di balik kenaikan harga bbm

[ricz]

Gk pake otak itu pemerintah... Gk pikir rakyat diluar sana makan pake kecap manis doang... Ampe nyuri kaca spion Harrier / Alphy ato nyuri handphone saking dah gelap matanya..

Sama dah ama om kompresor, begitu liat si buya langsung diganti siarannya, moron brengsek dan antek2nya yg tukang penjilat..

[MonSTER_GTR]

@kariage salut sma om, memang ane setuju ya tetep kerja keras, tapi kalo berpikir seperti itu terus makin enak dong si endut2 senayan, hhe. yah tapi there's nothing we can do juga sih, kecuali berharap sama temen ane yang lagi di fakultas hukum

pesan buat teman2 yang di fakultas hukum :

woiiiii belajar yang bener jangan maen terus

[ricz]

@turboman karena buat mereka itu penting banget mod, subsidi bbm mah gak penting
and juga kenapa sih angota pemerintah gak dikasih mobil hybrid aja semuanya, kan hemat angaran ckckckckckck. banyak yang bisa dipapas gak usah subsidi bbm

@kompresorz udah gitu capres2 kita pada sableng juga ckckckckck.

@ricz kalo ke pos, ambilin kopi ya gua mau ronda

Mobil hybrid? Dikasi Ipah baru aja gk tega... Pantesnya dikasi Corolla 80an ato Corona 80an dgn kondisi rongsokan.. Paling cocok buat moron2 brengsek spt mereka...


Ini kopinya bro...

[MonSTER_GTR]

suruh naik tata nano aja dah.

[madcat015]

Asem, jadi pengen ke CoffeeBean...

Di Tuban ga ada beginian pula... yg ada kare rajungan berjejer di pinggir laut kalo malam...

Kolesterol? Kafein? I'll take both!

BTT

Sudahlah, kasih EsEmKa aja. Katanya uda 10rb unit dipesan utk operasional pemerintah, kok msh pake Kemri dan Land Cruiser...

[ricz]

Nano? Kemahalan tuh mobil...

Suruh pake Corolla 70-80an, dicat item pake Pylox, jok dilapis pake vinyl spt pickup, selesai..

[MonSTER_GTR]

udah bikinin aja asrama deket senayan suruh jalan kaki kalo kerja

penampakan nya kalo jalan kaki kira2 seperti ini -------------->

[kariage]

@monster_gtr : makanya itu, kita semua benci sama ketidak adilan, tapi apa mau dikata, wong kita juga ga ngapa2in.

kadang aku berpikir, negara jepang aja para pekerja kehidupannya juga berat, mereka harus hemat, karena apa2 mahal. padahal itu jepang yg sudah negara maju dan masyarakatnya terkenal pekerja keras.

aku tidak tahu apa yg salah disini.
- rakyat pekerja keras - pemerintah yg busuk. atau
- rakyat pemalas - pemerintah yg baik. atau
- rakyat pemalas - pemerintah busuk?

ah sudahlah, males mikir.. mending berendem

[MonSTER_GTR]

oh jangan salah bro, mereka pekerja keras. dan gaji mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. kita yang di sini ngeliat barang di sana mahal2 tapi buat orang sana biasa aja. wong supir bus di sana aja denger dari temen pulang kerja naik mobil hhe.

[kariage]

"katanya" disana tempat tinggal super mahal, nyicil bertahun2 juga and harga parkir or sewa garasi super mahal karena tanah sempit

ane cuman sering baca, blm pernah ke jepang

[MonSTER_GTR]

hmmmm kalo harga rumah mungkin ya mahal, karena tanah sempit. so mungkin mereka lebih prefer apartemen. tapi ane yakin lah gaji mereka seimbang dengan kebutuhan, kalo gak negara nya gak akan maju. istilah nya mereka udah di comfort zone

[andy1800]

ok. jd kebyakan kita sepakat bhw inti masalahnya adlh di korupsi nya.


ok. jd pada punya ide gimana, utk meminimalisir korupsi ?
yg masuk akal ya. yg aplikatif. yg executable. yg plg sedikit kendala dan resistensi nya. singkat kata, yg paling efektif: effort sesedikit mgkin, membuahkan hasil yg sebanyak mgkin.

[asudarsono]

Ente jadi Presiden, beres dah

Kudu mulai dari big boss dong. Nah, seriusnya, siapa kira2 yg pantas kita pilih sebagai Presiden?

[dianw]

Ente jadi Presiden, beres dah

Kudu mulai dari big boss dong. Nah, seriusnya, siapa kira2 yg pantas kita pilih sebagai Presiden?

Kalo untuk saat ini menurut ane ga ada yg pantas jadi presiden dari semua kandidat yg ada. Kecuali jokowi ikutan nyapres ya jokowi yg plg pantes.

Klo dari yg tidak pantass ini menurut ane yg plg mending ya mr p

Just opini sotoy ane aja

[nugroho bagor]

Ente jadi Presiden, beres dah

Kudu mulai dari big boss dong. Nah, seriusnya, siapa kira2 yg pantas kita pilih sebagai Presiden?

Kalo untuk saat ini menurut ane ga ada yg pantas jadi presiden dari semua kandidat yg ada. Kecuali jokowi ikutan nyapres ya jokowi yg plg pantes.

Klo dari yg tidak pantass ini menurut ane yg plg mending ya mr p

Just opini sotoy ane aja

Setuju Jokowi saat ini yg menurut ane pas n wakilnya tetap si Ahok

[JESKONENG]

Mr. P nya sapa yah ..

[abrof]

Siapapun presidennya, klo model penganggarannya memakai standar harga yang jauh lebih tinggi dari pasar ya sami mawon, korupsi tetap merajalela. Emang dikiranya pengadaan barang dan jasa dibawah Jokowi-Ahok gak korupsi???? Selama ini partai2 bilang anti korupsi, eh begitu di parlemen atau waktu berkuasa (kayak PDIP), tidak satupun merubah standar harga barang/jasa. Capek deh...
Harusnya standar harga disusun mengacu harga pasar, jadi tidak ada selisih keuantungan yang besar yang bisa dibagi2 (dipake korupsi). Model harga pasar pun akan membuat vendor berkompetisi secara sehat (bisa menipiskan margin, efisiensi dsb). Beberapa negara maju sudah menerapkan model harga pasar ataupun harga berbasis standar profesi bidang tertentu, jadi disparitas harga maupun spesifikasi antara pengadaan pemerintah dan swasta nyaris tidak ada, dampaknya nyaris tidak ada keuntungan vendor yang bisa dibagi ke aparat.

[abrof]

-dopost- sorry

[Penikmat_Kopi]

http://bisnis.liputan6.com/read/570522/ ... &channel=b

China Turunkan Harga BBM




oleh Nurseffi Dwi Wahyuni

Posted: 25/04/2013 09:51




Liputan6.com, Beijing : China menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Kamis (25/4/2013) seiring dengan turunnya harga minyak dunia. Langkah ini dinilai akan membantu negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia untuk mengendalikan laju inflasi.

Seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (25/4/2013), harga bensin eceran turun sebesar 395 yuan atau setara Rp 621.790 per ton dan solar sebesar 400 yuan atau Rp 629.666 per ton mulai Kamis, menurut Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform Commission/NDRC).

Sementara harga eceran bensin di SPBU akan diturunkan sebesar 0,29 yuan atau setara Rp 456,5 per liter dan solar sebesar 0,34 yuan atau Rp 535,2 per liter.

Penyesuaian harga BBM dilakukan setelah NDRC memperkenalkan mekanisme penetapan harga baru di pasar domestik untuk melacak perubahan harga minyak dunia lebih cepat dari sebelumnya.

Harga yang ditetapkan memperhitungkan perubahan harga rata-rata di pasar global selama 10 hari kerja sebelum harga bahan bakar disesuaikan, dari sebelumnya 22 hari kerja. Hal itu dilakukan untuk lebih mencerminkan perubahan dalam pasar minyak global.

Harga BBM di China tidak akan berubah jika ada perubahan harga minyak dunia kurang dari 50 yuan per ton. Sebelumnya, penetapan harga BBM di negeri Tirai Bambu itu akan disesuaikan bila harga minyak Brent, Dubai dan minyak mentah Cinta berubah lebih dari 4% selama 22 hari kerja.

Chen Qing, seorang analis konsultan energi sumber daya dengan situs chem99.com, mengatakan harga bahan bakar akan turun sekitar 6% dan akan menyeret Indeks Harga Konsumen (IHK) turun 0,012 poin.

Dia berharap penurunan harga bensin dan solar akan menekan 3,1% biaya di industri transportasi dan 2,15% di sektor logistik.

Harga bahan bakar telah diatur secara ketat di China karena pemerintah sangat prihatin tentang dampaknya penyesuaian harga terhadap inflasi di negara dengan penduduk terpadat di dunia tersebut.

Harga minyak naik pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) seiring turunnya stok bensin di Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. Namun kenaikan harga minyak masih dibatasi kekhawatiran investor terhadap ekonomi global.

Seperti dikutip dari Xinhua, Kamis *25/4/2013), minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juni naik US$ 2,25 menjadi US$ 91,43 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara harga minyak mentah Brent, yang menjadi patokan internasional, untuk pengiriman Juni juga naik US$ 1,42 menjadi US$ 101,73 per barel.(Ndw)

[Penikmat_Kopi]

http://www.aktual.co/ekonomibisnis/1103 ... nkan-harga

Indonesia Naikkan BBM, Malaysia Turunkan Harga

19 Jun 2013 11:30:31

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Indonesia bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dalam pekan ini, namun tahukah Anda negara tetangga kita justru menurunkan harga BBM nya.

Negara tetangga, Malaysia memang diketahui tidak menjual BBM sekelas premium, namun mereka hanya menjual BBM sekelas Pertamax Plus dengan istilah RON 95. BBM inilah yang disubsidi pemerintah Malaysia.

Malaysia hanya mensubsidi BBM RON 95 yang di Indonesia dikenal sebagai Pertamax Plus dengan harga 1,90 Ringgit Malaysia (RM). Apabila menggunakan kurs rupiah, maka BBM RON 95 tersebut dijual seharga Rp5.900/Liter.

Seperti diketahui sebelumnya, ketika Pemerintah Indonesia hendak menaikkan harga BBM bersubsidi, Pemerintah Malaysia justru menurunkan harga BBM jenis RON 97 dari 2,90 RM menjadi 2,70 RM, atau kurs rupiah menjadi Rp8.510. RON 97 ini mempunyai kadar oktan lebih tinggi dibanding Pertamax Plus.


Ismed Eka Kusuma -

[Penikmat_Kopi]

http://www.majalahtambang.com/detail_be ... ewsnr=7492

TAMBANG, 31 Mei 2013 | 13.20
BBM Subsidi Naik, SPBU Asing Bakal Menjamur

Esti Widyasari
[email protected]

Jakarta – TAMBANG. PT Total Oil Indonesia, perusahaan migas asal Prancis yang juga mengoperasikan SPBU di Indonesia, bersiap untuk membangun ratusan SPBU baru. Strategi tersebut didorong oleh rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi pada minggu ketiga bulan Juni mendatang.

“Kami siap untuk membuka ratusan SPBU, untuk menyediakan BBM yang berkualitas untuk masyarakat,” sambut Kwan Kein Woo Vice President Total Retail Operations, Kwan Kein Woo usai penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Bank Mega, di salah SPBU Total di bilangan Jakarta Selatan, kemarin (30/5).

Pemerintah sejak beberapa minggu terakhir sudah mempublikasikan rencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, sehingga harga premium akan menjadi Rp 6.500/liter dan solar menjadi Rp 5.500/liter. Namun demikian, pemerintah masih menunggu persetujuan DPR terkait anggaran kompensasi yang diajukan sehunbungan dengan kenaikan harga BBM, sehingga belum menetapkan keputusan tersebut.

“Kita tunggu dulu kepastian kebijakan politik dari pemerintah,” jelas Kein Woo lagi mengenai langkah selanjutnya yang dipersiapkan Total.

Emmanuel Dujeu, Managing Director dan CEO Total Oil Indonesia Emmanuel Dujeu, menambahkan bahwa rencana tersebut bukan langsung akan dilakukan tahun ini.

“Tahun ini tidak ada lagi bangun SPBU, tapi ada satu SPBU yang tinggal dibuka di daerah Taman Mini,” tegasnya.[]

[erwinmaya]

orang sering ngomong, bbm subsidi merugikan rakyat kecil, emang rakyat kecil gak nikmatin apa? ane sih setuju kalo buat mobil pribadi naik ndak ap2, tapi kalo mobil operasional, delivery, angkot dkk jangan dinaikin. biar gak imbas ke harga2 barang laenya. kalo harga barang2 naik, kan yang makin susah juga orang susah.

orang2 udah di brainwash kali ya bilang subsidi bbm hanya menguntungkan menegah ke atas

nah ini yang ane suka sebenarnya BBM jangan dinaikan tetapi lebih baik memberikan peraturan bahwa mobil pribadi jangan pakai BBM bersubsidi dan hanya kendaraan seperti angkot serta kendaraan umum lainnya yang boleh menikmati bbm bersubsidi.

[dianw]

Mr. P nya sapa yah ..

Mantan mantunya the smiling general om

[Penikmat_Kopi]

http://www.sindoweekly-magz.com/artikel ... mpai-kapan

Dadang tampak bersemangat. Sejak pagi hingga menjelang sore, kendaraan yang mengisi BBM bisa terhitung dengan jari, namun ia tetap tersenyum dan menyapa pelanggannya. "Selamat siang. Mau pilih isi jenis yang mana?" ucapnya ramah. Ia lantas menyebut jenis-jenis BBM yang dijual di SPBU Shell tempatnya bekerja, di jalan Kyai Tapa, Grogol Jakarta Barat.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell menjadi SPBU asing pertama dan paling lama bertahan di Indonesia. Sejak dibuka sekitar 2005, SPBU ini terus bertahan dan membuka cabang SPBU-nya di Jabodetabek dan beberapa kota besar di Tanah Air, seperti Surabaya, Bandung dan Medan.

Kalau kita bandingkan dengan SPBU Pertamina, jumlah kendaraan yang mengisi BBM di Shell tidaklah banyak. SINDO Weekly sengaja nongkrong di SPBU Shell itu sejak pagi hingga sore, Selasa pekan ini. Hanya 28 kendaraan bermotor, terdiri atas 23 mobil dan lima sepeda motor yang mampir untuk "minum" di SPBU milik perusahaan asal Belanda tersebut.

Rata-rata mobil yang mengisi BBM di SPBU ini bisa dibilang mobil-mobil berkategori mewah, seperti beberapa di antaranya Mercy, BMW, Ford, dan Toyota Alphard. Minimnya kendaraan yang memilih mengisi minyak nonsubsidi di sini bisa jadi karena harga jual BBM-nya terbilang cukup tinggi alias mahal. Seluruh jaringan SPBU Shell di Indonesia hanya menyediakan tiga jenis BBM, yakni Shell Super dan Shell Super Extra, dengan masing-masing oktan 92 dan oktan 95, serta Shell Diesel yang direkomendasikan untuk semua jenis mesin Diesel. Harga paling murah, jenis Shell Super, Rp9800/liter dan untuk oktan 95 seharga Rp10.700.

Tentunya sangat berbeda jauh dengan Pertamina yang menjual BBM bersubsidi jenis Premium dengan harga Rp4500/liter. Namun, untuk jenis oktan 92 dan 95, pada SPBU Pertamina dijual dengan nama Pertamax dan Pertamax Plus, harganya tak jauh berbeda. Pertamax lebih murah Rp300, sedangkan Pertamax Plus berharga yang sama dengan Super Extra Shell.

Humas Shell Indonesia, Sri Wahyu Endah, mengakui jika SPBU Shell memang tidak seramai SPBU milik Pertamina. Namun, bertahannya Shell sejak delapan tahun silam menjadi bukti kalau Indonesia merupakan target market yang potensial bagi bisnis bahan bakar. "Shell sudah masuk dengan 58 SPBU di Jabodetabek, tujuh di Surabaya, Sidoarjo dan kota-kota lain," ujarnya.

Shell, kata Sri, mencoba untuk berkomitmen mempertahankan kualitas produk, keakuratan kuantitas, dan pelayanan yang prima untuk merebut hati konsumen Indonesia. "Demi memenangkan persaingan di bisnis BBM nonsubsidi, kita harus memberikan pelayanan yang prima dan maksimal dong," katanya lagi.

Selain Shell, SPBU perusahaan migas asing yang juga beroperasi di Indonesia adalah Total milik Perancis dan Petronas dari Malaysia. SPBU Total saat ini memiliki 14 pom bensin di Jabodetabek, yang menjual oktan 92 dan oktan 95 dengan nama produk Perfomance 92 dan 95. Dua produk oktannya, lebih murah Rp350 dibandingkan Pertamina dan Shell. Namun, perbedaan harga tersebut akan berbeda, tergantung wilayahnya.

Holoan, pengemudi Toyota Fortuner yang mengisi Perfomance 95 mengaku memilih mengisi di SPBU Total karena tak meragukan kualitasnya."Entah ya, kalau SPBU asing, klaim oktan dengan kebenaran pas. Enggak ngakal-ngakalin. Saya kan juga selain nyari murah, juga nyari yang berkualitas juga buat mesin," kata pengusaha rental dan penjualan mesin fotokopi ini.

Menunggu Pembatasan BBM Bersubsidi

Jadi kendati sedikit, SPBU asing punya pelanggan fanatik. Hanya saja, Petronas mendapat pengecualian. SPBU asal Malaysia ini sudah gulung tikar sejak pertengahan tahun lalu. Sekitar 34 SPBU milik Petronas yang berada di Indonesia, tepatnya Jakarta dan Medan tak mampu untuk meneruskan operasinya alias bangkrut lantaran tak kuat bersaing. PT Petronas Niaga Indonesia selaku agen SPBU Petronas menghentikan asupan BBM ke seluruh SPBU miliknya lantaran pemasukan yang diterima lebih kecil dibandingkan biaya produksinya.

Jika dibandingkan dengan Pertamina yang dikenal di mancanegara sebagai perusahaan SPBU, tentunya SPBU-SPBU asing tersebut bukanlah tandingan. Hingga kini, SPBU Pertamina mencapai 4.227 gerai di seluruh Indonesia. Dari seluruh SPBU tersebut, yang 100% murni dimiliki Pertamina kurang dari 10%-nya. Sisanya dengan sistem kemitraan.

Pertamina mengandalkan penjualan BBM bersubsidi. Kian jauhnya perbedaan harga antara BBM subsidi dengan nonsubsidi menjadikan Premium laris manis. Hingga kini, hampir 60% konsumsi BBM itu didominasi Premium alias yang bersubsidi.

Jelas luar biasa, pemain SPBU asing sanggup bertahan. Pengamat perminyakan Kurtubi mengingatkan, suatu saat harga BBM bersubsidi akan semakin mendekati harga BBM non-subsidi. 'Saat itu, pemain asing akan menikmati hasil dari persaingannya selama ini. Toh, sampai saat ini kan selalu ada tarik menarik soal penghapusan atau pengurangan subsidi BBM," kata Kurtubi kepada SINDO Weekly, Senin pekan ini.

Hal senada juga dikemukakan Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) Eri Purnomo Hadi. Eri bilang SPBU-SPBU asing tengah memasang kuda-kuda untuk menunggu pemberlakuan pembatasan konsumsi BBM subsidi. "Mereka pemain dengan modal kuat. Menunggu hingga tujuh tahun lebih merugi, tapi saat kebijakan pembatasan BBM subsidi berjalan, mereka yang akan menang,” kata Eri kepada SINDO Weekly.

[Turboman]

Inga inga iniiii

http://www.economichitman.com/

Confessions of an Economic Hit Man
by John Perkins