Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- SM Specialist
- Posts: 15573
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Hello again gaes....
Setelah lama sekali enggak menulis Review disini, ijinkan nubie menulis kembali sebuah review ecek-ecek.
Prologue
Setelah janjian dengan beberapa oknum KuSeM, diputuskan pada hari Sabtu tanggal 7 Maret kami akan melakukan dealer raid untuk TD sebuah roti tawar.... i mean sebuah MPV berlogo tiga berlian : Delica D:5.
Oknum yang menyatakan diri hadir adalah ane, medket, bro Steven a.k.a Lao Ban a.k.a Juragan Henpon a.k.a nyotnyet,bro Aris a.k.a sandal, dan last but not least, bro Ronald a.k.a KodokPushUp.
Sayangnya di Sabtu pagi hari saat ane sedang adem ayem dengerin dosen, ada kucing yang lagi digondol sama induknya, jadi akhirnya seekor kucing gagal mengikuti sesi TD kita. Tersisa ane, bro Steven, bro Aris, dan bro Ronald. Rencana membandingkan KW8 dengan Delica pun gagal. Akhirnya Mazda8 kami bully secara digital (baca : WA)
Ane meluncur menjemput bro Ronald yang kebetulan tempat tinggalnya hanya berjarak 2 KM dari kost-an ane, berkumpul di rumah Steven Lao Ban dengan bro Aris sudah menunggu, dan kemudi diambil alih oleh bro Aris yang penasaran dengan mobil hina ane. Lalu kami meluncur ke TKP, bro Steven sambil ubek-ubek unit tanpa babibu langsung tanya : "ada TD nggak?" - sambil berlagak bego, kalaupun dijawab enggak ada kita tau mereka lagi bohong karena unitnya udah siap di depan dealer.
And next... let the review speaks for itself.
Overview & History
Ketika kita mendengar nama Delica, mungkin nama tersebut masih asing dan nggak familier di telinga kita.
Delica? Itu benda atau makhluk halus apaan tokh?
Tapi bagaimana dengan Mitsubishi L300? Terlalu kalau sampai ada seseorang tinggal di Indonesia gak pernah dengar nama el-sapek. Sebuah pickup dan minibus yang sangat andal dan terkenal di seluruh penjuru Indonesia.
----- Nggak perlu lah ya fotonya ane tampilin, kalau nggak tau mobilnya googling ae.
Dan tentu ada sebagian dari kita bertanya-tanya, kenapa sih el-sapek dari dulu bentuknya kotak gituuuuuu ae, sampe bosen liatnya, udah dari taun '80an. Ever wondered selama 30 tahun terakhir bagaimana nasib L300?
And this is the shocking fact. KTB nggak pernah reveal nama asli Colt L300, dari awal sampe sekarang dipasarkan dengan nameplate "Mitsubishi Colt L300". Banyak orang clueless dan mungkin don't give a sh*t about this car, taunya ya mobil fleet ngapain ganti-ganti model.
Ever wondered what the original name of L300 was?
Delica. Shocking, isn't it?
Delica stands for DELIvery CAr. Sebuah mobil komersial buatan Mitsubishi dari tahun 1968 yang mempunyai wujud minibus dan pickup. Jadi keberadaan nama Delica itu sendiri sebenernya sudah lebih tua daripada L300. L300 adalah generasi kedua dari Delica.
Sebentar..... L300 ini generasi kedua Delica, lalu "Delica" yang dipasarkan di Indonesia ini generasi ke berapa?
5. Funny, isn't it? Di Indonesia generasi kedua dan kelimat dijual bersamaan di dealership Mitsubishi, dan generasi kelimanya diklaim punya kasta lebih tinggi dari generasi keduanya
Hanya saja sejak 1999 penggunaan nama Delica sudah lebih umum untuk memberi nama pada van - van komersial Mitsubishi. Delica Cargo (1999-2010) untuk rebadge Mazda Bongo. Delica D:2 (2011) untuk rebadge Suzuki Solio. Varian terakhir Delica adalah D:3 yang merupakan rebadge dari Nissan NV200 / Evalia.
Dan the original "Delica" sekarang memiliki nameplate : Delica D:5, based on D-5 Concept di Tokyo Motor Show 2005.
Dan shocking truth berikutnya, D:5 Delica yang dipasarkan di Indonesia tahun 2014 ini ternyata sudah mengaspal di Jepang sejak 2007. Seperti Mazda Biante yang sudah keluar di Jepang dari tahun 2008 dan baru dipasarkan tahun 2012.
D:5 Delica ini menggunakan platform dari Mitsubishi GS Platform, yang sama dengan Lancer dan Outlander Sport.
Sebetulnya dari awal bikin review ane nggak ada rencana mau cerita sepanjang ini soal Delica, tapi ane merasa berdosa kalau enggak cerita terlebih dahulu asal usulnya roti tawar yang nggak terlalu tawar ini, karena semua cerita ini berhubungan sekali dengan beberapa kekurangan dari D:5 Delica. Jadi mungkin pembaca bisa sedikit "memaklumi"....
.... atau malah tidak bisa dimaklumi sama sekali?
Review
1. Exterior
Mari kita mulai caci maki errr review dari exteriornya saja...
Delica D:5 mungkin secara tampilan adalah yang paling tidak menarik dan paling membosankan dari MPV Roti Tawar lain seperti NAV-1 atau Serena. Apalagi dengan Biante, jelas kalah cantik, jauh.
Tarikan garis di body Delica ini sangat simpel, nggak jauh dari genesisnya, L300 minibus. Tampilannya nyaris seperti minibus tanpa hidung walaupun mesinnya nggak di bawah jok kayak L300.
However, secara subjektif tampilan depannya dengan grill berbilah chrome dan lubang-lubang banyak ini sedikit mengingatkan pada Hummer, ya nggak sih?
Mungkin yang nyetir mobil ini enggak akan keliatan your so typical family man seperti Serena atau NAV-1, atau tidak akan terlihat nyentrik seperti nyetir Biante, otherwise malah auranya macho dan adventurous.
Di sisi lain untuk para penggemar tampilan mewah berhamburan krum, tentu saja Delica tidak akan cocok karena sangat understated dan sama sekali tidak terlihat mewah. Image mobil ini lebih ke arah maskulin ketimbang metroseks. Untuk membuat Delica D:5 lebih eye catching, bisa coba aplikasikan sticker alay di atas yang tentu saja bisa nambah +500cp (cat power) dan sukses membuat kami diliatin banyak orang di jalan.
Ban menggunakan Yokohama Geolandar. Saya begitu ngeliat kembangan bannya yang kasar gini udah punya feeling gak enak. Yokohama Geolandar, FYI, adalah seri ban offroad dari Yokohama, dan kita semua tau implikasi penggunaan ban semi-offroad dengan kembangan kasar adalah noise besar dan bantingan yang harsh....
Bro Ronald yang sehari - hari menggunakan CX-5 Sport dengan 17inch wheels dan menggunakan ban serupa saja sempat bilang waktu berangkat, Geolandar ini bikin kenyamanan CX-5 sedikit terganggu.... Hmmm
Tampilannya buruk? Tentu saja tidak. Mitsubishi melakukan langkah berani dengan tampil beda dari roti tawar merek lain, dan merupakan hal yang patut diapresiasi
2. Interior
Yah, seperti yang sudah saya jelaskan diatas.
Karena merupakan genesisnya Mitsubishi L300 yang merupakan mobil angkutan, tentu saja kualitas interior adalah nomor ke sekian sekian. Bisa dibilang kualitas interiornya adalah yang paling sederhana dan paling tawar dibanding roti tawar lain.
...... Yang tentu saja, mengusung tema yang sama dengan exteriornya : robust. Kalau nggak mau dibilang jelek.
Layak dimaklumi?
Kita mulai dari hal - hal bagus di interiornya dulu saja....
Cluster yang sama persis dengan Outlander Sport di rumah saya... Bedanya karena Delica D:5 ini import utuh dari Jepang, speedometernya hanya sampai 180.... Outlander Sport 240.
Setir yang cukup besar dan nyaman digenggam, dan surprising, mobil ini dilengkapi cruise control
Console tengahnya saja punya 4 cup holder, useful
Kompartemen penyimpanan sangat banyak disini.
Another cup holder and storage....
Lampu kecil untuk membantu penerangan, untungnya Mitsubishi menyadari kalau desain lantai mereka terlalu tinggi. Sebagai contoh....
Kaki saya mau turun dari Delica saja susah.
..... handle bantuan untuk pengemudi dan penumpang depan, seperti di Alphard.
Knee airbag.
1 hal yang membuat Mazda8 berasa overprice : TWEETER
Head unit yang tampilannya cukup bagus. Interface nya sangat user friendly, dan touch screen nya lumayan responsive. Navigasi sudah built-in, enggak kayak Outlander Sport harus install module nya dulu dan merupakan opsi tambahan. Resolusi Navigasinya pun cukup bagus dan nggak bikin bingung kayak GPS di Outlander Sport yang udah resolusinya payah.
.... konektivitas bluetooth cukup bagus, nanti direview oleh bro Aris.
Lalu ke bagian buruknya.....
Sebetulnya banyak sekali hal - hal positif dari interior Delica seperti kompartemen yang sangat banyak, tapi ada beberapa hal yang sangat fatal dan sangat mungkin menjadi deal breaker :
- Karena sebenernya diperuntukkan untuk mobil "kerja", plastik di interior Delica D:5 terasa sangat murah untuk harganya. Mungkin kalau harganya 300juta masih bisa dimaklumi, karena Innova saja sekarang di level 300juta. Dan mungkin plastiknya boleh disetarakan dengan Innova lah. Fit and finish, masih lebih baik dari C26 Serena yang masang rel aja gak bener. Tapi masih kalah dibanding NAV-1 apalagi Biante.
- Jok fabrik warna beige yang mudah kotor dan ukurannya kecil, plus diperparah dengan joknya yang keras seperti di Outlander Sport dan Pajero Sport. Jok drivernya pun tidak supportive terutama di bagian bawah paha tidak ditopang dengan baik.
- Akses masuk dan lantai yang cukup tinggi membuat mobil ini sangat tidak bersahabat untuk lansia.
- Mekanisme pelipatan jok belakangnya menyamping seperti Innova dan Freed dan mekanismenya cukup ribet plus kekurangan lainnya : makan space untuk barang.
- Pintu bagasinya sangat besar dan berat, nonik sales yang menemani kami sempat kerepotan menutup bagasinya. Butuh orang dengan profil tinggi diatas 180cm dan punya otot cukup besar untuk bisa menutup bagasi Delica dengan mulus. Memang mobil yang cocok buat pria yang hobi fitness...
Akomodasinya.... Nanti di review oleh bro Steven dan bro Ronald yang merasakan duduk jadi penumpang.
3. Features
Fitur - fitur yang ada di Delica :
- Keyless Smart Entry
- Active Stability Control
- Auto Stop & Go (AS&G they said.... disingkat doang, kagak kreatif.)
- Hill Start Assist
- Cruise Control
- Paddle Shifters
- Built-in Navigation
- Dual SRS Airbags & Knee Airbag
- Electric Retract Mirror
- Parking Camera
- HID with Auto-Levelling
- Electric Sliding Doors
Fitur yang lumayan "biasa" untuk MPV kotak CBU Japan.
4. Driving Impression
Engine bay yang menyusahkan mekanik untuk bongkar-bongkar...
Unit penghuni ruang mesin Delica D:5 yang dipasarkan di Indonesia adalah 4J11 SOHC berkapasitas 2.0L dengan output 150ps dan 191Nm. Sedikit lebih kecil dari Outlander Sport yang menggunakan 4B11 DOHC.
Transmisi adalah CVT INVECS-III, sama seperti Outlander Sport. Dengan bobot............... eng ing eng............ 1685kg ! Dengan kata lain spec on-paper nya seperti Outlander Sport dengan extra 200kg bobot. Luar binasa...
Bobot yang sangat berat, nyaris 1.7Ton atau setara dengan Harrier yang sudah terasa sangat lemot dengan mesin 2400cc.
Duduk di jok driver yang posisinya sangat commanding dan tinggi, dengan pemandangan dashboard yang sangat luas.
Kurang lebih seperti itu pemandangan dari posisi driving saya.
Start engine, deruman mesin yang sangat familier dengan Outlander Sport di rumah... Setelah memastikan seluruh penumpang gak ada yang ketinggalan, saya mulai jalankan mobil.
OK, mulai dengan hal-hal bagus nya dulu :
- Mesin terasa agak telat responnya, tapi untuk cruise di 40 km/h, mobil terasa sangat halus dan nyaman. CVTnya bahkan lebih halus dari Outlander Sport untuk cruise di normal speed 40 km/h.
- Paddle shift, same story with OS, cukup membantu untuk memilih rasio CVT yang tepat.
- Setir memiliki bobot yang pas dan feedback yang cukup sehingga tidak terasa melayang.
- Rem pun memiliki respon yang sangat halus dengan stopping power yang cukup memadai untuk mobil sebesar ini.
Berikutnya, hal - hal buruknya.... Ready?
- Mesinnya terlalu halus, kalau tidak mau dibilang lemot. Respon CVTnya tidak agresif seperti Outlander Sport. Hanya saja "saking halusnya" mobil digas mesin meraung tapi jalan di tempat. Tidak seperti Outlander Sport yang memberikan efek melejit bagaikan anak panah tak tahu arah kalo dibejek. Ketika dibejek, Mesin terasa sudah menguras seluruh potensinya tapi tidak dibarengi dengan laju kendaraan. Sehingga mobil ini terasa underpowered. Yes i know MPV bukan buat kebut-kebutan. Tapi ini satu hal yang cukup mengganggu kalo perjalanan luar kota. I wish there was the Diesel trimline.
- Setir berukuran besar yang walaupun punya bobot pas dan enak digenggam, lock to lock nya besar sekali.
- Mobilnya terasa berat, sangat berat! Bobotnya ini selain berpengaruh ke performa mesin juga membuat Delica sangat sulit diajak bermanuver.
- Dan kekurangan yang mungkin membuat Delica sangat inferior dibanding lawannya soal ride quality adalah dampingnya. Tidak ada masalah dengan dampernya, ayunannya pas, hanya saja yang fatal adalah efek dari ban Geolandar nya yang sudah saya sebutkan di awal. Kembangan yang kasar membuat damping Delica terasa cukup harsh di jalan tidak rata.
- Insulasi kabin juga kurang bagus. Saya kurang tau bagaimana dengan Serena, Biante, atau NAV-1, tapi menurut saya insulasi kabinnya kurang bagus untuk kelas MPV roti tawar 400juta.
I wish it was the proper Delica Diesel with 4N14 Engine and 4WD.
5. Conclusion
Setelah memikirkan inferiority Delica D:5 dibanding Serena, Biante, atau NAV-1, ada satu hal yang sangat mengganggu pikiran saya sebelum menyimpulkan.
Mungkin dari kwartet MPV roti tawar, Delica adalah yang paling tidak layak menyandang price tag 400juta. Tapi ada dua hal yang membuat Delica menarik untuk beberapa orang :
1. Kalangan orang yang tinggal di luar Jawa, yang masih jarang jalan ber-aspal. Ground Clearance Delica yang tinggi menjadi selling point tersendiri bagi mereka. Delica bisa jadi substitusi bagi orang yang bosan dengan Innova Diesel, walaupun positioningnya sekali lagi, nanggung.
2. Dengan segala kesederhanaan teknologinya, Delica bisa jadi yang paling robust dan paling badak. Ditambah jaminan nama besar Mitsubishi dan DNA mobil "angkutan" yang dimilikinya.
Sebetulnya Delica adalah resep yang bagus untuk konsumen Indonesia, hanya saja price tag 400juta yang disandangnya terasa sangat mahal, mengingat genesis mobil ini adalah mobil "angkutan", Colt L300.
Di luar negeri sendiri Delica dipasarkan dengan variant bermesin Diesel 4N14 2.2L 148hp dan 360Nm of torque, dan penggerak 4WD. Hopefully ke depannya Mitsubishi memikirkan untuk memasarkan Delica bermesin Diesel, karena Delica bermesin bensin tidak bisa dibilang proper untuk sebuah "sport utility MPV".
Dan apakah Delica D:5 worth it? Bisa jadi, kalau diskon 100juta dari price list.
Bonus
2 orang masochistic yang menyiksa diri di cabin PS Dakar
Penampakan Lao Ban... punggungnya aja, bahaya kalau nampak wajahnya. Bisa digoreng ane
Sekian, Enjoy the review guys.
Setelah lama sekali enggak menulis Review disini, ijinkan nubie menulis kembali sebuah review ecek-ecek.
Prologue
Setelah janjian dengan beberapa oknum KuSeM, diputuskan pada hari Sabtu tanggal 7 Maret kami akan melakukan dealer raid untuk TD sebuah roti tawar.... i mean sebuah MPV berlogo tiga berlian : Delica D:5.
Oknum yang menyatakan diri hadir adalah ane, medket, bro Steven a.k.a Lao Ban a.k.a Juragan Henpon a.k.a nyotnyet,bro Aris a.k.a sandal, dan last but not least, bro Ronald a.k.a KodokPushUp.
Sayangnya di Sabtu pagi hari saat ane sedang adem ayem dengerin dosen, ada kucing yang lagi digondol sama induknya, jadi akhirnya seekor kucing gagal mengikuti sesi TD kita. Tersisa ane, bro Steven, bro Aris, dan bro Ronald. Rencana membandingkan KW8 dengan Delica pun gagal. Akhirnya Mazda8 kami bully secara digital (baca : WA)
Ane meluncur menjemput bro Ronald yang kebetulan tempat tinggalnya hanya berjarak 2 KM dari kost-an ane, berkumpul di rumah Steven Lao Ban dengan bro Aris sudah menunggu, dan kemudi diambil alih oleh bro Aris yang penasaran dengan mobil hina ane. Lalu kami meluncur ke TKP, bro Steven sambil ubek-ubek unit tanpa babibu langsung tanya : "ada TD nggak?" - sambil berlagak bego, kalaupun dijawab enggak ada kita tau mereka lagi bohong karena unitnya udah siap di depan dealer.
And next... let the review speaks for itself.
Overview & History
Ketika kita mendengar nama Delica, mungkin nama tersebut masih asing dan nggak familier di telinga kita.
Delica? Itu benda atau makhluk halus apaan tokh?
Tapi bagaimana dengan Mitsubishi L300? Terlalu kalau sampai ada seseorang tinggal di Indonesia gak pernah dengar nama el-sapek. Sebuah pickup dan minibus yang sangat andal dan terkenal di seluruh penjuru Indonesia.
----- Nggak perlu lah ya fotonya ane tampilin, kalau nggak tau mobilnya googling ae.
Dan tentu ada sebagian dari kita bertanya-tanya, kenapa sih el-sapek dari dulu bentuknya kotak gituuuuuu ae, sampe bosen liatnya, udah dari taun '80an. Ever wondered selama 30 tahun terakhir bagaimana nasib L300?
And this is the shocking fact. KTB nggak pernah reveal nama asli Colt L300, dari awal sampe sekarang dipasarkan dengan nameplate "Mitsubishi Colt L300". Banyak orang clueless dan mungkin don't give a sh*t about this car, taunya ya mobil fleet ngapain ganti-ganti model.
Ever wondered what the original name of L300 was?
Delica. Shocking, isn't it?
Delica stands for DELIvery CAr. Sebuah mobil komersial buatan Mitsubishi dari tahun 1968 yang mempunyai wujud minibus dan pickup. Jadi keberadaan nama Delica itu sendiri sebenernya sudah lebih tua daripada L300. L300 adalah generasi kedua dari Delica.
Sebentar..... L300 ini generasi kedua Delica, lalu "Delica" yang dipasarkan di Indonesia ini generasi ke berapa?
5. Funny, isn't it? Di Indonesia generasi kedua dan kelimat dijual bersamaan di dealership Mitsubishi, dan generasi kelimanya diklaim punya kasta lebih tinggi dari generasi keduanya
Hanya saja sejak 1999 penggunaan nama Delica sudah lebih umum untuk memberi nama pada van - van komersial Mitsubishi. Delica Cargo (1999-2010) untuk rebadge Mazda Bongo. Delica D:2 (2011) untuk rebadge Suzuki Solio. Varian terakhir Delica adalah D:3 yang merupakan rebadge dari Nissan NV200 / Evalia.
Dan the original "Delica" sekarang memiliki nameplate : Delica D:5, based on D-5 Concept di Tokyo Motor Show 2005.
Dan shocking truth berikutnya, D:5 Delica yang dipasarkan di Indonesia tahun 2014 ini ternyata sudah mengaspal di Jepang sejak 2007. Seperti Mazda Biante yang sudah keluar di Jepang dari tahun 2008 dan baru dipasarkan tahun 2012.
D:5 Delica ini menggunakan platform dari Mitsubishi GS Platform, yang sama dengan Lancer dan Outlander Sport.
Sebetulnya dari awal bikin review ane nggak ada rencana mau cerita sepanjang ini soal Delica, tapi ane merasa berdosa kalau enggak cerita terlebih dahulu asal usulnya roti tawar yang nggak terlalu tawar ini, karena semua cerita ini berhubungan sekali dengan beberapa kekurangan dari D:5 Delica. Jadi mungkin pembaca bisa sedikit "memaklumi"....
.... atau malah tidak bisa dimaklumi sama sekali?
Review
1. Exterior
Mari kita mulai caci maki errr review dari exteriornya saja...
Delica D:5 mungkin secara tampilan adalah yang paling tidak menarik dan paling membosankan dari MPV Roti Tawar lain seperti NAV-1 atau Serena. Apalagi dengan Biante, jelas kalah cantik, jauh.
Tarikan garis di body Delica ini sangat simpel, nggak jauh dari genesisnya, L300 minibus. Tampilannya nyaris seperti minibus tanpa hidung walaupun mesinnya nggak di bawah jok kayak L300.
However, secara subjektif tampilan depannya dengan grill berbilah chrome dan lubang-lubang banyak ini sedikit mengingatkan pada Hummer, ya nggak sih?
Mungkin yang nyetir mobil ini enggak akan keliatan your so typical family man seperti Serena atau NAV-1, atau tidak akan terlihat nyentrik seperti nyetir Biante, otherwise malah auranya macho dan adventurous.
Di sisi lain untuk para penggemar tampilan mewah berhamburan krum, tentu saja Delica tidak akan cocok karena sangat understated dan sama sekali tidak terlihat mewah. Image mobil ini lebih ke arah maskulin ketimbang metroseks. Untuk membuat Delica D:5 lebih eye catching, bisa coba aplikasikan sticker alay di atas yang tentu saja bisa nambah +500cp (cat power) dan sukses membuat kami diliatin banyak orang di jalan.
Ban menggunakan Yokohama Geolandar. Saya begitu ngeliat kembangan bannya yang kasar gini udah punya feeling gak enak. Yokohama Geolandar, FYI, adalah seri ban offroad dari Yokohama, dan kita semua tau implikasi penggunaan ban semi-offroad dengan kembangan kasar adalah noise besar dan bantingan yang harsh....
Bro Ronald yang sehari - hari menggunakan CX-5 Sport dengan 17inch wheels dan menggunakan ban serupa saja sempat bilang waktu berangkat, Geolandar ini bikin kenyamanan CX-5 sedikit terganggu.... Hmmm
Tampilannya buruk? Tentu saja tidak. Mitsubishi melakukan langkah berani dengan tampil beda dari roti tawar merek lain, dan merupakan hal yang patut diapresiasi
2. Interior
Yah, seperti yang sudah saya jelaskan diatas.
Karena merupakan genesisnya Mitsubishi L300 yang merupakan mobil angkutan, tentu saja kualitas interior adalah nomor ke sekian sekian. Bisa dibilang kualitas interiornya adalah yang paling sederhana dan paling tawar dibanding roti tawar lain.
...... Yang tentu saja, mengusung tema yang sama dengan exteriornya : robust. Kalau nggak mau dibilang jelek.
Layak dimaklumi?
Kita mulai dari hal - hal bagus di interiornya dulu saja....
Cluster yang sama persis dengan Outlander Sport di rumah saya... Bedanya karena Delica D:5 ini import utuh dari Jepang, speedometernya hanya sampai 180.... Outlander Sport 240.
Setir yang cukup besar dan nyaman digenggam, dan surprising, mobil ini dilengkapi cruise control
Console tengahnya saja punya 4 cup holder, useful
Kompartemen penyimpanan sangat banyak disini.
Another cup holder and storage....
Lampu kecil untuk membantu penerangan, untungnya Mitsubishi menyadari kalau desain lantai mereka terlalu tinggi. Sebagai contoh....
Kaki saya mau turun dari Delica saja susah.
..... handle bantuan untuk pengemudi dan penumpang depan, seperti di Alphard.
Knee airbag.
1 hal yang membuat Mazda8 berasa overprice : TWEETER
Head unit yang tampilannya cukup bagus. Interface nya sangat user friendly, dan touch screen nya lumayan responsive. Navigasi sudah built-in, enggak kayak Outlander Sport harus install module nya dulu dan merupakan opsi tambahan. Resolusi Navigasinya pun cukup bagus dan nggak bikin bingung kayak GPS di Outlander Sport yang udah resolusinya payah.
.... konektivitas bluetooth cukup bagus, nanti direview oleh bro Aris.
Lalu ke bagian buruknya.....
Sebetulnya banyak sekali hal - hal positif dari interior Delica seperti kompartemen yang sangat banyak, tapi ada beberapa hal yang sangat fatal dan sangat mungkin menjadi deal breaker :
- Karena sebenernya diperuntukkan untuk mobil "kerja", plastik di interior Delica D:5 terasa sangat murah untuk harganya. Mungkin kalau harganya 300juta masih bisa dimaklumi, karena Innova saja sekarang di level 300juta. Dan mungkin plastiknya boleh disetarakan dengan Innova lah. Fit and finish, masih lebih baik dari C26 Serena yang masang rel aja gak bener. Tapi masih kalah dibanding NAV-1 apalagi Biante.
- Jok fabrik warna beige yang mudah kotor dan ukurannya kecil, plus diperparah dengan joknya yang keras seperti di Outlander Sport dan Pajero Sport. Jok drivernya pun tidak supportive terutama di bagian bawah paha tidak ditopang dengan baik.
- Akses masuk dan lantai yang cukup tinggi membuat mobil ini sangat tidak bersahabat untuk lansia.
- Mekanisme pelipatan jok belakangnya menyamping seperti Innova dan Freed dan mekanismenya cukup ribet plus kekurangan lainnya : makan space untuk barang.
- Pintu bagasinya sangat besar dan berat, nonik sales yang menemani kami sempat kerepotan menutup bagasinya. Butuh orang dengan profil tinggi diatas 180cm dan punya otot cukup besar untuk bisa menutup bagasi Delica dengan mulus. Memang mobil yang cocok buat pria yang hobi fitness...
Akomodasinya.... Nanti di review oleh bro Steven dan bro Ronald yang merasakan duduk jadi penumpang.
3. Features
Fitur - fitur yang ada di Delica :
- Keyless Smart Entry
- Active Stability Control
- Auto Stop & Go (AS&G they said.... disingkat doang, kagak kreatif.)
- Hill Start Assist
- Cruise Control
- Paddle Shifters
- Built-in Navigation
- Dual SRS Airbags & Knee Airbag
- Electric Retract Mirror
- Parking Camera
- HID with Auto-Levelling
- Electric Sliding Doors
Fitur yang lumayan "biasa" untuk MPV kotak CBU Japan.
4. Driving Impression
Engine bay yang menyusahkan mekanik untuk bongkar-bongkar...
Unit penghuni ruang mesin Delica D:5 yang dipasarkan di Indonesia adalah 4J11 SOHC berkapasitas 2.0L dengan output 150ps dan 191Nm. Sedikit lebih kecil dari Outlander Sport yang menggunakan 4B11 DOHC.
Transmisi adalah CVT INVECS-III, sama seperti Outlander Sport. Dengan bobot............... eng ing eng............ 1685kg ! Dengan kata lain spec on-paper nya seperti Outlander Sport dengan extra 200kg bobot. Luar binasa...
Bobot yang sangat berat, nyaris 1.7Ton atau setara dengan Harrier yang sudah terasa sangat lemot dengan mesin 2400cc.
Duduk di jok driver yang posisinya sangat commanding dan tinggi, dengan pemandangan dashboard yang sangat luas.
Kurang lebih seperti itu pemandangan dari posisi driving saya.
Start engine, deruman mesin yang sangat familier dengan Outlander Sport di rumah... Setelah memastikan seluruh penumpang gak ada yang ketinggalan, saya mulai jalankan mobil.
OK, mulai dengan hal-hal bagus nya dulu :
- Mesin terasa agak telat responnya, tapi untuk cruise di 40 km/h, mobil terasa sangat halus dan nyaman. CVTnya bahkan lebih halus dari Outlander Sport untuk cruise di normal speed 40 km/h.
- Paddle shift, same story with OS, cukup membantu untuk memilih rasio CVT yang tepat.
- Setir memiliki bobot yang pas dan feedback yang cukup sehingga tidak terasa melayang.
- Rem pun memiliki respon yang sangat halus dengan stopping power yang cukup memadai untuk mobil sebesar ini.
Berikutnya, hal - hal buruknya.... Ready?
- Mesinnya terlalu halus, kalau tidak mau dibilang lemot. Respon CVTnya tidak agresif seperti Outlander Sport. Hanya saja "saking halusnya" mobil digas mesin meraung tapi jalan di tempat. Tidak seperti Outlander Sport yang memberikan efek melejit bagaikan anak panah tak tahu arah kalo dibejek. Ketika dibejek, Mesin terasa sudah menguras seluruh potensinya tapi tidak dibarengi dengan laju kendaraan. Sehingga mobil ini terasa underpowered. Yes i know MPV bukan buat kebut-kebutan. Tapi ini satu hal yang cukup mengganggu kalo perjalanan luar kota. I wish there was the Diesel trimline.
- Setir berukuran besar yang walaupun punya bobot pas dan enak digenggam, lock to lock nya besar sekali.
- Mobilnya terasa berat, sangat berat! Bobotnya ini selain berpengaruh ke performa mesin juga membuat Delica sangat sulit diajak bermanuver.
- Dan kekurangan yang mungkin membuat Delica sangat inferior dibanding lawannya soal ride quality adalah dampingnya. Tidak ada masalah dengan dampernya, ayunannya pas, hanya saja yang fatal adalah efek dari ban Geolandar nya yang sudah saya sebutkan di awal. Kembangan yang kasar membuat damping Delica terasa cukup harsh di jalan tidak rata.
- Insulasi kabin juga kurang bagus. Saya kurang tau bagaimana dengan Serena, Biante, atau NAV-1, tapi menurut saya insulasi kabinnya kurang bagus untuk kelas MPV roti tawar 400juta.
I wish it was the proper Delica Diesel with 4N14 Engine and 4WD.
5. Conclusion
Setelah memikirkan inferiority Delica D:5 dibanding Serena, Biante, atau NAV-1, ada satu hal yang sangat mengganggu pikiran saya sebelum menyimpulkan.
Mungkin dari kwartet MPV roti tawar, Delica adalah yang paling tidak layak menyandang price tag 400juta. Tapi ada dua hal yang membuat Delica menarik untuk beberapa orang :
1. Kalangan orang yang tinggal di luar Jawa, yang masih jarang jalan ber-aspal. Ground Clearance Delica yang tinggi menjadi selling point tersendiri bagi mereka. Delica bisa jadi substitusi bagi orang yang bosan dengan Innova Diesel, walaupun positioningnya sekali lagi, nanggung.
2. Dengan segala kesederhanaan teknologinya, Delica bisa jadi yang paling robust dan paling badak. Ditambah jaminan nama besar Mitsubishi dan DNA mobil "angkutan" yang dimilikinya.
Sebetulnya Delica adalah resep yang bagus untuk konsumen Indonesia, hanya saja price tag 400juta yang disandangnya terasa sangat mahal, mengingat genesis mobil ini adalah mobil "angkutan", Colt L300.
Di luar negeri sendiri Delica dipasarkan dengan variant bermesin Diesel 4N14 2.2L 148hp dan 360Nm of torque, dan penggerak 4WD. Hopefully ke depannya Mitsubishi memikirkan untuk memasarkan Delica bermesin Diesel, karena Delica bermesin bensin tidak bisa dibilang proper untuk sebuah "sport utility MPV".
Dan apakah Delica D:5 worth it? Bisa jadi, kalau diskon 100juta dari price list.
Bonus
2 orang masochistic yang menyiksa diri di cabin PS Dakar
Penampakan Lao Ban... punggungnya aja, bahaya kalau nampak wajahnya. Bisa digoreng ane
Sekian, Enjoy the review guys.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1670
- Joined: Fri Feb 14, 2014 8:01
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
pertamax......
Makanya ane ga bisa tdr..tyt ad ripiu laoban smarang hehe..jarang ripiu mbl bginian..tyt om chz mau jg ripiu mbl yg juarang org pake di jalan hehe..bahkan ane tiap minggu cari ripiu d5 ini di google pun ga nampak..yg jual seken di olx dll jg blm ad..entah krn unit baru ato emang dikit yg beli trus ga ad yg mo jual..ato emang ga ad yg beli hehe
''Dan shocking truth berikutnya, D:5 Delica yang dipasarkan di Indonesia tahun 2014 ini ternyata sudah mengaspal di Jepang sejak 2007.''
Lha ap yg dtg skrg sama persis dg kluaran jpg 2007? blm ad seri 6 ya?ksian bgt indonesia jd limbah mbl lawas..ap krn d jpg ga laku?
Bsk klo ad wkt ad mo mampir mitsu mlg..syukur bisa td nih mbl..pnasaran bgt hehe
Om sandal makanya nitip dangangan cangcimen ke ane..tyt ikut rombongan laoban test drive hehe
trima ripiunya om..
Makanya ane ga bisa tdr..tyt ad ripiu laoban smarang hehe..jarang ripiu mbl bginian..tyt om chz mau jg ripiu mbl yg juarang org pake di jalan hehe..bahkan ane tiap minggu cari ripiu d5 ini di google pun ga nampak..yg jual seken di olx dll jg blm ad..entah krn unit baru ato emang dikit yg beli trus ga ad yg mo jual..ato emang ga ad yg beli hehe
''Dan shocking truth berikutnya, D:5 Delica yang dipasarkan di Indonesia tahun 2014 ini ternyata sudah mengaspal di Jepang sejak 2007.''
Lha ap yg dtg skrg sama persis dg kluaran jpg 2007? blm ad seri 6 ya?ksian bgt indonesia jd limbah mbl lawas..ap krn d jpg ga laku?
Bsk klo ad wkt ad mo mampir mitsu mlg..syukur bisa td nih mbl..pnasaran bgt hehe
Om sandal makanya nitip dangangan cangcimen ke ane..tyt ikut rombongan laoban test drive hehe
trima ripiunya om..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 930
- Joined: Thu Sep 04, 2014 2:06
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Terima kasih udah di review om Chz, and also nice review as usual. Masih jarang yg review mobil ini soalnya.
Awalnya excited liat mobil ini di IIMS, siapa tau bisa gantiin C26 dirumah. Eh gataunya luntur seketika pas liat interiornya. Saya dan ayah saya seketika feeling bad pas liat dasbornya. Begitu juga akses masuk yg susah, padahal MPV sliding door not suppose to be like that. Oke GCnya tinggi mantab, tp seharusnya bisa diakalin biar akses masuknya ga susah2 amat.
Sampe sekarang jaraaaangggg banget liat Delica ini di jalan, apa kurang laku ya? Padahal waktu trio roti tawar launching populasi di jalannya lumayan banyak especially C26 dan Biante
Untuk FCnya sendiri gimana ya om? Secara diliat dari speknya seharusnya boros, tp mungkin ada fitur AS&G yg membantu?
Dan performanya berarti paling lambat diantara trio roti tawar ceper itu ya? Padahal mitsubishi biasanya kenceng2
The last question, apakah worth menukar C26 ke Delica dengan mostly use di Jakarta dan liburan ke luar kota namun mostly kota besar, ga sampe blusukan?
Awalnya excited liat mobil ini di IIMS, siapa tau bisa gantiin C26 dirumah. Eh gataunya luntur seketika pas liat interiornya. Saya dan ayah saya seketika feeling bad pas liat dasbornya. Begitu juga akses masuk yg susah, padahal MPV sliding door not suppose to be like that. Oke GCnya tinggi mantab, tp seharusnya bisa diakalin biar akses masuknya ga susah2 amat.
Sampe sekarang jaraaaangggg banget liat Delica ini di jalan, apa kurang laku ya? Padahal waktu trio roti tawar launching populasi di jalannya lumayan banyak especially C26 dan Biante
Untuk FCnya sendiri gimana ya om? Secara diliat dari speknya seharusnya boros, tp mungkin ada fitur AS&G yg membantu?
Dan performanya berarti paling lambat diantara trio roti tawar ceper itu ya? Padahal mitsubishi biasanya kenceng2
The last question, apakah worth menukar C26 ke Delica dengan mostly use di Jakarta dan liburan ke luar kota namun mostly kota besar, ga sampe blusukan?
Penikmat roti tawar beroda
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1497
- Joined: Sat Mar 26, 2011 6:18
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
kalo fc dari yg ane test drive juga di palembang dengan jalan agak macet dan berlubang serta banyak jembatan yg tinggi yg mengharuskan gas lebih dalem
ane berhasil dapet 9.6L:100 km not bad kalo untuk cruising tapi pas macet dikit aja jadi 1: 10 dan tergantung gimana kita nyetirnya ( note : ane testnya bertiga, 2 sales dan ane sendirian ) jadinya terkesan nih mobil agak bertenaga, untuk gigi bawahnya itu CVT kayak gak ada tenaga (namanya juga gigi semu), tapi di gigi 3-5 kalo main di rpm tinggi diatas 3000-4000 tenaganya terasa dan itu gear 6 nya gak berasa apa"
@chz: apakah ketika lewat jalan yg gak rata dan lobang bunyi" juga gak pintu belakang dan kursi gantung sialan itu om ?
@adty : menurut ane ya om. baik ambil SUV sekalian aja om, 424 juta kalo di palembang pricetagnya dekat sekali dengan PS atau Fortie yg lebih bertenaga
kalo kesimpulan hasil TD ane : mobil yg layak diperhitungkan dan ditimang jika ada versi diesel enginenya, tapi harganya disetting di bawah 405 tapi bakal susah terwujud. kemudian ini mobil bakal berasa cepat bosan untuk dikedarai sendiri maupun dinaiki menurut ane. dan berasa kayak naik FREED menurut ane ya CMIIW
ane berhasil dapet 9.6L:100 km not bad kalo untuk cruising tapi pas macet dikit aja jadi 1: 10 dan tergantung gimana kita nyetirnya ( note : ane testnya bertiga, 2 sales dan ane sendirian ) jadinya terkesan nih mobil agak bertenaga, untuk gigi bawahnya itu CVT kayak gak ada tenaga (namanya juga gigi semu), tapi di gigi 3-5 kalo main di rpm tinggi diatas 3000-4000 tenaganya terasa dan itu gear 6 nya gak berasa apa"
@chz: apakah ketika lewat jalan yg gak rata dan lobang bunyi" juga gak pintu belakang dan kursi gantung sialan itu om ?
@adty : menurut ane ya om. baik ambil SUV sekalian aja om, 424 juta kalo di palembang pricetagnya dekat sekali dengan PS atau Fortie yg lebih bertenaga
kalo kesimpulan hasil TD ane : mobil yg layak diperhitungkan dan ditimang jika ada versi diesel enginenya, tapi harganya disetting di bawah 405 tapi bakal susah terwujud. kemudian ini mobil bakal berasa cepat bosan untuk dikedarai sendiri maupun dinaiki menurut ane. dan berasa kayak naik FREED menurut ane ya CMIIW
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1801
- Joined: Tue Aug 26, 2014 15:00
- Location: Malang
- Daily Vehicle: 2010 Nissan XTrail T31
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Baaahhhh ga dapet pertamax anyway nice review bro chris
Tinggal nunggu 1 review lagi nih
*bro sandal mana bro sandal*
Tinggal nunggu 1 review lagi nih
*bro sandal mana bro sandal*
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1702
- Joined: Tue Aug 18, 2009 6:23
- Location: surabaya
- Daily Vehicle: CX-5 GT Soul Red
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Untuk akomodasi ya...
Errr...leg room lumayan..uniknya, kalau kita duduk di barisketiga..di belakang kursi baris kedua ada pedal untuk diinjak dan bisa mengatur reclining kursi baris kedua..entah hal ini ada di pesaingnya ga..
Price list 425.500.000 kalo ga salah, diskon 10juta untuk VIN 2014, diskon 1 jt untuk VIN 2015..mitsu lumayan PD jualnya...walaupun jarang keliatan di jalan...padahal dokar diskon 30juta lhoo....
Errr...leg room lumayan..uniknya, kalau kita duduk di barisketiga..di belakang kursi baris kedua ada pedal untuk diinjak dan bisa mengatur reclining kursi baris kedua..entah hal ini ada di pesaingnya ga..
Price list 425.500.000 kalo ga salah, diskon 10juta untuk VIN 2014, diskon 1 jt untuk VIN 2015..mitsu lumayan PD jualnya...walaupun jarang keliatan di jalan...padahal dokar diskon 30juta lhoo....
Soul Red zoom zoom
-
- SM Specialist
- Posts: 4354
- Joined: Tue Sep 02, 2008 0:19
- Location: Bandungers
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
owwh keluar jug repiu D5
roda kemudiny pakai puny pajero gen 4 ni, steering rack lock to lock nya bnyk kya PS om cris? beda dgn OS ya ternyata... wkwk
betul om cris, coba dieselny di masukin lebih menarik,meski lebih mahal pastinya... sekalian head to head ke H1 diesel price rangeny di 470-550jt tu dan bikin versi trondol bwat fleet ala starex bwat travel wkwk
klw g salah, masalahnya di jepang versi 4x2 baru ada di 2.0 bensin, itu juga baru 2011-. sblmnya 2.4 semua 4x4,diesel juga baru 2010 dan semua 4x4.. klw mau bikin diesel 4x2 spesifik hrs ada quota produksi yg dipenuhi
4J11 langkah mitsu ngikutin ahon.... SOHC cheaper to build, dgn mivec camswitching valve lift ala pitek..... yet its just too heavy
roda kemudiny pakai puny pajero gen 4 ni, steering rack lock to lock nya bnyk kya PS om cris? beda dgn OS ya ternyata... wkwk
betul om cris, coba dieselny di masukin lebih menarik,meski lebih mahal pastinya... sekalian head to head ke H1 diesel price rangeny di 470-550jt tu dan bikin versi trondol bwat fleet ala starex bwat travel wkwk
klw g salah, masalahnya di jepang versi 4x2 baru ada di 2.0 bensin, itu juga baru 2011-. sblmnya 2.4 semua 4x4,diesel juga baru 2010 dan semua 4x4.. klw mau bikin diesel 4x2 spesifik hrs ada quota produksi yg dipenuhi
4J11 langkah mitsu ngikutin ahon.... SOHC cheaper to build, dgn mivec camswitching valve lift ala pitek..... yet its just too heavy
just my dummy head.... me available on youtube! check n subs ya!
Billyd1773dz
Billyd1773dz
-
- SM Specialist
- Posts: 15573
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
lebih tepatnya belom keliaran di jalan, oom liepliep wrote:pertamax......
Makanya ane ga bisa tdr..tyt ad ripiu laoban smarang hehe..jarang ripiu mbl bginian..tyt om chz mau jg ripiu mbl yg juarang org pake di jalan hehe..bahkan ane tiap minggu cari ripiu d5 ini di google pun ga nampak..yg jual seken di olx dll jg blm ad..entah krn unit baru ato emang dikit yg beli trus ga ad yg mo jual..ato emang ga ad yg beli hehe
''Dan shocking truth berikutnya, D:5 Delica yang dipasarkan di Indonesia tahun 2014 ini ternyata sudah mengaspal di Jepang sejak 2007.''
Lha ap yg dtg skrg sama persis dg kluaran jpg 2007? blm ad seri 6 ya?ksian bgt indonesia jd limbah mbl lawas..ap krn d jpg ga laku?
Bsk klo ad wkt ad mo mampir mitsu mlg..syukur bisa td nih mbl..pnasaran bgt hehe
Om sandal makanya nitip dangangan cangcimen ke ane..tyt ikut rombongan laoban test drive hehe
trima ripiunya om..
Faktor jarang yang beli ya mungkin aja, karena kalau orang bandingin dengan roti tawar lain, Delica adalah yang paling tawar.... Bentuk ga menarik, interior apalagi.
...... tapi mungkin yang paling tahan lama tanpa pengawet.
Yup, yang terbaru ini exactly the same seperti yang dipasarkan di Jepang dari th 2007 tanpa ada ubahan berarti. Namanya juga genesisnya Colt L300... lifespan nya panjang.
Seperti yang sudah ane foto juga oom, tinggi ane 180cm pun mo keluar masuk susah. Ane sempat mencurigai mobil ini pakai ladder frame karena lebih susah masuknya daripada Innova, tapi ternyata setelah ngolong, monocoque...adty wrote:Terima kasih udah di review om Chz, and also nice review as usual. Masih jarang yg review mobil ini soalnya.
Awalnya excited liat mobil ini di IIMS, siapa tau bisa gantiin C26 dirumah. Eh gataunya luntur seketika pas liat interiornya. Saya dan ayah saya seketika feeling bad pas liat dasbornya. Begitu juga akses masuk yg susah, padahal MPV sliding door not suppose to be like that. Oke GCnya tinggi mantab, tp seharusnya bisa diakalin biar akses masuknya ga susah2 amat.
Sampe sekarang jaraaaangggg banget liat Delica ini di jalan, apa kurang laku ya? Padahal waktu trio roti tawar launching populasi di jalannya lumayan banyak especially C26 dan Biante
Untuk FCnya sendiri gimana ya om? Secara diliat dari speknya seharusnya boros, tp mungkin ada fitur AS&G yg membantu?
Dan performanya berarti paling lambat diantara trio roti tawar ceper itu ya? Padahal mitsubishi biasanya kenceng2
The last question, apakah worth menukar C26 ke Delica dengan mostly use di Jakarta dan liburan ke luar kota namun mostly kota besar, ga sampe blusukan?
Performa paling lambat secara teoritisnya yah, belum test aslinya sih. Tapi bobotnya Delica D:5 paling berat, jadi bisa jadi paling lambat.
Nuker C26 ke Delica... Kalau dengan pertimbangan akan sering hajar jalan jelek, ane rasa mending Innova D-4D, karena interior Delica ini dibilang lebih bagus dari Innova juga kagak
Tapi kalau pertimbangan sering liburan ke kota besar dan nggak pernah blusukan, mending pertahankan C26 saja, oom.
FC kemungkinan bisa sangat irit, karena untuk cruise speed di 40 km/h itu transmisi halus sekali. Tapi untuk keluar kota, rasanya akan sedikit boros karena waktu dibejek terasa sekali mobilnya berat padahal mesinnya sudah dipush maksimal.FMEAKD wrote:kalo fc dari yg ane test drive juga di palembang dengan jalan agak macet dan berlubang serta banyak jembatan yg tinggi yg mengharuskan gas lebih dalem
ane berhasil dapet 9.6L:100 km not bad kalo untuk cruising tapi pas macet dikit aja jadi 1: 10 dan tergantung gimana kita nyetirnya ( note : ane testnya bertiga, 2 sales dan ane sendirian ) jadinya terkesan nih mobil agak bertenaga, untuk gigi bawahnya itu CVT kayak gak ada tenaga (namanya juga gigi semu), tapi di gigi 3-5 kalo main di rpm tinggi diatas 3000-4000 tenaganya terasa dan itu gear 6 nya gak berasa apa"
@chz: apakah ketika lewat jalan yg gak rata dan lobang bunyi" juga gak pintu belakang dan kursi gantung sialan itu om ?
@adty : menurut ane ya om. baik ambil SUV sekalian aja om, 424 juta kalo di palembang pricetagnya dekat sekali dengan PS atau Fortie yg lebih bertenaga
kalo kesimpulan hasil TD ane : mobil yg layak diperhitungkan dan ditimang jika ada versi diesel enginenya, tapi harganya disetting di bawah 405 tapi bakal susah terwujud. kemudian ini mobil bakal berasa cepat bosan untuk dikedarai sendiri maupun dinaiki menurut ane. dan berasa kayak naik FREED menurut ane ya CMIIW
Waktu TD nya semua kursi fully deployed oom, third row enggak dilipet jadi nggak sempet tau
Setuju, untuk mobil se-robust ini, diesel engine adalah pilihan terbaik. Menjadi satu-satunya MPV roti tawar bermesin diesel.
Kamsiah cah ayuuuFRD wrote:Baaahhhh ga dapet pertamax anyway nice review bro chris
Tinggal nunggu 1 review lagi nih
*bro sandal mana bro sandal*
Mending D-4D ya bro...nyotnyet wrote:Untuk akomodasi ya...
Errr...leg room lumayan..uniknya, kalau kita duduk di barisketiga..di belakang kursi baris kedua ada pedal untuk diinjak dan bisa mengatur reclining kursi baris kedua..entah hal ini ada di pesaingnya ga..
Price list 425.500.000 kalo ga salah, diskon 10juta untuk VIN 2014, diskon 1 jt untuk VIN 2015..mitsu lumayan PD jualnya...walaupun jarang keliatan di jalan...padahal dokar diskon 30juta lhoo....
Discount 10jt? Ane rasa masih kurang worth, seandainya harganya 300jt aja bisa lebih laku buat substitusi Innova D-4D.
yup bro, steering rack lock to locknya besar, sekitar 3,5x kalo nggak salah.billyd1773dz wrote:owwh keluar jug repiu D5
roda kemudiny pakai puny pajero gen 4 ni, steering rack lock to lock nya bnyk kya PS om cris? beda dgn OS ya ternyata... wkwk
betul om cris, coba dieselny di masukin lebih menarik,meski lebih mahal pastinya... sekalian head to head ke H1 diesel price rangeny di 470-550jt tu dan bikin versi trondol bwat fleet ala starex bwat travel wkwk
klw g salah, masalahnya di jepang versi 4x2 baru ada di 2.0 bensin, itu juga baru 2011-. sblmnya 2.4 semua 4x4,diesel juga baru 2010 dan semua 4x4.. klw mau bikin diesel 4x2 spesifik hrs ada quota produksi yg dipenuhi
4J11 langkah mitsu ngikutin ahon.... SOHC cheaper to build, dgn mivec camswitching valve lift ala pitek..... yet its just too heavy
Barusan gugling ke site Mitsu Japan, memang D:5 yang 2WD cuma available yang 2.0L
http://www.mitsubishi-motors.co.jp/deli ... de_05.html
yang 2.4L 4B12 dan 2.2L 4N14 semua 4WD
Kalau aja khusus pasar Indonesia dikasih enjin nya 4D56 Hi-Power nya Dokar... will be interesting
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 142
- Joined: Fri Oct 24, 2014 20:59
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Dari reviewnya kayanya ni mobil serba tanggung ya. Kalo mo dianggap jd proper family MPV nyamannya ga dapet. Kalo mo dijadiin kendaraan perang sehari2 bwat libas jalan2 jelek, harganya terlalu dekat ama fortuner dan PS yg kayanya lebih bisa diandalkan. Dari bentuknya jg bukan selera semua orng. Kualitas interior jg medioker. Ane ga pernah liat sama sekali ni mbl di jalanan ibukota
Menurut ane pasar mobil ini bwat family man, yg suka light offroad sambil bawa bini, anak, suster, dll
Menurut ane pasar mobil ini bwat family man, yg suka light offroad sambil bawa bini, anak, suster, dll
2014 fortuner TRD
2014 CRV 2.0
2014 vellfire type X wheelcab
2012 Mercedes benz E250
2012 outlander sport PX
2009 pajero sport exceed
2014 CRV 2.0
2014 vellfire type X wheelcab
2012 Mercedes benz E250
2012 outlander sport PX
2009 pajero sport exceed
-
- SM Specialist
- Posts: 15573
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Nah menurut ane positioning kwartet roti tawar aja udah tanggung, mo mewah gak dapet, tapi buat war tank juga gmn. Delica lebih nanggung lgAld2001 wrote:Dari reviewnya kayanya ni mobil serba tanggung ya. Kalo mo dianggap jd proper family MPV nyamannya ga dapet. Kalo mo dijadiin kendaraan perang sehari2 bwat libas jalan2 jelek, harganya terlalu dekat ama fortuner dan PS yg kayanya lebih bisa diandalkan. Dari bentuknya jg bukan selera semua orng. Kualitas interior jg medioker. Ane ga pernah liat sama sekali ni mbl di jalanan ibukota
Menurut ane pasar mobil ini bwat family man, yg suka light offroad sambil bawa bini, anak, suster, dll
Kalau mau diadu sama-sama kelasnya sebenernya karakter D:5 Delica ini sangat dekat dengan Innova D-4D.... sama-sama MPV rasa SUV
Sayangnya they fit an improper engine...
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- SM Specialist
- Posts: 4354
- Joined: Tue Sep 02, 2008 0:19
- Location: Bandungers
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Owh 3.5x? Sma dgn os tdk ya? Bearti g separah PS dan pajero yg sampai 4.2 lebih wkwkwkkw
Wkwkwk ipah sih g ada suv2nya...... gc rendah, approach n departure rendah , ban kecil... cuma relate dgn hilux pickup (itupun yg 4x2) which pickup based wkwkwk.... hilux 4x2 n 4x4 chassis n front susny beda, memang durabilityny diatas yg fiss
Delica sedan/cross over based yg memang nanggung karna platform gado gado, dari sedan mpv suv wkwk
4d56 is iron block bisa jd terlalu berat. Jg harus di set jadi transverse enjin...wkwkwk
klw mw powerfull 4N15 2.4ltr mivec 181hp nextgen enjin triton
Wkwkwk ipah sih g ada suv2nya...... gc rendah, approach n departure rendah , ban kecil... cuma relate dgn hilux pickup (itupun yg 4x2) which pickup based wkwkwk.... hilux 4x2 n 4x4 chassis n front susny beda, memang durabilityny diatas yg fiss
Delica sedan/cross over based yg memang nanggung karna platform gado gado, dari sedan mpv suv wkwk
4d56 is iron block bisa jd terlalu berat. Jg harus di set jadi transverse enjin...wkwkwk
klw mw powerfull 4N15 2.4ltr mivec 181hp nextgen enjin triton
just my dummy head.... me available on youtube! check n subs ya!
Billyd1773dz
Billyd1773dz
-
- SM Specialist
- Posts: 15573
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
OS sekitar 2.8an bro, seingat ane putaran setir OS masih tergolong sedikit. Sedikit lebih banyak dari CR-V tapi enggak sebanyak Delica apalagi PasPort.billyd1773dz wrote:Owh 3.5x? Sma dgn os tdk ya? Bearti g separah PS dan pajero yg sampai 4.2 lebih wkwkwkkw
Wkwkwk ipah sih g ada suv2nya...... gc rendah, approach n departure rendah , ban kecil... cuma relate dgn hilux pickup (itupun yg 4x2) which pickup based wkwkwk.... hilux 4x2 n 4x4 chassis n front susny beda
Delica sedan/cross over based
4d56 is iron block bisa jd terlalu berat. Jg harus di set jadi transverse enjin...wkwkwk
klw mw powerfull 4N15 2.4ltr mivec 181hp nextgen enjin triton
Ya mmg beda sih, Ipah ga ada varian 4WD jg cuma ladder frame dan RWDnya memang bikin Ipah seakan-akan SUV berbaju MPV dari kemaren itu sangat mengganggu pikiran ane
Sayang sih knp ya koq nggak RWD aja ni Delica resepnya uda bagus ground clearance tinggi dan interior robust-feel, knp pakai FWD ya
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 26934
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
another stunnin review from soerabaya mafias... salute...
btw, utk urusan performa, kl dibanding dgn ipah bensin matic atau manual (yg mana yg mods perna coba) siapa yg lebi lemot mods ??
penasaran aj, ipah bensin bobot nyaris 1.6 ton dgn power cuman 136 ps dan torsi cuman 186... RWD pula...
btw, utk urusan performa, kl dibanding dgn ipah bensin matic atau manual (yg mana yg mods perna coba) siapa yg lebi lemot mods ??
penasaran aj, ipah bensin bobot nyaris 1.6 ton dgn power cuman 136 ps dan torsi cuman 186... RWD pula...
numpang lewat aja....
-
- SM Specialist
- Posts: 4354
- Joined: Tue Sep 02, 2008 0:19
- Location: Bandungers
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Wkwk klw mw kya ipah, bikin dari triton, bisa rwd ladderframe wkwkwk
ini bikin dri GS tentu sulit klw dibikin rwd, kelebihany ya comfort,handling better jg pke multilink rear suspension. kolong jg bebas tonjolan.
yaa rwd rigid axle tentunya traksi lebih baik, sedangkan postur delica sudut2 oprut lebih baik di delica, sehingga lebih aman dari mentok dikontur lebih dalam. Y mestinya awd sih traksi + postur wkwk
Eniwei
ipah beratny 1.7T juga, 136hp, ratio gigi 1 2.826 FG 3.7 crawlratio 10,4
delica berat 1.7T 150hp ratio low 2.349 FG 6.466 crawlratio 15.1
Apakabar ipah bensin
masalahny ban delica 6,1cm lebih besar.. wkwk it could hit its performance
ini bikin dri GS tentu sulit klw dibikin rwd, kelebihany ya comfort,handling better jg pke multilink rear suspension. kolong jg bebas tonjolan.
yaa rwd rigid axle tentunya traksi lebih baik, sedangkan postur delica sudut2 oprut lebih baik di delica, sehingga lebih aman dari mentok dikontur lebih dalam. Y mestinya awd sih traksi + postur wkwk
Eniwei
ipah beratny 1.7T juga, 136hp, ratio gigi 1 2.826 FG 3.7 crawlratio 10,4
delica berat 1.7T 150hp ratio low 2.349 FG 6.466 crawlratio 15.1
Apakabar ipah bensin
masalahny ban delica 6,1cm lebih besar.. wkwk it could hit its performance
just my dummy head.... me available on youtube! check n subs ya!
Billyd1773dz
Billyd1773dz
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Well done ChZ
A wonderful and refreshing review, as usual... Maaf ane kemarin tiba2 digondol nyokap dari pagi sampe sore, lalu digondol seseorang dari sore sampe larut malam. It iz hard to be a kitteh... let alone a mahakitteh with propurr catrisma like me...
=================================
Anyway, seperti yang ane duga...
Penggunaan CVT dan enjin petrol 2000cc pada SUV dengan bobot yang melebihi jembatan suramadu ini sangatlah tidak bijaksana. Akhirnya, kutukan CVT terjadi lagi dimana mesin meraung2 tetapi mobil hanya diam di tempat. Pada akhirnya malah membuat mobil ini terlihat bagai MPV yang mencoba launch control, but heck, hanya orang gila yang mw ngebut atau burn out dengan MPV gambot...
Penampilan luar, jujur, tidak menarik. Ane pernah ketemu Delicong ini saat di jalan, dari belakang seperti kotak sabun super besar dengan roda. Dan begitu melihat pintu bagasi yang sanggup membuat pintu garasi rumah ane malu, ane bertanya2: kalau ga ada powered back door, para mamah2 muda bakalan kesulitan...
Interior, terlihat biasa. Spartan, utilitarian, anti kemapanan ala mitsu. Meski MID dan Tweeternya membuat kapal ane terasa makin overpriced...
Sepertinya, tagline SU-MPV di Delicong ini harus dipertimbangkan ulang mengingat sebelum rilis, di SM uda pada berharap dapat enjin peminum biosolar alih2 pertamax dan penggerak 4WD alih2 2WD...
*now back to Biante...*
A wonderful and refreshing review, as usual... Maaf ane kemarin tiba2 digondol nyokap dari pagi sampe sore, lalu digondol seseorang dari sore sampe larut malam. It iz hard to be a kitteh... let alone a mahakitteh with propurr catrisma like me...
=================================
Anyway, seperti yang ane duga...
Penggunaan CVT dan enjin petrol 2000cc pada SUV dengan bobot yang melebihi jembatan suramadu ini sangatlah tidak bijaksana. Akhirnya, kutukan CVT terjadi lagi dimana mesin meraung2 tetapi mobil hanya diam di tempat. Pada akhirnya malah membuat mobil ini terlihat bagai MPV yang mencoba launch control, but heck, hanya orang gila yang mw ngebut atau burn out dengan MPV gambot...
Penampilan luar, jujur, tidak menarik. Ane pernah ketemu Delicong ini saat di jalan, dari belakang seperti kotak sabun super besar dengan roda. Dan begitu melihat pintu bagasi yang sanggup membuat pintu garasi rumah ane malu, ane bertanya2: kalau ga ada powered back door, para mamah2 muda bakalan kesulitan...
Interior, terlihat biasa. Spartan, utilitarian, anti kemapanan ala mitsu. Meski MID dan Tweeternya membuat kapal ane terasa makin overpriced...
Sepertinya, tagline SU-MPV di Delicong ini harus dipertimbangkan ulang mengingat sebelum rilis, di SM uda pada berharap dapat enjin peminum biosolar alih2 pertamax dan penggerak 4WD alih2 2WD...
*now back to Biante...*
Obey the mahakitteh.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1801
- Joined: Tue Aug 26, 2014 15:00
- Location: Malang
- Daily Vehicle: 2010 Nissan XTrail T31
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Naahhh kucing yg digondol induknya muncul juga
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1412
- Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
- Daily Vehicle: Pleiades
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Nice chris
yess, setuju ane ama ente, 2000cc di mobil ini kayaknya kurang pas ya, bobotnya terlalu berat. 2.4 Petrol or Diesel Choice nya seems more logical untuk Delica..
Delica is a nice choice for MPV considering most Indonesian Road are craps + afraid with floods, dan gw yakin ini mobil sangat tahan banting yang cocok untuk disiksa. Sayangnya gw rasa KTM kurang tepat kasi "resep" untuk pasar Indonesia..
yess, setuju ane ama ente, 2000cc di mobil ini kayaknya kurang pas ya, bobotnya terlalu berat. 2.4 Petrol or Diesel Choice nya seems more logical untuk Delica..
di Jepang Mitsubishi itu popularitasnya terus menurun, hanya ada 2 model yang paling sering keliatan di jalanan kota Tokyo: Outlander 7 seater dan Delica. Surprisingly Delica lumayan populer di daerah Tokyo, Kawasaki, Yokohama, dan sekitar "Greater Tokyo Area"..saya gak tau ya kalo di daerah lain. Dan versi yang cukup populer adalah yang Diesel 4WD dan diikuti dengan 2.4 Petrol Engine, yang 2000cc jarang. ROADEST dan versi standar, keduanya cukup digemari di area Tokyo.Lha ap yg dtg skrg sama persis dg kluaran jpg 2007? blm ad seri 6 ya?ksian bgt indonesia jd limbah mbl lawas..ap krn d jpg ga laku?
Bsk klo ad wkt ad mo mampir mitsu mlg..syukur bisa td nih mbl..pnasaran bgt hehe
Delica is a nice choice for MPV considering most Indonesian Road are craps + afraid with floods, dan gw yakin ini mobil sangat tahan banting yang cocok untuk disiksa. Sayangnya gw rasa KTM kurang tepat kasi "resep" untuk pasar Indonesia..
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
-
- SM Specialist
- Posts: 4354
- Joined: Tue Sep 02, 2008 0:19
- Location: Bandungers
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
hohoho sepertiny gw baca review delica dimana2 menyayangkan kaga ada diesel dan awd wkwkwkmadcat015 wrote:
Sepertinya, tagline SU-MPV di Delicong ini harus dipertimbangkan ulang mengingat sebelum rilis, di SM uda pada berharap dapat enjin peminum biosolar alih2 pertamax dan penggerak 4WD alih2 2WD...
*now back to Biante...*
eniwei "sport utility MPV" klw yg di maksud sport utility itu bearti cross over dari suv.. lets we check
high gc ---- check
big suv tyre ---- check
good approach angle ---- check
good departure angle ---- check
long stroke suspension ----- check
traction control ---- check
crawl ratio 15:1 ---- check *better than dokar di highrange much better dri exceed*
platform not related to a truck based or real suv atleast its relate to cuv outlander 7s and epoh...
ummm ok notbad, missing on traction dept, its FWD help by long stroke and tractioncontrol... still no awd or atleast rigid axle rwd.
skrng ke sodaranya
high gc ---- no
big suv tyre ---- no
good approach angle ---- no
good departure angle ---- no
long stroke suspension ----- no
traction control ---- no
hmmmmm
*kaboor*
just my dummy head.... me available on youtube! check n subs ya!
Billyd1773dz
Billyd1773dz
-
- SM Specialist
- Posts: 623
- Joined: Sun Sep 28, 2014 19:04
- Location: Surabaya
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Good review chris
Pendapat saya sebagai barang kargo yg disetirin mod chz dan bro sandal :
Dimana lagi posisi paling pas untuk menikmati mpv roti tawar?
Jadi, saya memutuskan duduk di row 2
Hal yg pertama saya notice, kualitas plastik interior nya
Jangankan soft pad, ini interior rasanya ga beda jauh sama lcgc
Saya biasanya suka warna beige di interior untuk mobil2 gede gini, tapi di delica, entah kenapa ga bikin keliatan mewah, malah norak
Row 2 delica berbentuk captain seat, dan menjanjikan leg room yang cukup untuk selonjoran
Sayangnya, jok delica terlalu kecil, kurang supportif, walaupun ga sampe bikin sakit pinggang
Paha bawah ane ga ketopang dengan baik, dan bakalan pegel kalo untuk perjalanan jauh
Kontrol jok semua manual, dan hanya bisa maju-mundur serta reclining, dan ada 1 tuas yg sampe sekarang masih belum tau apa gunanya
Sepertinya jok baris kedua delica ini didesain untuk cewek, terbukti dengan sales di sebelah ane bisa duduk dengan nyamannya
Walaupun akhirnya tuh sales pegel dan memutuskan nyopot high heels
Dan saya kelupaan kenapa ga foto tuh sales buat bukti
Pandangan keluar dari row 2 sangat luas, yg menurut ane jadi salah satu hal penting untuk mpv roti tawar
Di row-2, getaran akibat jalan ga rata cukup terasa, oknum utama nya ban yoko geolandar
Ketika melewati rel KA, goyangan sangat terasa, bantingan suspensi keras, lebih mirip suv ladder frame daripada mpv
Melipat jok belakang cukup ribet, dan berat
Terbukti dengan itu sales ga kuat angkat jok belakang kalo ga ane bantu
Auto Stop & Go hanya aktif ketika rem diinjak, dan aktif kira2 selama 30 detik
Re-start mesin cukup halus, dari kabin penumpang
Yang jadi pikiran ane, tahan berapa lama itu aki?
Mengingat di mazda, rata2 cuma tahan 1 tahun, itu aja paling 10 detik-an mesin mati
Pendapat saya sebagai barang kargo yg disetirin mod chz dan bro sandal :
Dimana lagi posisi paling pas untuk menikmati mpv roti tawar?
Jadi, saya memutuskan duduk di row 2
Hal yg pertama saya notice, kualitas plastik interior nya
Jangankan soft pad, ini interior rasanya ga beda jauh sama lcgc
Saya biasanya suka warna beige di interior untuk mobil2 gede gini, tapi di delica, entah kenapa ga bikin keliatan mewah, malah norak
Row 2 delica berbentuk captain seat, dan menjanjikan leg room yang cukup untuk selonjoran
Sayangnya, jok delica terlalu kecil, kurang supportif, walaupun ga sampe bikin sakit pinggang
Paha bawah ane ga ketopang dengan baik, dan bakalan pegel kalo untuk perjalanan jauh
Kontrol jok semua manual, dan hanya bisa maju-mundur serta reclining, dan ada 1 tuas yg sampe sekarang masih belum tau apa gunanya
Sepertinya jok baris kedua delica ini didesain untuk cewek, terbukti dengan sales di sebelah ane bisa duduk dengan nyamannya
Walaupun akhirnya tuh sales pegel dan memutuskan nyopot high heels
Dan saya kelupaan kenapa ga foto tuh sales buat bukti
Pandangan keluar dari row 2 sangat luas, yg menurut ane jadi salah satu hal penting untuk mpv roti tawar
Di row-2, getaran akibat jalan ga rata cukup terasa, oknum utama nya ban yoko geolandar
Ketika melewati rel KA, goyangan sangat terasa, bantingan suspensi keras, lebih mirip suv ladder frame daripada mpv
Melipat jok belakang cukup ribet, dan berat
Terbukti dengan itu sales ga kuat angkat jok belakang kalo ga ane bantu
Auto Stop & Go hanya aktif ketika rem diinjak, dan aktif kira2 selama 30 detik
Re-start mesin cukup halus, dari kabin penumpang
Yang jadi pikiran ane, tahan berapa lama itu aki?
Mengingat di mazda, rata2 cuma tahan 1 tahun, itu aja paling 10 detik-an mesin mati
Ikutan trend penghuni garasi:
-antek medket liar entah milik siapa
-ayam milik tetangga depan rumah yg kadang nyasar
-tikus yg siap diracun
-antek medket liar entah milik siapa
-ayam milik tetangga depan rumah yg kadang nyasar
-tikus yg siap diracun
-
- SM Specialist
- Posts: 15573
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Belom pernah coba Ipah VVT-i oom klep.... tapi kalau denger dari pada user Ipah VVT-i AT yang pada ngeluh boyo dan boros, rasanya Delica masih lebih baik.DOHC wrote:another stunnin review from soerabaya mafias... salute...
btw, utk urusan performa, kl dibanding dgn ipah bensin matic atau manual (yg mana yg mods perna coba) siapa yg lebi lemot mods ??
penasaran aj, ipah bensin bobot nyaris 1.6 ton dgn power cuman 136 ps dan torsi cuman 186... RWD pula...
Cuma soal response mungkin ya, mungkin Ipah VVT-i MT masih lebih baik.
Cuma bicara secara theory sih, praktek di lapangan bisa berbeda kalau dibandingin sama D-4D ya response nya masih enak D-4D AT. Kebetulan Ipah cuma pernah nyetir D-4D AT punya salah seorang oknum
Viva D-4D!
yups soal kenyamanan mmg lebih nyaman daripada ladder frames, walaupun kl bicara skala dengan sesama roti tawar monocoque jelas masih kalah.billyd1773dz wrote:Wkwk klw mw kya ipah, bikin dari triton, bisa rwd ladderframe wkwkwk
ini bikin dri GS tentu sulit klw dibikin rwd, kelebihany ya comfort,handling better jg pke multilink rear suspension. kolong jg bebas tonjolan.
yaa rwd rigid axle tentunya traksi lebih baik, sedangkan postur delica sudut2 oprut lebih baik di delica, sehingga lebih aman dari mentok dikontur lebih dalam. Y mestinya awd sih traksi + postur wkwk
Eniwei
ipah beratny 1.7T juga, 136hp, ratio gigi 1 2.826 FG 3.7 crawlratio 10,4
delica berat 1.7T 150hp ratio low 2.349 FG 6.466 crawlratio 15.1
Apakabar ipah bensin
masalahny ban delica 6,1cm lebih besar.. wkwk it could hit its performance
Nah soal offroad capability memang keliatan si approach angle dan departure angle Delica jauh lebih baik dari Ipah D-4D manapun juga Ipah bempernya ceper mirip bemper sedan.
Nggak salah jargon marketingnya "world's first sport utility MPV"
Kucing yang digondol induknya.... lalu malemnya gondol kucing betinamadcat015 wrote:Well done ChZ
A wonderful and refreshing review, as usual... Maaf ane kemarin tiba2 digondol nyokap dari pagi sampe sore, lalu digondol seseorang dari sore sampe larut malam. It iz hard to be a kitteh... let alone a mahakitteh with propurr catrisma like me...
Enggak sampai separah ANGL CVT sih mod, cuma rasanya tetep aja dibejek diem di tempat grakmadcat015 wrote:Anyway, seperti yang ane duga...
Penggunaan CVT dan enjin petrol 2000cc pada SUV dengan bobot yang melebihi jembatan suramadu ini sangatlah tidak bijaksana. Akhirnya, kutukan CVT terjadi lagi dimana mesin meraung2 tetapi mobil hanya diam di tempat. Pada akhirnya malah membuat mobil ini terlihat bagai MPV yang mencoba launch control, but heck, hanya orang gila yang mw ngebut atau burn out dengan MPV gambot...
Penampilan luar, jujur, tidak menarik. Ane pernah ketemu Delicong ini saat di jalan, dari belakang seperti kotak sabun super besar dengan roda. Dan begitu melihat pintu bagasi yang sanggup membuat pintu garasi rumah ane malu, ane bertanya2: kalau ga ada powered back door, para mamah2 muda bakalan kesulitan...
Interior, terlihat biasa. Spartan, utilitarian, anti kemapanan ala mitsu. Meski MID dan Tweeternya membuat kapal ane terasa makin overpriced...
Sepertinya, tagline SU-MPV di Delicong ini harus dipertimbangkan ulang mengingat sebelum rilis, di SM uda pada berharap dapat enjin peminum biosolar alih2 pertamax dan penggerak 4WD alih2 2WD...
*now back to Biante...*
Yak nonik sales nya sudah membuktikan, doi kesulitan sekali menutup pintu bagasi Delica yang hanya bisa ditutup oleh koko-koko hobi fitness dengan tinggi badan memadai. Makanya kl pakai supir jangan lupa ditulis di job vacancy nya : "tinggi minimal 180cm, berpengalaman jadi kuli bangunan atau instruktur fitness".
Berharap Mitsu dengan tiba-tiba release Delicongggg DI-D 2WD seperti waktu Mitsu tiba-tiba memperkenalkan PaSport Gasoline V6
Untuk luar Jawa dengan medan ekstrim mungkin roti tawar ini patut dipertimbangkan, terutama buat para pengusaha tambang yang ogah beli mobil SUV ladder frame. Bisa jadi, resep SU-MPV ini akan laku di Kalimantan, secara menurut pengakuan seorang oknum KuSem yang berdomisili di Kalimantan, cari Solar susah jadi petrol is the only choice.haristk7 wrote:Nice chris
yess, setuju ane ama ente, 2000cc di mobil ini kayaknya kurang pas ya, bobotnya terlalu berat. 2.4 Petrol or Diesel Choice nya seems more logical untuk Delica..
Delica is a nice choice for MPV considering most Indonesian Road are craps + afraid with floods, dan gw yakin ini mobil sangat tahan banting yang cocok untuk disiksa. Sayangnya gw rasa KTM kurang tepat kasi "resep" untuk pasar Indonesia..
Dan mengingat teknologi mesin bensinnya sederhana , masih bisa diisi premium
Ngomong-ngomong soal Miras baru, bro KodokPushUp sudah sempet coba dan katanya tetep kacrut seperti yang lama....billyd1773dz wrote:
skrng ke sodaranya
high gc ---- no
big suv tyre ---- no
good approach angle ---- no
good departure angle ---- no
long stroke suspension ----- no
traction control ---- no
hmmmmm
*kaboor*
Barang kargoKodokPushUp wrote:Good review chris
Pendapat saya sebagai barang kargo yg disetirin mod chz dan bro sandal :
Dimana lagi posisi paling pas untuk menikmati mpv roti tawar?
Jadi, saya memutuskan duduk di row 2
Hal yg pertama saya notice, kualitas plastik interior nya
Jangankan soft pad, ini interior rasanya ga beda jauh sama lcgc
Saya biasanya suka warna beige di interior untuk mobil2 gede gini, tapi di delica, entah kenapa ga bikin keliatan mewah, malah norak
Row 2 delica berbentuk captain seat, dan menjanjikan leg room yang cukup untuk selonjoran
Sayangnya, jok delica terlalu kecil, kurang supportif, walaupun ga sampe bikin sakit pinggang
Paha bawah ane ga ketopang dengan baik, dan bakalan pegel kalo untuk perjalanan jauh
Kontrol jok semua manual, dan hanya bisa maju-mundur serta reclining, dan ada 1 tuas yg sampe sekarang masih belum tau apa gunanya
Sepertinya jok baris kedua delica ini didesain untuk cewek, terbukti dengan sales di sebelah ane bisa duduk dengan nyamannya
Walaupun akhirnya tuh sales pegel dan memutuskan nyopot high heels
Dan saya kelupaan kenapa ga foto tuh sales buat bukti
Pandangan keluar dari row 2 sangat luas, yg menurut ane jadi salah satu hal penting untuk mpv roti tawar
Di row-2, getaran akibat jalan ga rata cukup terasa, oknum utama nya ban yoko geolandar
Ketika melewati rel KA, goyangan sangat terasa, bantingan suspensi keras, lebih mirip suv ladder frame daripada mpv
Melipat jok belakang cukup ribet, dan berat
Terbukti dengan itu sales ga kuat angkat jok belakang kalo ga ane bantu
Auto Stop & Go hanya aktif ketika rem diinjak, dan aktif kira2 selama 30 detik
Re-start mesin cukup halus, dari kabin penumpang
Yang jadi pikiran ane, tahan berapa lama itu aki?
Mengingat di mazda, rata2 cuma tahan 1 tahun, itu aja paling 10 detik-an mesin mati
Jangan difoto salesnya bro, nanti pada gak fokus baca review malah pada ngeliatin foto nonik salesnya
Hmmm jadi gimana kalau ban nya diganti dengan ban silent comfort apakah bisa bikin Deliconggg ini punya kenyamanan setara rival-rivalnya yah
Dan jok belakangnya tipis dan keras, khas Mitsu seperti di OS dan PaSport
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 22
- Joined: Sat Feb 08, 2014 12:25
- Location: Bandung
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Nice review om Chris..
Oh iya tentang delica ini, saya pun merasakan kalau naik&turun mobil ini agak gimana gitu andaikan dikasih footstep, fleksibilitas masuk ke dalam lebih enak
Waktu pameran, ada anak perempuan lagi diam&menyender di rel row 2, tiba-tiba PSDnya menutup, sang anak ga ngeh kalau mau PSDnya mau nutup, untung langsung di teriaki sama adiknya. jadi parno juga..... walaupun ada fitur Anti-pinch
Oh iya tentang delica ini, saya pun merasakan kalau naik&turun mobil ini agak gimana gitu andaikan dikasih footstep, fleksibilitas masuk ke dalam lebih enak
Waktu pameran, ada anak perempuan lagi diam&menyender di rel row 2, tiba-tiba PSDnya menutup, sang anak ga ngeh kalau mau PSDnya mau nutup, untung langsung di teriaki sama adiknya. jadi parno juga..... walaupun ada fitur Anti-pinch
-
- SM Specialist
- Posts: 623
- Joined: Sun Sep 28, 2014 19:04
- Location: Surabaya
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Ane blom pernah nyobain miras lama, jadi ga bisa bandingin sama yang lamaChZ wrote:Ngomong-ngomong soal Miras baru, bro KodokPushUp sudah sempet coba dan katanya tetep kacrut seperti yang lama....
-cut-
Hmmm jadi gimana kalau ban nya diganti dengan ban silent comfort apakah bisa bikin Deliconggg ini punya kenyamanan setara rival-rivalnya yah
Dan jok belakangnya tipis dan keras, khas Mitsu seperti di OS dan PaSport
Tapi jauh lebih stabil rivalnya, yang memiliki fitur lebih baik dari ertiga kw8 (baca : audio steering switch dan tweeter)
Ban comfort mungkin memperbaiki kenyamanan ketika lewat jalan agak ga rata, tapi ketika melewati polisi tidur/rel KA/jalan lubang, kayaknya si ga ngaruh banyak, kecuali setting suspensi diubah
Untungnya head room untuk jok belakang delica cukup luas, ga kayak pasport yg nyentuh atap
Untuk PSD nya, kemaren sudah cobain, kehalang tangan dikit aja udah brenti kok ombuzzycal wrote:Nice review om Chris..
Oh iya tentang delica ini, saya pun merasakan kalau naik&turun mobil ini agak gimana gitu andaikan dikasih footstep, fleksibilitas masuk ke dalam lebih enak
Waktu pameran, ada anak perempuan lagi diam&menyender di rel row 2, tiba-tiba PSDnya menutup, sang anak ga ngeh kalau mau PSDnya mau nutup, untung langsung di teriaki sama adiknya. jadi parno juga..... walaupun ada fitur Anti-pinch
Ikutan trend penghuni garasi:
-antek medket liar entah milik siapa
-ayam milik tetangga depan rumah yg kadang nyasar
-tikus yg siap diracun
-antek medket liar entah milik siapa
-ayam milik tetangga depan rumah yg kadang nyasar
-tikus yg siap diracun
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1670
- Joined: Fri Feb 14, 2014 8:01
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Btul deh klo ud bc ripiu bgini...imho 400jt klo buat mbl yg ga byk diupdate dr thn 2007...yg bahkan mnurut info om haristk di jpg pun ga byk nampak selain varian lain 2.4 ato diesel...mending beli fortie ato ps ato ipah skalian aj heheChZ wrote:lebih tepatnya belom keliaran di jalan, oom liepliep wrote: ''Dan shocking truth berikutnya, D:5 Delica yang dipasarkan di Indonesia tahun 2014 ini ternyata sudah mengaspal di Jepang sejak 2007.''
Lha ap yg dtg skrg sama persis dg kluaran jpg 2007? blm ad seri 6 ya?ksian bgt indonesia jd limbah mbl lawas..ap krn d jpg ga laku?.
Faktor jarang yang beli ya mungkin aja, karena kalau orang bandingin dengan roti tawar lain, Delica adalah yang paling tawar.... Bentuk ga menarik, interior apalagi.
...... tapi mungkin yang paling tahan lama tanpa pengawet.
Yup, yang terbaru ini exactly the same seperti yang dipasarkan di Jepang dari th 2007 tanpa ada ubahan berarti. Namanya juga genesisnya Colt L300... lifespan nya panjang.
Nuker C26 ke Delica... Kalau dengan pertimbangan akan sering hajar jalan jelek, ane rasa mending Innova D-4D, karena interior Delica ini dibilang lebih bagus dari Innova juga kagak
Tapi kalau pertimbangan sering liburan ke kota besar dan nggak pernah blusukan, mending pertahankan C26
@adty : menurut ane ya om. baik ambil SUV sekalian aja om, 424 juta kalo di palembang pricetagnya dekat sekali dengan PS atau Fortie
Mending D-4D ya bro...
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5884
- Joined: Thu Aug 28, 2008 10:32
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Ban yokohama geolander ini kok laris jg ya,setelah dipake di cx5 touring, kini dipake delica.
Ane jg ga tahan dengan geolander ini, sampe udah ganti ke lattitude tur.
Btw nice review um chz, ni mobil sepertinya sangat membutuhkan mesin lebih powerful,dan perbaikan disana sini
Ane jg ga tahan dengan geolander ini, sampe udah ganti ke lattitude tur.
Btw nice review um chz, ni mobil sepertinya sangat membutuhkan mesin lebih powerful,dan perbaikan disana sini
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3691
- Joined: Thu Jul 03, 2014 1:13
Re: Review of Mitsubishi Delica D:5 2.0 CVT
Nice review chris. Ini sepenggalan dari ane :
Review head unit :
Ane belum sempat coba bluetooth (lupa pairing) , dan miracast (ane ndeso banget tentang miracast ini, ) tapi ane coba fitur iPodnya. Dengan menggunakan 2 buah lagu dari Coldplay (A Sky Full of Star, dan Paradise) soundnya lumayan sih di kuping ane, tertolong oleh sebuah tweeter (yang tidak ada di Mazda 8 ). Untuk akurasi navigasi, lengkap dengan icon seperti rumah sakit, pom bensin, rumah makan, dll. Klakson tonenya sendiri lumayan.
AS&G impression :
Untuk AutoStop&Go, ane sempat berhasil coba AS&G ini dengan menekan pedal rem yang sangat dalam, tunggu rpm turun, dan AS&G berfungsi. AS&G off jika sudah melebihi timer kira-kira 30 detik atau lepas pedal rem.
Dan kelemahan dari mobil ini, ternyata ane masih belum nemu tombol kunci di mobil ini dan belum dilengkapi dengan auto door lock. Dan sayangnya ane belum sempat duduk di 2nd dan 3rd row dari Delica ini
Review head unit :
Ane belum sempat coba bluetooth (lupa pairing) , dan miracast (ane ndeso banget tentang miracast ini, ) tapi ane coba fitur iPodnya. Dengan menggunakan 2 buah lagu dari Coldplay (A Sky Full of Star, dan Paradise) soundnya lumayan sih di kuping ane, tertolong oleh sebuah tweeter (yang tidak ada di Mazda 8 ). Untuk akurasi navigasi, lengkap dengan icon seperti rumah sakit, pom bensin, rumah makan, dll. Klakson tonenya sendiri lumayan.
AS&G impression :
Untuk AutoStop&Go, ane sempat berhasil coba AS&G ini dengan menekan pedal rem yang sangat dalam, tunggu rpm turun, dan AS&G berfungsi. AS&G off jika sudah melebihi timer kira-kira 30 detik atau lepas pedal rem.
Dan kelemahan dari mobil ini, ternyata ane masih belum nemu tombol kunci di mobil ini dan belum dilengkapi dengan auto door lock. Dan sayangnya ane belum sempat duduk di 2nd dan 3rd row dari Delica ini
2017 Ignis
2021 HRV SE Improvement
2021 HRV SE Improvement