conan wrote:Pertama-tama kita harus mengerti dulu arti dari Horsepower dan hubungannya dengan Torque.
Horsepower adalah satuan Daya (Power).
Ingat fisika sederhana;
Quote:
W = F x S, di mana P = Work (Usaha), F = Force (Gaya) dan S = jarak.
Sementara P = W / t, di mana P = Power (Daya), W = Work (Usaha), dan t = Time (waktu)
James Watt melakukan pengamatan bahwa seekor kuda (pada masa beliau hidup) rata2 mampu mengangkat beban sebesar 550 pounds sejauh one foot, dalam waktu satu detik = 550 foot pounds per second = 33,000 foot pounds per minute. Watt lalu menyebut angka ini adalah power satu ekor kuda ( 1 Horsepower).
Torque adalah, untuk mudahnya, gaya puntir. One foot pound of torque adalah gaya puntir yang dibutuhkan untuk menopang beban sebesar satu pound pada sebuah bidang horizontal tanpa bobot sejauh satu foot dari pusat.
Yang terpenting untuk diketahui, adalah tidak mungkin mengukur total daya (Horsepower) dari sebuah mesin yang dijalankan. Yang diukur oleh sebuah dynomometer adalah besarnya Torque (dalam foot pound atau Newton meter / Nm). Dari besar Torque yang terukur ini, barulah dikonversikan menjadi Horsepower.
Masih ingat definisi satu foot pound of Torque di atas? Nah, jika beban itu diputar sebanyak satu putaran (revolution), maka beban itu akan menempuh jarak keliling lingkaran itu yaitu sebesar = Pi x 2 foot (diameternya) atau sebesar 6.28 foot, dan Work (Usaha) yang dilakukan adalah sebesar 6.28 foot pounds.
Masih ingat James Watt? Jika kita membagi angka Work = 6.28 foot pounds ini dengan satu Horsepower (33,000 foot pounds per minute), kita akan mendapatkan persamaan bahwa :
Quote:
One foot pound of Torque at 5252 RPM = 33,000 foot pounds per minute, atau sama dengan satu Horsepower.
Jadi, hubungan antara Torque dan Horsepower adalah :
Quote:
Horsepower = (Torque x RPM) / 5252
Ini adalah rumus pasti.
Ketika kita naik mobil dan berakselerasi, kita tidak pernah merasakan Horsepower, yang kita rasakan adalah Torque. Horsepower hanya adalah satuan untuk mengukur daya yang dihasilkan oleh Torque tersebut, pada saat (RPM) tertentu.
Misalnya mobil kita memiliki Torque maksimum 200 Nm pada 3000 RPM. Pada gear yang sama, baik kita revv pada 3000 RPM atau 6000 RPM, Torque dan daya akselerasi yang dihasilkan gear tersebut akan sama saja yaitu 200 Nm, tapi Horsepower yang dihasilkan pada 6000 RPM adalah dua kali lipat pada 3000 RPM, dan otomatis, kecepatan mobil itu lebih tinggi pada RPM lebih tinggi.
Mudahnya,
Torque maksimum menentukan kemampuan akselerasi (gaya puntir roda) sebuah mobil.
Horsepower maksimum menentukan kecepatan tertinggi sebuah mobil.
Contoh, Honda S2000 dan Mazda RX-8, keduanya memiliki Horsepower sebesar 240-250 HP, tapi mereka memiliki Torque maksimum yang kecil. Jadi mesin keduanya memiliki karakteristik redline RPM yang sangat tinggi (9000 RPM untuk S2000, dan 10,000 RPM pada RX8).
Di jalanan yang banyak tanjakan dan tikungan, kelemahan Torque yang kecil ini akan sangat terasa. Maka Honda me-revised S2000 menjadi S2200 yang memiliki Torque lebih besar, tapi akibatnya redline-nya juga turun menjadi 8500 RPM.
Contoh mesin2 mobil yang memiliki Torque sangat besar tapi redline RPM tidak terlalu tinggi adalah mesin2 AMG pada Mercedes dan mesin2 turbodiesel pada sedan2 Eropa.
Mengenai mesin mana yang lebih kuat antara mesin no 1 (115 PS @ 5000 rpm) dan mesin no 2 (115 PS @ 6000 rpm), dengan menggunakan rumus di atas;
Mesin no 1 memiliki maximum Torque = 120.8 foot pounds
Mesin no 2 memiliki maximum Torque = 100.66 foot pounds
Jadi mesin (bukan mobil) no 1 lebih bertenaga, karena memiliki Torque maksimum lebih besar = akselerasi lebih dashyat.
Tapi, tidak bisa membandingkan hanya besar Horsepower dan RPM, juga harus membandingkan besar Torque maksimum dan RPM dicapainya.
Makanya specs mesin mobil selalu menyatakan both maximum Horsepower and maximum Torque.
Max Torque yang besar = daya akselerasi dashyat
Max Horsepower yang besar = kecepatan maksimum lebih tinggi.
Hope this helps.
