Mesin gasoline 1400 cc yg "ganas" dari VW
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Mesin gasoline 1400 cc yg "ganas" dari VW
Mesin gasoline masa depan :
http://www.volkswagen.co.uk/new_cars/te ... ossary/TSI
Lihat demo yg di kotak biru : Experience maximum power with minimum
consumption with the fascinating Volkswagen TSI engine >
Mesin dengan Super & Turbocharger, Supercharger beroperasi pada RPM
rendah - menengah, utk medium - high RPM boost di estafet - kan ke Turbo
Supercharger berputar sesuai kebutuhan, ketika kita bejek pedal gas
barulah dia berputar, ketika RPM revs. up, Turbo mengambil alih &
supercharger stop utk mengurangi beban mesin.
Intinya adalah agar mesin dapat selalu bekerja dengan AFR ideal (ideal / lean sesuai design asli mesin) pada putaran RPM berapapun & dalam kondisi apapun, spt kita ketahui bahwa pada mesin gasoline konvensional AFR menjadi tidak ideal ketika kita berakselerasi cepat (hard acceleration) yg mana mengakibatkan BBM menjadi boros (CMIIW). Inilah salah 1 faktor yg membuat mesin TSI yg walau hanya 1400 cc dapat mencapai Peak Torque sejak 1750 RPM !!!
Dengan kapasitas hanya 1400 cc (168 bhp, 240 Nm), mesin ini lebih powerfull daripada mesin 2000 cc FSI (Direct Injection)
Kalau saja misalnya Innova dikasih mesin ini, maka kapasitas mesin mungkin cukup hanya 1400 - 1600 cc dengan Torsi & tenaga jauh lebih besar serta kons. BBM jauh lebih hemat drpd 1TR-FE, larinya juga lebih
ngaciiirrrrrrrrr..........
Hanya saja dr segi BBM dapat dipastikan nggak ada kompromi, idealnya
menggunakan SSE, Ptmx. Plus, P. Primax 95 atau yg lebih baik lagi macam Shell V Power 97.
Koreksi kalau salah.
http://www.volkswagen.co.uk/new_cars/te ... ossary/TSI
Lihat demo yg di kotak biru : Experience maximum power with minimum
consumption with the fascinating Volkswagen TSI engine >
Mesin dengan Super & Turbocharger, Supercharger beroperasi pada RPM
rendah - menengah, utk medium - high RPM boost di estafet - kan ke Turbo
Supercharger berputar sesuai kebutuhan, ketika kita bejek pedal gas
barulah dia berputar, ketika RPM revs. up, Turbo mengambil alih &
supercharger stop utk mengurangi beban mesin.
Intinya adalah agar mesin dapat selalu bekerja dengan AFR ideal (ideal / lean sesuai design asli mesin) pada putaran RPM berapapun & dalam kondisi apapun, spt kita ketahui bahwa pada mesin gasoline konvensional AFR menjadi tidak ideal ketika kita berakselerasi cepat (hard acceleration) yg mana mengakibatkan BBM menjadi boros (CMIIW). Inilah salah 1 faktor yg membuat mesin TSI yg walau hanya 1400 cc dapat mencapai Peak Torque sejak 1750 RPM !!!
Dengan kapasitas hanya 1400 cc (168 bhp, 240 Nm), mesin ini lebih powerfull daripada mesin 2000 cc FSI (Direct Injection)
Kalau saja misalnya Innova dikasih mesin ini, maka kapasitas mesin mungkin cukup hanya 1400 - 1600 cc dengan Torsi & tenaga jauh lebih besar serta kons. BBM jauh lebih hemat drpd 1TR-FE, larinya juga lebih
ngaciiirrrrrrrrr..........
Hanya saja dr segi BBM dapat dipastikan nggak ada kompromi, idealnya
menggunakan SSE, Ptmx. Plus, P. Primax 95 atau yg lebih baik lagi macam Shell V Power 97.
Koreksi kalau salah.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 505
- Joined: Fri Apr 21, 2006 4:33
- Location: JAKARTA
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Memang sangat disayangkan harga OTR mobil2 VW di Indonesia kurang make sense.
Tetapi bila melihat di US, daratan Eropa, apalagi di China, harga mobil2 VW sesuai dengan namanya "Volkswagen". Di Shanghai semua taxi menggunakan VW santana.
Terobosan mesin TSI dr VW ini patut diacungi jempol, apalagi melihat harga jualnya (di Eropa) juga make sense dibandingkan mobil2 VW dengan mesin type lainnya.
Melihat torsinya yg sudah didapat sejak 1750 RPM, andai saja mesin ini dipasang di H. Jazz atau T. Yaris, maka ketika mulai berakselerasi dimana Supercharger mulai kick off, mobil mungkin akan serasa spt. bola yang disepak seorang David Beckham..............wuuuuzzzhhhhhh...........
Tetapi bila melihat di US, daratan Eropa, apalagi di China, harga mobil2 VW sesuai dengan namanya "Volkswagen". Di Shanghai semua taxi menggunakan VW santana.
Terobosan mesin TSI dr VW ini patut diacungi jempol, apalagi melihat harga jualnya (di Eropa) juga make sense dibandingkan mobil2 VW dengan mesin type lainnya.
Melihat torsinya yg sudah didapat sejak 1750 RPM, andai saja mesin ini dipasang di H. Jazz atau T. Yaris, maka ketika mulai berakselerasi dimana Supercharger mulai kick off, mobil mungkin akan serasa spt. bola yang disepak seorang David Beckham..............wuuuuzzzhhhhhh...........
* Bukan ajakan Beli *
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 556
- Joined: Thu Feb 16, 2006 10:31
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2275
- Joined: Fri Aug 25, 2006 13:53
- Location: Columbus, OH, USA
- Daily Vehicle: 2011 Nissan 370Z + 1994 Mitsubishi Pajero
Walaupun kelihatannya "high tech", turbo-supercharger bukan barang baru. Sekitar awal 1990-an, HKS punya "twincharger kit" untuk 1988-1989 Supercharged Toyota MR2 (US-spec AW11). Intinya, kit ini adalah "turbo kit" untuk Supercharged MR2. Dikasih nama "twincharger". Kalau mau lihat gampang, ada satu di garasi adik saya
Bedanya, yang punya adik saya "dibikin" sendiri bukan beli dari HKS.
Hasilnya memang lumayan. Mesin yang cuma 1600cc jadi terasa linear walaupun turbo yang dipakai cukup besar (Garrett T04). Turbo ini biasanya agak terlalu besar untuk mesin 2000cc (eg. Mitsu 4G63). Mesin VW yang 1400cc dengan "twincharging" memang menambah tenaga tapi tetap saja ini mesin 1400cc. Ditambah faktanya bahwa mesin yang pakai forced induction beroperasi pada temperatur and stress level yang jauh lebih tinggi, saya merasa VW tidak mencapai suatu penemuan yang luar biasa. Saya sendiri lebih condong ke arah mesin yang cc-nya besar karena stress level-nya jadi lebih rendah.

Hasilnya memang lumayan. Mesin yang cuma 1600cc jadi terasa linear walaupun turbo yang dipakai cukup besar (Garrett T04). Turbo ini biasanya agak terlalu besar untuk mesin 2000cc (eg. Mitsu 4G63). Mesin VW yang 1400cc dengan "twincharging" memang menambah tenaga tapi tetap saja ini mesin 1400cc. Ditambah faktanya bahwa mesin yang pakai forced induction beroperasi pada temperatur and stress level yang jauh lebih tinggi, saya merasa VW tidak mencapai suatu penemuan yang luar biasa. Saya sendiri lebih condong ke arah mesin yang cc-nya besar karena stress level-nya jadi lebih rendah.
Tom
"PRIK NSD"
"WAHJUDI"
"POS VETT"
"YELO NEK"
"AINT YRS"
"PRIK NSD"
"WAHJUDI"
"POS VETT"
"YELO NEK"
"AINT YRS"
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1247
- Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
- Location: Subang
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1247
- Joined: Wed Jan 11, 2006 5:21
- Location: Subang
Setiap turbocharge itu ada daerah efisiensi pengoperasian ... umumnya pada daerah 70% efisiensi dari compressor. Ada turbo yang efisien di putaran rendah (spooling cepat) - Low Pressure Turbo ... tapi pada putaran tinggi efisiensinya drop. Sebaliknya turbo yang efisien pada putaran tinggi spoolingnya lambat ... dalam arti kata pada putaran rendah masih mengandalkan N/A mode yang umumnya Volumetrik efisiensinya masih rendah ... walhasil power dan torque nya nggak menguntungkan ... disamping itu juga ada turbo lag.
Untuk ngatasin hal semacam ini ... ada yang yang masang TWIN TURBO ... sedang VW makai Twin Charger ... Putaran Rendah make Supercharger sedang jika putaran udah meninggi dan turbin mulai spin ... supercharger disengage dan diserahkan kepada Turbocharger.
Honda civic 1.5L tahun 1986 lebih ganas lagi ... pakai turbocharge 5 bar (72 psi) boost level .... dapet 1000 HP/liter engine displacement.
Untuk ngatasin hal semacam ini ... ada yang yang masang TWIN TURBO ... sedang VW makai Twin Charger ... Putaran Rendah make Supercharger sedang jika putaran udah meninggi dan turbin mulai spin ... supercharger disengage dan diserahkan kepada Turbocharger.
Honda civic 1.5L tahun 1986 lebih ganas lagi ... pakai turbocharge 5 bar (72 psi) boost level .... dapet 1000 HP/liter engine displacement.

-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Benar pak, Turbocharger & Supercharger bahkan sudah ada sejak sebelum PD II, pesawat2 pemburu di PD II banyak yg mesinnya menggunakan Supercharger.
Yg saya appreciate dr VW ini adalah konsep mereka menciptakan mesin gasoline yg efisiensi BBM nya diupayakan mendekati mesin Diesel.
Mengenai FSI (Gasoline Direct Injection), Supercharger, Tubocharger, Intercooler, magnetic clutch and whatever semua itu hanyalah TOOLS & DEVICES utk mewujudkan konsep mesin yg Powerfull sekaligus hemat BBM. Konsep Twincharger yg diproduksi dalam jumlah besar sehingga bisa dijual kepada umum dengan harga yg ekonomis.
Stress level mesin ini so pasti jauh lebih besar drpd mesin gasoline konvensional, tetapi dengan tersedianya oli Full Synth. yg melimpah di pasaran, coolant yg wetting effect nya baik, bahan bakar yg kualitasnya semakin baik, maka pengoperasiannya nggak akan masalah.........apalagi jika diperhitungkan harga gasoline yg semakin mahal seiring mahalnya harga Crude Oil (di Eropa rata2 harga gasoline di atas Rp. 9000 / l.) maka penggunaan mesin gasoline ber-efisiensi tinggi akan semakin dibutuhkan.
TSI adalah termasuk salah 1 solusi mid term yg sudah di implementasikan pada saat ini, next stepnya mesin ini bisa saja dikombinasikan dengan hybrid system - plug in agar konsumsi BBM nya bisa semakin irit lagi
Koreksi kalau salah, mungkin rekan2 lain ada yg mau menanbahkan, bung Conan barangkali ? monggo........
Yg saya appreciate dr VW ini adalah konsep mereka menciptakan mesin gasoline yg efisiensi BBM nya diupayakan mendekati mesin Diesel.
Mengenai FSI (Gasoline Direct Injection), Supercharger, Tubocharger, Intercooler, magnetic clutch and whatever semua itu hanyalah TOOLS & DEVICES utk mewujudkan konsep mesin yg Powerfull sekaligus hemat BBM. Konsep Twincharger yg diproduksi dalam jumlah besar sehingga bisa dijual kepada umum dengan harga yg ekonomis.
Stress level mesin ini so pasti jauh lebih besar drpd mesin gasoline konvensional, tetapi dengan tersedianya oli Full Synth. yg melimpah di pasaran, coolant yg wetting effect nya baik, bahan bakar yg kualitasnya semakin baik, maka pengoperasiannya nggak akan masalah.........apalagi jika diperhitungkan harga gasoline yg semakin mahal seiring mahalnya harga Crude Oil (di Eropa rata2 harga gasoline di atas Rp. 9000 / l.) maka penggunaan mesin gasoline ber-efisiensi tinggi akan semakin dibutuhkan.
TSI adalah termasuk salah 1 solusi mid term yg sudah di implementasikan pada saat ini, next stepnya mesin ini bisa saja dikombinasikan dengan hybrid system - plug in agar konsumsi BBM nya bisa semakin irit lagi

Koreksi kalau salah, mungkin rekan2 lain ada yg mau menanbahkan, bung Conan barangkali ? monggo........
POS VETT wrote:Walaupun kelihatannya "high tech", turbo-supercharger bukan barang baru. Sekitar awal 1990-an, HKS punya "twincharger kit" untuk 1988-1989 Supercharged Toyota MR2 (US-spec AW11). Intinya, kit ini adalah "turbo kit" untuk Supercharged MR2. Dikasih nama "twincharger". Kalau mau lihat gampang, ada satu di garasi adik sayaBedanya, yang punya adik saya "dibikin" sendiri bukan beli dari HKS.
Hasilnya memang lumayan. Mesin yang cuma 1600cc jadi terasa linear walaupun turbo yang dipakai cukup besar (Garrett T04). Turbo ini biasanya agak terlalu besar untuk mesin 2000cc (eg. Mitsu 4G63). Mesin VW yang 1400cc dengan "twincharging" memang menambah tenaga tapi tetap saja ini mesin 1400cc. Ditambah faktanya bahwa mesin yang pakai forced induction beroperasi pada temperatur and stress level yang jauh lebih tinggi, saya merasa VW tidak mencapai suatu penemuan yang luar biasa. Saya sendiri lebih condong ke arah mesin yang cc-nya besar karena stress level-nya jadi lebih rendah.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Wed Jun 29, 2005 0:12
- Location: Jakarta Utara
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 569
- Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
- Location: jakarta