Kali ini ane akan mencoba membuka sebuah seri diskusi baru bernama "Sportscar Talk".
Hah, Sportscar Talk? Apa itu?
Latar belakang ane memulai ini sebenernya simpel : SM is getting too serious for young people. Kebanyakan orang males ke SM karena yang dibahas terlalu serious. Ya kalau diliat profile user, memang kebanyakan member SM adalah orang dewasa (usia 30 keatas). Jadi udah nggak ada waktu buat ngomongin figur 0-100, modif mesin sampai ribuan horsepower, Nurburgring laptimes, etc. Semua kalau ngomong ya mobil yang enak buat harian, akselerasi dan top speed nomer sekian sekian. Ujung ujungnya yang dibahas ya mbalik mobil itu-itu wae...
Being serious is good, but being too serious is boring. Memang bahas sportscar itu bahasan yang ababil dan anak muda banget, tapi forum otomotif seperti SM akan mati kalo nggak ada bahasan tentang sportscar. Sportscar itu adalah "masterpiece" nya Automotive Engineering. Motorsport berkontribusi banyak untuk perkembangan otomotif masa kini, dimana pabrikan berlomba - lomba bikin mobil yang kenceng tapi bisa irit at the same time. Dari desain bodi, engine, transmisi, chassis, suspensi, etc. Dan ane sebagai mahasiswa engineering plus ababil usia 20 taon yang sangat menggemari mobil kencang, memiliki sportscar adalah impian terbesar ane. Impian terbesar ane bukanlah mobil - mobil mewah seperti Mercedes atau Rolls, tapi mobil-mobil seperti Skyline GT-R, Subaru WRX STI, Lancer Evo, Mazda RX-7, Honda S2000, etc... Mobil-mobil yang menjadi benchmark engineering di zamannya.

Lalu SM sebagai benchmark nya forum - forum otomotif masa kini, nggak akan lengkap kalau nggak pernah bahas sportscar.

Awalnya ane mau jadiin 1 thread aja, tapi kalau dijadiin 1 thread bakal sulit buat orang-orang yang sekedar cari bahan bacaan karena informasinya akan mixed-up, jadi ane bagi perpart (supaya gak bosen juga

Dan topik kita minggu ini adalah :
The "Godzilla" GT-R

"GT-R" , sebuah nama yang tidak asing lagi buat para penggemar otomotif, terutama para ababils yang doyan main game balapan. Mobil ini nggak pernah absen di setiap game balapan yang kita mainkan. Mention it, dari generasi R32-33-34-35. Gran Turismo series, NFS series, Forza, Juiced, etc.
Skyline GT-R, basically adalah "kasta" tertinggi dari Nissan Skyline series, yang origin nya merupakan mobil ciptaan pabrikan kecil bernama Prince Automobile, sebelum merging dengan Nissan-Datsun.
The Origin
Banyak yang mengira "kakeknya" Skyline GT-R adalah KPGC10 yang sangat ikonik, tapi sebenernya yang merupakan "origin" nya GT-R adalah S54 2000 GT-B yang based on Prince Skyline.

Mobil ini berhasil finish kedua setelah Porsche 904 GT-S di tahun 1964.
Setelah generasi ini, the legend lives on...
First Generation Skyline GT-R : The KPGC10 (Hakosuka)

Nickname Hakosuka sendiri berasal dari kata "Hako" (ハコ) dan "Suka" yang berasal dari kata Sukairain (スカイライン)
Dengan engine S20 2000cc yang outputnya 160hp dan 177Nm dengan penggerak RWD. Quite fast pada jamannya di th 1969

Design features yang masih dipertahankan Nissan hingga sekarang di GT-R R35 juga diawali dari KPGC10 : empat buah tail-lights. Yang bentuknya menjadi bulat di generasi berikutnya : KPGC110.
Second Generation : KPGC110 : "Kenmeri" Skyline

Skyline GT-R generasi ini menjadi yang paling sial karena hanya eksis tidak sampai setahun. Diperkenalkan di September 1972 dan harus berhenti di 1973 karena krisis minyak dunia. Orang - orang beralih ke mobil kecil dan hemat bahan bakar. Selama kurun waktu yang singkat itu hanya berhasil terjual 197 unit. Membuat Skyline GT-R generasi kedua ini menjadi yang paling langka.
Skyline GT-R KPGC110 ini memiliki nickname "Kenmeri" (ケンメリ) Skyline, karena iklannya yang menunjukkan pasangan muda bernama Ken & Mary yang menikmati countryside di Hokkaido.

KPGC110 menjadi GT-R terakhir hingga 16 tahun mendatang dimana Skyline GT-R R32 diperkenalkan. Sekaligus menjadi alasan kenapa C210, R30, dan R31 sangat jarang dikenal orang dibanding C10, C110, R32-33-34-35.
Third Generation : Nissan Skyline GT-R E-BNR32
R32 adalah official "comeback" nya Skyline GT-R. Sekaligus my personal favourite Skyline GT-R of all time, dan menjadi genesis semua GT-R modern yang lahir setelahnya, memiliki layout sama (front engined, Six-cylinder engine turbocharged, AWD).

Setelah bertahun - tahun bertanding di group-A dengan Skyline GTS-R, Nissan ingin memensiunkan GTS-R karena dianggap kurang kompetitif. Mereka membangun spesies baru dengan chassis code : E-BNR32, atau dikenal sebagai R32 saja, menjadi andalan baru mereka di balap Group-A.
Ada cerita menarik mengapa Skyline GT-R R32 ini menggunakan sistem penggerak AWD instead of RWD seperti di 2 generasi lawasnya.
Nissan Kohki (engineering dan powertrain facility Nissan) menguji sebuah motor 2.350cc, based on RB20 yang di stroke-up dan bored-up. Setup ini mengeluarkan 313bhp dengan penggerak RWD. Karena regulasi grup A yang mensyaratkan motor turbocharged harus mengkalikan displacement engine nya 1.7x, otomatis memasukkan Skyline GT-R ke kelas 4000cc dan memerlukan penggunaan 10-inch tyres. Karena regulasi inilah, Nissan beralih ke AWD, dan lahirlah sistem AWD tersohor yang digunakan hingga generasi R35 : ATTESA E-TS.

Penggunaan AWD ini tentunya merupakan disadvantage karena menambah bobot GT-R sebanyak 100kg, otomatis membuatnya kalah dibanding pesaingnya di kelas 4000cc, akhirnya Nissan meningkatkan kapasitas dari GT-R menjadi 2.600cc dan memasukkan GT-R ke kelas 4500cc dimana bobot mobilnya sebanding. Modifikasi pada engine block dan head dilakukan untuk mengimbangi peningkatan displacementnya. Julukan "Godzilla" dimulai sejak R32 karena mampu mendominasi lawan - lawannya yang di kelas lebih tinggi.

Hasilnya? Motor 2600cc ini mengeluarkan output sebesar 600hp. REINIK (Racing & Rally Engineering Division Incorporated Nissan Kohi) kemudian memproduksi mesin balap grup A dengan output kisaran 500 - 650hp based on track conditions.
Kemudian spek mesin dan penggerak serupa dimasukkan Nissan ke dalam versi produksi Nissan Skyline. Output mesin di-"downgrade" menjadi 276hp saja dan torque 361Nm, penggerak AWD, dan bobot 1.4ton. Motor ini sebetulnya memiliki output asli 320hp, hanya saja karena "gentleman's agreement" para Japanese carmaker untuk tidak melebihi batas 280hp, jadilah Skyline GT-R hanya memiliki output 276hp saja. Sebagai gantinya, Nissan memberikan kebebasan untuk para owner untuk "utak-atik" boostnya dengan melepas physical restriction di control line pada electronic boost controlnya yang ditandai dengan warna kuning, memberikan "safe factory extra boost" kepada para pemiliknya. How crazy is that ?

Kebayang kan? Dari semua cerita diatas ini pasti pada udah paham kenapa RB26 motor sangat mudah untuk exceed 600-800hp.
Other Variants :
- NISMO Edition : Merupakan persyaratan homologasi grup A yang mengharuskan ada versi produksi dari mobil balap mereka. 560 Unit available, 500 sold to customers, 60 disimpan Nissan untuk keperluan balap. Only available in gunmetal grey yang merupakan warna favorit saya untuk R32 Skyline seperti milik Nakazato Takeshi dan Rin "Shinigami" Hojo di InitialD.
- N1-spec : R32 GT-R spek balap N-1 dan interior trondol.
- V-Spec : Tribute untuk keberhasilan mereka di grup A dan grup N dengan Brembo brakes, tuning pada AWDnya, 17inch BBS dengan 225/45/17.
- V-Spec II : V-spec dengan ban lebih lebar (245/45/17), sekaligus edisi penutup GT-R R32 sebelum digantikan oleh R33.

Nismo Edition GT-R R32

Skyline GT-R R32 N1 Spec

Skyline GT-R R32 V-Spec
Fourth Generation : Nissan Skyline GT-R E-BCNR33
R33 merupakan pengembangan lebih advanced dari R32, output engine dari 276 menjadi 305hp, lalu penggunaan ATTESA E-TS Pro yang lebih advance dari ATTESA E-TS di R32, ball bearing turbos instead of sleeve bearings, Brembo brakes sebagai standar. Dan di tahun 1995 mendapatkan fitur HICAS 4-Wheel steering.

Sounds interesting?
Sayangnya di balik semua kecanggihannya, ada flaw yang sangat fatal sekali di Skyline GT-R R33 yang membuatnya bisa dibilang salah satu GT-R yang "gagal".
Hah? Mengapa demikian? Bukannya lebih canggih dari R32?
Permasalahan utamanya adalah pertambahan bobotnya. R33 bertambah bobot signifikan dari R32, sebanyak 100kg (1.5ton dari 1.4ton di R32) dan longer wheelbase yang semakin memperparah handlingnya. Memang profile seperti ini bagus untuk stability, tapi mobilnya jadi tidak lincah sama sekali. Inilah kenapa R33 tidak pernah jadi favorit dan tidak pernah dianggap oleh para GT-R enthusiasts.
Sebuah R33 yang dikemudikan oleh Dirk Schoysman memecahkan rekor 8 menit di Nurburgring. Walaupun sering disebut - sebut sebagai mobil produksi pertama yang memecahkan rekor 8 menit, Jaguar XJ220 sudah lebih dulu memecahkan rekor dengan 7 menit 46 detik, dan pabrikan lain sudah mengejar sejak keluarnya R32. Dan R33 tidak memiliki prestasi secemerlang R32 di motorsport.
Other Variants :
- GT-R LM - R33 GT-R yang sama persis bentuknya dengan R33 spek balap dan Rear Wheel Drive.
- GT-R N-1 Spec - Same with R32 N1-Spec. GT-R spek balap N-1.
- GT-R V-Spec - ATTESA E-TS PRO dan LSD.
- Nismo 400R - GT-R dengan mesin RBX-GT2 yang digunakan oleh Nissan di LeMans. Diproduksi terbatas 44 unit saja dengan output 400hp, dengan transmisi Getrag 6-speed.
- 4-doors GT-R Autech Ver. - Edisi terbatas GT-R 4 pintu, hanya 447 unit.

GT-R LM

Nismo 400R

4-doors.
Fifth Generation : Nissan Skyline GT-R BNR34
The most succesfull GT-R of all time, if i must say. Dimensinya menciut dari R33, front overhang berkurang, wheelbase berkurang. Valve Cover nya juga dicat glossy red (color code cherry red effect Z24 atau X1020), berbeda dengan generasi sebelumnya yang warna hitam. Dimensi dan wheelbase yang menciut ini akibat banyaknya protes dari para GT-R fans tentang R33 yang terlalu bulky.
Mesin RB juga diulik kembali dengan 332hp, dan bobotnya? Hanya bertambah 6kg, yang spekulasi ane merupakan dampak dari penambahan electronicsnya. jadi bobot sasisnya secara keseluruhan bisa dibilang berkurang dari R33 secara signifikan, karena computerized system dimulai dari jaman R34 ini.




This all shows how the car can be the most successfull GT-R of all time, and has to be respected. The most successfull generation, yet delivers GT-R to another long-sleep like in Kenmeri GT-R's era.
Era nineties ini, bisa dibilang menjadi era keemasan Japanese Sportscar. GT-R memiliki lawan sepadan seperti Toyota Supra JZA80 dan Mazda RX-7 FD3S, lalu ditambah lahirnya duo sedan reli Mitsubishi Evo dan Subaru Impreza WRX.
Other Variants :
- V-Spec - tambahan aerokits, diffuser, LSD, dan ATTESA E-TS PRO
- V-SpecII - V-Spec yang ditambahkan dengan carbon hood dan NACA Duct
- GT-R N1 Spec
- GT-R M-Spec - Leather interior, soft suspension with Ripple Control damper, heater seats.
- GT-R V-SpecII Nur - V-SpecII + N1 Motor, 300 km/h speedometer. "NUR" nameplate ini no play-play, karena memang dikembangkan khusus di Nurburgring (750 unit di dunia, salah satunya ada di Indonesia tepatnya di Surabaya... bro sintoni tau orangnya)
- GT-R M-Spec Nur - N-SpecII + N1 Motor, 300 km/h speedometer, dan dikembangkan di Nurburgring. (253 unit di dunia)
- Nismo S-Tune - M-Spec yang dimodifikasi di beberapa komponen engine block nya.
- Nismo R-Tune - M-Spec yang dimodifikasi, sama seperti S-Tune hanya dengan "style" berbeda.
- Nismo Z-Tune - Stroked up RB26 ke 2800cc 500hp. Hanya 19 unit saja.
Paul Walker and Skylines.
Untuk para penggemar Fast and Furious, R34 GT-R merupakan mobil yang berkesan karena muncul di 2 film : 2Fast2Furious dan Fast Furious 4. Membahas GT-R R34 tidak lengkap tanpa membahas Alm. Paul Walker, yang merupakan salah satu enthusiast terbesar yang mengangkat nama besar Skyline GT-R.

2Fast 2Furious

Fast and Furious 4
And biggest respect to Alm. Paul Walker, merupakan seorang big fan of JDM Sportscar, terutama Skyline GT-R. Bahkan Walker pernah mendapat kesempatan khusus mengunjungi MINE'S, salah satu tuner yang ahli dengan GT-R dan membangun R34 paling extreme : MINE'S R34 GT-R N1 Spec.
Sekaligus penampakan Skyline GT-R paling fenomenal :

My most favourite GT-R of all time.... GT-R yang dibilang oleh Keiichi Tsuchiya "even a dead person would scream inside it".

R34 sekaligus menutup cerita dari Skyline GT-R, karena setelah R34 Skyline GT-R kembali tidur panjang dan setelah "terbangun" di 2007, nama Skyline dan GT-R dipisah menjadi 2 spesies berbeda sekaligus developed under the influence of Nissan-Renault Alliance dan dibawah visi Carlos Ghosn.
Sixth Generation : Nissan GT-R R35
Ahh where to start....
Kalau males buffer videonya... ane persingkat saja ceritanya...
Intinya walaupun tidak lagi menggunakan badge SKYLINE, R35 GT-R tetap menggunakan FM Platform yang sama dengan V36 Skyline, yang diupgrade menjadi "PM (Premium Midship) Platform".

Kazutoshi Mizuno, yang merupakan "Father of GT-R", mengatakan bahwa selama ini supercars hanya accessible ke orang-orang yang punya duit dan punya skill memadai. Mizuno ingin merubah paradigma itu dengan menciptakan "Supercar for Everyone". Punya 4-seats, nyaman dipakai harian, bisa ngebut melebihi 300 kph dengan siapapun di balik kemudi, dan tentunya harganya tidak lebih mahal dari supercar sekelas Ferrari, Lamborghini, dan Porsche. Dan dengan batch "Supercar", GT-R secara langsung akan bersaing di panggung yang sama dengan Ferrari F430, Lamborghini Gallardo, Porsche 911, dst, dengan harga lebih murah. Dimana Ferrari dan Lamborghini memasang harga diatas US$200K, Porsche 911 Turbo saat itu seharga US$140K, GT-R hanya seharga US$100K. The cheapest, yet the fastest.

Yang membuat GT-R berbeda dari Ferrari atau Lamborghini adalah, GT-R diproduksi secara "mass-produced" di sebuah production line di Tochigi Plant bersama dengan model - model Nissan yang lain. Dengan kata lain, GT-R di-assembly oleh orang-orang yang juga meng-assembly sedan keluarga 4 pintu.


"Takumi"
Styling GT-R R35 pertama kali unveiled di Tokyo Motor Show 2001, lalu di 2005 teaser kedua dengan nama GT-R PROTO, yang sudah mendekati versi produksi dari R35 GT-R. Secara styling, mobil ini sangat un-aerodynamic, bahkan terinspirasi dari robot Gundam. Bentuknya kotak-kotak dan berotot, more or less seperti Muscle car daripada supercar. Lalu bobotnya juga tidak bisa dibilang ringan, 1.7ton. Kurang lebih setara dengan sebuah SUV keluarga seukuran Lexus RX270. Apa yang bisa diharapkan dari konsep seperti ini? Sudah pasti dengan bobot berat dan bodi mengotak bukan resep yang bagus untuk sebuah supercar.

"GT-R PROTO"
Hasilnya?
Dengan bodi mengotak, Cd (Coefficient of Drag) dari GT-R sendiri mencapai 0.26, tergolong sangat rendah. Rahasianya adalah dari setiap lekukan di body GT-R dimaksimalkan untuk mencapai airflow yang mulus. Hasil yang dicapai tidak hanya dalam semalam, bahkan Chief Engineer Mizuno ikut serta dalam menguji GT-R di wind tunnel.

Sementara dengan bobot dan wheelbase yang bertambah, untuk mencapai kasta Supercar Nissan tidak lagi menanamkan mesin RB26 inline-six ke dalam engine bay R35, tetapi sebuah unit baru VR38DETT dengan output standar 480hp di versi awalnya, ditandemkan dengan gearbox dual-clutch BorgWarner, dan ATTESA E-TS yang dipadukan dengan VDC (Vehicle Dynamic Control). Figur akselerasi? No play-play, versi awal 0-100 3.2secs dengan launch control. Versi 2010 keatas dengan 530horsepower figur 0-100 dalam 2.7secs, atau setara dengan Lamborghini Aventador yang memiliki motor V12 6.500cc 691hp atau 160hp lebih banyak dan bobot lebih ringan. How mad is that!?
Laptimes? 7:18 untuk latest version di Nurburg, urutan ke-9. Untuk model awal 7:26 dengan ban Dunlop standar. Fast, this GT-R is really fast.
Central interface nya juga mengikuti R34, hanya lebih advance saja, dan developed langsung oleh Polyphony Digital team. Sebagai ganjaran, Kazunori Yamauchi, pencipta Gran Turismo dan founder of Polyphony Digital diganjar 1 unit R35 GT-R secara gratis.

Tapi semua figur diatas menjadi pro-kontra antara fans GT-R.
GT-R R35 adalah mobil modern yang memiliki figur dan klaim fantastis, faster, even faster than the previous GT-R as twice as much. Banyak fans GT-R yang masih menganggap R35 adalah successor dari R34 dan menganggap R35 is a better car than R34. But.... some others don't.
Banyak yang beranggapan bahwa R35 sekarang bukan mobil para petrolhead lagi, bukan sportscar yang honest dan fun seperti R34. Salah satu yang menjadi kontroversi adalah betapa sulitnya mau "bypass" ECU GT-R R35 generasi awal yang harus pakai special code, seakan mobil ini potensi tuningnya di-"lock" oleh Nissan. Masih kental di ingatan seberapa kencang R34 GT-R jika ditune properly. Stroked up saja sudah dapat 500hp, high boost bisa dapet 800hp dengan mudah. Why it's so complicated today? Walaupun sekarang sudah banyak tuners seperti Nismo, Mine's, AMS Alpha yang bisa extract ribuan horsepower dari VR38, tetap saja tuningnya lebih complicated dibanding RB26 motor yang sebelumnya.
Diperparah dengan sistem yang serba computerized. Dualclutch gearbox instead of Manual, launch control, stability control, semua membuat R35 menjadi sangat mudah dikendarai dan tidak memerlukan specially-trained driver untuk menjinakkan mobil ini, karena mobil ini sudah jinak dari asalnya. Even the drivers became super itself, said Mizuno-san. Sepertinya visi Kazutoshi Mizuno sendiri yang membuat pro-kontra antara fans GT-R itu sendiri.
Secara konsep, R35 adalah supercar yang perfect dan sesuai visinya, "supercar for everyone". Tapi untuk menyandang batch GT-R, mobil ini nggak layak disebut GT-R karena lack of fun dan lack of driving experience.
R35 GT-R memiliki beberapa varian seperti : SpecV, Black Edition, dan Nismo. Kepanjangan kalau ane tulis disini, google ajah.
Dan beberapa tuner luar yang lebih ekstrem : AMS Alpha, HKS, dan Mine's sebagai contohnya.

Mine's Destrier Ultra R35, 1000HP, only one in the world dan 1 itu berada di Surabaya, Indonesia

Resources :
http://en.wikipedia.org/wiki/Nissan_Skyline#S54
http://en.wikipedia.org/wiki/ATTESA
http://en.wikipedia.org/wiki/Nissan_Skyline_GT-R
http://www.reddit.com/r/Nissan/comments ... the_worst/
In the end, selamat membaca

