Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
kyknya jkt udah mulai ke arah mengurangi jumlah penduduk. umr yg 2,2jt jelas terlalu tinggi. efek jangka pendek bakal byk pengusaha yg pindah lokasi. harapannya pabrik2 bergeser ke lokasi2 yg biayanya rendah. otomatis buruh2nya jg bergeser jg. tp ini hanya pendpt pribadi sj ya.
ga tau rencana brikutnya pak gub dan cagub yg jd selebritis sejak menjabat ini. kmrn2 baca berita jalur ciledug-blokm bakal ada bus layang. apalagi tuh yaa...
.o0 (Pas diberlakukan 'kan 10 juta penduduk jakarta bakal kaget semua tuh, at least kita bisa dapet 1-2 bulan jalanan agak lengang karena masih dikit yang berani coba2)
Last edited by Izark on Fri Nov 30, 2012 1:44, edited 1 time in total.
y_anjasrana wrote:kyknya jkt udah mulai ke arah mengurangi jumlah penduduk. umr yg 2,2jt jelas terlalu tinggi. efek jangka pendek bakal byk pengusaha yg pindah lokasi. harapannya pabrik2 bergeser ke lokasi2 yg biayanya rendah. otomatis buruh2nya jg bergeser jg. tp ini hanya pendpt pribadi sj ya.
.
klo dari pabrik tu, maka si propinsi tu dapat apa sih? selain dana perimbangan pusat dan daerah...kontribusi ke PAD gak?
klo pabrik yg berdirinya di luar jkt namun kantor pusat/kedudukan perush adlh jakarta, maka pajak2 yg masuk ke pusat kan diperhitungkan sbg berasal dari Jkt. jadi akan kembali dlm bentuk perimbangan ya?
hayoh, sbg org accounting...wajip menerangkan ini
Pas diberlakukan 'kan 10 juta penduduk jakarta bakal kaget semua tuh, at least kita bisa dapet 1-2 bulan jalanan agak lengang karena masih dikit yang berani coba2
setelah 2 bulan masa adaptasi lewat, the old Jakarta will come back
* ni bukan esensial. jd ane skedar ikut oot aja....
bukannya tidak mahirnya nyetir tu justru turut menyumbang secara signifikan sbg faktor bikin macet ya?
Mass Rapid Transit (MRT) rupanya bukan perkara mudah karena harga tiket MRT yang ditafsir sekitar Rp 38.000 mengharuskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) 'mengemis' ke pemerintah pusat untuk bantuan subsidi. Oleh karena itu, Jokowi diminta berpikir lebih kreatif daripada meminta subsidi pemerintah pusat sebesar 70 persen dari total rencana anggaran subsidi.
Meski pembangunannya belum dimulai, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Ghazali mengatakan bahwa tarif yang akan dikenakan pada enam ruas jalan tol layang Jakarta adalah Rp30 ribu. Jalan tol yang akan mulai dibangun 2013 ini akan menggunakan sistem sekali bayar.
Masa sih tiket yang massal lebih mahal dari pribadi ?
Mass Rapid Transit (MRT) rupanya bukan perkara mudah karena harga tiket MRT yang ditafsir sekitar Rp 38.000 mengharuskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) 'mengemis' ke pemerintah pusat untuk bantuan subsidi. Oleh karena itu, Jokowi diminta berpikir lebih kreatif daripada meminta subsidi pemerintah pusat sebesar 70 persen dari total rencana anggaran subsidi.
Meski pembangunannya belum dimulai, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Ghazali mengatakan bahwa tarif yang akan dikenakan pada enam ruas jalan tol layang Jakarta adalah Rp30 ribu. Jalan tol yang akan mulai dibangun 2013 ini akan menggunakan sistem sekali bayar.
Masa sih tiket yang massal lebih mahal dari pribadi ?
sblm dibahas terlanjur kesana kemari, mari kita tggu/gali dulu angka 38rb itu didapat dg perhitungan bagaimana?
pindahin status ibu kota negara indonesia, ke wilayah kayak kalimantan papua sekalian deh....
ni siapa nih brani2 nya mengklaim or ngaku ide tolol segala?
ibu kota negara sangat bioleh dan bisa dan silakan saja dipindah kemanapun.
namun jkt sbg sebuah kota, yaitu tempat bermukimnya org2 dan bermukimnya usaha2.....maka dia harus lah tetap diurusi.
pindahin status ibu kota negara indonesia, ke wilayah kayak kalimantan papua sekalian deh....
jd inget taun 97-98an, marak ide soal pindahin ibukota pemerintahan ke jonggol. katanya idenya babe's boys. spekulan udah bergerak semua, harga2 tanah situ uda telanjur kacau, eeeeeeee babe lengser, batal-tal-tal..
Jadi, maksudnya memaksakan pengguna mobil untuk membeli atau mengganti setir ke kiri. Sehingga orang2 males beli mobil karena pasti ga bisa dijual lagi selain di Jakarta. Orang2 kelas nanggung pasti akan berpikir 2x untuk beli mobil di Jakarta. Dan akan diadakan sita di tempat dan akan dikembalikan tanpa Dashboard sehingga harus diganti dashboard yang memang untuk LHD. Karena itulah orng jadi males bawa mobil dan jalanan akan lengang. Sehingga banyak ruas jalan yang harus menampung banyak mobil bisa dialihkan menjadi jalur transportasi masssal sperti MRT, monorel, dan kendaraan umum yang pastinya telah diremajakan. Begitulah yang bisa saya jelaskan. Itu menurut analisa saya yang mungkin kurang masuk akal. Tapi ini mungkin jalan terbaik untuk membatasi kendaraan dulu sebelum leluasa dibangun transportasi publik. Sebelum kedanraan dibatasi, pasti susah dan kurang leluasa untuk membangunnya.
Mungkin dengan Jakrta setir kiri, Jalan Sudirman hanya perlu jalur lambat aja. Jalur cepatnya diganti Monorel atau MRT.
Mohon maaf kalo mungkin trid ini agak kurang berbobot. thanks
fur10usx wrote:
klo dichina jgn di omongin om... saya aja pas kmrn ksana ampe mangap saya seperti kata om NG dia masterplan untuk jln nya sangat rapih... bahkan tol nya aja bisa ampe ribuan kilometer tanpa putus n tol itu sepi bgt karna org ud beralih naek kereta cepet kecuali keluarga yg barang bawaan bnyak n mw bawa boil sndiri.. kagum saya ama jalan disana ribuan kilo tanpa putus...
jd kaya org norak gtu deh
The G Class Bulletrain
Itu lampu depannya pake Xenon 4 biji yg sekitar 5000 K kayaknya..........soalnya malam2 naik dr Shanghai menuju Xiaoshan, kereta lain lampunya kuning, ini dari jauh nyorot putih terang...........
Lari 305 km/jam senyap dan gak ada getaran..........deketin kuping ke jendela sayup2 terdengar suara electro motor kayak mesin Turbofan RR Trent 768......chainsaw tone.......Rrrrrrrrrr....... tapi sgt halus
Gimana kalo di Indonesia dibuat kereta kayak gitu tapi bawah laut untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Kalimantan? Paling sejam nyampe. Mungkin cocok kalo Ibukota mau dipindah. Nanti kita namain JaKal Tunnel (Jakarta Kalimantan Tunnel) atau Jarneo Tunnel (Java Borneo)???