Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
Bueuk_32
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2002
Joined: Fri Oct 26, 2012 12:47

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by Bueuk_32 »

AD74YA wrote:Based on my comment:
AD74YA wrote:Tret yang cukup menarik...

Banyak pendapat yang bagus, tapi lebih banyak yang misleading...
I started with this:

axala wrote:"DI HONDA KAMI MENGHARGAI INVESTASI ANDA DENGAN INOVASI"

Begitulah tagline honda yg sampai saat ini dikenal oleh banyak masyarakat indonesia
honda dikenal sebagai produk buatan jepang yg juga dikenal pada sisi "fun to drive" nya, dikenal begitu dengan eksistensi honda didunia balap dan juga dalam sisi sporty nya dalam berkendara

dikenal juga sebagai produsen yg memproduksi mobil2 "semi" eksklusif dahulu yang juga penuh dengan inovasi yg berbeda dari pesaing2 nya dahulu :big_smoking:
seperti honda accord maestro yg ditahun 1993 itu memiliki ac auto climate control digital ,dimana fitur itu dizaman itu baru dimiliki oleh mobil2 mewah kelas atas semacam BMW Seri 7 dan lain2nya

honda dikenal sebagai produsen yg praktis dan memberikan banyak kelebihan dibanding pesaingnya :mky_01: :mky_01:

Nah..tujuan nubie membuat thread ini ialah nubitol ini mau mencari tahu apakah sebuah honda masihkah sebuah honda yg kita kenal dulu, atau honda yg kita kenal dulu sudah berubah menjadi sesuatu yg tidak kita kenal sebagai honda, bagaikan manusia yg diswap menjadi robot pekerja yg terprogam melakukan sesuatu terus menerus tanpa hasrat dan jiwa
OK.

Pertama, Honda adalah brand multi-national dari Jepang, dan masih asli Jepang dari dulu sampai sekarang. Dengan mengambil kasus Brio dan produk yang hanya beredar di Indonesia atau beberapa negara Asia dan membenturkannya dengan principle Honda Global, maka akan timbul sebuah kesimpulan yang misleading.

Karena:
1. Demand dan sudut pandang konsumen yang sangat berbeda di suatu region.
2. Sebagai perusahaan otomotif multi-nasional, pabrikan mobil selalu memiliki batasan otoritas menentukan arah perusahaan sendiri.
3. Seindah apapun bahasanya, sektor regional hanyalah "proyek pendukung" dari tujuan besar global perusahaan kedepannya.

Jadi? Gimana caranya tau principle inti perusahaan otomotif donk kalau gitu? Jawabannya cukup simple sebenernya: tinggal melihat produk apa yang mereka produksi untuk pasar global. Karena investasi terbesar perusahaan akan terletak di pengembangan produk yang akan mereka pasarkan secara global, dan pastinya merupakan demand perusahaan untuk memberikan signature di produknya berupa company principle yang masih "asli" (tolong jangan di salah artikan).

Mobil yang diproduksi Honda sebelum tahun 2000 keatas secara tidak langsung adalah "produk global" karena pengembangannya 90% berada di HQ nya di Jepang. Didesain, dibangun disana, baru ekspor ke negara-negara lain - atau di desain, dibangun disana, prototype machinery dan produknya dikirim ke US yang punya pabrik dan pasar Honda sendiri. Jadi dalam istilah konsumen nya "kualitas" produknya dalam hal principle "masih terjaga". Hal ini mulai berubah ketika perusahaan harus expand dengan membangun pabrik di banyak tempat untuk memenuhi demand nya.. Perusahaan harus bisa fleksibel dalam skala regional, karena itu otoritas merupakan keharusan, dan akan sedikit berdampak "fleksibel" juga terhadap kebiasaan penentuan standar produk prinsipal pusat dan global.

Jadi, inti yang mau saya bilang, adalah komen pertama bro axala sekilas mengacak-aduk antara principle Honda Global dan HPM, karena walau dasarnya sama, fleksibilitas terhadap pasar yang membuat karakteristik mereka Harus berbeda. Tinggal berikutnya, sedikit atau banyakkah perbedaannya hingga Honda Indonesia masih layak disebut Honda, nah ini yang akan memberikan jawaban variatif tergantung sudut pandang masing-masing.. Kalau mengutip dari filsuf terkenal, Vicky Prasetyo, akan menimbulkan "Kontroversi Hati" - ndak bakal selesai-selesai dibahas.

Nah... Berikutnya, biar ngerti nih... Honda yang sekarang masih sama gak sih dengan Honda yang dulu?.... Kita harus sedikit belajar sejarah... Tolong jangan ngantuk ye... :upss:

"THE POWER OF DREAM"

Itu adalah tagline global Honda, dan lucunya banyak yang mengira tagline ini baru dibuat diatas tahun 2000, padahal Soichiro Honda sudah membentuk prinsip ini dari awal membangun Honda di tahun 1930, dipadu dengan kata-katanya yang paling terkenal mengenai engineering:

"Engineering without Personality doesn't have much value."

Personality menjadi kata kunci Honda dalam melakukan bisnis dari dulu (wajib diingat, walau bagaimanapun bisnis tetap bisnis, patokan utamanya untuk mencari keuntungan). Soichiro selalu bertanya kepada tim desainernya ketika membangun sesuatu yang baru, "What part of this new? What part is different from other makes?". Dari sini kita bisa lihat bahwa dari segi konstruksi, Honda tetap berpatokan kepada produsen lain, tetapi tidak 100% mengikuti prinsipnya, justru agar dapat membuat produk yang totally different tetapi masih sesuai demand pasar dan memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki pesaingnya.

Dimulai dari desain mesin motor "chimney" sebagai pengembangan mesin konvensional 2-tak. Mesin desain Honda lebih irit plus lebih kencang, walau akhirnya tidak jadi masuk jalur produksi massal. Hal ini menjadi salah satu signature Honda, yaitu Efisiensi Kinerja mesin; ini untuk counter komen misleading yang bilang kalau Honda sekarang terlalu fokus di mobil irit seperti, mohon maaf, oom Jekael :
jekael wrote: Hando sekarang sepertinya udah belok arah, dari strength perform ke efisiensi, dari eksklusifitas ke market volume oriented.
Hando masih belum pengalaman buat mobil merakyat,
Sedikit salah kaprah karena:
1. Dalam pengembangan mesin, Honda selalu menempatkan performa dan keiritan dalam level yang sama.
2. Honda justru tulang punggungnya di kendaraan rakyat. Mobil pertama Honda adalah Pickup T360, dilanjutkan dengan sportcar pertamanya Honda S500, keduanya membawa inovasi besar di bidang efisiensi mesin dan harga yang terjangkau. Mungkin dalam hal ini oom Jekael lihat dalam scope regional, tapi wajar saja sih, saya juga mengerti kok... :frm_salut:

Nah... Hal lucu lain yang merupakan prinsip Honda adalah 3 Joyful:
1. The Joy of Buying
2. The Joy of Selling
3. The Joy of Creating

Honda merupakan manufaktur pertama di dunia yang memperkenalkan prinsip ini sebagai fokus utama pengembangan perusahaan. Jadi Honda bukan berfokus kepada penjualan atau jor-joran ngasih kelebihan di produknya, tetapi costumer dan supplier engagement yang merupakan fokus utama.. Linked-environment inilah inovasi terbesar Honda sampai sekarang, dan seperti kata oom Madcat dari segi bisnis: ASS merupakan yang utama bagi Honda dan inilah yang paling terlihat di Indonesia. Sayangnya, seperti kata oom Madcat, betul hal ini merupakan justifikasi Honda dalam mencanangkan harga jual..

Tapi hal ini merupakan counter bagi yang bilang kalau Honda jaman dulu memiliki lebih banyak "fitur" ketimbang sekarang (ada di page awal-awal yang bilang masalah climate control, lalu lanjut ke softpad, dll.. ), dipadu dengan prinsip pertama yang saya sebut, karena dari awal sebenarnya hal ini bukan hal penting bagi Honda.. Hanya saja kalau mereka tidak bisa mendapatkan hal "inovatif" yang dapat membedakan dirinya dengan merk lain, maka Honda akan ikut mainstream... Bingung? Maksudnya gini; karena jaman dulu yang besar macem Toyota masih spartan interiornya, Honda bikin full softpad, seperti aplikasi penggunaan pelapis beludru di mobil juga Honda yang pertama... Di masa sekarang, mereka lebih strategis dengan mendesain Interior se menarik mungkin sebagai pembeda dengan rival-rival terdekatnya dan, sayangnya, justifikasi hilangnya luxury trimming. Contoh simpel ya desain open-cafe dash Freed, speedo double step di Civic FD, touch screen AC di new Oddys, dll.... Tapi balik lagi, memang kelengkapan fitur dan luxury trimming nggak pernah jadi forte utama Honda, dan ini yang harus dipahami biar gak asal jadi Fanboy... :ngacir:

Dan, balik ke unsur Joy tadi, benang merahnya adalah di reliabilitas produk, hanya di tambahkan sedikit "Fun" di dalamnya -> bersangkutan dengan desain, fitur dan performa. Jadi betul sekali kalau oom Kopat bilang, Honda dari dulu dari segi performa mobil passenger nggak pernah jadi gacoan utama yang beneran speed freak; mereka akan lebih milih Mitsu yang mesinnya superior dibanding Honda yang satu generasi.. Tapi Honda menang dalam strateginya memproduksi "Cheap and Cheerful" cars, mobil biasa, tapi bisa memiliki potensi pengembangan luar biasa karena di dukung oleh "The Joy of Creating". Honda merupakan produsen pertama Jepang yang push supplier, baik in-house, outsource, maupun 3rd party untuk develop parts agar konsumen dapat memodifikasi mobilnya semaksimal mungkin, berbarengan dengan demam modifikasi pony cars jadi muscles di America. Nah inilah forte utama Honda di performa jaman dulu, pada jaman sekarang dengan konstruksi makin automated dan green, dan demand pasar yang udah shifting dari modifikasi mesin ke mesin standar tapi superior.

Yang koplak, ane pernah baca di majalah AB (majalah kecintaan kita semua) dimana Jonfis pakai prinsip Joy of Creating ini sebagai tameng downgrade di Indonesia dalam acara Jazz Tuning Contest. Mengatakan kalau pasar Honda utamanya untuk anak muda dan memberikan kesempatan sebesarnya untuk modifikasi bla bla bla. Biasa, logic-turning orang marketing.

...

Beh capek kali awak ngetik.... Masih ada satu komen paling menggelitik buat ane, dan so wrong in so many level, yaitu dari bro Walid, mohon maaf, ane akan luruskan sedikit:
walid_007 wrote:Ohh y
Mobil honda itu hanya bermain di kelas "bawah" hargany aja ga ada yg lebih dr 600 jt
Mereka membuat untuk fungsionalitas berpindah dari titik a ke b
Mereka ingin meniru toyota, yang kuat dan minim perawatan alais 0

Kenapa mereka meniru boyota?
Krn dia market leader
Dimana mana , yg namany leader pasti akad ditiru, disaingi, bahkan saling begal membegal....klo bisa dibunuh agar dia yang jadi penggantiny

Kembali ke fungsionalitas tadi, yang diharuskan ya kekuatan...

Kmbli ke contoh
Ketika anda beli crv sekarang dan cx 5 sekarang ,, dalam 10 tahun si cx5 pasti udah ga karuan,, rusak dsb,, sedangkan si crv bisa saja masih sehat
Dan itu udah diterapkan boyota dari dulu jaman jebott... sejak anak tk pun tau

Jadi klo mau driving pleasure ,pliz deh jgn beli boil sekalas civic atau apalah.... silahkan beli sport car
Poin harga, jelas Oddys harganya 700 juta, itu udah kesalahan pertama. Yang kedua, pakai harga patokan Indonesia untuk Honda dan Toyota secara global, itu lebih salah lagi... Nggak perlu tanya kenapa kan? :mrgreen:

Yang poin tiru-meniru, tidak salah 100%, akan tetapi masalah tiruan, begal membegal, membunuh itu udah salah kaprah lhor karena ternyata Honda dan Toyota itu berteman baik dari dulu... Neh sejarahnya:
1. Honda supply piston mesin buat Toyota dari jaman sebelum perang dunia kedua..
2. Automated machinery Toyota di awal-awal tahun produksinya siapa yang bikin? Honda
3. Pabrik mesin Honda yang rusak tahun 44 dan 45 karena perang dan gempa bumi yang beli aset nya siapa? Toyota. Uang yang didapat Honda jadi modal pertama bikin perusahaan kendaraan bermotor (motor dan mobil)
4. Develop hybrid engine modern pertama dan membantu Toyota develop Prius untuk mass-production siapa? Honda
5. Dll.. Dsb..

Karena mereka berteman dekat, bahkan Soichiro pernah kerja di Toyota, dalam mendevelop mobil, Soichiro paling anti menyamakan diri dengan Toyota. Dan itulah Honda dari dulu sampai sekarang.. Strategi perusahaannya saja berbeda 180 derajat pada generasi yang sama... Mau bukti?

1. Walau sudah bisa produksi mobil, core competence Honda adalah di motorcycle development hingga 1980-an
2. Yang pertama meluncurkan Luxury product pertama adalah Honda dengan Acura di 1986, Toyota sejujurnya kalang kabut pada saat itu, dengan buru-buru menelurkan Lexus di 1989 yang hasilnya adalah ES250 yang nggak banyak orang bisa bedain dengan Camry biasa..
3. Dana R&D Honda 2x lipat Toyota pada awal-awal development produknya, dan gak cuman mobil, gardening dan robotics yang mereka kembangkan secara ekstensif. Sedangkan Toyota berfokus untuk develop Mall dan infrastruktur Toyota City.
4. Toyota sibuk bikin Sport car kayak GT2000, sorry, Soichiro mikir bakal jadi keputusan pendek kalau ngikut, dan memutuskan masuk ke F1. Hasilnya? Honda meluluh-lantakkan F1. Ferrari? Nggak berkutik. Sampai Lotus, Spirit, Tyrell, Williams, bahkan McLaren pakai mesin Honda buat F1.. Honda juga jadi produsen pertama Jepang yang punya All-Japanese construction mulai dr engine, transmission, body, technical ke team members-spec F1 team, sesuatu yang tadinya hanya dimiliki oleh Ferrari yang all-Italian. Hasil dari F1 di jalan raya bagi Honda adalah NSX, dan sorry sekali lagi buat Toyota, Steve McQueen beli Honda NSX, dan gak beli Supra.
5. Sekarang lagi developing Honda Aircraft Company.. Toyota?
6. Dsb, Dll... Belum tentang developing engine, chassis, transmission, safety equipments...

Dan lagi, Takanobu Ito, CEO Honda saat ini mengatakan bahwa benchmark mereka adalah Ford dan Mercedes Benz, so, no Toyota. Trace nya gampang dilihat kok.. Dalam sizing ukuran model passenger car Honda lebih mirip ke Ford, Full-size Accord malah 11-12 ukurannya sama E-class. Parkir otomatis yang jadi standar Ford juga udah diaplikasi, bentar lagi connectivity yang bakal ada di Honda seakan terispirasi dari Ford juga. Pengembangan global product Honda juga tahun 2015 akan dicanangkan 60% berada di Inggris dan menuju 80% di develop Inggris pada tahun 2020, juga mengikuti strategi global Ford yang sekarang mulai dari Fiesta, Focus, hingga sedan mewahnya semua di develop di Inggris. (note: next gen Honda Fit memiliki mesin yang di desain, di produksi di Inggris, dan di ekspor ke Jepang).

Nggak perlu malu, justru ini strategi cerdas Ito menurut ane, karena mereka berkaca pada dua produsen terbaik di masing-masing benua asing.

...

Yang perlu di beri Note memang, sejak kepemimpinan Kawamoto, Honda sudah memutuskan berhenti dari produksi Coupe dan F1, dan fokus ke recreational cars (SUV, Van). Legal mulai tahun 1991. Penyebabnya? Karena demand pasar maunya recreational vehicle, cuman itu aja. Sekali lagi, bisnis tetep bisnis.

...

Nahhhhhhhh......... Balik ke asumsi oom walid tentang CX-5 yang bakal ancur 10 taun, ane no komen.... Berhubung ane bukan cenayang... Ane gak punya ilmu buat bahas ini.

Sekian... Moga-moga dikit kilas balik sejarahnya bisa buat paham kenapa Honda sekarang seperti Honda sekarang...

NAH... pertanyaan pamungkasnya... Bagaimana HPM?

Biar oom Madcat saja lah yang jawab :upss:


...


Mohon CMIIW yaaa

:thanks:

Hai mod, izinkan saya ikut kecebur di diskusi menarik ini :cupss: , bahasan ttg sejarahnya yg menarik minat saya, karena melalui sejarahlah kita akan mengenal filosofi dasar dan orientasi masa depan dari si empu nya perusahaan. Kalau bahasan teknis sih terus terang saya nyerah, tapi tertarik dg berbagai komentar di thread ini (kali ini bukan yg ootnya loh ya), hanya ingin menyelami pemikiran para senior disini sesuai dg topiknya, “feel honda dari masa ke masa”. Jadi komentar saya ini murni berdasarkan pada berbagai komentar disini, khususnya para die-hard fans Honda, ttg Honda tentunya. Terlepas dari apakah mereka cukup mewakili suara hati Honda lover secara keseluruhan atau hanya spesifik di dunia SM semata.
Bicara soal ‘feel’, ini memang sesuatu yg abstrak yg sulit dicerna oleh hal-hal yang bersifat logika. Namun, membaca pemaparan sejarah Honda dari mod djay, wuih, saya sangat menikmatinya :frm_salut: , serasa diajak berfantasi untuk mengenal lebih dekat sosok yg mewarnai dunia dan membedah ‘otak’ Soichiro Honda untuk melihat apa yang ada didalamnya, siapa tahu banyak hal yang bisa ‘dicuri’. :upss:

Nah, bicara mengenai filosofi Honda, Joy of Buying, Joy of Selling, Joy of Creating, sejatinya akan kita temukan pula prinsip yang sama di perusahaan lain, baik yang sama2 berkecimpung didunia otomotif atau bidang lain, hanya saja dalam manifestasi yang berbeda, sesuai dg identitas karakter sendiri dan target market mereka masing2. cmiiw

Semua orang berhak memiliki prinsip sebagai batu pijakan atas langkah yang akan mereka ambil, tapi bagaimanapun, dalam dunia capital konsumen lah yang menjadi juri, “saya sejiwa dengan anda, saya tidak sejiwa dg anda” atau “saya memilih anda, saya tidak memilih anda”. Dan pengejawantahan akan prinsip2 itu lah yang ‘biasanya’ menjadi dasar penilaian para juri, seperti apa produk 'jadi' nya?

Maka dari itu, berkaitan dg konteks thread ini, izinkan saya sedikit menyeret mod djay untuk juga menyelami sudut pandang yg sedikit berbeda dg apa yang ada dalam benak petinggi honda, atau dengan kata lain ‘mendengar suara konsumen’. Setidaknya untuk lingkup lokal asia tenggara khususnya Indonesia. Karena tentu saja ‘suara konsumen’ diatas berdasar pada pengalaman empirik mereka pada produk Honda di dalam negeri, baik dulu atau sekarang.

Saya sendiri kurang sepakat dg yang mengatakan Honda ingin seperti Toyota. Mungkin benar, Honda menginginkan apa yang dimiliki Toyota, seperti reliabilitas misalnya, tapi itu tidak bisa dijadikan justifikasi bahwa mereka ingin seperti Toyota. Justru jika Honda ingin seperti Toyota (dalam konteks ini dg meniru plek apa yang dilakukan Toyota) menurut saya malah akan jadi blunder bagi Honda sendiri. Karena bagaimanapun Toyota adalah rival tradisional mereka. Untuk ‘memenangkan peperangan’ Honda harus melakukan pendekatan yang berbeda dg Toyota. Hal itu terjawab lewat penjelasan mod djay, “ketika Toyota masih spartan interiornya, Honda bikin full softpad”, dll. Hal yang kasat mata saat ini mungkin seperti apa yang dilakukan pabrikan seperti mazda. Ketika mereka menyadari pasar lebih dikuasai toyota-honda, mereka datang dg menawarkan sesuatu yang ‘berbeda’, dg fitur kasatmata yg lebih banyak misalnya. Meski apa yang dilakukan Honda dahulu dan/atau mazda sekarang lebih besar unsur gimmick untuk menarik perhatian konsumen, sebagai bumbu penyedap, “hai, kami berbeda, anda tidak akan mendapatkan apa yang kami tawarkan jika anda lebih memilih toko sebelah”. Hal yang lumrah sebenarnya dalam dunia bisnis. “Anda tidak akan bisa mengalahkan rival jika melangkah dengan cara yang sama”.

Kembali ke laptop err… honda, setelah mempelajari pemaparan mod djay ttg sejarah Honda diatas, ada satu pertanyaan yg saya ingin sekali mendapat pencerahannya, (katakanlah asumsi fanboy Honda bahwa Honda kehilangan soulnya, memang demikianlah adanya <nanti kita bahas ya>): berlebihankah jika ada yang menyimpulkan, dibawah kepemimpinan kawamoto (dan jonfis di Honda Indonesia), Honda seolah masuk pada abad kegelapan (bukan pada faktor volume penjualan, melainkan pada quality control), dan baru akan menyongsong masa renaissance pada th 2015 atau 2020 kelak?
Landasannya begini,
Pertama, Ekspansi Honda dengan membangun pabrik di banyak tempat, membuat konsumen di pasar regionalnya tidak lagi mendapat produk yg lahir secara utuh dari filosofi Honda itu sendiri? Konsumen mendapat produk yg ‘kualitasnya berbeda’ dg Honda global, Honda menyebut ini sebagai fleksibilitas terhadap demand pasar regional, tapi konsumen menyebut ini sebagai penurunan ‘kualitas’. Rendang yg dibawa langsung dari Padang, memang beda rasanya dg rendang dari RM Padang yg tersebar di berbagai sudut kota Bandung. Bisakah kita katakan ini sebagai ‘kegagalan’ Honda dalam mempertahankan prinsip ‘joy of buying’ bagi pasar regional, khususnya fans tradisional honda? Karena pembeli Honda di era sekarang tidak lagi segembira Honda lover sebelum 2000an? Atau apakah memang pasar regional tidak dianggap sebagai prioritas? Kalau iya, kasihan dong ya die-hard fans Honda di Indonesia, cinta mereka bertepuk sebelah tangan? :upss:
Kedua, saya ingin sedikit mencomot salah satu prinsip komunikasi, “komunikasi yg efektif adalah terjadinya kesepahaman antara komunikator (baca: Honda) dan komunikan (baca: konsumen), nah, bisakah dikatakan ini sebagai salahsatu ‘kegagalan’ komunikasi Honda pada fans tradisionalnya? Maksud saya ttg ini: “costumer dan supplier engagement yang merupakan fokus utama.. Linked-environment inilah inovasi terbesar Honda sampai sekarang, dan seperti kata oom Madcat dari segi bisnis: ASS merupakan yang utama bagi Honda dan inilah yang paling terlihat di Indonesia”... “Di masa sekarang, mereka lebih strategis dengan mendesain Interior se menarik mungkin sebagai pembeda dengan rival-rival terdekatnya”,,, celakanya, fanboy tampaknya kurang menangkap hal ini sebagai inovasi dari Honda, bahkan hilangnya fitur dan luxury trimming itu lah yang menjadi salahsatu alat justifikasi fanboy soal ‘hilangnya soul honda’. Mungkin benar fanboylah yg keliru memahami prinsip honda, tapi bisa kah kita telusuri dimana letak ‘kabel yg putus’ itu sehingga terjadi perbedaan pemahaman antara Honda & die-hard fans nya?
Ketiga, berkaitan dg ‘joy of creating’ Honda dimasa lalu yang ‘sukses’ dalam strateginya memproduksi "Cheap and Cheerful" cars, seperti apa pengejawantahan prinsip itu dimasa kini mod? Karena kalau melihat komentar2 die-hard fans Honda diatas, sepertinya menjadi “expensive and glum” cars ya? Apakah ini juga bisa dikatakan sebagai ‘kegagalan’ petinggi Honda masa kini (khususnya JPM, Jonpis Prospect Motor) dalam mengejawantahkan prinsip itu?
Oia mod, seperti crv, accord, civic, dll yg merupakan produk globalnya Honda, ada perbedaan kah dg yg beredar di Indonesia, selain fitur?
Waduh kebanyakan nanya ga ya? wkwkwkwk ampun mod, tapi satu lagi ya, apa sih yg melatarbelakangi Honda dalam visi masa depannya dg pengembangan produk global (di 2015 kelak), mengapa tidak 'mempertahankan' pendekatan yg seperti skr, apakah honda merasa ada yg salah dg pendekatan skr? atau, karena zaman memang berubah lagi..

----

BTW, ini pertanyaan untuk Honda lover Indonesia, Jadi, apa sebenarnya yang hilang dari Honda? ‘Feel’ seperti apakah yang dimaksud? Memang sulit sih ya, kalau mendeskripsikan ‘feel’, tapi bisa dong dibikin parameternya? Apa saja? Mesin yg fun, atau desain & kualitas material, softpad dg beludru halusnya, dll?
Based on pertanyaan om billy & Chz, “bukankah real vtec tidak masuk ke Indonesia?” kaitkan komentar mod mitsu err.. kopat, “mesin mana yg akan dikenang?”.
Pertanyaan jahilnya, jangan2 die-hard fans nya Honda di Indonesia memang tidak pernah mencicipi ‘the real Honda’? Jadi ketika mazda masuk lagi dg menawarkan zoom-zoom nya, baru tersadarkan dari tidur panjangnya, “OMG, honda is the boring things”. :mrgreen:
Dan pertanyaan selanjutnya, apakah ini hanya terjadi di Honda, atau pabrikan lain pun mengalami hal yang sama? Penting loh pertanyaan ini, karena bisa dijadikan parameter jg (Honda dulu vs jepangan lain dulu dan Honda skr vs jepangan lain skr), ini berkaitan dg ‘feel’nya om bau hitut yg berseberangan, “Honda skr pun tetap lebih dikangenin dibanding jepangan yg lain”. Kalo begitu sama aja boong dong kalau berpaling, toh “yang ‘hilang’ di Honda, tidak akan ditemukan di tempat lain?”
Jadi apa sebenarnya yg ‘hilang’? wkwkwk muter2, ane bingung bikin pertanyaannya karena ga punya basic yg cukup. tapi penasaran, pengen tau apa benar Honda yg dulu lebih layak dikangenin dibandingkan dg yg skr? Atau sifatnya memang ‘hanya’ faktor sentimentil semata?
Bahasannya bakal lebih ke teknis ya kayanya? Kalo gitu ane mojok aja nyiapin cemilan dan buku catatan :ngacir:
"The Power of ren-Dreams"
Image
twa
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 614
Joined: Wed Apr 09, 2008 9:22
Daily Vehicle: CX-5 KF

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by twa »

madcat015 wrote:
Pada dasarnya, sebagian besar investasi ditelan oleh ASS... ada yang riil ada yang abstrak.

Riil seperti pembangunan dealer dengan 3S (Sales, Service, dan Spare Parts). Dealer2 3S inilah yang akan memberi ketenangan dan kemudahan kepada pemilik kendaraan yang mengetahui dengan baik bahwa kendaraan yang dibeli nya akan dapat dirawat dengan mudah. Pembangunan dealer ini menjadi satu investasi yang nilainya cukup besar dengan ROI yang cukup lama, berkisar antara 7-10 tahun. Perusahaan2 terbesar akan menanamkan banyak modal untuk menyebarkan cakupan dealer 3S ini di seluruh daerah. Belum lagi urusan logistik untuk menyediakan fluida2, fast moving spareparts, slow moving spare parts, fasilitas body n paint, hingga urusan gudang, stok, dan import hi-tech parts. Pun juga SDM yang berkualitas. Kesemuanya memakan biaya dan sumber daya yang tidak sedikit.

Abstrak seperti nilai jual dan branding. Mobil2 yang handal dan tahan siksaan tentu memiliki harga jual dan nilai ekonomi yang lebih baik. Kembali ke ASS dalam bentuk riil, karena branding dan nilai jual sedikit banyak tergantung dengan cakupan dealer. Bahkan ada pabrikan yang memberikan jaminan nilai beli, jadi unit bekas dengan merek yang sama dapat di tukar tambah dengan yang baru, untuk kemudian unit yang lama tsb akan dicek dan dikembalikan hingga kondisi terbaiknya dan masuk kedalam divisi penjualan mereka... Layanan seperti ini yang membuat loyal customer semakin loyal thd merek tsb.
yang menjadi pertanyaan apakah HPM melakukan investasi 3S tsb ? bukankah dealer honda di indo dimiliki oleh org yg berbeda ( walau ada juga 1 pribadi yg mempunyai beberapa dealer ) beda spt toyota, nissan dan beberapa brand lain yg betul2 membuat BERES sendiri. cmiiw
smurfy
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 149
Joined: Mon Dec 09, 2013 16:53

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by smurfy »

Honda vs brand jepang lain di indonesia? hehe, kl buat sy utk saat ini cuma produk2 mazda yg lbh menarik...
kalo dibanding toyota, nissan, mitsu, suzuki, daihatsu, utk produk yg dijual di indo scr overall oleh atpm. sy rasa honda lbh terasa spesial...
tapi itu overall, krn sulit cari mobil honda yg bisa lawan handling toyota 86 (utk keluaran atpm)...
mengenai penurunan build quality, saya rasa ga cuma honda yg mengalami, banyak pabrikan, termasuk brand eropa seperti mercedes benz pun mengalami...
Kalo unsur fun to drive, ga ada yg benar atau salah, setiap orang punya feel masing2... kalo dijabarin contohnya: ferio vs civic fd aja punya penggemar masing2, yg kl disuruh pilih yg terbaik bakal ada pro kontra yg ga akan kunjung selesai.
User avatar
AD74YA
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 9769
Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
Location: Pasar Minggu, Jakarta
Daily Vehicle: Toyota Alphard

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by AD74YA »

Bueuk_32 wrote: Hai mod, izinkan saya ikut kecebur di diskusi menarik ini :cupss: ,
Perasaan saya ga enak.... :big_chicken:

Bueuk_32 wrote:Bicara soal ‘feel’, ini memang sesuatu yg abstrak yg sulit dicerna oleh hal-hal yang bersifat logika. Namun, membaca pemaparan sejarah Honda dari mod djay, wuih, saya sangat menikmatinya :frm_salut: ,
... Perasaan makin ga enak... :big_chicken:

Bueuk_32 wrote:Maka dari itu, berkaitan dg konteks thread ini, izinkan saya sedikit menyeret mod djay ...
... Mati awak!... Bener kan perasaan ga enak...... :big_chicken:

:ngacir: :ngacir: :ngacir:
Bueuk_32 wrote:...untuk juga menyelami sudut pandang yg sedikit berbeda dg apa yang ada dalam benak petinggi honda, atau dengan kata lain ‘mendengar suara konsumen’. Setidaknya untuk lingkup lokal asia tenggara khususnya Indonesia. Karena tentu saja ‘suara konsumen’ diatas berdasar pada pengalaman empirik mereka pada produk Honda di dalam negeri, baik dulu atau sekarang.
Owh... Kalau pertanyaannya yang saya bold, ane harus curi start dengan berkata pengetahuan saya dari sudut pandang HPM tidak banyak :big_slap: , tapi akan saya jawab sejauh yang saya tau saja... Mari kita mulai diskusinya... Bismillah..

...
Bueuk_32 wrote:Meski apa yang dilakukan Honda dahulu dan/atau mazda sekarang lebih besar unsur gimmick untuk menarik perhatian konsumen, sebagai bumbu penyedap, “hai, kami berbeda, anda tidak akan mendapatkan apa yang kami tawarkan jika anda lebih memilih toko sebelah”. Hal yang lumrah sebenarnya dalam dunia bisnis. “Anda tidak akan bisa mengalahkan rival jika melangkah dengan cara yang sama”.
I am second that.
Bueuk_32 wrote:berlebihankah jika ada yang menyimpulkan, dibawah kepemimpinan kawamoto (dan jonfis di Honda Indonesia), Honda seolah masuk pada abad kegelapan (bukan pada faktor volume penjualan, melainkan pada quality control), dan baru akan menyongsong masa renaissance pada th 2015 atau 2020 kelak?
Ok, dari segi Kawamoto, bukan seolah, tapi Honda memang masuk pada zaman kegelapan.. Ini sebagian berkaitan dengan prinsip Joyful, tapi lebih layak saya ceritakan lengkap untuk jawaban pertanyaan ketiga nanti.. Dan pada masanya, permasalahan bukan pada quality control, bukan juga volume penjualan.. Pada masa itu, Honda terlalu menghamburkan banyak uang untuk R&D, terutama di F1, belum lagi di road cars, robotics, hydrogen, aircrafts development, gardening, dll dsb. Untuk ukuran perusahaan yang lebih kecil dari Toyota tapi berani menghamburkan dana besar di R&D, keuangan Honda sangat tidak sehat pada waktu itu, akan tetapi mereka yakin bahwa suatu saat akan ada revenue nya untuk Honda.

Hasil dari R&D Honda di development mobil sejujurnya sangat mengesankan; contoh:
1. Honda merupakan pabrikan pertama yang mendesain air-cooled engine, dimana pada masanya masih water-cooled
2. Mesin pertama yang dipakai di road car yang bisa revving sampai 8000 RPM
3. Termasuk pabrikan pertama yang develop turbocharger untuk dipakai di motor dan mobil
4. Produsen pertama yang develop variable cam profile (yang akhirnya jadi VTEC), sistem ini terinspirasi oleh Alfa Romeo Spider, tapi pada akhirnya malah Alfa yang kagum, Porsche juga dalam mendesain valve timing real time untuk mesinnya juga belajar dari Honda.
5. Perusahaan jepang pertama yang develop penggunaan material fabrik khusus untuk otomotif (digunakan di interior)
6. Produsen pertama yang menggunakan all aluminium di engine block
7. Dll dsb... banyak lah...

Long-story short, return asset yang terbuang untuk development nggak ter cover dari penjualan mobilnya, dan Honda punya banyak hutang pada masanya. Saking buruknya, sampai Mitsubishi istilahnya tinggal main suit sama Honda mau gak buat di akuisisi pada masa Kawamoto itu.. Nah... Kawamoto sendiri, menurut ane pribadi, adalah CEO Honda yang testis nya paling gede. Dia ubah Honda dari ground up (change management) dan melakukan penyesuaian di semua lini, dan memutuskan rencana jangka panjang Honda di tangan dia adalah dapat revenue sebesarnya untuk menutupi kerugian. And, the rest is history.. They do what they need to do. Mereka masuk di masa "kegelapan", atau tepatnya rehat dari hingar bingar "otomotif".

Di masa Ito, yaitu sekarang, Honda udah kepentok dengan image "membosankan", "soccer moms car", "virginity castle", you name it lah... Dan entah kenapa, Ito menganggap ini momen yang tepat untuk Honda to regain its throne, tapi dengan keputusan yang strategis. Mereka bermain di F1 hanya sebatas supplier, mulai develop mesin dan transmisi menarik sesuai masa tapi beda pakem dengan yang lain (yang lain charger, mereka sempurnakan direct injection dan fokus di link antara mesin dan CVT), mulai pakai chassis high-tensile, ekstensif mengurangi bobot mobil baru, dan malah cenderung mengurangi size mobilnya, dimana produsen lain produknya makin melar ukurannya.

Saya masih belum tau arah mereka ujungnya kemana, tapi Ito menjanjikan sesuatu yang besar dalam pergerakan R&D Honda akhir-akhir ini.

Bueuk_32 wrote:Pertama, Ekspansi Honda dengan membangun pabrik di banyak tempat, membuat konsumen di pasar regionalnya tidak lagi mendapat produk yg lahir secara utuh dari filosofi Honda itu sendiri?
Entahlah. Who am I to answer that? :upss:
Bueuk_32 wrote: Bisakah kita katakan ini sebagai ‘kegagalan’ Honda dalam mempertahankan prinsip ‘joy of buying’ bagi pasar regional, khususnya fans tradisional honda? Karena pembeli Honda di era sekarang tidak lagi segembira Honda lover sebelum 2000an?
Bisa elaborate kiri kanan, tapi jawaban simpelnya jika melihat sudut pandang "fans tradisional", maka ya, Honda gagal. Karena representatif tag Joy to Buy adalah di produknya, jika pembeli tidak bahagia, ya gagal prinsipnya. As simple as that.


Bueuk_32 wrote: Atau apakah memang pasar regional tidak dianggap sebagai prioritas? Kalau iya, kasihan dong ya die-hard fans Honda di Indonesia, cinta mereka bertepuk sebelah tangan? :upss:
Entahlah. Who am I to answer that? :upss:

NB: Madcat lebih layak jawab pertanyaan ini, karena dia pasti tau prinsip yang dipakai oleh HPM apa sebenernya? Apa masih sama persis sama original 3 Joy? atau sudah ada penyesuaian? Kalau ada, apa penyesuaiannya? Nah pertanyaan saya ini, adalah kunci yang bisa menjawab seluruh isi tret ini dari awal sampai akhir.. :mrgreen:
Bueuk_32 wrote: Kedua, saya ingin sedikit mencomot salah satu prinsip komunikasi, “komunikasi yg efektif adalah terjadinya kesepahaman antara komunikator (baca: Honda) dan komunikan (baca: konsumen), nah, bisakah dikatakan ini sebagai salahsatu ‘kegagalan’ komunikasi Honda pada fans tradisionalnya? celakanya, fanboy tampaknya kurang menangkap hal ini sebagai inovasi dari Honda, bahkan hilangnya fitur dan luxury trimming itu lah yang menjadi salahsatu alat justifikasi fanboy soal ‘hilangnya soul honda’. Mungkin benar fanboylah yg keliru memahami prinsip honda, tapi bisa kah kita telusuri dimana letak ‘kabel yg putus’ itu sehingga terjadi perbedaan pemahaman antara Honda & die-hard fans nya?
Kabel. Berarti link antara 1 hardware dengan hardware lain. Media? Hmmm...

Jawaban ini akan penuh judgement dari saya... Saya ingat betul dulu pernah lihat iklan Honda Integra di TV cuman layar kosong, tiba-tiba ada mobil skidding masuk, berhenti, terus muncul tulisan "PURE SPIRIT". Sekarang? Iklan TV New Honda Jazz saja yang seharusnya menyasar fans tradisional Honda membutuhkan banyak tagline silinder mesin, efisiensi BBM, EURO safety, ipod link, rem, g-con, piston coating...... Really?... Piston Coating??.. Who the f@ck care about that??.. It is a Honda for youngster, we need it to be simple, and we need it to be stupid. Tapi kenapa yang gembar-gemborkan di iklan TV bukan tag "PURE SPIRIT"..?

Gimana oom Bueuk? Pesan apa yang anda dapat? Apa yang coba di komunikasikan oleh HPM?... atau lebih sensitifnya.. Bagaimana HPM melihat segmen pasar yang mereka tuju untuk memasarkan produk mereka yang paling "cheap and cheerful" ? :e-think:

Bueuk_32 wrote: Ketiga, berkaitan dg ‘joy of creating’ Honda dimasa lalu yang ‘sukses’ dalam strateginya memproduksi "Cheap and Cheerful" cars, seperti apa pengejawantahan prinsip itu dimasa kini mod? Apakah ini juga bisa dikatakan sebagai ‘kegagalan’ petinggi Honda masa kini (khususnya JPM, Jonpis Prospect Motor) dalam mengejawantahkan prinsip itu?
Sekali lagi, saya gatau jawaban eksak, Madcat jauh lebih layak menjawab pertanyaan tentang HPM.. Jadi saya jawab dari sudut pandang saya saja:

Joy of Creating itu ada 2; dari sisi supplier dan konsumen. Supplier dan produsen dalam artian pembuatan ide, kesempurnaan perakitan, dan kegembiraan berkontribusi sosial. Konsumen dalam artian maksimalisasi potensi unit yang dimiliki berdasar selera dan kebutuhan masing-masing.

Di masa lalu, pengejawantahannya dari sisi konsumen (mungkin) dengan cara dari segi struktur, Honda memungkinkan swapping komponen, bahkan blok mesin. Honda juga menyediakan spek atas blok mesin yang berbeda, pilihan exhaust upgrade, chargers, bahkan sampai brake-line tersedia dari titanium. Kalau dari sisi HPM saat ini, gak ada nyinggung powertrain sama sekali... Yang ada juga kaca film, GPS.. Paling mentok definisi HPM paling cuman ketersediaan Mugen dan Modulo parts aja.. That is it.

Pertanyaannya.. Apa pengejawantahannya tepat?... Gimana oom Bueuk?.... :e-think:


Bueuk_32 wrote:Oia mod, seperti crv, accord, civic, dll yg merupakan produk globalnya Honda, ada perbedaan kah dg yg beredar di Indonesia, selain fitur?
Waduh kebanyakan nanya ga ya? wkwkwkwk ampun mod, tapi satu lagi ya, apa sih yg melatarbelakangi Honda dalam visi masa depannya dg pengembangan produk global (di 2015 kelak), mengapa tidak 'mempertahankan' pendekatan yg seperti skr, apakah honda merasa ada yg salah dg pendekatan skr? atau, karena zaman memang berubah lagi..
Yang nyaris betul-betul sama baru Jazz dan CRV.. Accord dan Civic masih ada perbedaan antara US, Europe dan Japan.. Baru mulai generasi sekarang Accord sama, kedepannya Civic menyusul.

Logikanya, general, sama saja. Tidak ada bedanya. Jadi kalau mau cari review, lihat saja review luar, asal spek sama, sensasi 11-12.

Owkey, 2015... pertanyaan "Kenapa".. Ane pernah baca sebenernya disebabkan karena Honda HQ sendiri merasa tidak nyaman dan tidak sesuai prinsip dengan main aman seperti saat ini.. Mereka sudah sehat, tinggal recover pabrik karena tsunami dan invest di Eropa, mereka bisa berkembang banyak sekali. Yang mudah-mudahan betul terjadi, Ito berniat agar Honda menjadi leading di engineering innovation lagi, dan mereka akan mulai gerakannya di 2015.

Beberapa hal yang sudah dalam development; DSG (Honda in-house made), dan aluminium body and frame factory.

Finger crossed.

----

Bueuk_32 wrote: ....
Based on pertanyaan om billy & Chz, “bukankah real vtec tidak masuk ke Indonesia?” kaitkan komentar mod mitsu err.. kopat, “mesin mana yg akan dikenang?”.
Pertanyaan jahilnya, jangan2 die-hard fans nya Honda di Indonesia memang tidak pernah mencicipi ‘the real Honda’? Jadi ketika mazda masuk lagi dg menawarkan zoom-zoom nya, baru tersadarkan dari tidur panjangnya, “OMG, honda is the boring things”. :mrgreen:....


OHOHOHO....

Now that is THE real question.. Betul-betul menunggu diskusi lanjutannya nih....

Saya pribadi, belum pernah terpesona Honda karena performa atau handlingnya.... Hal paling berkesan buat saya di Honda adalah; This is a simple and stupid car, but it works well. :big_peace:
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
mbah_sby
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 289
Joined: Tue Jun 04, 2013 4:50

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by mbah_sby »

Wow makin panjang x lebar aja yaa..
Kayaknya tulisan om djay mau ane simpen d folder sendiri deh buat dibaca2 lagi hehee..

Yg jadi penasaran adalah om Djay paham tentang sejarah Honda tp tidak terpesona Honda. Pertanyaan nya apakah om Djay juga paham sejarah pabrikan mobil lain kayak Toyota, Mitsu dll. ?
User avatar
abrof
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 949
Joined: Sat May 24, 2008 11:07

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by abrof »

sebagai ex pengguna Honda dari Nouva, Stream, trus CRV gen 3 saya cuman urun pendapat begini saja:

Coba pakai produk Honda terus sekarang bandingkan yang sejajar (dari harga dan jenis kendaraan) dari produk merk lain, klo dari unsur fun to drive, power & performance, yang bisa ngalahin paling sekarang cuman Mazda (walau belum pernah pake cuman lihat dari review Top Gear). Saya rasa Honda masih sama feelnya irit lincah gampang perawatannya dan larinya enak buat penyuka high rev, gampang di upgrade performanya. Tapi kalo fitur dan fun to drivenya sudah ada yang bisa ngalahin, ya keputusannya di tangan konsumen, switch ke merk lain saja. Klo soal feel ilang itu di Accord generasi sebelum yang terbaru, Honda kok empuk banget, gambot, dan gak fun to drive seperti sebelumnya.
Satu lagi Honda sangat peduli dengan fitur safety, ABS dan EBD jadi standar (kecuali produk LGCC) dan Mazda juga melakukannya.
Yang beda sekarang sudah ada produk merk lain yang bisa dijadikan alternatif.
:big_smile] IMHO CMIIW
User avatar
madcat015
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 13579
Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
Location: Surabaya

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by madcat015 »

twa wrote:
madcat015 wrote:
Pada dasarnya, sebagian besar investasi ditelan oleh ASS... ada yang riil ada yang abstrak.

Riil seperti pembangunan dealer dengan 3S (Sales, Service, dan Spare Parts). Dealer2 3S inilah yang akan memberi ketenangan dan kemudahan kepada pemilik kendaraan yang mengetahui dengan baik bahwa kendaraan yang dibeli nya akan dapat dirawat dengan mudah. Pembangunan dealer ini menjadi satu investasi yang nilainya cukup besar dengan ROI yang cukup lama, berkisar antara 7-10 tahun. Perusahaan2 terbesar akan menanamkan banyak modal untuk menyebarkan cakupan dealer 3S ini di seluruh daerah. Belum lagi urusan logistik untuk menyediakan fluida2, fast moving spareparts, slow moving spare parts, fasilitas body n paint, hingga urusan gudang, stok, dan import hi-tech parts. Pun juga SDM yang berkualitas. Kesemuanya memakan biaya dan sumber daya yang tidak sedikit.

Abstrak seperti nilai jual dan branding. Mobil2 yang handal dan tahan siksaan tentu memiliki harga jual dan nilai ekonomi yang lebih baik. Kembali ke ASS dalam bentuk riil, karena branding dan nilai jual sedikit banyak tergantung dengan cakupan dealer. Bahkan ada pabrikan yang memberikan jaminan nilai beli, jadi unit bekas dengan merek yang sama dapat di tukar tambah dengan yang baru, untuk kemudian unit yang lama tsb akan dicek dan dikembalikan hingga kondisi terbaiknya dan masuk kedalam divisi penjualan mereka... Layanan seperti ini yang membuat loyal customer semakin loyal thd merek tsb.
yang menjadi pertanyaan apakah HPM melakukan investasi 3S tsb ? bukankah dealer honda di indo dimiliki oleh org yg berbeda ( walau ada juga 1 pribadi yg mempunyai beberapa dealer ) beda spt toyota, nissan dan beberapa brand lain yg betul2 membuat BERES sendiri. cmiiw
Pertanyaan bagus om...

Dari sisi manajemen, HPM bisa dikatakan nyaris tidak melakukan investasi tersebut, entah apa keluarga pemilik MD Honda di Indonesia masih memiliki saham di HPM atau tidak...

Bila kita melihat secara langsung dari sisi owner dealer, tentunya sudah ada hitung2an untuk ROI membuang sekian banyak rupiah. Tidak ada satu pun orang yang mau membuang duit nya secara percuma dan HPM tau itu, karenanya, terdapat banyak bonus, subsidi, dan insentif untuk tiap penjualan mobil, untuk tiap incoming unit di bengkel, untuk tiap event, untuk tiap sales, untuk tiap TD unit, dll.

Jualan mobil sulit untung? Ya, betul... dengan diskon sinting bisa ane katakan margin sampai negatif...


Tapi dari sisi gelap hubungan dealer-MD-pabrikan..., ada hal2 yang tidak bisa ane sebutkan di sini yang membuat sebuah dealer bertahan dan ownernya semakin mapan. Dan tentunya, hal2 yang tidak bisa ane sebutkan di sini termasuk dalam harga pokok penjualan mobil.

It's not common for a car dealer to sell a car on their loss.


AD74YA wrote:
Bueuk_32 wrote: Atau apakah memang pasar regional tidak dianggap sebagai prioritas? Kalau iya, kasihan dong ya die-hard fans Honda di Indonesia, cinta mereka bertepuk sebelah tangan? :upss:
Entahlah. Who am I to answer that? :upss:

NB: Madcat lebih layak jawab pertanyaan ini, karena dia pasti tau prinsip yang dipakai oleh HPM apa sebenernya? Apa masih sama persis sama original 3 Joy? atau sudah ada penyesuaian? Kalau ada, apa penyesuaiannya? Nah pertanyaan saya ini, adalah kunci yang bisa menjawab seluruh isi tret ini dari awal sampai akhir.. :mrgreen:
Untuk prinsip HPM, ane tidak bisa membicarakan nya di marih... NDA...

Yang pasti, coba kita lihat dari line up2 honda... terdapat mixing atau campuran unit yang dijual... mulai LCGC hingga full blown MPV dengan tagprice mengerikan untuk sebuah Honda.

Sudah jamak di sini, nyaris semuanya sudah "disesuaikan" dengan pasar Indonesia. Bagi top tier cars, memang sedikit hal yang disesuaikan, tapi harganya menjadi naujubileee... koreksi: banyak hal yang ternyata masih disesuaikan.

Ane akan bercerita sedikit kisah ane saat jadi observer dan tentu saja: OOTer di sebuah training internal Ahond...

Saat membahas mobil2 Honda vs pesaing. Nyaris semua lini dibabat Honda, kecuali: CRV RM, Accord CR2, CRZ, dan Odyss RB5. Ada pertanyaan menggelitik dari seorang sales yang membuat ane terkekeh... :mky_03:

"Pak, bagaimana dengan Mazda? kok semuanya Honda vs Toyota?"

Dan jawaban nya benar2 mengerikan sampai ane walk out untuk menemui para nonik MarComm dan CCO untuk menjernihkan otak.

"CRV RM sudah disesuaikan dengan keinginan pengguna dan pecinta Honda. Sunroof, DRL, AFS, auto-start stop, LDWS adalah hal2 yang tidak dibutuhkan masyarakat. Dan Honda tetap memiliki akomodasi kabin terbaik *yang ini ane cukup setuju*, dan sesuai dengan prinsip "Man maximum, machine minimum". Makanya harga CRV tetap terjangkau."

WTF? :big_chicken:


Jawaban yang sama terjadi di Accord CR2 vs M6... malah backfires, dengan fitur Blindspot monitoring, LDWS, dan macam2 gimmick di Accord CR2. Sebelumnya saat vs XV40/50, habis tuh Camry di babat.

Dan di CRZ, yang dijual adalah hybrid, S+ mode (yang tidak bisa ane operasikan, mungkin karena ane dudul ya), dan price tag 500jt. Oh come on, ada Miata di sana, ada 86/BRZ. Dan ane semakin bengong, saat sebuah Scirocco, SLK R172, dan Z4 dimasukkan ke dalam ring tinju dalam slide show. Halooo... enjin 1500cc + batere sentolop versus boxer 2.0 NA, mesin turbo jerman, DSG, dan RWD?

Wow guys, you are definitely over your head....

Begitu masuk Odyss RB5, musuh nya malah Alphard/Vellvie dan Elgrand... Mazda8 ga dianggap... apa2an ini? secara dari sisi harga, kontender terkuat RB5 adalah Mazda8...

Begitu ada yang tanya "Pak, tapi madcat pake Mazda8 lhoo..., dan PSD+electric lift gate nya dewa bener", jawabannya "Waktu habis..."

:big_slap:


Nah, dari sana, terlihat betapa Honda telah menyesuaikan diri, setidaknya dalam asumsi mereka, dengan pasar regional... dan semakin defensif terhadap persaingan. Betapa merek underdoq masih dipandang sebelah mata...


AD74YA wrote:
Bueuk_32 wrote: Kedua, saya ingin sedikit mencomot salah satu prinsip komunikasi, “komunikasi yg efektif adalah terjadinya kesepahaman antara komunikator (baca: Honda) dan komunikan (baca: konsumen), nah, bisakah dikatakan ini sebagai salahsatu ‘kegagalan’ komunikasi Honda pada fans tradisionalnya? celakanya, fanboy tampaknya kurang menangkap hal ini sebagai inovasi dari Honda, bahkan hilangnya fitur dan luxury trimming itu lah yang menjadi salahsatu alat justifikasi fanboy soal ‘hilangnya soul honda’. Mungkin benar fanboylah yg keliru memahami prinsip honda, tapi bisa kah kita telusuri dimana letak ‘kabel yg putus’ itu sehingga terjadi perbedaan pemahaman antara Honda & die-hard fans nya?
Kabel. Berarti link antara 1 hardware dengan hardware lain. Media? Hmmm...

Jawaban ini akan penuh judgement dari saya... Saya ingat betul dulu pernah lihat iklan Honda Integra di TV cuman layar kosong, tiba-tiba ada mobil skidding masuk, berhenti, terus muncul tulisan "PURE SPIRIT". Sekarang? Iklan TV New Honda Jazz saja yang seharusnya menyasar fans tradisional Honda membutuhkan banyak tagline silinder mesin, efisiensi BBM, EURO safety, ipod link, rem, g-con, piston coating...... Really?... Piston Coating??.. Who the f@ck care about that??.. It is a Honda for youngster, we need it to be simple, and we need it to be stupid. Tapi kenapa yang gembar-gemborkan di iklan TV bukan tag "PURE SPIRIT"..?

Gimana oom Bueuk? Pesan apa yang anda dapat? Apa yang coba di komunikasikan oleh HPM?... atau lebih sensitifnya.. Bagaimana HPM melihat segmen pasar yang mereka tuju untuk memasarkan produk mereka yang paling "cheap and cheerful" ? :e-think:
Menarik sekali melihat iklan Honda sekarang... penuh angka2... penuh kalimat teknologi...

Ane masih ingat iklan Honda SX8 nya Reza Artamevia, simpel... stop di traffic light, buka kaca, senyum, trus melaju...

Ironis nya, ane malah melihat iklan Mazda memiliki jiwa iklan Honda dulu... seperti Mazda2, hanya mobil, melaju... tanpa tulisan segede gaban di layar... visual rules indeed...


Dan begitu melihat iklan Brio..., ane hanya memperhatikan JKT48 nya... :cupss:

tidak ada mobil satupun di sana... hanya ada keunyuan JKT48. :cupss:


AD74YA wrote:
Bueuk_32 wrote: Ketiga, berkaitan dg ‘joy of creating’ Honda dimasa lalu yang ‘sukses’ dalam strateginya memproduksi "Cheap and Cheerful" cars, seperti apa pengejawantahan prinsip itu dimasa kini mod? Apakah ini juga bisa dikatakan sebagai ‘kegagalan’ petinggi Honda masa kini (khususnya JPM, Jonpis Prospect Motor) dalam mengejawantahkan prinsip itu?
Sekali lagi, saya gatau jawaban eksak, Madcat jauh lebih layak menjawab pertanyaan tentang HPM.. Jadi saya jawab dari sudut pandang saya saja:

Joy of Creating itu ada 2; dari sisi supplier dan konsumen. Supplier dan produsen dalam artian pembuatan ide, kesempurnaan perakitan, dan kegembiraan berkontribusi sosial. Konsumen dalam artian maksimalisasi potensi unit yang dimiliki berdasar selera dan kebutuhan masing-masing.

Di masa lalu, pengejawantahannya dari sisi konsumen (mungkin) dengan cara dari segi struktur, Honda memungkinkan swapping komponen, bahkan blok mesin. Honda juga menyediakan spek atas blok mesin yang berbeda, pilihan exhaust upgrade, chargers, bahkan sampai brake-line tersedia dari titanium. Kalau dari sisi HPM saat ini, gak ada nyinggung powertrain sama sekali... Yang ada juga kaca film, GPS.. Paling mentok definisi HPM paling cuman ketersediaan Mugen dan Modulo parts aja.. That is it.

Pertanyaannya.. Apa pengejawantahannya tepat?... Gimana oom Bueuk?.... :e-think:
Dari apa yang bisa ane bagi di marih... "Cheap and Cheerful" cars ditafsirkan satu tingkat di atasnya oleh HPM... "Expensive tag but very profitable and Cheeful" cars.

Satu hal yang menjadi fakta:

CRV RM adalah mobil paling menguntungkan bagi JPM. That's it. Biaya membangunnya murah, teramat murah bahkan bila dibandingkan dengan price tag nya.

Surprised? so am i, bukan sebuah Brio, bukan sebuah Jazz, bukan sebuah City, bukan sebuah Accord... tapi sebuah CRV RM yang jadi mesin uang.


AD74YA wrote:
Bueuk_32 wrote: ....
Based on pertanyaan om billy & Chz, “bukankah real vtec tidak masuk ke Indonesia?” kaitkan komentar mod mitsu err.. kopat, “mesin mana yg akan dikenang?”.
Pertanyaan jahilnya, jangan2 die-hard fans nya Honda di Indonesia memang tidak pernah mencicipi ‘the real Honda’? Jadi ketika mazda masuk lagi dg menawarkan zoom-zoom nya, baru tersadarkan dari tidur panjangnya, “OMG, honda is the boring things”. :mrgreen:....


OHOHOHO....

Now that is THE real question.. Betul-betul menunggu diskusi lanjutannya nih....

Saya pribadi, belum pernah terpesona Honda karena performa atau handlingnya.... Hal paling berkesan buat saya di Honda adalah; This is a simple and stupid car, but it works well. :big_peace:
Yep, ente benar bung bulukan... begitu ane nyetir Mazda... ane langsung berpikir "Holy cat!", dan sesaat, ane melupakan Honda di otak.

Saat ane menyetir CRZ: "meh..." *yawn* :big_chicken:
Saat ane menyetir MX-5: "Yeeeehhhhaaaa!" :big_biglaugh:



Dan ane setuju dengan pendapat master Helm "This is a simple and stupid car, but it works well.", itu yang ane rasakan dengan City SX8. Sebuah mobil kaleng tanpa gimmick apapun *kecuali heater* dengan peredaman menyedihkan dan understeer yang diperuntukkan bagi para dewa. Tapi mobil itu bekerja dengan baik dan memberikan perasaan "let's roll baby!", dan bonus bentuk yang cantik *pendapat subyektif ane*.

Cmiiw... :ungg: :ungg: :ungg:
Obey the mahakitteh. :big_cat:
User avatar
VanzMatic
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11277
Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
Location: Yogya Is Timewa

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by VanzMatic »

smurfy wrote:mungkin ada suhu2 sm yg mau review honda nya yg dulu?
bgmn sensasi honda thn 70an, 80an, 90an yg non vtec?
Sudah kok om, sensasi bawa honda cvcc Nouva..
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
User avatar
artoodetoo
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 6014
Joined: Sun Aug 26, 2007 3:43

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by artoodetoo »

Melongo baca hasil diskusi master2 di atas :big_chicken:

Kalau saya jujur saja, gak pernah meresapi mobil sampai sedemikian. Buat saya yg penting kalo diajak jalan, mobil itu gak bikin capek. Simple sekali khan?
Makanya saya suka sedan dan gak suka MPV/SUV kecuali produk2 yg premium :upss:
Makanya (lagi) saya cuma bisa jadi penikmat di diskusi ini :big_grin:
Monggo mampir ke blog saya http://yahyakurniawan.net
User avatar
sukribo
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 547
Joined: Fri Sep 06, 2013 3:44
Location: Surabaya

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by sukribo »

Ane jugak om Droid .... :ngacir:
**************
The only reason I'm giving it five stars is because I can't give it 14 - Clarkson
User avatar
VanzMatic
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11277
Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
Location: Yogya Is Timewa

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by VanzMatic »

Menyimàk diskusi para dewa testdrive SM...
(Panda...emot panda manaa..???)
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 16683
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ChZ »

abrof wrote:sebagai ex pengguna Honda dari Nouva, Stream, trus CRV gen 3 saya cuman urun pendapat begini saja:

Coba pakai produk Honda terus sekarang bandingkan yang sejajar (dari harga dan jenis kendaraan) dari produk merk lain, klo dari unsur fun to drive, power & performance, yang bisa ngalahin paling sekarang cuman Mazda (walau belum pernah pake cuman lihat dari review Top Gear). Saya rasa Honda masih sama feelnya irit lincah gampang perawatannya dan larinya enak buat penyuka high rev, gampang di upgrade performanya. Tapi kalo fitur dan fun to drivenya sudah ada yang bisa ngalahin, ya keputusannya di tangan konsumen, switch ke merk lain saja. Klo soal feel ilang itu di Accord generasi sebelum yang terbaru, Honda kok empuk banget, gambot, dan gak fun to drive seperti sebelumnya.
Satu lagi Honda sangat peduli dengan fitur safety, ABS dan EBD jadi standar (kecuali produk LGCC) dan Mazda juga melakukannya.
Yang beda sekarang sudah ada produk merk lain yang bisa dijadikan alternatif.
:big_smile] IMHO CMIIW
i second that.... di antara rival sesama jepangnya (toyota,nissan), honda mmg fun to drive... nyetir toyota dan nissan soulless....
ane akuin memang, mending nyetir CRV RM daripada X-TRAIL T31, mending nyetir Brio daripada March / Etios, mending nyetir Jazz daripada Yasir, mending nyetir Civic daripada Altis, mending nyetir Accord daripada Camry....

skrg lawan honda dari segi engineering dan fun to drive hanya 2 : Mazda dan Ford... bahkan selain memperhatikan sisi engineering, kedua pabrikan ini sangat concern dengan value di mobilnya, meski baru tahap "belajar"... coba baca ripiu Focus ane.... meskipun ACS dan APS nya dudul, still, mereka berani masukin itu...
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
artoodetoo
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 6014
Joined: Sun Aug 26, 2007 3:43

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by artoodetoo »

Definisi fun to drive ini perlu ditegaskan juga.
Saya pas nyetir Freed itu jauh dari fun. Maafkan, ini murni opini pribadi.
Saya nyetir Corolla, Corona, itu fun sekali. Lebih fun ketimbang Mirage saya sekarang. Mirage saya menang baru aja sih dibanding Corolla dan Corona saya dulu.
Monggo mampir ke blog saya http://yahyakurniawan.net
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 16683
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ChZ »

madcat015 wrote:
Dan begitu melihat iklan Brio..., ane hanya memperhatikan JKT48 nya... :cupss:

tidak ada mobil satupun di sana... hanya ada keunyuan JKT48. :cupss:

same with me......... demen nontonin iklan Brio karena JKT48.... :big_slap:

begitu pula iklan pocari sweat... :big_slap:
Last edited by ChZ on Sat Feb 01, 2014 2:38, edited 1 time in total.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 16683
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ChZ »

artoodetoo wrote:Definisi fun to drive ini perlu ditegaskan juga.
Saya pas nyetir Freed itu jauh dari fun. Maafkan, ini murni opini pribadi.
Saya nyetir Corolla, Corona, itu fun sekali. Lebih fun ketimbang Mirage saya sekarang. Mirage saya menang baru aja sih dibanding Corolla dan Corona saya dulu.
nah makanya ane ga sebut freed di atas om :mky_03: sengaja itu :big_slap:

hanya most of them punya feel berkendara yang setidaknya lebih baik dibanding lawan-lawannya :mky_03:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
ricz
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 12277
Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
Location: Indonesia

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ricz »

Ahhhh.... JKT48... :cupss:

:ngacir:

Current :
2012 AGL10
2013 RM3
2021 GUN165
User avatar
madcat015
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 13579
Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
Location: Surabaya

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by madcat015 »

sukribo wrote:Ane jugak om Droid .... :ngacir:
Pendapat ini misleading sekalee...

Penikmat yg sudah nikmat di mobil ganteng dan menikmati kegantengan tingkat dewa... :ungg:





Ane galauuuuuuuuu... :ungg:


@bro chz: nahhhhhh... itu dia. yg lebih sering di shoot di iklan Beri2o, adalah JKT48 nya...

Atau ane yg ga memperhatikan mobilnya ya? :big_slap:

Pocari sewot... ahhh... melihat JKT48 berkeringat... me likeeee... :cupss:



*heater... mana heater...* :ngacir:
Obey the mahakitteh. :big_cat:
User avatar
artoodetoo
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 6014
Joined: Sun Aug 26, 2007 3:43

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by artoodetoo »

Sebenarnya saya juga galau waktu nulis ini:
Mirage saya menang baru aja sih dibanding Corolla dan Corona saya dulu.
Kenapa gak bisa beli yg lebih bagus :big_childish:
Monggo mampir ke blog saya http://yahyakurniawan.net
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 16683
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ChZ »

madcat015 wrote: @bro chz: nahhhhhh... itu dia. yg lebih sering di shoot di iklan Beri2o, adalah JKT48 nya...

Atau ane yg ga memperhatikan mobilnya ya? :big_slap:

Pocari sewot... ahhh... melihat JKT48 berkeringat... me likeeee... :cupss:



*heater... mana heater...* :ngacir:
Image

err... where's the car?? :big_chicken: :big_slap:

di TVC nya pake seifuku RIVER.... aihh... :cupss:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 16683
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ChZ »

ChZ wrote:
i second that.... di antara rival sesama jepangnya (toyota,nissan), honda mmg fun to drive... nyetir toyota dan nissan soulless....
ane akuin memang, mending nyetir CRV RM daripada X-TRAIL T31, mending nyetir Brio daripada March / Etios, mending nyetir Jazz daripada Yasir, mending nyetir Civic daripada Altis, mending nyetir Accord daripada Camry....

skrg lawan honda dari segi engineering dan fun to drive hanya 2 : Mazda dan Ford... bahkan selain memperhatikan sisi engineering, kedua pabrikan ini sangat concern dengan value di mobilnya, meski baru tahap "belajar"... coba baca ripiu Focus ane.... meskipun ACS dan APS nya dudul, still, mereka berani masukin itu...
oh yes... ane lupa 2 brand lagi... duo SuSu... Suzuki and Subaru :mky_02:

Suzuki... di Swift, SX4... sayang marketingnya malah fokus jualan R3 original :ngacir:

Subaru... 1 1nya pabrikan yang berani ngasih symmetrical AWD di kelasnya... :big_chicken: and of course dat boxer enjin :mky_02:

boxer enjin dan symm AWD.... boxer engine for ultra-low centre of gravity, symm AWD for maximum grip.... :mky_02:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
ricz
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 12277
Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
Location: Indonesia

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ricz »

ChZ wrote:
madcat015 wrote: @bro chz: nahhhhhh... itu dia. yg lebih sering di shoot di iklan Beri2o, adalah JKT48 nya...

Atau ane yg ga memperhatikan mobilnya ya? :big_slap:

Pocari sewot... ahhh... melihat JKT48 berkeringat... me likeeee... :cupss:



*heater... mana heater...* :ngacir:
Image

err... where's the car?? :big_chicken: :big_slap:

di TVC nya pake seifuku RIVER.... aihh... :cupss:
Itu yg putih di tengah bikin rusak pemandangan aja...

Ini pasti kerjaan antek jonpis... :mky_03:


:ngacir:

Current :
2012 AGL10
2013 RM3
2021 GUN165
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 16683
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by ChZ »

ricz wrote:
Itu yg putih di tengah bikin rusak pemandangan aja...

Ini pasti kerjaan antek jonpis... :mky_03:


:ngacir:
lah di tengahnya haruka ama melo ada apanya ricz? :big_chicken:

:big_slap:

:ngacir:
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
User avatar
imingwahyudi
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2972
Joined: Sat Nov 30, 2013 15:30
Location: 万隆, 印度尼西亚

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by imingwahyudi »

*lotion mana lotion*

:ngacir:
smurfy
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 149
Joined: Mon Dec 09, 2013 16:53

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by smurfy »

Salut sama modjay dan modcat! dengan bahasan mereka, inti trit ini uda terjawab!
tinggal lanjut bahasan mobilnya, terutama the real vtec!
mudah2an modcat bisa kasih review nsx, civic typeR, integra typeR, prelude, S2000
:mky_02:
User avatar
VanzMatic
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11277
Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
Location: Yogya Is Timewa

Re: Perbandingan "Feel" sebuah honda dari masa-kemasa

Post by VanzMatic »

ricz wrote:
ChZ wrote:
madcat015 wrote: @bro chz: nahhhhhh... itu dia. yg lebih sering di shoot di iklan Beri2o, adalah JKT48 nya...

Atau ane yg ga memperhatikan mobilnya ya? :big_slap:

Pocari sewot... ahhh... melihat JKT48 berkeringat... me likeeee... :cupss:



*heater... mana heater...* :ngacir:
Image

err... where's the car?? :big_chicken: :big_slap:

di TVC nya pake seifuku RIVER.... aihh... :cupss:
Itu yg putih di tengah bikin rusak pemandangan aja...

Ini pasti kerjaan antek jonpis... :mky_03:


:ngacir:
Seifuku ga jamawo suru..... :ngacir:
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "