EKA666 wrote:waduh seru banget pembahasanya bro, salah satu mobil jagoan di berbagai game balap
sebernernya kalo diliat r34 ini kata orang awam mirip2 accord maestro rada mengotak, padahal.......
Dimata saya, nissan tanpa GTR itu gak ada apa- apanya

Nissan Skyline kalau orang nggak tau mobil pasti dikira sedan tua butut banyak gaya

itu yang ane suka dari GT-R lawas sih, humble dan sleeper abis, understated, beda impresinya dengan liat R35 yang orang begitu liat udah tau ini mobil kenceng
Setuju dengan kalimat terakhir. Brand Nissan tanpa GT-R dan Fairlady of course, enggak ada yang bisa mereka banggakan. Even Fairlady alone nggak akan bisa sukses tanpa bantuan GT-R. Karena petrolhead denger nama Nissan yang pertama nyantol di otak ya GT-R, kemudian Silvia, Fairlady, Cefiro, dst.
Relationship GT-R dan Fairlady ini more or less seperti relationship 911 dan Cayman. Baik Cayman dan Fairlady selalu berada di bawah bayang - bayang 911 dan GT-R sebagai flagship mereka.
GT-R is where Nissan lies their soul and reputation so much. When Italians and Germans became aware of Japanese manufacturers, year by year. Dari jaman "kakeknya" GT-R sukses bikin keder supercar Jerman dan Italia.
ZombiEE wrote:Numpang nanya...drama yg disebut sebut itu bisa lebih di elaborasi ga mastah?
maksudnya gimana oom Jemb?
marmut wrote:aahhhh.... mobil mesin rotari yang pernah saya tumpangi cuma RX-4 saloon 4 pintu semasa kecil dahulu. yang saya ingat setirnya kayu dan ada tulisan "momo"nya.
ditunggu tulisan berikutnya.
Thank you oom Marmut, tenang aja bahan - bahan berikutnya sudah ane siapkan.
mr-saga wrote:menu santapan yg lezat Mod Chris
Mod Chris, teknologi engineering utk chassis nya blum dibahas nih.. mohon share materinya dong
dan ya, mungkin cukup utk mengupas soal teknologi ini pd R34 dan R35 aja, reason ku:
- R34 sbg varian terfavorit disini(2 page)
- R35 sbg varian generasi terbaru dg asumsi varian terhebat saat ini.
kebetulan ditanggal 2 maret hingga 4 maret kemarin, aku sdg mempelajari R35. tentu saja, point analisaku tentang
"jembatan penghubung antar generasi" dari R34 ke R35
aku secara pribadi kagum dg sederet teknologi canggih yg dibenamkan pd R35 sbg tanda kemajuan dibidang engineering.
Dan dengan mengambil 1 bukti suksesnya kemajuan tsb adl R35 mampu berlari lebih cepat dari pada R34.
namun, rasa cinta dihatiku ini msh belum bisa move-on dari R34. titik!

Thank you oom. Teknologi engineering pada sasis? Hmmm...
Intinya R34, itu sasisnya hanya sasis Skyline biasa yang di fine-tuning oom, much or less seperti Subaru Impreza dengan Impreza WRX STi atau Mitsubishi Lancer dengan Evolution. Kalau R35 dia pakai PM (Premium Midship) Platform yang merupakan upgrade dari FM Platform di Skyline V36. Intinya ya balik lagi originnya R35 adalah Skyline reguler.
Yang menarik di Skyline GT-R R34 adalah ATTESA E-TS PRO di varian V-Spec dan tentu saja central display yang bahkan waktu itu BMW belum tersohor dengan iDrive, R34 GT-R sudah pakai central display secanggih itu di 1999. Sebuah major breakthrough di jamannya.
ATTESA E-TS Pro differs from the standard ATTESA E-TS in a few ways. Where ATTESA E-TS controls the front to rear torque-split, the Pro system is also capable of left-and-right torque split to the rear wheels. This is done via an active rear LSD. Additionally, ATTESA E-TS Pro was marketed as controlling the ABS system to each wheel independently, while the previous ABS computer could sense the speed of each wheel its ABS pump is only 3-channel (both rear brakes are linked as a pair). Although this is not part of the AWD system, the computer makes use of the same sensors to determine wheel slip and traction.
On ATTESA E-TS Pro equipped vehicles, the front differential remains a standard differential, not being linked to the ATTESA E-TS Pro system.
The R33 Skyline updated wheel speed sensors 100 times a second. The R34 Skyline updated wheel speed sensors 1000 times a second.
Intinya yang membedakan ATTESA E-TS biasa dan E-TS PRO adalah active torque splitnya yang tidak hanya membagi besaran torsi depan-belakang tapi juga roda kanan-kiri dengan bantuan active rear LSD dikombinasikan dengan ABS yang juga diatur independen. Dan wheel speed sensornya mendeteksi traksi dan gerakan roda setiap 100x per second di R33 dan 1000x persecond di R34.
Bayangin aja oom, di early 2000s GT-R sudah pakai AWD secanggih ini. Gimana nggak jadi the most valuable sports car?
Untuk system di R35 sudah lebih jenius dan lebih canggih lagi, dia pakai 2 buah driveshaft yang mengontrol sendiri - sendiri roda depan dan belakang, logikanya torque split bisa lebih optimal lagi dan lebih banyak menggunakan sensor elektronik canggih dibanding mekanikal. Pembagian torsinya saja bisa 2 : 98 sampai 50 : 50.
http://en.wikipedia.org/wiki/ATTESA#ATTESA_E-TS_Pro