumayan berbentuk mobilnya. marshal cuma bantuin buka pintu mobil, pembalapnya masih bisa jalan keluar sirkuit.
kalau diperhatikan ncap pake test nabrak dinding solid, sementara crash di mobil balap ya gitu, gk ada (jarang sekali) nabrak objek solid diam.
kalau 200 km/h nabrak solid rock/beton, ya mana ada manusia yang tahan sama gaya yang bekerja (impuls, atau bolehlah G force pas numbuk)
mungkin bener ya, seumur-umur pembalap nabrak tembok dari depan cuma ayrton senna...
oh iya, mobil balap gitu ada semacam ncap nya nggak sih?
comandor wrote: Thu May 11, 2017 10:28
maaf newbie mau tanya oom tante semua...
safety pada mobil balap kan lebih advance daripada mobil jalanan umum. contoh aja walau tulang-tulang pada bodinya dibuang semua sehingga mobilnya kayak kaleng kerupuk beneran tapi berkat adanya roll cage mobilnya terguling sekalipun kabinnya tetap utuh, belum seatbelt mulai dari 4, 5 sampai 6 titik tentunya lebih mengikat orang didalamnya biar tidak terlempar keluar dibanding seatbelt 3 titik di mobil biasa. kenapa kok teknologi safety pada mobil balap nggak diaplikasikan ke mobil jalanan umum ya? speed saat crash test mobil jalanan umum dapet bintang 5 paling cuma 64km/jam, crash di 100km/jam saja mobilnya udah gepeng nggak berbentuk sementara mobil balap crash 200kpj masih lumayan berbentuk mobilnya. marshal cuma bantuin buka pintu mobil, pembalapnya masih bisa jalan keluar sirkuit.
jawabannya karena Mahal, hitungan bisnis ga masuk, pertanyaannya sama seperti kenapa kursi pelontar di pesawat jet tempur tidak di aplikasikan di pesawat komersial, kan lebih safety. lagi2, jawabnya hitungan bisniss ga masuk.
comandor wrote: Thu May 11, 2017 10:28
maaf newbie mau tanya oom tante semua...
safety pada mobil balap kan lebih advance daripada mobil jalanan umum. contoh aja walau tulang-tulang pada bodinya dibuang semua sehingga mobilnya kayak kaleng kerupuk beneran tapi berkat adanya roll cage mobilnya terguling sekalipun kabinnya tetap utuh, belum seatbelt mulai dari 4, 5 sampai 6 titik tentunya lebih mengikat orang didalamnya biar tidak terlempar keluar dibanding seatbelt 3 titik di mobil biasa. kenapa kok teknologi safety pada mobil balap nggak diaplikasikan ke mobil jalanan umum ya? speed saat crash test mobil jalanan umum dapet bintang 5 paling cuma 64km/jam, crash di 100km/jam saja mobilnya udah gepeng nggak berbentuk sementara mobil balap crash 200kpj masih lumayan berbentuk mobilnya. marshal cuma bantuin buka pintu mobil, pembalapnya masih bisa jalan keluar sirkuit.
Alasan utama, harga, berapa duit mau buat mobil full carbon fiber ala F1?
Kita rakyat jelata kayak gini apa masi mampu beli?
Alasan berikutnya, kepraktisan,
Pernah perhatikan seat belt F1?
itu 5 point harness, dan mati, pengemudi/penumpang tidak bisa bergerak.
Seat belt 3 titik yang masang gampang dan masi bisa gerak aja gak mau dipake.
comandor wrote: Thu May 11, 2017 10:28
maaf newbie mau tanya oom tante semua...
safety pada mobil balap kan lebih advance daripada mobil jalanan umum. contoh aja walau tulang-tulang pada bodinya dibuang semua sehingga mobilnya kayak kaleng kerupuk beneran tapi berkat adanya roll cage mobilnya terguling sekalipun kabinnya tetap utuh, belum seatbelt mulai dari 4, 5 sampai 6 titik tentunya lebih mengikat orang didalamnya biar tidak terlempar keluar dibanding seatbelt 3 titik di mobil biasa. kenapa kok teknologi safety pada mobil balap nggak diaplikasikan ke mobil jalanan umum ya? speed saat crash test mobil jalanan umum dapet bintang 5 paling cuma 64km/jam, crash di 100km/jam saja mobilnya udah gepeng nggak berbentuk sementara mobil balap crash 200kpj masih lumayan berbentuk mobilnya. marshal cuma bantuin buka pintu mobil, pembalapnya masih bisa jalan keluar sirkuit.
jawabannya karena Mahal, hitungan bisnis ga masuk, pertanyaannya sama seperti kenapa kursi pelontar di pesawat jet tempur tidak di aplikasikan di pesawat komersial, kan lebih safety. lagi2, jawabnya hitungan bisniss ga masuk.
gtu sih
berarti lebih penting uang dibanding nyawa ya ahahhahaa
btw ada bbrp bus yang saya naiki dimana tidak ada pintu driver nya. sejauh mata melihat sih seperti gak ada gagang pintu nya. katanya kalo ada 'musibah' itu si supir biar gak mudah melarikan diri. tentu hal ini akan meningkatkan kewaspadaan supir nya juga di jalan
comandor wrote: Thu May 11, 2017 10:28
maaf newbie mau tanya oom tante semua...
safety pada mobil balap kan lebih advance daripada mobil jalanan umum. contoh aja walau tulang-tulang pada bodinya dibuang semua sehingga mobilnya kayak kaleng kerupuk beneran tapi berkat adanya roll cage mobilnya terguling sekalipun kabinnya tetap utuh, belum seatbelt mulai dari 4, 5 sampai 6 titik tentunya lebih mengikat orang didalamnya biar tidak terlempar keluar dibanding seatbelt 3 titik di mobil biasa. kenapa kok teknologi safety pada mobil balap nggak diaplikasikan ke mobil jalanan umum ya? speed saat crash test mobil jalanan umum dapet bintang 5 paling cuma 64km/jam, crash di 100km/jam saja mobilnya udah gepeng nggak berbentuk sementara mobil balap crash 200kpj masih lumayan berbentuk mobilnya. marshal cuma bantuin buka pintu mobil, pembalapnya masih bisa jalan keluar sirkuit.
jawabannya karena Mahal, hitungan bisnis ga masuk, pertanyaannya sama seperti kenapa kursi pelontar di pesawat jet tempur tidak di aplikasikan di pesawat komersial, kan lebih safety. lagi2, jawabnya hitungan bisniss ga masuk.
gtu sih
berarti lebih penting uang dibanding nyawa ya ahahhahaa
kalau pesawat, berbeda.
parasut dan kursi lontar itu butuh training. karena penumpang pesawat komersil tidak dapat training maka tidak bisa diberikan kedua item itu.
dan parasut dan kursi lontar akan menambah berat pesawat secara signifikan. itu juga masalah
comandor wrote: Thu May 11, 2017 10:28
maaf newbie mau tanya oom tante semua...
safety pada mobil balap kan lebih advance daripada mobil jalanan umum. contoh aja walau tulang-tulang pada bodinya dibuang semua sehingga mobilnya kayak kaleng kerupuk beneran tapi berkat adanya roll cage mobilnya terguling sekalipun kabinnya tetap utuh, belum seatbelt mulai dari 4, 5 sampai 6 titik tentunya lebih mengikat orang didalamnya biar tidak terlempar keluar dibanding seatbelt 3 titik di mobil biasa. kenapa kok teknologi safety pada mobil balap nggak diaplikasikan ke mobil jalanan umum ya? speed saat crash test mobil jalanan umum dapet bintang 5 paling cuma 64km/jam, crash di 100km/jam saja mobilnya udah gepeng nggak berbentuk sementara mobil balap crash 200kpj masih lumayan berbentuk mobilnya. marshal cuma bantuin buka pintu mobil, pembalapnya masih bisa jalan keluar sirkuit.
jawabannya karena Mahal, hitungan bisnis ga masuk, pertanyaannya sama seperti kenapa kursi pelontar di pesawat jet tempur tidak di aplikasikan di pesawat komersial, kan lebih safety. lagi2, jawabnya hitungan bisniss ga masuk.
gtu sih
berarti lebih penting uang dibanding nyawa ya ahahhahaa
Kalo ngmongin corporate kan ngomongnya margin Om, ga ngomongin nyawa ato nggak, inikan bahasnya seatbelt mobil balap knp ga di pake di mobil komersial.
teretenteng wrote: Thu May 11, 2017 14:47
jawabannya karena Mahal, hitungan bisnis ga masuk, pertanyaannya sama seperti kenapa kursi pelontar di pesawat jet tempur tidak di aplikasikan di pesawat komersial, kan lebih safety. lagi2, jawabnya hitungan bisniss ga masuk.
gtu sih
berarti lebih penting uang dibanding nyawa ya ahahhahaa
kalau pesawat, berbeda.
parasut dan kursi lontar itu butuh training. karena penumpang pesawat komersil tidak dapat training maka tidak bisa diberikan kedua item itu.
dan parasut dan kursi lontar akan menambah berat pesawat secara signifikan. itu juga masalah
salah 2nya itu Om, tentu saja teknologi pelontar itu tidak murah. ya sama seatbelt yg 5 titik dan 3 titik itu harganya beda.
newrubble wrote: Fri May 12, 2017 5:07
mau bikin yg aman di indo? kasih buku doa di tiap unit n tasbeh/rosario
mudah ....murah .....tdk perlu research (n jgn menista )
itukan utk Do'a Om NR, kita juga kan ada yang namanya ikhtiar, berusaha semaksimal mungkin, gtu sih.
iwing wrote: Fri May 12, 2017 2:18
btw ada bbrp bus yang saya naiki dimana tidak ada pintu driver nya. sejauh mata melihat sih seperti gak ada gagang pintu nya. katanya kalo ada 'musibah' itu si supir biar gak mudah melarikan diri. tentu hal ini akan meningkatkan kewaspadaan supir nya juga di jalan
Kalau bus aturan terbarunya memang ga boleh ada pintu pengemudi, supaya klo ada kecelakaan bus dan penumpang keluar di pintu yg sama, jadinya klo supir bisa keluar dr bus penumpang pun bisa keluar. Ga kebayang kan sebelum bus masuk jurang supirnya lompat atau bus terbakar supirnya bisa keluar sendirian
Big Displacement V engine enthusiast:
V8: 1UR-FSE{|}8AT
V6: 2GR-FE{|}6AT
V6: G6DF{|}6AT