kalo sepanjang ini, kira2 stasiunnya sepanjang apa ya?Turboman wrote:![]()

jadi inget ini

kalo dah lewat, lama banget nunggu ekornya...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
kalo sepanjang ini, kira2 stasiunnya sepanjang apa ya?Turboman wrote:![]()
Kalo foto yang bawah kayaknya ada di sumatera selatan-lampung yah om kopat, panjang rangkaian bisa sampai 50 gerbong kalo ga salah,maskopat wrote:kalo sepanjang ini, kira2 stasiunnya sepanjang apa ya?Turboman wrote:![]()
![]()
jadi inget ini
kalo dah lewat, lama banget nunggu ekornya...
Di Jakarta pameran mobil udah nyaris setara dgn pameran mobil di negara majuVanzMatic wrote:Bener om Turbo dan mbah Kopat.... mudahan bukan hanya sesi TD yang terekspos dari SM, TAPI juga suara suara galau dari kita pencinta public transport yg hanya ingin bawa mobil kalau mengantarkan ortu aja. The rest, ngonthel ke halte busway terdekat, naik kereta kemana mana...
maaf om, no offense ya, limbah pabrik aja ngurusnya ga becus, polusi dan kontaminasi dimana manamaskopat wrote:nah satu hal lagi, ketersediaan energi. sudah saatnya investasi di energi alternatif seperti nuklir (untuk listrik) dan gas (untuk transportasi).
sudah tidak memungkinkan jalan kereta dan mobil sebidang om... sudah harus beda bidang.montirangin wrote:buset kalo sampai 50 gerbang lewat di jakarta, bisa jadi macet berjam2.
bener om... kereta angkut batubara dari bukit asam ke lampung... sekitar 1km panjang total rangkaian...duakabin wrote: Kalo foto yang bawah kayaknya ada di sumatera selatan-lampung yah om kopat, panjang rangkaian bisa sampai 50 gerbong kalo ga salah,
seharusnya persimpangan kereta api dibuat underpass, agar meminimalisasi resiko kecelakaan dan macet akibat lamanya menunggu gerbong yang lewat.
sudah ada yang tahu kalo BATAN punya reaktor nuklir di Bandung dan Jogja? masih kecil sih... masing2 "cuman 2MW"....Salvanost wrote:maaf om, no offense ya, limbah pabrik aja ngurusnya ga becus, polusi dan kontaminasi dimana manamaskopat wrote:nah satu hal lagi, ketersediaan energi. sudah saatnya investasi di energi alternatif seperti nuklir (untuk listrik) dan gas (untuk transportasi).
apalagi mau ngurus limbah nuklir? kalau ada kecelakaan kaya di Fukushima, Jepang ya mampus sudah
apalagi kontaminasi radiasi nuklir itu butuh alat high tech buat di deteksi, selama ga ada kesadaran buat mengatasi polusi limbah pabrik
lebih baik jangan tambah satu mainan lebih bahaya macam nuklir lagi
Setuju trit kreta dan mrt. Udah ada sebelumnya kah???Turboman wrote:Di Jakarta pameran mobil udah nyaris setara dgn pameran mobil di negara majuVanzMatic wrote:Bener om Turbo dan mbah Kopat.... mudahan bukan hanya sesi TD yang terekspos dari SM, TAPI juga suara suara galau dari kita pencinta public transport yg hanya ingin bawa mobil kalau mengantarkan ortu aja. The rest, ngonthel ke halte busway terdekat, naik kereta kemana mana...
Sayangnya selama ini tidak pernah ada pameran TEKNOLOGI KERETA........
![]()
![]()
![]()
Mudah2-an suatu hari bakal ada
Modern Train are engineering marvelous.......suspensi udara yg dianggap "dewa" di kendaraan pribadi, di kereta adalah hal yg sangat umum......Light Rail / MRT banyak yg pakai sistem air suspension..........Regenerative Braking yang "keren" pada mobil hybrid, di kereta mah udah lamaaaaaaa.......Bulletrain kalo ngerem dia ngirim energy listrik balik ke jaringan, sistem rem GGL - electro motor jadi dinamo yang "memberi beban" thd roda.......
Utk high speed train dgn gauge rel sempit, ada Suspensi aktif Pendolino, dimana saat mbelok kereta bisa sedikit "rebah" kayak orang naik motor
![]()
Yuk gimana kita bikin trit khusus Kereta dan MRT
Ya bener sekali om Kopat, kereta angkut batubara bukit asam (PTBA) dari Tanjung enim menuju pelabuhan Tarahan lampung, ada juga rute dari Tanjung enim menuju Kertapati palembang.....biasanya disebut babaranjang (batubara rangkaian panjang) Satu rangkaian ada yg terdiri dari 40 gerbong dan yang paling panjang 60 gerbong.......Satu gerbong kapasitasnya 60 ton, kalo 60 gerbong tinggal dikali aja. Menggunakan kereta api menjadikan cost per ton menjadi lebih murah, apabila dibandingkan menggunakan truk fuso yang kapasitasnya lebih kecil, belum lagi daya dukung jembatan yang ada di propinsi sumsel dan lampung berkisar di 10-20 ton. Moda angkutan menggunakan kereta api mulai dilirik perusahaan tambang batubara swasta di daerah lahat sumsel menuju pelabuhan tanjung si api api. Salah satunya grup baramulti sudah mulai menggunakan kereta api walaupun rangkaiannya masih terbilang pendek. Proses unloading batubara juga bisa dibilang lucu, gerbong diputar 180 derajat oleh RCD (rotary car dumper) untuk menumpahkan muatan, alat ini dimiliki bukit asam di unit Tarahan dan Kertapati, bisa dilihat videonya di youtube tapi ini bukan RCD punyanya PTBA. Dulu saya pernah rekam video RCD lagi bongkar muat di Tarahan cuma di HP lama yg sudah dijualmaskopat wrote:bener om... kereta angkut batubara dari bukit asam ke lampung... sekitar 1km panjang total rangkaian...duakabin wrote: Kalo foto yang bawah kayaknya ada di sumatera selatan-lampung yah om kopat, panjang rangkaian bisa sampai 50 gerbong kalo ga salah,
seharusnya persimpangan kereta api dibuat underpass, agar meminimalisasi resiko kecelakaan dan macet akibat lamanya menunggu gerbong yang lewat.
mau pake 50 truk kontainer?????![]()
iya om, selama bbrp waktu terutama 10thn terakhir ini, masalah nya ternyata bukan hanya di dana saja (dana asli banyak, masuk kantor org kotor super banyak) tapi juga pembebasan lahan yg kebanyakan dihambat org2 yg sama lagi dgn membeli lahan mahal dan meminta harga super tinggi, dan juga tentunya ada juga lahan yg memang udah dimiliki dan memiliki nilai sentimental sehingga merefuse untuk di bebaskan, alhasil proyek2 seperti untuk tol tidak berjalan cepat.maskopat wrote: sudah tidak memungkinkan jalan kereta dan mobil sebidang om... sudah harus beda bidang.
kalo aja tidak sebidang, PT KAI sudah bisa jalanin commuter line tiap 2-3 menit saat peak hour dengan rangkaian panjang. tapi kalo sekarang, paling 10-15 menit....
angkutan massal jangan dihitung untung rugi dalam skala mikro. tapi lihat dari sisi makro.
di jakarta, diperlukan beberapa moda angkutan untuk memindahkan sekitar 4jt manusia baik itu dari dalam jakarta ataupun dari kota2 satelit di sekitar jakarta. tinggal pilih, mau menyediakan 2 jt motor, 1,5jt mobil, 50.000 bus besar, atau 2000 rangkaian kereta....
saya cuma takut sama resikonya doank om, negara lain juga pusing, apalagi disini, yg masalahnya udah numpuk banyakmaskopat wrote:sudah ada yang tahu kalo BATAN punya reaktor nuklir di Bandung dan Jogja? masih kecil sih... masing2 "cuman 2MW"....Salvanost wrote:maaf om, no offense ya, limbah pabrik aja ngurusnya ga becus, polusi dan kontaminasi dimana manamaskopat wrote:nah satu hal lagi, ketersediaan energi. sudah saatnya investasi di energi alternatif seperti nuklir (untuk listrik) dan gas (untuk transportasi).
apalagi mau ngurus limbah nuklir? kalau ada kecelakaan kaya di Fukushima, Jepang ya mampus sudah
apalagi kontaminasi radiasi nuklir itu butuh alat high tech buat di deteksi, selama ga ada kesadaran buat mengatasi polusi limbah pabrik
lebih baik jangan tambah satu mainan lebih bahaya macam nuklir lagi
dan itu sudah dioperasikan dari tahun 65 dan 79...![]()
kalo semua sudah direncanakan dengan baik, kenapa tidak?
nah, akan lebih "OK" kalo PLTN dibangun di kepulauan riau dekat Sing, dan di Kalimantan bagian Utara dekat perbatasan malon... yang bikin cungkok.... trus sebarkan issue korupsi di proyek itu...Salvanost wrote:saya cuma takut sama resikonya doank om, negara lain juga pusing, apalagi disini, yg masalahnya udah numpuk banyakmaskopat wrote: sudah ada yang tahu kalo BATAN punya reaktor nuklir di Bandung dan Jogja? masih kecil sih... masing2 "cuman 2MW"....
dan itu sudah dioperasikan dari tahun 65 dan 79...![]()
kalo semua sudah direncanakan dengan baik, kenapa tidak?
kan ada reviewnya dulu, yg total solar paling jelek hasilnyamontirangin wrote:mereka itu ada tim invesntory om salva. ga maen beli di fullin itu taknk trus dibairin 6-12 bulan.
maksudnya mereka dgn sengaja mau supaya kita dalam kuasa mereka gitu?solar_kerosen wrote:jangan lupa kalau bikin PLTN dari luar pasti ada umurnya alias bisa di atur /Stel biar hancur atau meledak nah sebaiknya nafsu anda ditahan dulu tunggu anak bangsa/T bisa bikin PTLN sendiri baru kita bangun yg gede PLTN di tempat tempat yg kering seperti di jawa di pulau Madura