Kalau melihat spek yang berbeda mungkin lebih tepat kalau menggunakan kata "beda versi" daripada "spec down". Karena setiap negara memiliki peraturan dan pajak yang berbeda. Jadi tentunya pabrik mobil harus menyesuaikan supaya bisa di impor dan bisa cepat diserap pasar dari segi harga dan persaingan.
Tadi pagi baca iklan VIOS yang baru saja diluncurkan. Lihat feature nya ternyata sudah ada tire pressure monitoring dan penyegar cabin (ionizer). Menurut saya feature itu cocok untuk kondisi jalan yang lebih banyak rusak dan udara yang berpolusi tinggi di Indonesia. Selamat deh untuk TOYOTA. Saya masih nunggu Innova D-4D keluar lagi.
Toyota is Numbero One
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2610
- Joined: Sat Apr 14, 2007 15:01
- Location: Kemanggisan, Jakarta Barat
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1746
- Joined: Tue May 30, 2006 7:02
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2610
- Joined: Sat Apr 14, 2007 15:01
- Location: Kemanggisan, Jakarta Barat
Paling bagus kalau ada organisasi otomotif yang independen yang bisa menentukan fitur-2 yang :uch wrote: Bener jg bro. Tapi kadang fitur nya ada yg hilang sih.
1. harus ada seperti keamanan,
2. tambahan seperti gadget atau luxury.
Dan harus disesuaikan apakah fitur itu bisa bekerja di Indonesia. Seperti fitur MiniDisc, di Jepang mungkin terkenal banyak software (lagu-2) nya, tapi disini gak ada yang jual. Satellite Radio, disini khan gak ada (Meskipun dulu pernah ada "WorldSpace") ya begitulah....
Saya pernah buka forum mengenai "Steermatic yang ada di Honda. Ternyata banyak juga yang menjawab tidak pernah menggunakan fitur itu. Kalau transmisi sudah CVT / Automatic ya sudah pakai itu saja terus. Kenapa harus pakai Manual. Meskipun mungkin secara teknologi paket steermatic itu menyatu dengan paket CVT (Satu ECU)
Dari Solo ke Oslo


-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4362
- Joined: Sat Apr 21, 2007 12:40
Gue termasuk yang sangat jarang nyentuh tombol + dan - di stir jazz Vtec Matic gue.... karena, berdasarkan pengalaman, reflex kita kalah cepat dibanding mekanisme matic itu sendiri... saat RPM max(bener2 max sekitar 5900 RPM atau 6100 di jeskoneng yang sudah pake Unichip Q), dan kita baru akan menyentuh tombol +, selalu keduluan mekanisme matic mengoper sendiri !!!! Jadi ya paling2 kalo pas ada lawan di jalan tol, gue oper tuas ke "S" dan gue sentuh aja tombol "7 speed mode" (lalu putar switch program Unichip ke posisi 3 untuk program tarikan panjang2)... udah gue tinggal injak gas pol, siap ngerem... perpindahan matic akan sangat akurat, ngapain membagi konsentrasi untuk menekan2 tombol + atau - ???
Norival Fuel Enhancer
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2695
- Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19
hahaha, iya juga ya... ntah lah, gw gak ngerti2 amat mobil matic 
emang CVT nya Honda bakal secara otomatis shift up ketika uda mencapai RPM tertentu, namun hasilnya tidak optimum loh, pernah dites, 0-100kph dengan mode S dan 0-100kph dengan +- nya Steermatic, masih lebih cepat shift manual itu sekitar 0,6 detik... buat drag ini penting banget, tapi kalo mainnya di tol ya gak ngaruh

emang CVT nya Honda bakal secara otomatis shift up ketika uda mencapai RPM tertentu, namun hasilnya tidak optimum loh, pernah dites, 0-100kph dengan mode S dan 0-100kph dengan +- nya Steermatic, masih lebih cepat shift manual itu sekitar 0,6 detik... buat drag ini penting banget, tapi kalo mainnya di tol ya gak ngaruh
Bro2 sekalian nemu double post? atau ada spam?
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah
Post aja di sini: http://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=6739
MOD akan SEGERA menuju lokasi dan mengusut masalah

-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3721
- Joined: Tue Feb 06, 2007 8:17
- Location: Bdg