Yuk ah kita kembali ke dunia nyata dulu, mobil yg ane maksud adalah Daihatsu GranMax 1.3D keluaran tahun 2013. Tipe ini adalah tipe terendah dari jajaran Daihatsu GranMax, bermesin 1300cc non VVT-I yg sempat dipakai oleh Avanza Xenia generasi awal. Tipe ini dilengkapi dengan Muscle Steering alias belum Power Steering dengan konfigurasi tempat duduk paling belakang yang masih face to face, nice to have untuk dunia usaha karena dengan konfigurasi seperti ini akan memaksimalkan daya angkut.
Eksterior
Tampilan luar GranMax ini pada awal waktu kemunculannya banyak dianggap agak aneh dengan wajah yang mirip ikan louhan, namun dengan berjalannya waktu, wajah aneh itupun sudah dianggap sebagai normal. Tampilan depan cukup minimalis, hanya terdapat dua lampu utama dengan lampu sein pada ujung luar setiap headlamp. Terdapat sedikit bukaan grill pada bagian atas serta bukaan lebih lebar pada bagian bawah sebagai air intake. Untuk ane pribadi tampilan depannya oke koq, cocok bagi calon pengguna yang lebih mementingkan fungsionalitas dibandingkan estetika.
Mobil ini masuk dalam kategori MPV Semi bonnet, dimana pada bagian depan ada sedikit bonnet yang hanya berisikan komponen Radiator, Kondensor AC, Mekanisme Steering dan Botol penampung air Wiper. Mesin mobil ini masih berada dibawah kabin bagian depan mobil, sama dengan kompetitor utamanya saat ini yaitu Suzuki APV, namun sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan MPV non-bonnet seperti Suzuki Carry, Mitsubishi T120SS, dsb. Kenapa lebih baik? Karena dengan ada nya bonnet kecil ini, mobil relatif lebih aman pada saat terjadinya tumbukan dari arah depan. Posisi Radiator yg berada di depan juga menguntungkan dalam hal kehandalan mesin, karena potensi overheat yang sering terjadi pada mobil mobil non bonnet dapat direduksi.
Beralih ke samping, sesuai dengan kodrat nya sebagai kendaraan pengangkut, maka sangatlah wajar jika mobil ini di desain mengotak demi maksimalisasi ruang interior. Terdapat pintu sliding pada kedua sisi mobil, pasti nya jangan berharap ada Electric Sliding Door disini, semua nya masih mengandalkan kekuatan otot. Namun dalam kaitannya sebagai mobil operasional, hal ini menguntungkan, karena sudah dapat dipastikan bahwa mekanisme nya akan lebih handal dan tahan lama. Terkadang proses tutup pintu sliding ini memerlukan tenaga lebih, mungkin akan cukup merepotkan bagi anggota keluarga kita. But this is where the father becomes the hero... Jadi tukang tutup pintu hehe.
Bagian belakang GranMax ini juga sangat sederhana, dengan desain relatif flat, berkaca lebar dengan dua stoplamp dan sein yg tergabung dalam satu garis pada setiap sisi belakang mobil. Rear Wiper? Forget it...
Pintu belakang terbuka ke arah samping dengan bukaan cukup lebar. Sekilas engsel pintu belakang terlihat ringkih, tapi pastinya sudah diperhitungkan kekuatannya oleh para Engineer. Jangan dilupakan bahwa mobil ini juga tersedia dalam versi ekspor untuk negara Jepang dengan nama Toyota LiteAce / TownAce CMMIW.
Interior
Dengan bagian luar yg minimalis, jangan heran jika bagian dalam pun menganut aliran minimalis. Dashboard plastik sederhana terpasang pada bagian depan kabin. Bukan Dashboard yang indah untuk dipandang dan nyaman untuk disentuh, namun sekali lagi desainnya cukup ergonomik dan fungsional, dengan posisi tombol yang mudah dijangkau. Tongkat persneling manual diletakkan pada bagian Dashboard ini. Dulu ane sempet ragu dengan penempatan ini, apa nyaman tuh?? Tapi kenyataannya cukup mengagetkan, dan akan di review pada bagian driving impression dibawah nanti.
Jok pengemudi dan penumpang depan tidak tebal, tapi cukup nyaman koq, terbukti ane bisa melakukan perjalanan Bekasi-Subang-Bekasi dalam satu hari ditambah sedikit macet tapi tidak terlalu pegal. Jok depan dapat dimaju mundurkan dan recline. Hanya saja pada model termurah ini sepertinya peredam panas kurang mumpuni, sehingga setelah menempuh macet dan jalan panjang, panas mesin mulai merambat ke jok (serasa pake heater, cocok untuk musim dingin hehe) dan ke bagian kaki penumpang baris kedua, solusi sementara nya adalah dengan mengatur knop AC ke posisi lebih dingin. Oh iya, model ini tidak dilengkapi AC Double Blower, penumpang baris kedua masih bisa menerima suhu dingin dari kisi AC depan, namun row ketiga sepertinya akan kepanasan, sayangnya ane tidak berkesempatan mengetest kemampuan pendinginan AC di row paling belakang.
Jok baris kedua tidak dapat dimaju mundur kan dan tidak dapat recline, posisi cukup tegak, apa nyaman? Mungkin tidak, tapi setidaknya anak dan istri ane ngga mengeluh tuh sepanjang perjalanan, masih acceptable mungkin. Busa jok baris kedua juga sama dgn baris pertama, tidak tebal, hanya pada kadar cukup saja.
Jok baris ketiga ber konfigurasi hadap hadapan pada sisi kiri kanan belakang, didesain untuk menampung 4-6 orang (2 atau 3 pada masing masing bangku), pasti tidak nyaman, dan berpotensi membuat mual untuk perjalanan panjang.
Keempat jendela masih dilengkapi engkol untuk menurunkan dan menaikkan bilah jendela. One again, muscle power rulezzzz... Hehe...
Ah ya, mobil ini dilengkapi dengan sistem audio jadul 1 DIN dengan pemutar cassette dan radio saja, dengan jumlah speaker hanya ada dua pada bagian depan saja. Jangan harap suara bagus, asal cukup bisa denger musik yg beradu kencang dengan intrusi suara mesin dan kendaraan lain di sekeliling kita.
Interior dilengkapi dengan karpet beludru berwarna abu, mudah kotor, sebaiknya ditambahkan dengan karpet karet, selain untuk memudahkan bersih bersih, tapi juga untuk membantu sedikit menahan rambatan panas bagian bawah interior. (tadi ane kebetulan terjebak macet cukup lama sehingga perjalanan ane ke rumah memakan waktu sekitar 1,5 jam, dan pada kondisi itu, suhu kabin terasa meningkat karena rambatan suhu dari mesin selama macet)
GranMax tipe ini dilengkapi dengan dua lampu kabin, satu pada bagian depan dekat spion dalam, sedangkan satunya pada bagian paling belakang dekat bangku row ketiga. Tipe ini hanya dilengkapi dengan tutup seperti triplek rata pada bagian pintu.
Driving Impression
Unit yang saya kendarai diisi dengan BBM bersubsidi, namun response mesin terhadap injak kan pada pedal gas cukup baik sampai dengan kecepatan sekitar 80 kpj, lebih cepat dari itu sampai dengan kecepatan 110 kpj, akselerasi cukup, namun terganggu dengan suara mesin yang semakin merasuk. Bayangkan pada kecepatan 80 kpj saja posisi jarum tachometer ada di angka 3000 RPM. Kecepatan 100 kpj dicapai dengan tachometer sekitar 3600 RPM. Dengan fakta itu, ane merasa kecepatan yang paling nyaman untuk mobil ini adalah sekitar 80 kpj, boleh sampai 110 kpj untuk kepentingan menyusul saja. Diatas itu tidak direkomendasikan dengan kenyataan ukuran ban yang kecil dan tipis (ban tipe light truck), dan postur tubuh mobil yg tinggi, cukup limbung pada kecepatan tinggi... Dan ingat, mobil ini hanya dilengkapi bonnet bonnet an... Tingkat perlindungannya tidak cukup baik. Drive safely please.
Posisi duduk pengemudi lumayan baik dengan pandangan luas ke segala arah, tidak setinggi driving position nya APV tapi justru terasa lebih nyaman di GranMax ini. Ane suka banget dengan spion nya yang gede, enak ngeliat kondisi belakang... Jelas...
Kinerja rem, walaupun belum dilengkapi dengan ABS ataupun EBD, cukup baik. Ane sempet heran, tapi selidik punya selidik, ternyata rem cakram depan dilengkapi dengan ventilated disc (buset deh, Terios 2007 ane dulu masih solid disc euuyyy), rem belakang masih tromol.
Oh iya... Hampir lupa... Mengenai posisi persneling pada Dashboard, ane suka!! Ternyata asik juga karena jarak dari setir ke persneling relatif dekat. Proses perpindahan gigi juga ngga berat, ngga kasar, lagi lagi cukup. Pedal kopling ringan, terbukti pada kondisi macet tadi kaki ane masih belum protes.
Seperti halnya mobil ane sebelumnya (Terios), ketika Magnetic Clutch AC beroperasi untuk menyalakan mematikan AC, sentakan cukup terasa, sehingga pada kecepatan rendah, mobil akan terasa ndut ndut an... Namun untung nya pada kecepatan tinggi, hal ini tidak terlalu terasa.
Kinerja di tanjakan curam belum bisa ane report soalnya jalur test ane ngga ada tanjakan ekstrim nya... Maybe next time ane tambahin... Tapi sepanjang jalur Bekasi Subang sih ngga ada kendala koq.
Overall impression dari ane, ini mobil yang serba cukup, jangan berekspektasi yang tidak tidak, maka kita akan puas dengan kinerja mobil ini. Mobil ini masih banyak kekurangan, tapi kekurangan yang ada dapat diatasi dengan tambahan tambahan yang dapat kita lengkapi di kemudian hari. Panas mesin merambat? Tinggal tambah peredam panas. Suara mesin masuk? Banyak yg jual peredam suara koq.
Oh iya jangan lupa untuk tidak mengebut, ngga bakal nyaman, dan tidak aman.
Singkat cerita,
Positif:
- mesin terkenal handal, relatif irit BBM dibandingkan kompetitor nya
- posisi duduk cukup nyaman
- sudah ada AC yg cukup dingin kalau posisi dingin di max.
- ada radio tape, lmyn untuk sekedar mengusir kantuk
- pada posisi bangku belakang terlipat, kapasitas angkut guedeeeeeeeeee... Cocok deh untuk para usahawan.
- suspensi nggak keras banget, tapi juga ngga lembut, tapi lebih lembut daripada Terios 2007 ane... Amazing... Hehe...
- akselerasi cukup baik dibandingkan sekelasnya (sampai dengan 80-100 kpj)
- pengereman juga oke, brake fade lbh kecil krn ventilated disc
- pake premium spertinya anteng aja, eh, gigi dua kadang ngelitik bentar sih, gpp gak parah hehe.
- steering terasa sangat natural... Ga pake PS gitu lhoooo hehe.
- ground clearance cukup, blm pernah mentok.
- gak ada (belum?) ada suara gladak gluduk di suspensi.
Negatif:
- limbung, pastinya, lha wong mobil tinggi ban kecil, so be wise yah nyetir nya
- panas mesin gampang merayap ke kabin, butuh tambahan peredam.
- suara mesin dan eksternal juga masuk, wajar deh, tambah peredam bila perlu
- interior sederhana, tp acceptable for the price, 125 jeti discount 15 jeti, hehe.
- tampilan luar yg ehm, plain... Gpp deh untuk boil usaha dan operasional
- waktu AC bunyi cetak cetek karena aktif dan non aktif, di kecepatan rendah jadi endut endutan...
- pintu sliding berat dan agak susah ditutup untuk wanita dan anak anak, hati hati jangan sampai ada tangan terjepit!
- space untuk kaki penumpang baris kedua ngga luas gara gara ada tonjolan kotak kompartemen mesin.
- space kaki untuk sopir dan penumpang depan juga keganggu tonjolan rumah roda. Awalnya ane keganggu tp lama lama biasa.
- blm ada power steering, lumayan cape kalau pas parkir2, apalagi kalau jalananya conblock.
- seatbelt hanya ada pada baris pertama
- sandaran jok baris kedua agak tegak, jok baris kedua juga ngga bisa maju mundur
- ngga ada colokan lighter, pdhl ane butuh utk pasang GPS hehe.
- bangku baris ketiga bisa nampung banyak orang tapi berpotensi bikin mabuk darat, pastikan hanya orang yg ngga gampang mabuk yg duduk disini.
Note: pada saat pengetesan, KM mobil telah mencapai 1800KM, masih cukup gres, blm ada masalah yg berarti. Kondisi pengetesan dalam kota, padat merayap via tol. Kondisi pengetesan luar kota, ramai lancar dengan sedikit macet sepanjang jalan non tol Subang.
Foto menyusul yah, posting dari Smartphone soalnya, susah edit nya hehe.
As promised, foto foto nya... tadinya ane mau sempilin di post #1, tapi koq nggak ada tombol edit nya hehehe...









