http://repository.unej.ac.id/bitstream/ ... sequence=1
http://dspace.unej.ac.id/bitstream/hand ... sequence=1VARIASI KUAT ARUS DAN ARAH MEDAN MAGNET PADA SALURAN BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR E-10, Oleh LUKMAN HAKIM, JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS JEMBER 2014
Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : Hary Sutjahjono, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing Anggota : Aris Zainul Muttaqin, S.T., M.T.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Konversi Energi Fakultas Teknik Universitas Jember. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah motor bakar 4 langkah merek Jupiter Z 2010, Dinamometer, Gas Analizer, Kumparan elektromagnet, buret, dan tachometer. Bahan yang digunakan bensin premium, etanol, E10, Kawat tembaga berdiameter 0,6 mm, pipa berdiameter 20 mm dengan panjang 12 cm dan ring 18 mm.
Dari penelitian ini diperoleh hasil kuat arus elektromagnet mepengaruhi unjuk kerja motor bakar empat langkah. arus 0.65A (4V) sudah dapat meningkatkan unjuk kerja mesin. Namun hasil optimal pada variasi arus 1.90A (12V). Karena pada electromagnet 1.90A (12V) mampu menghasilkan medan magnet yang lebih besar sehingga pengaruhnya terhadap bahan bakar lebih besar juga. mengalami peningkatan daya maksimal sebesar 4.87% yaitu dari daya dari bahan bakar premium dengan penambahan elektro magnet 0.65A (4V) sebesar 6.05 hp menjadi 6.37 hp menggunakan bahan bakar E10 dengan penambahan elektromagnet 1.90A (12V). Konsumsi bahan bakar menurun dengan di tambahkanya Elektromagnet. Penurunan maksimal terjadi pada variasi bahan bakar E10 dengan variasi kuat arus 1.30A (8V) yaitu dari konsumsi bahan bakar premium dengan penambahan elektromagnet 0.65A (4V) sebesar 0.00141 kg/hp.jam menjadi 0.00107 kg/hp.jam. dengan demikian SFCe mengalami penurunan sekitar 24.11%. Dengan penambahan elektromagnet bisa menurunkan emisi gas buang CO dan HC penurunan CO paling kecil terjadi pada penanmban elektromagnet dengan arus 1.30A (8V) yaitu sebesar 0.04%. kemudian HC paling kecil didapat pada penambahan elektromagnet 1.90A (12V) yaitu sebesar 58.67 ppm.
PENGARUH PANJANG KUMPARAN MAGNET PADA ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR JENIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH, Oleh
Febriyan Dwi N.P, JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS JEMBER 2013
Dosen Pembimbing Utama : Aris Zainul Muttaqin, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing Anggota : Ir. Digdo Lisyadi S, M.Sc.
Penelitian ini memfokuskan tentang pengaruh panjang kumparan magnet penghemat bahan bakar, yaitu dengan variasi panjang 2 cm, 6 cm dan 12 cm dibandingkan dengan kondisi motor tanpa perlakuan magnet atau motor standar. Data yang dicari meliputi Torsi, Daya Efektif, Konsumsi bahan bakar (FC), maupun konsumsi bahan bakar per satu tarikan sampai rpm 12000. Penelitian ini dilakukan di Bengkel Central Yamaha Kaliwates Jember. Penggunaan alat elektromagnet menyebabkan kenaikan torsi dan daya efektif yang dihasilkan. Pada kondisi standart, torsi maksimal sebesar 10,54 Kg.m dan daya efektif maksimal sebesar 20,44 HP. Sedangkan bila digunakan elektromagnet dengan panjang kumparan 2 cm diperoleh daya efektif maksimal sebesar 23,74 HP pada 9000 rpm dan panjang kumparan 12 cm diperoleh torsi maksimal yaitu sebesar 11,20 Kg.m pada putaran 8000 rpm. Konsumsi bahan bakar paling efisien terdapat pada penggunaan panjang kumparan 12 cm dari konsumsi bahan bakar keadaan standar sebesar 1,2175 Kg/jam menjadi 0,9696 Kg/jam pada putaran 7000 rpm. Jadi penghematan bahan bakar yang terjadi sekitar 20,36 %.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1 ... /Cover.pdf
PENGARUH BESAR MEDAN MAGNET TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL STASIONER SATU SILINDER, Oleh NUGRAHA MUNTHE, DEPARTEMEN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, M E D A N 2015
Dosen Pembimbing Ir. M. Syahril Gultom, MT
Objek dalam penelitian ini adalah mesin diesel stasioner satu silinder, Smart Engine Test Bed TD 111 MK II dengan pengaruh medan magnet, dimana magnet dipasangkan disaluran pompa minyak. Adapun variasi medan magnet yang digunakan dalam pengujian ini adalah magnet X (2500 Gauss), magnet Y (2000 Gauss) dan magnet Z (350 Gauss). Tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh besar medan magnet terhadap prestasi mesin diesel stasioner satu silinder. Penelitian ini menggunakan serangkaian pengujian prestasi mesin diesel satu silinder dengan pembacaan instrumentasi secara langsung dan perhitungan menurut Willard Pulkrabek. Variasi beban yang digunakan adalah 3,5 kg dan 4,5 kg dengan kombinasi variasi putaran 1600 rpm, 1800 rpm, 2000 rpm, 2200 rpm, 2400 rpm dan 2600 rpm dengan mengunakan bahan bakar solar. Dari hasil pengujian diperoleh dengan menggunakan magnet X pada pembebanan 4,5 kg putaran 2600 rpm didapat daya poros yaitu : 3,28 kW, nilai SFC terendah yaitu : 93 g/kWh, nilai AFR tertinggi diperoleh yaitu : 52,80, nilai efisiensi termal tertinggi yaitu : 21,72 % dan heat loss tertinggi yaitu 24,98%.
http://repository.unej.ac.id/bitstream/ ... sequence=1
ANALISA VARIASI JUMLAH LILITAN PADA ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR TERHADAP EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN 4 LANGKAH, Oleh
Prastiya Eka Putra Pratama, JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS JEMBER 2013
Dosen Pembimbing Utama : Aris Zainul Muttaqin, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing Anggota : Ir. Digdo Lisyadi S, M.Sc.
Peralatan yang digunakan
dalam pengujian adalah Motor Bensin 4 Langkah dengan merk mesin Honda Supra x 125D, Gas Analyzer, buret, gelas ukur, stop wach, tachometer, dan aki 12 volt. Bahan yang digunakan adalah Premium RON 88, kawat berdiameter 0,6 cm, pipa berdiameter 1" dengan panjang 12 cm, dan ring 18 cm. Variasi jumlah lilitan elektromagnet mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Konsumsi bahan bakar paling efisien terdapat pada penggunaan variasi jumlah lilitan 1000 lilitan dari kondisi bahan bakar keadaan standar sebesar 0,57 Kg/jam menjadi 0,43 Kg/jam pada putaran 3000 RPM dengan peningkatan efisiensi sekitar 8,14 %. Meskipun hasil ini lebih kecil dari hasil penelitian sebelumnya sebesar 20,35%, tetapi pada putaran mesin 9000 RPM hasil penelitian ini menghasilkan FC yang lebih rendah, yaitu 0,81 Kg/jam dibanding 1,19 Kg/jam.