daftar wrote:sebenernya karena beberapa minggu belakangan muncul pertanyaan di kepala saja.,
soalnya takjub melihat mobil legendaris SM dengan mesin 2KD-nya yang mampu dinaikin sampe 500 HP (dari 100-an HP), potensi mesin sangat luar biasa. lalu muncul pertanyaan:
- Tau gitu Kenapa produsen gak bikin spek tenaga mesin stock-nya jadi lebih tinggi dari yang ada, bukannya bisa jadi selling point?
- Atau dibalik kenapa gak bikin CC kecil aja terus di boost sampe tenaga setara dengan CC besar, bukannya bisa jadi selling point juga?
kayak ford ecoboost sama chevy trax gitu deh.,
Apa pertimbangan produsen?
- Durabilitas? bukannya mobil yg dimodip boost up (misal punya om tannis) juga kayaknya gak rusak kenapa2
- Cost production? lebih murah mana bikin CC kecil tenaga besar vs bikin CC besar tenaga ga maksimal
- Irit BBM?
- Karakter konsumen?
- dsb

Semua faktor itu mempengaruhi om.
Durabilitas, ya nggak menutup kemungkinan juga "walaupun konon katanya" di boost sampe 500hp juga nggak masalah... tapi long term nya yang kita ngga tau. Iya sekarang ngga masalah, tapi berapa taun lagi? Who knows? Modifikasi itu harus diakui "mengurangi" umur engine... misal beberapa komponen disetting tahan sampe 10-20 tahun karena di modip cuma maksimal 8 taun saja harus udah ganti... Misalnya.
Share dikit ilmu yang ane dapatkan dari kelas product design di kuliahan...
Cost production dan karakter konsumen ini nyambung. Dalam merencanakan suatu produk itu yang paling utama adalah mengetahui profil calon konsumen dengan membuat STP (Segmenting, targeting, positioning) yang menentukan masa depan produk tersebut (orang manajemen pasti tau). Kemudian mengidentifikasi karakter / customer needs. Setelah tau customer needs baru merencanakan konsep, seleksi konsep, itung-itungan keekonomian, baru dilempar ke pasar.
Mau jual Innova D-4D dengan spek 300hp 800Nm dengan settingan harga 500juta, kira-kira masuk akal ngga om? 400juta aja sekarang pada mencak mencak kan... Hehehe. Seperti poin pertama, ya bisa aja dibuat 300 hp 800Nm dan dibuat level ketahanannya sama dengan 100hp/250Nm, tapi perlu penyesuaian komponen di beberapa sektor, sudah pasti cost naik, harga pun menjulang tinggi.
Lalu nggak cuma itu, pabrikan juga ada itung - itungan resiko nya. Resiko ini nggak lepas dari peran konsumen juga, misal D-4D biasanya diisi solar biasa, kira - kira apa dampaknya? Lalu solusinya atau antisipasinya bagaimana?
Sekarang kita ngomong engineering.
kenapa gak bikin CC kecil aja terus di boost sampe tenaga setara dengan CC besar, bukannya bisa jadi selling point juga?
kayak ford ecoboost sama chevy trax gitu deh.,
Sebenernya kebiasaan mesin kecil dengan turbo dan torsi setara mesin besar ini sudah populer... Fiesta Ecoboost, Chev Trax, Renault Captur, VW Golf, etc... Sekarang perkembangannya ke arah situ. Mesin big displacement sudah mulai nggak laku.
Nah sekarang saya ceritakan apa kesulitan bikin mesin kecil + turbo... berdasarkan pengalaman temen saya juga yang modif Jazz GE8 Matic dengan boost sebesar 0.8 bar 190HP.
Problem paling sulit adalah kompresi. Mobil yang pakai turbo, rasio kompresinya harus dikecilin untuk compensate dengan udara yang lebih banyak dan tekanannya lebih tinggi dibanding N/A. Rasio kompresi yang terlalu tinggi dengan volume udara yang jauh lebih padat dan tekanan yang jauh lebih besar, bisa bikin komponen seperti piston atau stang piston K.O. , worst case nya, block bisa bolong karena materialnya nggak kuat nahan tekanan yang terlalu besar.
Saya ibaratkan seperti sebuah lift yang kapasitasnya 1000kg diisi beban 3000kg, kira-kira liftnya putus ngga? Nah, biar liftnya bisa handle beban sebanyak itu kira-kira perlu apa? Talinya harus lebih kuat, dan ruangannya diperbesar. Sama kayak piston, perlu stang yang lebih kuat biar bisa handle tekanan udara sebesar itu, dan perlu gasket buat menurunkan rasio kompresi (memperbesar jarak TMA-TMB).
Makanya temen saya sebelum ganti stang piston cuma brani 0.2 bar, sekarang udah ganti stang piston bisa 0.8 bar.
Jangan lupa, karena tekanan kompresi tinggi pasti suhu mesin meningkat. Udah gitu sumbernya Turbo kan gas buang yang kotor dan suhunya tinggi pula. Karena itu radiator perlu didesain ulang, kalau perlu sekalian dikasih intercooler buat mendinginkan udara dari gas buang. Belom lagi karena tekanan kompresi tinggi, butuh BBM yang berkualitas... nah.... BBM kita pertamax plus aja kadang masih nggak cukup buat mobil - mobil berturbo. Apalagi mau diisi pertalite atau premium? Mobil di Indonesia yang nggak bisa nenggak pertamax plus sekalipun? Ada. Subaru WRX STi. Haram hukumnya pake dibawah 98, pistonnya bisa bolong.
Rahasia kenapa diesel bisa di boost seenak jidat tanpa masalah berarti? Karena diesel sudah overcome masalah ini. Diesel bahan blocknya pakai cast iron yang sudah pasti lebih kuat. Resiko knocking karena masalah BBM? Keciiiiil, apalagi diesel - diesel modern yang sudah commonrail dan injeksi bahan bakar diatur elektronik. RPM diesel juga lebih rendah, jadi resiko mesin jebol jelas makin kecil.
Mobil bensin turbo, boost nya paling 0.2 sampai 0.3. 0.35 itu udah termasuk gede. Ngomongin factory stock loh ya di mobil - mobil kayak Fiesta, Golf, etc. Apalagi di mesin 3 silinder macem BMW atau Fiesta... Itu pakai turbo getarannya pasti dahsyat kalau gak fine-tuned. Untungnya Ford dan BMW bukan anak kemaren sore yang baru belajar bikin mobil....
Tuned atau performance car ya lain lagi.