Hari ketiga ini sangat santai dan kami akan isi dengan kulineran, hampir tidak ada cerita roadtrip hari ini.. Setelah sarapan kami agendakan untuk kulineran.. Abis sarapan kok kulineran.. Makan ayam goreng di RM Irama Rasa, berburu duku dan duren, ke tempat produksi es krim di daerah kumpeh, dan soto betawi di daerah thehok jadi rencana kami hari ini..
Sambil memantau WAG SMRT, ternyata om Nai sudah tiba di jambi.. Saya WA om Nai ternyata sedang sarapan di kedai ahok, langsung saya meluncur.. Sama2 tinggal di Jabodetabek, tapi kopdarnya di jambi.. Luar biasa.. Saling bertukar cerita mengenai perjalanan jakarta – jambi, mulai dari menikmati jalan di sumatera, bertemu dengan sesama pengukur jalan di sela2 kita istirahat, sampai cerita mengenai kondisi jalan yang sedikit kurang bersahabat untuk para pengukur jalan.. Tidak lupa saya sempatkan untuk berfoto dengan ULP yang legendaris itu.. Setelah beberapa waktu kami menyudahi kopdar singkat itu karena kembali untuk persiapan perjalanan berikutnya..


Saya kembali ke hotel dan sekitar pukul 10.00, kami mulai wisata kuliner kami dari RM Irama Rasa, tidak jauh dari hotel tempat kami menginap, terletak di daerah murni, persis sebelum pempek pak raden.. Menu khas nya adalah ayam goreng dan sambal hijaunya.. Saya sengaja ga sarapan karena memang mau makan disini, ternyata akhirnya kami sekeluarga makan lagi, meskipun Cuma ngemil ayam goreng.. Harga ayam gorengnya 12rb/pc.. Sangat direkomendasikan menurut saya.. Duh jadi ngiler klo inget makan ayam goreng ini..

Selesai dari sini kami menuju daerah kumpeh, waktu tempuhnya juga tidak lebih dari 20 menit dari RM Irama Rasa.. Ternyata belum masuk musim duku dan duren, sehingga kami tidak menemui di sepanjang perjalanan ke kumpeh.. Akhirnya kami lanjut ke tempat produksi es krim di daerah kumpeh.. Seingat saya, dulu klo ke tempat ini sangat jauh, sepi dan masih banyak pohon2 besar, ternyata saat ini sudah ramai dan kanan kiri jalan juga sudah tidak terdapat lagi pohon2 besar tersebut.. Yang dicari pun kita temukan, kami sekeluarga menyebutnya es krim kumpeh, ternyata sekarang sudah ada namanya, es krim delico.. Dulu kami sering beli kiloan, karena mereka hanya jual kiloan.. Saat ini mereka bisa jual per cup, harganya 10rb/cup.. Rasa es nya sendiri sangat ringan, ga bikin batuk dan ga bikin haus..
Biasanya anak saya setelah makan es batuk - batuk, makanya selalu saya minta minum air putih agak banyak setelah makan es, klo perlu 1 galon.. #eh.. 1 botol maksudnya.. Nah kali ini alhamdulillah gpp meskipun masing - masing pada makan 2 cup..



Selesai makan es, kami keliling ke beberapa tempat yang dulu kami sering kunjungi, mulai dari sekolah, lapangan tempat dulu saya main bola, rumah tempat kami tinggal dulu dan bandara.. Namun sebelumnya kami sempatkan untuk foto di pinggir sungai batanghari dengan latar belakang jembatan gentala arasy..

Agak surprise dengan 2 tempat yang kami kunjungi, yaitu lapangan bola dan bandara.. Lapangan bola yang dulu tidak terawat, panjang rumput nya tidak rata, ada genangan air klo hujan, jaring gawang sobek2, sekarang sudah jauh lebih baik..

Sementara untuk bandara, kami melewati jalan yang dulu bisa kami lewati.. Eh ternyata entrance bandaranya sudah beda.. Kebun binatang di dekat bandara pun sudah tidak ada, hanya tersisa gapuranya saja dengan background bandara, mungkin sudah dipindahkan, yang tersisa hanya area pelaksanaan MTQ saja..

Selesai keliling, kami sudah mulai lapar dan memutuskan meluncur ke soto betawi di daerah thehok.. Sesampainya disana, ternyata rumah makan tersebut sudah tutup.. Jadilah kami menuju pempek asiong, awalnya kami agendakan untuk kesini pada malam hari.. Dalam perjalanan, ada SPBU dan kami mampir isi solar dulu, kali ini bio solar tersedia dan langsung isi full tank 43 liter.. Ada yang menarik disini yaitu ada truk yang mengangkut material bahan bangunan ditolak untuk mengisi bio solar, dan ternyata ada edaran mengenai larangan tersebut tertempel di dekat dispenser SPBU..


Sampai di pempek asiong, kami pesan beberapa menu, berhubung anak saya yang kedua ga suka pedes sama sekali, dia pesan pempek lenggang.. Pempek yang digoreng pakai telur sehingga menyerupai telur dadar..


Setelah puas menikmati pempek, kami kembali ke hotel untuk istirahat sekaligus persiapan perjalan esok hari..

Pada malam hari, saya berkesempatan bertemu dengan om ivan, rekan SMRT yang ada di jambi.. Berbincang mengenai pengalaman Road Trip ke sumatera barat, dimana rumah makan yang recomended untuk disinggahi dll..

Review hotel luminor sendiri cukup oke, kamar bersih, menu sarapan juga lengkap.. Cocok sebagai opsi jika ingin singgah di kota jambi..
Bersambung...