Setelah rame - rame gath kemaren ane mau membuat review salah satu mobil yang sempat ane coba di H-1 gath... milik seorang member sini. Kebetulan ane penasaran sekali dengan mobil ini memang...
Yeap, the one and only K powered Civic in Indonesia : Honda Civic 2.0 FD2.

*sebelumnya pernah di-review oleh sang pemilik sendiri
viewtopic.php?f=19&t=23448
===============================
Sabtu, 11 Februari 2017,
Ane dan bos besar SM menginjakkan kaki di tanah ibukota... Entah kenapa karena kharisma bos besar SM banyak orang yang berebutan mau nganter kami... Dan salah satunya antek hom... eh antek BDSM yang bela - belain dari BDO langsung ke planet koala a.k.a Bekasi menyusul kami yang sedang mengerjakan "sesuatu"... mwehehehehe... Ricz dan piggypig77 si alis badai.
Singkatnya setelah kami berpisah dengan keluarga oom Ginting setelah ngotorin Bravey a.k.a MU-X tercinta nya, kami ngikut geng BDSM diajak ngider ke Tangerang gabung sama antek BBG. Kerana laper kami berenti di gerai fastfood ternama di salah satu sudut kota... Pesan - pesan dari WA pun bermunculan mulai dari psiturism dan bro Harist yang juga menyusul... dan lalu fizrmen yang sempat hampir PHP ane bilang bawa RM replektor legendarisnya.... Eeee dateng dateng bawa FD2 bersama bro budi anduk... eh Tito... si member baru kami

Ane yang penasaran bingung mau TD yang mana dulu... Impreja atau FD2... naluri dan kecintaan ane terhadap merek H tegak mengarahkan kaki ane melangkah ke si FD2 item sementara bro Ricz yang penasaran dengan impreja nya Harist melangkah menuju kursi pengemudi Impreja... iring-iringanlah kami ke markas bebong garage... tentu saja sambil resing...


===============================
Civic generasi FD... merupakan generasi Civic yang konon katanya terbaik
Dan menurut saya agak over-rated oleh para penggemarnya.
Kenapa saya bilang overrated? Karena hampir semua penggemar Civic FD series itu baru pernah ngerasain versi 1.8 which is secara entitas itu adalah econobox... Mesin yang diciptakan untuk hemat bahan bakar (eco-cam mechanism of course)... Lalu claim itu adalah sedan sporty. Masalahnya konyolnya Honda adalah mereka membuat mesin eco yang rev limiternya tinggi sehingga banyak orang delusional nyangka Civic ini sport sedan. Sehingga ketika Civic FC kembali dengan transmisi CVT, mereka kecewa dan bilang Honda Civic udah "kehilangan jiwa" - bahasa yang sering dipake buat menggambarkan Honda masa kini.

Nope! Really not! Honda gak pernah state Civic versi jalan raya bermesin SOHC adalah mobil yang sporti. Keep in mind bahwa ide penciptaan Civic adalah sebagai mobil ekonomis. Civic generasi pertama di US laris karena.... Irit! Bukan karena powerfullll atau fun to drive.
Untuk yang ingin Civic performance mereka sudah punya : Civic Si (dan SiR di zaman Estilo) di Amerika dan Civic Type R di global market. Yang membuat Civic jalan raya terasa "sporti" adalah efek samping dari semua tweaking mekanikal yang ada. Ecocar yang tidak berasa eco karena rev limiter yang tinggi dan gearing yang short, plus chassis engineering yang sangat baik sehingga mobilnya terasa fun-to-drive. Generasi FC merupakan suatu pencapaian engineering yang luar biasa dan comeback nya Honda setelah kegagalan Civic FB. Ketika kita memandang Civic sebagai eco-car, mesin kecil Turbo dan CVT merupakan kombinasi yang sempurna.
However, ada satu hal yang menarik di Civic generasi FD yang membuatnya paling spesial di antara semua Civic yang ada.
Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa ide penciptaan Civic adalah sebagai sebuah eco-car. Mesin D-series dan R-series merupakan mesin SOHC dengan konsep awal ekonomis (kecuali D15B VTEC di City SX8 yang merupakan 3-stage VTEC). Performance Engine Honda yang sesungguhnya adalah DOHC B-series dan DOHC K-series - walaupun tetep ada versi ekonomisnya dari kedua mesin ini. Dari generasi pertama sampai generasi ketujuh kita harus berpuas diri menikmati Honda Civic "ekonomis" dengan mesin SOHC VTEC yang katanya "banci".

Di generasi ke-8 alias FD, Honda gone nuts. Menawarkan Civic dengan tiga trimline : 1.8 MT, 1.8 AT, 2.0 AT. Civic bermesin 1.8 (FD1) adalah ecocar seperti generasi - generasi sebelumnya (dan seperti biasa, segala sesuatu yang dilabeli "economy" pasti lebih laku). Sedangkan yang bermesin 2.0 (FD2) memiliki jantung mekanis berkode K20Z2. Dan seperti yang sudah saya jelaskan, K engine adalah line-up performance engine Honda. Walaupun ini K-engine "banci" karena VTEC nya hanya di intake, tapi tetep prinsip operasinya adalah proper VTEC : cam switchover di hi-rev.
FD2 juga memiliki fitur lebih lengkap - di antaranya Dual-zone Digital climate control AC dan VSA.
Tidak hanya itu, bahkan tweaking di FD2 lebih banyak dibanding yang kita pikirkan, termasuk track roda dan camber roda yang lebar dari FD1. Mobil yang sangat - sangat berbeda dengan FD1, entah kenapa - nanti saya jelaskan di Review.
Istilahnya, FD2 ini tinggal ganti head dan cam profil agresif, exhaust system dan intake, plus ECU Hondata / Mugen sudah siap tempur di track.
Sayangnya karena selisih harga yang lumayan dari FD1, FD2 tidak terlalu laku di jalanan. Orang normal tidak akan memahami kenapa FD2 begitu mahal. Dan sayangnya FD2 tidak memiliki legacy - Civic generasi FB bermesin 2.0L juga malah menggunakan mesin R20 SOHC yang merupakan mesin economy - sekali lagi. Jadi gak ada pointnya beli Civic 2.0 generasi 9 (FB3) karena sama - sama eco engine. Kecuali ngincer fasilitas fitur yang lebih lengkap...
So, here's the review.
==========================
Exterior
Semua orang sudah khatam dengan bentuk Civic FD, tentu saja. Dan milik bro fizrmen adalah versi facelift awal (2009) yang belum ganti velg model duren. IMHO, modelnya masih keliatan seger dibanding FD non-facelift yang udah mulai usang. Terutama daya tarik smoked headlamps dan bumper ala type-R, plus stoplamp hexagonal yang terkesan lebih agresif.
Perbedaan di exterior FD1 dan FD2 ada di :
- Model velg palang 5 yang terbelah, sedangkan FD1 palang 5 biasa
- Foglamp (standard di FD2, optional di FD1)
- Emblem 2.0 (tentu saja)
- Chrome Tailpipe finisher, FD1 gak ada finisher nya.








Stance nya terlihat bagus, hanya saja velg terkesan terlalu kecil. Di versi facelift minor berikutnya (2010) velgnya diganti model duren dengan 17 inch yang terlihat lebih serasi.


Interior
80% identik dengan FD1... Ketambahan leather seat, AC digital, dan VSA. Udah itu aja.
Material ya what do you expect from a Honda? Hahaha...



Driving
Well, masuk ke mobil sudah hampir familier dan semuanya nyaris mirip dengan FD1/FB2 yang merupakan mobil harian ane...
Engine? Oh tentu saja, ini yang jadi poin paling pentingnya.


K20Z2 Engine yang memuntahkan 155 HP @ 6000 RPM dan torsi 188 Nm @ 4500 RPM, as usual Honda. Peaky as always. Mated dengan Transmisi 5-Speed Auto Grade Logic.
Dan in fact, mobil ini pakai Electric Power Steering, beda dengan FD1 yang pakai Hydraulic. Dissapointed? Well, not until you drive it.
Seriously, kesan pertama pegang setirnya adalah : Padat. Seriously. Mungkin efek dari camber dan track roda yang lebih lebar sehingga setir jadi terasa padat. Mirip seperti waktu saya pertama nyetir Honda Odyssey RB1 Absolute Plus. Feelingnya terasa akurat dan natural, nyaris nggak terasa ini EPS. To be honest, FD1 yang hydraulic bahkan kalah padat. Dan berbeda dengan EPS di Civic FB yang cenderung punya slow-ratio sehingga kurang agresif, steering FD2 ini terasa agresif dan quick in certain times. Seperti waktu bro Ricz ngerem mendadak dan manuver dengan Impreza nya Harist, ane bisa mengimbangi dengan braking dan flick setir dengan cepat, mobil dengan sigap berubah haluan. Gila! Ini sedan FWD tapi bisa ngimbangin manuvernya sedan AWD.
OK setelah ini akan ada yang tanya, bagus mana handlingnya Impreza dan Civic FD2? Honestly ane ga mau membandingkan karena not apple to apple, FWD vs AWD, ini seperti bandingin Captiva AWD dan Captiva FWD bagus mana handlingnya? atau Fortuner VRZ dan VRZ Tetradrive bagus mana handlingnya? Kan gak fair.
Tapi kalau boleh jujur, keluar dari markas bebong ane tukar nyetir Impreza, dan ane secara fair dan objektif kasih skor lebih tinggi soal steering ke Civic FD2 karena terasa jauh lebih direct dibanding Impreza yang masih noticable kalau itu EPS dan ratio nya nggak se-agresif FD2. Tapi soal stability tentu saja Impreza wins karena center of gravity rendah (boxer engine) dan AWD.
Kenapa ane tumben - tumben bahas handling duluan? Karena jujur ane merasa yang spesial di FD2 justru malah handling nya.
Engine nya? Bukan nggak spesial, mesinnya kencang - peaky - khas banget mesin K Honda yang maunya meraung sampe rev limiter. Note nya juga lebih padat dibanding R yang cenderung cempreng. Masalahnya, mobil ini punya ganjalan yang sangat besar : Transmisi.
Yang menyedihkan tidak ada opsi transmisi Manual 6-speed di FD2. HPM hanya memasukkan tipe 2.0 Automatic. Dan seperti kita tau bahwa transmisi Auto Honda ini cenderung mengejar kehalusan dan economy. Rationya panjang, lock-up nya lebih lambat dari 5-AT di FB2 which is believable karena dipaparkan secara gamblang di dokumen Honda bahwa ada perubahan di transmisi Civic FB. Sehingga untuk override lockup harus pindah mode S dan mainkan paddle shift. Sangat disayangkan. Seharusnya apabila FD2 punya transmisi manual ia akan setidaknya sama asiknya - mungkin lebih asik dari Honda Accord CM5 Manual yang juga pernah saya coba.
Dengan karakter gearing yang panjang ini juga ane beberapa kali kesulitan harus cari jalan kosong buat ngerasain VTEC Kick In

Masak ane perlu bahas suspensinya ya? Ya, suspensi mobil ini memang keras dan cenderung harsh dibandingkan FB. Tapi itu semua terbayarkan dengan pengendalian yang baik dan lebih tajam dibanding FB.
Conclusion
Entah kenapa saya selalu melihat FD2 ini sebagai sebuah project car. Mainly karena engine nya yang menyimpan potensi upgrade besar dan sasisnya yang sudah baik dari asalnya.
Di kondisi standar ia sudah cukup potensial, butuh tweaking sedikit di chassis dan engine maka ia akan jadi beringas. Head type-R dan cam profile agresif tentu akan lebih mengekspos semua kemampuan dari K engine ini. Plus tentu saja intake dan exhaust system. Masak mobil kenceng tapi nggak ada teriaknya

Honda K engine, dari dulu nggak akan pernah memuaskan di kondisi standar. Baru ketauan aslinya ketika diobrak - abrik. Ditambah faktor ini sebuah sedan Honda, yang punya aftermarket parts yang berlimpah. Untuk orang dengan economy in mind dan 90% akan membiarkan mobil ini dalam kondisi standar, FD1 adalah pilihan yang paling baik. FD2 adalah pilihan untuk orang - orang yang ingin membangun sebuah Honda bermesin N/A dan masih menjadi [cencored] fans mesin N/A yang bisa rev tinggi.
Ke depan, K engine akan segera punah digantikan 1.5 Liter turbo, dan FD2 adalah salah satu K powered Honda yang berpotensi jadi collectible item.
K20, you are gone, but not forgotten.