Nah, resale value ini yang bikin ane sakit kepala dan sakit hati waktu sedan lawas dilego bokap (tanpa ba-bi-bu).
Memang huruf H tegaknya bikin harga masih cukup baik untuk sedan kecil 1,500cc berumur 10 tahun dengan suspensi nyaris mati (di ajak off road sama meme ane waktu jalan ke kampusnya diperbaiki selama 2 taon!

), bekas ditabrak (panther, mitsu kepala kuning, starlet, countless motorcycle

) dari belakang-kanan-kiri (depan masih orisinal), siram cat 2x, ganti spion assy kanan 2x, ganti over fender depan juga ganti as dan tie rod depan kanan karena patah dihajar mitsu kepala kuning

, ganti velg 2 biji gara2 retak ditubruk sepeda motor

, ganti ban 2 set (gasruk median jalan)...
Tapi mesinnya itu yang bikin ane kagum, tahan banting, irit, cukup bertenaga, dan ga pernah rewel ataupun ganti parts (kecuali timing chain waktu odo nyentuh 60,000km bulan Juni kemarin). Padahal tuh mesin ane hajar di tol habis2an sampe over redline (6,750rpm redline) di 7,450rpm.
Ane belajar dari sana: keandalan dan fun-to-drive (karena ane sangat menikmati pengalaman menyetir).
Ane ga peduli dengan resale value karena ane ga punya kebiasaan menjual mobil sebelum 10 taon. Dan ane akan menikmati dan mengingat semua pengalaman yang ane alami dengan mobil ane. Its the joy of ride that equals you car weight in gold.
