Hallo, lanjut lagi ya ceritanya. Meskipun sudah 1 bulan, kesannya masih menempel kuat nih
Kami di Bali 4 hari full, leyeh2 dirumah aja, cerita ngalor ngidul sama keluarga. Hari Jumat kami memutuskan pulang karena takut terjebak macet tahun baru.
Jumat, 28 Dec 2018.
Berangkat dari Gianyar habis subuh, jam 05.00 pagi WITA. Targetnya malam ini menginap di sekitaran Probolinggo. Perjalanan sangat lancar, jembatan putus di daerah Negara Jembrana sudah mulai bisa dilalui, meskipun bergantian.
Jam 8.30an WITA kami sudah mulai menyeberang. Karena perbedaan waktu, jam 8.30WIB kami sampai kembali di Pulau Jawa :p
Jalanan cukup enak, saya jalan santai, tidak banyak bis malam. Singkat cerita, jam 13 saya sampai di dearah Paiton, jam 14-an masuk area Probolinggo, tak lupa mampir (lagi) makan Rawon Nguling, sekalian istirahat shalat.
Disinilah kami mulai berpikir ulang, apakah harus nginap di hotel yang sudah kita book di daerah Probolinggo? Sementara waktu masih siang plus tenaga juga masih segar.
Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut terus, apakah bermalam di Jombang, Madiun atau Ngawi. Setelah sempat nyasar untuk mencari pintu tol Grati Pasuruan, karena di GPS belum ada, kami akhirnya masuk ke tol Surabaya Gempol Porong, lanjut tol menuju Jombang karena sudah jam 17 WIB. Cari2 hotel via Traveloka, syukurnya kami masih dapat kamar.
Sebelum check in, kami hunting makanan khas Jombang, yaitu Lodeh Kikil yang konon katanya favorit Gus Dur, dan ternyata memang enak
Sabtu, 29 Dec 2019.
Setelah sarapan sekedarnya di hotel, jam 7 kami mulai perjalanan hari kedua kami. Targetnya bermalam di Semarang. Masuk tol Jombang menuju Solo, jalanan lancar (bahkan cenderung sepi). Jam 11 sudah masuk tol Solo, dan jam, 13 sudah masuk area Semarang.
Mulai berpikir ulang, apa kita lanjut ke Cirebon aja? Mumpung masih siang. Sempat berhenti shalat dan makan siang sekedarnya di rest area, kami lanjut tancap gas menuju Cirebon.
Hati2 di tol Semarang-Pemalang, karena belum ada SPBU permanent, cuma ada yang temporary, antrean panjang dan hanya bisa isi max 10 liter.
Jam 16 kami sampai Cirebon, langsung menuju Nasi Jamblang Bu Nur. Pengen makan yang enak, setelah sarapan dan makan siang yang sekadar menggugurkan kewajiban saja
Hotel Aston langganan fully booked, jadi kita ngidap di hotel biasa (luma namanya, bintang 3). Hotelnya biasa aja, tapi cukup lah buat istirahat.
Minggu,30 Dec 2019.
Sarapan sekadarnya saja di hotel, karena jam 7 pagi sengaja mau sarapan di Nasi Jamblang Bu Nur (lagi), sekalian beli titipan teman2 di Depok (cumi hitamnya juara). Sampai jam 07.30, and ternyata antrean sudah panjang.

Jam 8.30 kami tancap gas dari Cirebon. Seperti biasa, Cipali lancar, dan seperti biasa Cikampek padat merayap, tapi masih ok. Jam 13.16, alhamdulillah tibalah kami di rumah tercinta di Depok setelah menempuh perjalanan selama
10 hari, 2.637KM. Total bensin (selalu Pertamax or PMaxPlus) 2.1 juta.
Luar biasa, nggak nyangka dan ada rasa bangga, karena saya yg 2 tahun lalu nggak terlalu demen nyetir, sekarang bisa mudik ke Bali dengan nyetir sendiri.
Sesuai dugaan, kami sudah mulai buat rencana untuk RT selanjutnya…