amfibi wrote:imsus2c wrote:Been There Done That...
Apalagi kalau bukan untuk harian, dan mau di modali untuk full restoration...
Spare parts unbelievably affordable
Baik yg ori (valeo) maupun KW
KW-nya pun rata2 masih made in Germany/France/Italy/Spain
Sangat tidak mengecewakan, keren (dibanding mobil seumuran), nyaman, stabil dan kencang...
Apalagi kalau cuma dibandingkan dgn 4 pilihan di post #1
Saya juga ada odyssey ra, tapi kalau buat nyetir jauh dan mau ngebut, saya pribadi milih pakai ini meski 7thn lbh tuwir
Cuma sayangnya, banyak 405STi yg sudah sering pindah tangan, dan seringnya kepegang sama <*maaf> orang yg belum siap merawat mobil, hanya tergiur harganya yg murmer, akhirnya jadi busuk
Jadi mesti sabar cari atau beli apa adanya tapi mau modali buat restorasi
Nah, ini dia nih, tadinya kepincut berat, tp mikir2 takut rewel gt...
Kalo mau angkut baiknya yg STi ya om? Trus ciri2 unit yg baik kyk gimana om?
Kyknya menarik buat dimasukin pilihan...
Betul kalau mau 405, ambil yg 405 STi (mesin XU-10)
Ngecek motuba gampang2 susah, apalagi kalau umurnya sudah mendekati 20thn. Susah ketauan kalau cuma test drive sebentar.
Kecuali dapatnya bekas fanatik atau hobbyist, pasti tinggal pakai tinggal harganya yg tinggi.
Tapi metode begini saya malah ngga suka, ngga ada tantangannya...
Saya biasanya ambil yg setengah bahan, menikmati setiap proses restorasi-nya..., maklum buat hiburan dan hobby
Sebenarnya standard saja sih...
Di awal keluar, 405 STi memang terhitung "canggih+rumit", dimana mobil seumuran umumnya masih pakai karburator.
Tapi sekarang, setelah 20thn berlalu, jadi terlihat gampang dan sederhana
Tapi buat panduan, silakan buka engine bay-nya
Lihat kondisi aki, kabel, relay2, lelehan oli dan kebersihannya.
Kalau aki sudah ngga standard (aslinya pakai tipe DIN 555-59 55AH), banyak kabel yg dijumper, dan di terminal (+) aki banyak kabel2 yang disatukan ngga jelas, mending dihindari.
Lebih mudah dan murah restorasi mesin daripada elektronik.
Saat mesin nyala, test idle-nya.
Knalpot juga jg jgn berasap.
Temperatur normal, berkisar 80-95 centigrade, dan ini relatif tinggi dibanding mobil jepangan seumur, ditambah rasio kompresi yg juga lebih tinggi. Dikiranya berbahaya (terlalu panas), padahal memang normalnya segitu. Karena phobia, akhirnya sering saya lihat thermostat di copot.
Radiator fan-nya ada 2, pastikan low & speed nya masih berfungsi.
Mesin XU-10 masih 8V, dan memang suaranya khas garing gemeretak, ini normal
Mesin ini juga sudah pakai throttle plastik yg posisinya di depan (exhaust/header knalpot di belakang), sesuatu yang umumnya baru diterapkan pabrikan Jepangan belakangan ini.
Cek juga air radiator, kalau warnanya merah (karat) dan lengket, hindari. Cek dipstik, oli jgn ada gejala kecampur air (berbuih atau kecoklatan)
2 hal ini sih sebenarnya gampang, tinggal turun cylinder head dan ganti top set.
Penyebabnya biasanya umur dan pemakaian air radiator yg ngga bagus jadi bikin cylinder head berkarat/keropos.
Kalau mesin XU-10, ini bisa ditolong, tinggal di tambal dan di bubut (skur) karena bahannya masih besi tuang (cast iron block)
Kalau mesin XU-9 (405 SR/SRi) atau XU-7, alamat mesti ganti mesin karena bahannya aluminum.
Peugeot (405) seharusnya nyaman dan stabil. Meski bodynya bongsor, masih enak buat nyalip dan nyodok

Jadi cek bantingannya apakah masih sesuai kriteria tadi.
Meski belum ABS, kalau di rem mendadak, 405 jarang yg gugup body nya (susah menjelaskan pakai kata-kata)
Berikutnya, cek interior. Apakah masih utuh dan orisinil.
Kalau sdh banyak yg diganti (misalnya setir, shift knob, cat interior), saya hindari.
Pastikan masih berfungsi juga.
Oya, material dashboard-nya empuk
Saya pernah test drive sama mekanik (untuk analisa saat mau di overhaul), dgn kondisi busi mati/bocor 1, cylinder head bocor dan knalpot berasap (gejala oli kecampur air), matic belum pernah dikuras (entah kapan dikuras terakhir kali sama pemilik sebelumnya) pemilik sebelumnya bapak2 hampir pensiun, bukan penghobby otomotif dan lupa kapan terakhir mobil diservis masuk bengkel, dgn kondisi seperti itu, masih bisa masuk 160-170kpj di ruas tol Semarang-Ungaran dan Porong-Waru (Surabaya)
Tapi habis itu speedo langsung putus
Monggo silaken ditambahi sama penggemar pug lainnya
