main key di indo beli mobil itu kan faktor non-technical = emotional factor.
beli kendaraan karena banyak yang pake atau si ini si itu pake = bagus. ga peduli hal lainnya. yang penting budget masuk udah ga peduli hal lainnya. sisaan dari toyota lah yang rebutan remah2nya atau coba2 buka market sendiri dengan harapan bisa lebih napas daripada adu kuat sama toyota seperti di sektor LCGC dan entry MPV.
coba toyota sekarang mana sekenceng dulu di sektor small hatchback macem yaris, sedan macem vios, medium sedan macem altis, mid size mpv macem nav1. seenggaknya ada perlawanan kuat dari brand2 lain. padahal toyota itu kan kalau jualan di kelas apapun harus numero uno. kenapa gitu? ya karena merek lain habis2an disini. masalahnya tapi ya emang klasik: ga banyak brand yang berani abis2an untuk urusan after sales service apalagi di luar jepun, sedangkan dibawah toyota seperti Honda, suzuki dan nissan aja pas2an gitu.
beli toyota itu ya emang bukan beli mobil yang gimana, tapi pure transporter. kalau mikir mau ini mau itu ya jangan toyota

makanya kalau ada org tanya mobil ke ane macem2, ane selalu jawab: jangan coba2 di luar toyota d, pasti ntar pusing dan "rugi"
mau kalahin toyota itu gampang, berani ga brand tsb invest habis2an dulu di After sales? habis2an layanin konsumen tapi jualan mobil pas2an bertahun2?

ga akan ada yang berani kan, nah selama ini ga ada ya konsumen yg harap lebih yang gigit jari. siap2 beli mobil non toyota pusing urusan after sales service atau kalau after sales lumayan, pas dijual lumayan ngiler liat harga seken toyota yang cenderung lebih ada "harga".
ya prinsip: siapa menabur, siapa menuai berlaku lah
contoh bagus: samsung or LG electronic. 15-20 tahun lalu ada yang berani beli merek kulkas mesin cuci tv ac korean di luar merek jepang? yang ada diketawain tukang service atau toko, sekarang? ada gitu yang mau beli merek elektronik diluaran duo korean?

ga banyak, karena semua juga tau after sales merek jepang itu sekedarnya, mulai dari part mahal atau ga ada sampe ke teknisi yang mental maling sudah jadi rahasia umum, masukin media massa juga ga berubah, karena sudah keenakan jualan lama pake merek lama. korean? kalau sampe masuk media massa, pasti heboh itu petinggi di merek korean tersebut.

itu hasil bertahun2 invest di after sales service, ga cuma konsumen seneng servicenya tapi yang jualan juga
