SKYACTIV Technology terdiri dari 4 bagian: G (Mesin), Body, Drive (Transmisi), dan Chassis (Suspensi).
•G artinya mesin direct-injection baru yang punya efisiensi tinggi, 15% lebih irit untuk displacement 2000cc, 15% lebih besar torsinya, 15% emisi CO2 lebih rendah.
•Body. Menurut ane ada kesalahan interpretasi di brosur-brosur Mazda mengenai body ini karena yang ditunjukkan di gambarnya adalah chassis monocoque nya... Mengenai body nya yang baru ini, menggunakan material plastik baru yang lebih tipis dan didukung dengan waterbased paint yang juga lebih tipis tetapi lebih ramah lingkungan dan memiliki pelindung cat yang lebih baik. Nah body plastik nya ini ada konfigurasi baru dengan chassis nya yang terbuat dari high-tensile steel dan bagian plastik underbody yang ditempatkan di spot-spot tertentu sehingga terasa solid bodynya, nggak kaleng, kecuali di bagian pintu memang agak berbunyi kaleng.
•Drive. Nah ini menurut ane pribadi yang bener-bener inovasi di dalam Skyactiv. Ane gak tau gimana teknisnya, katanya sih improvement dari activematic (mirip-mirip triptonic) dengan menggunakan 2 pulley dan memperbesar lock-up range... Hasilnya adalah akselerasi mirip dengan CVT (tidak ada sentakan), tetapi responnya cepat dan seamless seperti DSG. Nanti lanjut di review.
•Chassis. Penggunaan high tensile steel dengan tingkat kepadatan tinggi, dan konfigurasi tulang rangka tengah bawah mobil yang memanjang hingga kebelakang sehingga keseluruhan struktur jadi lebih kaku, kuat dan aman dari benturan tetapiu lebih ringan dari monocoque biasa. Penggunaan pendukung lainnya adalah di sektor suspensi... Setelah ribet-ribet ane pelajari, intinya adalah Mazda buat CX-5 ini berpatokan pada MX-5, contohnya adalah penggunaan arm longitudinal di suspensi belakang yang ke arah bawah melainkan ke arah atas, jadi kalau roda belakang memantul, pantulan ga kearah punggung penumpang belakang, tetapi ke arah pintu bagasi, sehingga kenyamanan penumpang belakang terjaga, tetapi tetap sporty. Kekurangannya, konfigurasi ini butuh space lebih, nanti akan di bahas di review.
Review:
Mobil yang saya coba adalah tipe Touring. Untuk spesifikasi lengkapnya sudah ada di tret sebelah, secara umum Kelebihannya dibanding rivalnya: memiliki Skyactiv 2000cc 4 silinder, transmisi Skyactiv 6 speed, FWD, Velg 19" + ban Toyo Jepang, HU TV 5,8" + 9 speaker Bose, HID dengan berbagai macam fitur adaptif, keyless entry, start stop button, rear cam + front rear sensors, cruise control, bluetooth, steering wheels buttons, full leather seats, fitur keamanan lengkap.
Eksterior:
Well, secara pribadi desainnya konvensional saja.. Tidak overwhelming, terkesan biasa saja, tidak sporty, tidak juga mewah.. Cenderung feminim malah. Ukurannya terlihat compact, padahal kalau di jajarkan dengan CRV besarnya bisa dibilang sama, malah sedikit lebih tinggi. Beberapa detail yang bagus: adalah velg sporty, lampu sein di spion LED nya hanya di samping tidak bagian depan spion, shark fin radio antenna, dan tinting hitam di kaca. Yang ane gak suka penggunaan material plastik dark grey di bagian bawah body + lubang besar di air scoop mobilnya jadi kelihatan ringkih dan kopong.
Interior:
Masuk ke interiornya kesan pertama yang ane dapatkan adalah dashboardnya benar-benar mirip dengan BMW.. Bahkan indikator digital AC berwarna merah dan konfigurasi tombolnya dan panel hitamnya beneran mengingatkan kepada BMW seri 3 pun begitu desain gear lever yang pendek bulat dan gendut. Dashboard tidak bercirikan Jepang sama sekali.. Dan sangat tidak Mazda. Tapi disini nilai lebihnya... Kalau dibanding dengan rival-rivalnya yang lain cuman lihat dari dashboard saja, 410 juta kerasa worthed banget. Setir juga begitu.. Menarik dan enak di genggam.. Speedo juga lumayan bagus, tetapi karena background nya gelap agak susah dibaca, pun MID posisinya di kanan kadang kabur pandangannya ketika terkena sinar matahari. Panel silver disetir pun membuat setirnya terkesan murahan. Bicara mengenai murahan, selain dashboard, 80% bagian dalam Mazda CX-5 ini terasa murahan. Contoh: Kulitnya grain nya kasar (meskipun jahitannya oke banget) dan warnanya hitam agak mengkilat.. Kalau dikasih obat kulit yang shiny udah jelas kayak kulit Drogba keringetan.. Doortrim dan center console yang terbuat dari material plastik dark grey yang memiliki kontur kasar, sehingga terkesan kasar. Yang agak sayang doortrim, full dark grey tanpa ada aksen warna sedikitpun (minimal dikasih panel hitam glossy kek), kesannya jadi murahan.
Tetapi diluar kesan murahan ini, kualitas fit and finish nya top.. Pintu nutupnya ga perlu tenaga dan suaranya adem, sound insulation dalam kondisi diam sangat baik, jahitan di jok yang merah juga rapih sekali.
Bagasinya besar, lebih besar dari CRV. dan ada lapisan kainnya. pokonya rapih deh. Kekurangannya lainnya, ban cadangannya menggunakan ukuran 17" dan Dunlop. Mirip seperti Chevrolet Captiva. Test Drive:
Nyalain mesinnya, gak kedengaran suara apa-apa, getarannya minim.. Kesan pertama bagus... Speedometer kurang menarik, MID bagus. Nyalakan AC, dan keluar indikator merahnya terasa mewah... Pun begitu dengan LCD 5,8" nya yang gak alay warnanya... Tombol-tombolnya semua besar, dan mudah dipencet dengan tangan... Kesannya SUV banget.
Towel gas dikit, finger crossed.... Eh... Kok belum jalan?... Ternyata settingannya beda dengan pedal gas Mazda yang lain.. Kalau di Mazda6, dengan sentuhan jempol aja, mobil udah melesat, kalau di CX-5 harus ditekan agak dalam baru jalan.. Bukan lemot, tetapi titik nya memang beda.. Mungkin ini safety feature baru kali ya?... Hehehe...
Akselerasinya seperti Mazda pada umumnya... Untuk ukuran 2000cc, terasa lebih sportif dibanding CRV 2400cc. Yang bikin ane senyum... Transmisinya itu loh... seamless banget... Rasa awal CVT tapi berlanjut DSG... Jadi gak nyentak tapi responnya cepet dan terasa sportif.. Handling? Beneran angkat topi saya untuk CX-5.... Beneran DNA Mazda nya gak hilang sama sekali.... Geleng-geleng kepala saya.. SUV bisa kayak gini... Gejala bodyroll ada, tetapi minim, grip besar, kemudi tajam, sedikit flick berubah arah mobilnya. So far ane bilang ini best handling small SUV in the market. Two Thumbs Up.
Drawbacknya agak lebih keras dikit suspensinya, tapi gak sekeras itu.. Saya setuju CRV 17" dengan ban BS lebih keras bantingannya dibanding CX-5. Noise sangat rendah, insulasi sangat baik. Kekurangannya, ketika naik tanjakan, kerasa mesinnya perlu kerja keras.. Meraung agak kasar..
Duduk di row kedua, terasa sempit seperti Xtrail, ditambah dengan pafon yang landai.. CRV Jauh jauh jauh lebih luas dibanding CX-5. Hanya berjarak 1 kepalan tangan terhadap rambut saya (saya 169 cm). Tetapi kursinya menopang badan dengan baik, dan nyaman.. Side supportnya bagus, lumbar supportnya enak.. Jok depan dan belakang cukup enak. Tetapi yang duduk di bagian tengah kursi belakang harus rela agak gak nyaman di punggung dan space kaki yang lebih kecil. Pros:
-New design and fitting quality
-Nice dash
-Nice transmission
-Nice audio and insulation system
-Sporty feeling but still very comfortable in ride and handling
Cons:
-Lack of space for rear passengers
-Cheap feeling in the interior
-Different size of spare tire
Kesimpulan:
410 juta? Sebenernya dengan segala fitur dan sensasi berkendaranya mobil ini worth to buy.. Hanya terhalang oleh interiornya yang terkesan murahan. Andai saja warna interiornya lebih variatif, mungkin akan lebih menarik. Intinya mobil ini terasa murahan, tidak terasa 410 juta. Saya rasa CRV masih akan lebih laku, since daya jual di Indonesia adalah kosmetik nya.. CRV terasa lebih mewah dan lebih lapang.
Tapi kembali lagi, untuk ukuran 410, you get more for your money.. Fitur banyak, keamanan lengkap, irit. Apalagi driving enthusiast... Gak ada SUV lain yang menginterpretasikan rasa sporty sedan seperti CX-5... Bahkan CX-7 masih kalah. Yang beli CX-5 pastinya orang yang ngerti mobil atau minimal orang yang pengen tampil beda. Itu statement yang pasti anda dapatkan jika anda memiliki mobil ini.
Gambar lain:
USB dan AUX Cupholder di handrest Ruang mesin: Kontrol fitur keamanan: Gear Lever:
