As a background, saya dulunya bukan orang yang suka nyetir. Tapi semua berubah pas libur akhir tahun 2017, saya memberanikan nyetir ke Cirebon. Pada saat itu, Cirebon rasanya seperti jauh banget. Dan surprisingly, ternyata kok enak liburan road trip bareng keluarga. Anak-anak saya (kelas 2 dan kelas 4 SD) juga ternyata sangat menikmati perjalanan.
Karena merasa sudah ‘lulus’ ke Cirebon, bulan Sept’18, kami coba memberanikan diri liburan road trip ke Semarang, pada saat itu masih harus keluar di Brexit, trus melewati jalanan Pantura sampai ke Semarang. Dan ternyata, kita semua sangat enjoy selama 5 hari perjalanan ini. Terutama karena bisa menclok-menclok nyobain kuliner daerah. Anak-anak juga punya pengalaman baru mengenal daerah-daerah yang selama ini mereka belum pernah dengar.
Setelah ‘lulus’ ke Semarang, kami pun mulai berpikir untuk liburan akhir tahun 2018. Targetnya nggak usah yang muluk-muluk, kita liburan ke Jogya dan sekitarnya saja (ke Borobudur, Prambanan, dll).
Maka perjalanan pun kami mulai, kami nyuri start 1 hari cuti libur Nataru dari kebanyakan orang.
Jumat 21 Dec 2018.
Kami berangkan pukul 03.10 pagi, untuk menghidari macet di Bekasi/Cikarang. Perjalanan sangat lancar, dan kami sempat berhenti shalat subuh di rest area kecil tol Cikampek. Sekitar jam 7 pagi kami sempat berhenti di rest area Cipali untuk sarapan, lanjut terus sampai kira2 di Brebes jam 9-10 dan kami sangat beruntung, karena ternyata tol dari Brebes ke Semarang sudah mulai dibuka resmi pagi itu mulai jam 06.00. ternyata sehari sebelumnya, tol ini baru diresmikan oleh Pak Jokowi.
Singkat cerita, sekitar jam 12-13 kami sudah sampai Semarang dan anak2 nagih makan Nasi Goreng Babat Pak Karmin (karena ternyata waktu ke Semarang bulan September, itu adalah makanan favorite mereka). Akhirnya kami keluar tol ke Semarang untuk makan nasi goreng babat, shalat, isi bensin dan lanjut ke Solo, lewat tol Semarang-Solo.
Ketika di Semarang kami memutuskan untuk istirahat dan bermalam di Solo, dan mulai booking2 hotel via traveloka. Jalan tol cukup padat, jam 5 kami mulai masuk area Solo. Hari pertama alhamdulillah berjalan lancar
Malamnya kami berdiskusi, kira2 kita mau ke Jogya saja atau coba lanjut yang agak jauhan? Mumpung saya bisa cuti sampai tahun baru
Sabtu, 22 Dec 2018.
Setelah subuh, setelah bermain2 dengan GoogleMaps dan membaca berita tol Solo-Kertosono-Surabaya, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk mudik ke Bali.
Target hari ini adalah bisa bermalam di daerah Jawa Timur (apakah Pasuruan, Probolinggo atau Situbondo/Paiton).
Jam 07.30 kami berangkat, dan ternyata tol Solo-kertosono belum dikenali oleh GoogleMaps. Di tengah Jalan kami sempat ‘diminta’ keluar tol oleh GPS, tapi kali ini kita nekat untuk lanjut via tol saja.
Sekitar jam 09.30 kami melewati daerah Jombang (Jawa Timur) dan tiba2 saja kami berpikir untuk mampir ke rumah kakek dan keluarga besar Bapak saya di Jombang. Sekitar 2 jam-an bertemu keluarga besar, kami melanjutkan perjalanan kembali, sambil kami hunting hotel untuk hari itu.
Sekitar jam 2 siang kami keluar tol paling ujung tol Transjawa, yaitu tol Grati (tanpa ‘s’) di daerah Pasuruan, untuk melanjutnya perjalanan menyusuri jalanan biasa kearah Paiton Situbondo. Sempat mampir makan Rawon Nguling di Probolinggo, kami akhirnya sampai di hotel kami di area PLTU Paiton.
Minggu, 23 Dec 2018.
Sekitar jam 7 kami berangkat untuk menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Karena saya kurang pengalaman nyalip2 melawan truk dan bus2 gede, maka saya nyetir santai saja dan mulai masuk area pelabuhan Ketapang sekitar jam 12 WIB. Antre masuk kapal sekitar 30 menit dan pengalaman pertama menyebrang dengan kapal Ferry (bagi anak2 kami). Setelah di laut sekitar 45-60 menit, tibalah kami dan sekeluarga di Bali (Gilimanuk), wow…
Setelah melewati pemeriksaan SIM, STNK, KTP, kami mencari masjid. Oh iya, ketika di kapal penyebrangan, saya membaca berita kalau di area Negara/Jembrana ada jembatan putus, dimana Jalan tersebut adalah akses utama dari Gilimanuk menuju Denpasar.
Sambil browsing2 dan baca2 berita di twitter, alhamdulillah jalanan sudah mulai bisa dilewati, tapi bergantian. Mengikuti GPS, kami diarahkan melewati jalan2 kecil persawahan dan alhamdulillah, kami tidak terjebak macet yang lama.
Singkat cerita, setelah berhenti makan sore, kira pukul 20.48 WITA, kami pun tiba di rumah kelahiran saya, kota Gianyar Bali dengan total perjalanan 1260 KM dari kota Depok. Wow…bagaikan mimpi
---btw, mau posting gambar gmn caranya ya? :p---
(bersambung)
