Ps: karena ini hanya mencoba tidak lebih dari 15 menit, maka tidak ada skor untuk mobil ini, format juga saya bedakan. Beberapa gambar comot dari internet
1. Prolog

Pertama Kali meluncur tahun 2008 di Jepang sebagai pengganti Subaru Traviq dengan memakai konsep “Touring 7 seater” dan Symmetrical All Wheel Drive, Exiga adalah kombinasi dari kata “Exciting” dan “Active”. Ini adalah MPV pertama Subaru yang memakai Symmetrical All Wheel Drive setelah sebelumnya hanya bermodal rebadge dari Opel Zafira, yaitu Subaru Traviq. Pada saat peluncuran, Exiga diperkenalkan dengan 2 pilihan mesin dan transmisi sebagai berikut:
(1) EJ20 DOHC AVCS Natural Aspirated (148hp/6000rpm, 191Nm of torque/3200rpm) dengan transmisi E-4AT
(2) EJ20 DOHC AVCS Turbo (225hp/5600rpm, 326Nm of torque/4400rpm) dengan transmisi E-5AT, SI Drive Available with following mode: Intelligent, Sport, Sport # (Sport Sharp)
Uniknya, di Jepang untuk pilihan pertama (1), Exiga bisa dipesan tidak dengan Symmetrical All Wheel Drive, melainkan hanya dengan Front Wheel Drive. Pada tahun 2010, Subaru meluncurkan Exiga di Australia dengan nama “Liberty Exiga”. Versi Australia mendapatkan mesin EJ25 SOHC i-AVLS Natural Aspirated (165hp/5600rpm, 229Nm of torque/4000rpm) dengan transmisi CVT with 6 speed manual mode and paddle shifter.
Pada tahun 2012, dilakukan penyegaran model, berupa pergantian model grill, clustermeter, dan mesin untuk versi Natural Aspirated (mesin hanya JDM yang mendapat pergantian). Pilihan mesin JDM model setelah facelift adalah:
(1) FB25 DOHC AVCS Natural Aspirated (173hp/5600rpm, 235Nm of torque/4100rpm) dengan transmisi CVT with 6 speed manual mode and paddle shifter. SI Drive Available with following mode: Intelligent and Sport.
(2) EJ20 DOHC AVCS Turbo (225hp/5600rpm, 326Nm of torque/4400rpm) dengan transmisi E-5AT and paddle shifter, SI Drive Available with following mode: Intelligent, Sport, and Sport # (Sport Sharp).
Penggantian mesin ke FB25 sepertinya akibat banyak yang komplain terhadap performa mesin EJ20 NA di Subaru Exiga, banyak yang mengatakan “lemot” dan “tidak bertenaga”.
Di Jepang, Subaru Exiga hadir pula dengan model khusus seperti
1. Subaru Exiga 2.5i Spec B (Bilstein Dampers, lower 10mm of ground clearence, special rims)

2. Subaru Exiga GT tS (Tuned by STi)

3. Subaru Exiga 2.5i AIRBREAK

Dan di tahun 2015, hadir Subaru Exiga Crossover7, khusus market Jepang (untuk saat ini), dengan penambahan Ground Clearence. Exiga Crossover7 menggantikan peran Exiga 2.5i dan Exiga GT di line up Subaru Japan, dengan mesin FB25 dan transmisi CVT serta dilengkapi SI-Drive.



Ini perbedaan unit pre-FL dan FL (perhatikan grillnya)
pre-FL

clustermeter

Facelift

clustermeter

Sekilas mengenai mobil yang saya coba:
- Modification: Rims and Exhaust only
- Model: Subaru Exiga GT
- Mesin: EJ20 Turbo (225hp/5600rpm, 326Nm of torque/4400rpm)
- Transmisi: 5 Speed Automatic
- Kapasitas Orang: 7
- P x L x T (meter): 4.7 x 1.7 x 1.6
- Wheelbase (meter): 2.7
- Curb Weight: -+1.5 Ton
2. Eksterior

boxy !
“Boxy and Low Slung”, begitulah kesan saya ketika pertama kali melihat Exiga beberapa tahun lalu. Dari berbgagai sisi, bentuk badannya ya biasa saja, sederhana dan mengotak, seperti desain Subaru kebanyakan. Styling sederhana tapi bisa long lasting. Seperti yang pernah saya bilang, untuk kebanyakan orang desain Subaru susah untuk memenangkan kontes kecantikan antar mobil, mungkin Subaru mendesain mobilnya bukan untuk ikut kontes seperti itu, tapi agar mobilnya terlihat “ganteng” dan “gagah”. Sepertinya insinyurnya ingin berkata “mobil kami bukan untuk berjalan diatas panggung kontes kecantikan, mobil kami hanya untuk membantu banyak orang untuk melakukan berbagai macam jenis pekerjaan di segala kondisi, dari normal hingga keras”. Saya pribadi, saya suka dengan desain eksterior Exiga, terutama Exiga GT.
3. Interior

Masuk ke interior, disambut dengan interior yang nyaris persis sama dengan Forester dan Impreza. Interiornya sangat sederhana jika dibandingkan dengan pesaingnya, Honda Odyssey. Urusan interior, Subaru lebih menitik beratkan ke fungsionalitas dan keergonomisan kabin, jadi jangan heran interior semua Subaru terasa “Spartan” di semua line-up mobilnya.
Sebagai pabrikan kecil, Subaru memang tidak mendesain satu persatu interior setiap mobil mereka, sebagai gantinya adalah interior di satu mobil dengan mobil lainnya bisa sama persis. Dalam hal ini Forester = XV = Impreza, Exiga = Forester (generasi 3) = Impreza (generasi 3), Legacy = Outback. Perbedaan di Exiga dan Forester hanya berada di dashboard (Exiga ada lobangannya untuk menaruh barang), center console (ada SI- Drive disitu), dudukan Head Unit, dan Foot Parking Brake, itu saja yang berhasil saya tangkap.

Untuk fitur Exiga GT di Indonesia:
- Power driver seat (kalau gak salah 6 way)
- Dual Zone AC
- Panoramic Roof
- SI-Drive
- Cruise Control

Nggak banyak, ya fitur standarnya Exiga Jepang. Hanya saja di Jepang sekarang sudah ada Paddle Shift dan Audio Control Button. Interiornya well built, fit and finish rapih karena memang yang diimpor masuk Indonesia adalah JDM Spec, bukan CBU Jepang yang spek Ekspor. Interiornya luas, mengakomodasi 7 orang dengan cukup nyaman, baris kedua lega dan baris ketiga masih oke, tidak terlalu sempit, hanya saran saya yang tingginya lebih dari 170cm lebih baik duduk di baris kedua saja. Posisi duduk pengemudi suportif untuk bermanuver ria dengan mobil ini dan enak untuk perjalanan jauh, visibilitas keluar juga bagus, minim blindspot.

buat yang lebih tinggi dari 170cm jangan kelamaan ya duduk di baris ketiga
Untuk hiburan, terdapat 6 speaker dengan dudukan HU Double Din, versi Australia malah mendapatkan Drop Down Entertainment Monitor untuk baris kedua. Kelemahan mobil ini di interiornya satu, tidak ada rear vent AC, mungkin sebagian orang yang membaca ini tidak mempermasalahkan. Owner para Exiga dan yang pernah nyicipin Exiga cukup lama mengatakan, ketidak tersediaan rear vent ini menjadi masalah karena AC mobil yang hanya ada di depan tidak cukup membantu mendinginkan kabin melawan panasnya cuaca Indonesia. Solusinya ya bawa saja kipas untuk masing-masing orang di baris kedua dan ketiga.


Kapasitas bagasinya luas, dengan row ketiga diaktifkan kita masih bisa membawa koper ukuran kecil, apabila dilipat maka kapasitas bagasinya lebih gede lagi, saya yakin 4 koper besar muat di mobil ini. Sebagai MPV, mobil keluarga, akomodasi untuk menaruh barang lumayan bagus, door pockets, lemari kecil di depan, dan beberapa tempat penyimpanan di dashboard dan center console. Jangan khawatir anda kehabisan tempat untuk menaruh permen atau hp atau pernak-pernik apapun di mobil ini.
4. On The Road

Saatnya mencoba mobil ini di jalanan, hanya sayang sekali tempat pengujian terbatas. Saya mencari space kosong untuk mengetes akselerasi yang diklaim bahwa Exiga GT 0-100 mampu tuntas dalam waktu 7 detik. Begitu menemukan lintasan lurus, saya pindahkan ke mode manual, pilih Sport# di SI-DRIVE, lalu injek pedal gas sampai mentok ke dalam.....vroooommm.. ada sedikit lag..tapi...begitu memasuki 3000rpm, seperti ada yang menekan tubuh saya ke kursi, saya rasa turbonya hidup disini..sayangnya lintasannya kurang panjang, tapi saya bisa mencapai -+80kmh dalam waktu 5 detikan saja, “ini GILA”, itulah yang saya katakan dalam hati setelah mengetes akselerasi MPV Jepang Turbocharged AWD, tanpa ada ubahan di sektor mesin. Urusan pengereman, dilengkapi dengan cakram ventilasi di keempat rodanya, remnya pakem, tapi kalo anda doyan ngebut lebih baik ganti rem yang berperfoma tinggi (mungkin bisa diganti ke Brembo atau sejenisnya).

Handling ? tipikal Subaru AWD, mudah dikendalikan dan stabil di tikungan, thanks to Boxer Engine yang memberikan mobil ini Center of Gravity rendah sehingga lebih stabil dan Symmetrical AWD yang memberikan grip bagus. Hanya saja saya harus agak berhati-hati ketika bermanuver karena body Exiga cukup panjang, ya mungkin sayanya gak jago, katrok kalo kata orang, bawa mobil sepanjang ini, saya agak kesusahan menerka-nerka pantat mobil ini ketika mundur. Bantingan suspensi ada diantara lembut dan keras, masih acceptable. Feedback stir bagus, kontak antara permukaan jalanan dengan ban dan tangan pengemudi terasa di stir. Jujur saya puas mengendarai mobil ini walaupun hanya sebentar. Fuel Consumption dalam kota Jakarta berkisar di 6-7km/l, yang 2.0i EJ20 NA 4AT uniknya juga tidak beda jauh.
5. Safety
Bisa dibilang gak banyak, dual front SRS Airbags serta ABS EBD. Symmetrical AWD yang memberikan grip mantap di berbagai kondisi jalanan sepertinya bisa saya masukan juga kesini. Versi JDM yang sudah facelift lebih hebat lagi, ada 6 airbags, ABS EBD, VSC TRC, dan Eyesight version 2.
6. Conclusion
Sebuah MPV yang menawarkan paket yang tidak biasa, All Wheel Drive with Turbocharged Engine and Sport Mode. MPV yang diperuntukkan untuk yang senang menyetir sendiri, demen ngebut, demen main di sirkuit, butuh mobil kendaraan yang cepat untuk school run, grocery getter, dan yang bisa mengantarkan anda ke tempat tujuan anda dengan cepat.
Poin Plus
- Kabin luas
- Handling dan Power menyenangkan
- Kapasitas angkut barang lumayan oke
- Fungsionalitas dan Keergonomisan kabin bagus
Poin Minus
- Desain interior terlalu plain
- Fitur kurang
- Tidak ada Rear Vent AC, panas kalo siang hari
Jika saya memang harus kasih nilai skor, saya beri 3.75/5 untuk Exiga.
Saya sendiri ingin sekali memiliki Exiga GT warna putih, ya satau transmisi dan mesinnya sudah jadul, tapi secara personal, saya sangat menyukainya. Saya bisa membayangkan menelusuri Tol Trans Jawa atau Tol Trans Sumatera atau jalanan pegunungan yang meliuk-liuk atau dimanapun itu, dengan Exiga GT. Bagaimana dengan anda ?

it's charming !
Bagian ini biasanya saya hanya untuk review yang agak dalam..tapi ya, gatel sih kalo tidak saya tulis hahaha...Dari saya untuk Subaru Exiga GT “School Run will finish in 10 minutes !”