Reply (bold red):FortunerMan wrote:Tergantung sama income level masing2, pengeluaran masing2, prioritas2 dalam hidup masing2. Hidup buat banyak orang bukan hanya otomotif, walaupun suka dgn hal2 otomotif bukan otomatis duit ngalir ke dunia itu melulu.
Nightster Guy wrote: Sejauh after salesnya ada, value for money buat kita, sesuai ama kemauan dan keperluan kita, kuat ngidupinnya, ya sikat.
----------
FortunerMan wrote:Memang hidup hanya sekali - membesarkan anak juga hanya sekali (per anak), biaya kuliah pun sekali (per anak), tempat tinggal yg layak, dll kebutuhan manusia.
Jadi kalo kita pukul rata "ngapain sih lo ngirit2? hidup hanya sekali" - ya itu berarti kita ignorant thd situasi orang lain - bisa aja 3 thn lagi anaknya mau sekolah ke Amerika, bisa aja mau punya anak lagi (semua perlu duit). Memikirkan resale value kan bisa disebut penghematan duit - nothing wrong with that. Gak mikirin resale juga gak bisa pukul rata dibilang salah...terserah/tergantung masing2 individu.
Reply (bold red):
Nightster Guy wrote:
IMO, kita sebagai pecinta otomotif, tolong stoplah meletakkan parameter RESALE VALUE dan TREND pada pos pertimbangan utama saat memutuskan beli kendaraan. Itu parameter NOMOR SEKIAN.
- CUT -