Seperti biasa, efek cvt yg lemot bikin gregetan kalau mau nyusul kendaraan sepanjang tol cipularang, tapi agak terobati dengan override paddle shift walaupun blom berani diatas 4000 rpm karena masih masa break-in. Biar begitu, kemampuan menanjaknya gak perlu di ragukan. Tanjakan curam di beberapa tempat saat jalan dari pintu masuk tangkuban perahu menuju kawah ratu tidak ada kendala sama sekali.
Tapi saat turun dari kawah ratu, saya betul2 kurang suka kemampuan cvt buat engine break, rasanya engine break-nya kurang menggigit walaupun sudah gigi 1 sekalipun. Akibatnya saya beberapa kali harus melakukan hard brake di beberapa turunan yg curam. Saat mode "D", kadang saya shifting ke low gear (paddle shift kiri) buat engine break, tapi sepertinya transmisinya gak merespon. Mungkin hal ini buat menghindari cvt gak gampang jebol saat engine break.
Ada hal yg saya betul2 acungkan jempol untuk mobil ini, yaitu saat cornering. Handlingnya betul2 mantap walaupun untuk mobil yg ground clearancenya tinggi. Sampai orang2 belakang pada protes karena agak "kelempar" karena kecepatan saya terlalu tinggi saat menikung


Oh iya, di beberapa kesempatan kadang kalau lepas pedal gas saat masih jalan dan kemudian diinjak lagi, ada efek "juddering" alias sentakan sesaat. Apa ada yg mengalami ini?
Satu hal lagi, kadang saat jalan, ntah kenapa sistem autolock nya berulang kali aktif. Padahal pintu sudah terkunci

Kalau saat mundur dijalan yg agak menanjak dan mobil gak bisa bergerak karena kurang gas, sepertinya transmisi cvt menahan mobil dengan cara "kopling setengah" (istilah mobil transmisi manual) supaya tidak melorot ke depan. Hal ini saya ketahui karena tiba2 tercium seperti bau kopling terbakar.
Rata2 penggunaan bahan bakar : 9,8 l/100 km, dikarenakan beberapa jalan menanjak, bermacet2 ria selama 1 jam di kota bandung dan bermacet2an lagi di beberapa ruas tol cipularang arah jakarta

Isi mobil 5 orang + kue oleh2 dan buah2an