Mobil Nasional???

[Turboman]

Yep.....memang dibutuhkan tenaga2 muda di bidang disain yg lebih kreatif

Sebetulnya utk tahap awal bisa dgn sistem setengah rekayasa dari produk2 populer yg udah merakyat, di India zaman dulu juga produsen2 mobil dalam negeri menggunakan mesin "lisensi import" yg sudah populer duluan spt mesin TurboDiesel dr Peugeot.......kalo di China produsen2 lokal lebih gila lagi, mesin jiplak abis

Dgn penggunaan mesin / Powertrain yang memiliki kesamaan dgn yg umum di pasaran akan memudahkan konsumen dlm pemeliharaan, juga kalo perlu komponen kaki2 spt karet per daun / ball joint / shock breker pake yg sama dari bbrp mobil lain (kombinasi)

Utk komponen interior juga bisa pakai format dari mobil populer yg udah gak diproduksi lagi oleh pabrikan besar.

Mau dituduh plagiat kek, asal bisa dibuktikan kualitas produk-nya bagus lama2 suara sumbang akan berkurang dgn sendirinya.....nanti setelah persh berjalan lebih mapan baru pelan2 mengembangkan disain sendiri.

Discl : Sekedar opini pribadi semata

[Nightster Guy]

Menyambung postingan om KM dan Turbo, keknya mesin K series nya Toyota perlu dah kita jiplak, ato Sijuki F series. Kalo disel y 4D56 nya Mitsu. Baru lanjut engineering bidang lainnya.

Inilah yang saya tanyakan dari dulu tapi memang sepertinya gak ada data resminya: Secara geografis, berapa sih rasio penjualan mobil di Indonesia antara Jawa (baca: lumayan maju walau blom semua) versus luar Jawa (baca: mostly masih blom maju, perlu mobil teknologi biasa2 aja di pedalamannya)?

Dari situ ketauan kan sebenernya mobil gimana sih yang paling diperlukan masyarakat, buat keluarga maupun niaga. Seberapa besar juga pasarnya?

Atau jangan2 hanya kita2 dimari yang teromantisir pengen bikin mobil nasional yang 'teknologi biasa2 aja', sementara (mayoritas) masyarakat sebenarnya uda mulai siap ke arah mesin teknologi advanced.

IMHO.

[VanzMatic]

-cut-
Atau jangan2 hanya kita2 dimari yang teromantisir pengen bikin mobil nasional yang 'teknologi biasa2 aja', sementara (mayoritas) masyarakat sebenarnya uda mulai siap ke arah mesin teknologi advanced.

IMHO.

Coba dilihat yg deket2 aja ama kita2... Sudah siap kah supir2 angkot menghadapi Carry Injection, Granmax? Tidak sedikit juga saya temuin, mesin Hilux solar, tarik2an dengan nyemburin asap pekat luar biasa??

Kalau masih baru, sebaiknya menyasar ke pasaran bawah dulu, yang masih perlu waktu lebih lama untuk penyesuaian habit thdp mesin.
Saya lebih setuju kalau macam D-cab malah pakai saja mesin Kijang 5K kapsul, yang masih sangat sederhana, cuman nemplokin injeksi di mesin jadulnya, tapi suku cadang melimpah, torsi gede khas kebutuhan mobil kuda beban, tapi mekanik juga udh biasa..

Ini just pemikiran sederhana aja. Memang sih, kedepannya kudu punya divisi R&D dengan biaya yang bisa dibilang gila2an. Tapi, Toyota dulu juga memulai dengan menjiplak mobil US kan? Toh bisa juga kan?

Biaya untuk R&D bisa ditutupin dari mana kalo ngga jualan dulu?? (Asumsi, pemerintah masih demen nyeb*kin pabrik asing).
Tenaga2 muda bidang desain dan powertrain, khasnya anak2 SMK masih bisa digaji dengan standar dibawah yang otaknya sudah advanced tapi masih aa' uu' aja bikin desain mobil. Mereka sambil bekerja, sambil disekolahin lagi (setelah kerja minimal 3 tahun) yang lebih bermutu dalam ikatan / biaya dinas, dengan kompensasi denda besar kalau membelot dari ikatan dinas.

Setidaknya, kita sudah dapet transfer ide2 kreatif mereka dan engga menyia-nyiakan tunas2 bangsa ini justru dipungut oleh negara lain, yang awalnya mencaci maki desain mereka di yutub, tapi belakangan bisa jadi malah merekrut mereka!

[Nightster Guy]

Ane juga mirim om, besok2 gimana y nasibnya si Grenmeks injeksi yang jadi mikrolet itu. Iya sekarang masih sehat masih umuran setaun 2 taun.

Kusus buat tunas2 bangsa ini, saya juga sering bertanya2. Apa iya nasib mereka hanya sebatas jadi montir doang (maaf bukan merendahkan atau mengecilkan profesi ini), tapi sekiranya ada saluran lain yang lebih memungkinkan mereka mengexplore kemampuan mereka, dalam hal ini industri mobnas, pastinya lebih bagus lagi dunk?

Tapi balik lagi seperti yang kita2 bahas dulu: Mobnas, katakanlah difasilitasi pemerintah ntar2nya, apa iya kita2 sebagai (calon) konsumen mereka ini udah cukup gagah berani dan patriotis untuk mau percaya dan membeli produknya?

Well buddy that's another story, I think.

[VanzMatic]

Ane juga mirim om, besok2 gimana y nasibnya si Grenmeks injeksi yang jadi mikrolet itu. Iya sekarang masih sehat masih umuran setaun 2 taun.

Kusus buat tunas2 bangsa ini, saya juga sering bertanya2. Apa iya nasib mereka hanya sebatas jadi montir doang (maaf bukan merendahkan atau mengecilkan profesi ini), tapi sekiranya ada saluran lain yang lebih memungkinkan mereka mengexplore kemampuan mereka, dalam hal ini industri mobnas, pastinya lebih bagus lagi dunk?

Tapi balik lagi seperti yang kita2 bahas dulu: Mobnas, katakanlah difasilitasi pemerintah ntar2nya, apa iya kita2 sebagai (calon) konsumen mereka ini udah cukup gagah berani dan patriotis untuk mau percaya dan membeli produknya?

Well buddy that's another story, I think.

Well, my brada, mobil cina macam Beijing yang nggatau dimana dealernya apalagi bengkelnya aja orang masih beli. Bener. Ane dulu perna di slh satu bank swasta kelas gurem, nekat punya anak perusahaan yang bikin motcin dan mobil cina merk Beijing. Adaa aja yang beli. Walaupun pabriknya di Cikande lebih mirip workshop anak SMK dibanding sebuah pabrik.

Salah satu ide bengalnya, saking seretnya penjualan motcin, untuk aplikasi pengajuan kredit nominal tertentu yang di-ACC, kreditur diganjar bonus motor beijing, dari yang model Shogun setelah kebo, yang niru F1Z-R, niru Yamaha 125Z (tapi 4 tak) , niru CS-1... Sampai2 bus mini macam Elf tapi merk beijing juga didagangin. Tapi ya itu deh... mobil pada ditarik lagi, gara2 kalo rusak engga ada spare part nya, atau dikit2 mogok alias jago mogok..jadii yaa yang usaha travel itu akhirnya kredit macet karena rugi konsumennya pada kabur, en biaya perbaikannya engga sebanding ama pemasukannya..

At least, walaupun sempet dikotorin oleh praktik culas mobcin dan motcin yang bikin orang makin antipati ama merk selain merk mapan, tapi kita bisa tarik satu hal penting, bahwa sebenernya konsumen masih mau kok mencari mobil murah, apalagi mobil nasional yang difasilitasi pemerintah, asal gampang ngrawatnya dan engga pusing cari onderdilnya.
CMIIW...
mohon share dari mastah2 SM ya...

[Turboman]

Saya lebih setuju kalau macam D-cab malah pakai saja mesin Kijang 5K kapsul, yang masih sangat sederhana, cuman nemplokin injeksi di mesin jadulnya, tapi suku cadang melimpah, torsi gede khas kebutuhan mobil kuda beban, tapi mekanik juga udh biasa..

Bisa pake "replika" 2L / 4JA1 / 4D56.......spare part melimpah ruah, bengkel2 biasa banyak yg bisa menghandle, kalo montir ahli bahkan bisa handle mesin tsb sambil "merem" (bukan merem-melek)

wuppsss........

[Nightster Guy]

Merem-melek?

Ini trid idealis. Berbusa2 kita ngebahasnya. Ngadem dulu lah, tuh radiatornya sampe ngebul. Sini aye cek dulu y om mesinnya....



Uploaded with ImageShack.us

[Turboman]

Bang NG :
Kapan ada bengkel bikin acara ber-thema "Montir cantik" / "Montir genit" ?

SOL

[FMEAKD]

om GAY .... selalu menunjukan jiwa UG nya

[Nightster Guy]

Kok ane? Ak4ng noh, diem2 ngejelajahin forum2 UG dianya sekarang makanya jarang OL dimari....

[FMEAKD]

awalnyakan dari om

[doq]

alhamdulillah deh si akang jarang maen kemari

[FMEAKD]

dia udah maen maen ke dunia gambar becek dan perlendiran

[bushkntl]

mobnas + igo neh

[FMEAKD]

waduh trit 21+ pindah kesini

[bushkntl]

kok 21+? kan yg sy post mobnas sama igo? masih relevan kan?

[FMEAKD]

yadeh om termasuk barang nasional om

[ak4ng]

terasa ingat seseorang.......

[Lucky11]

kok 21+? kan yg sy post mobnas sama igo? masih relevan kan?

Apalagi tambahin ABG yang Masih SMK.

[solar_kerosen]

Bang NG :
Kapan ada bengkel bikin acara ber-thema "Montir cantik" / "Montir genit" ?

SOL

mesti kalau cari yg enak enak Om Enji ..... dipanggil panggil

[feriindrawan]

Esemka Rajawali Sudah Bisa Dipesan
Azwar Ferdian - Okezone
Selasa, 3 Januari 2012 13:46 wib
1 21Email0
detail berita
F: Esemka Rajawali (Genta Wahyu/Okezone)

SOLO – Kabar baik bila Anda tertarik mengikuti langkah Wali Kota Solo Joko Widodo menggunakan Esemka Rajawali. SMK Negeri 2 Surakarta membuka pesanan bila ada konsumen yang ingin memiliki Esemka.

Bahkan, bila konsumen tertarik dengan gaya berbeda dari yang digunakan Jokowi, konsumen bisa memesannya sesuai selera sendiri. Seperti warna mobil dan kelengkapan fitur. Bila dipesan sekarang, mobil Esemka akan dikirim sekitar empat bulan kedepan.

"Tiga model yang kami rakit, termasuk dua unit yang digunakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota berstatus prototype. Tapi, kami menerima bila sudah ada yang memesan," jelas Humas SMK Negeri 2 Surakarta Kasmadi saat dihubungi via telepon.

Esemka Rajawali hasil rakitan SMK Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Solo dengan mitra Kiat Motor Klaten ini berjenis SUV dengan daya tampung tujuh penumpang. Mesin dengan kapasitas 1.5 liter, sistem bahan bakar injeksi dan transmisi manual. Mesin yang digunakan adalah mesin dari sedan Timor.

Lalu bagaimana soal service berkala? Kasmadi menjelaskan bila konsumen kedepannya mengalami kerusakan atau sekedar service, bisa langsung datang ke SMK Negeri 2. Suku cadang mobil ini juga diklaim banyak tersedia di pasaran.
(zwr)

[Jerome]

Ulasan detikoto :

Jakarta - Pasar mobil Sport Utility Vehicle (SUV) di Indonesia kedatangan tamu baru yakni Esemka bermodel SUV yang dinamai Rajawali. Kalau dibandingkan dengan mobil sejenis bagaimana ya?

Meski masih 'ingusan' dan belum setenar SUV di tanah air yang notabene buatan Jepang, namun mobil satu ini cukup memukau berkat hasil tangan para anak bangsa. Tak pelak, mobil yang dihasilkan dari bengkel rumahan di Solo itu mendapat perhatian masyarakat Indonesia.

Desainnya dari depan khususnya lampu mengingatkan kita dengan mobil Honda CR-V. Sementara bodinya seperti SUV Ford Everest. Dari sekian banyak masyarakat Indonesia hanya pejabat di Surakarta yakni Walikota Surakarta Joko Widodo dan Wakil Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo yang mau menjadikan mobil SUV Esemka Rajawali sebagai kendaraan dinas sehari-hari.

Untuk mengetahui bagaimana performa Esemka Rajawali di Indonesia, kali ini detikOto ingin membandingkan 3 SUV di tanah air termasuk Esemka. 2 diantaranya sebagai SUV terlaris di RI Toyota Rush 1.500 cc S VVTI Manual, dan dengan SUV yang memiliki kelas lebih tinggi yakni Honda CR-V 2.000 cc.

Daya tampung
Dari segi fungsi Esemka Rajawali tidak beda dari kedua SUV tersebut (Toyota Rush, Honda CR-V). Namun dari jumlah penumpang Esemka lebih banyak yakni bisa menampung 7 penumpang. Jadi Esemka sudah sangat memikirkan kebutuhan masyarakat Indonesia yang doyan pelesiran. Tak pelak dengan SUV Esemka Rajawali, bukan tidak mungkin keinginan masyarakat Indonesia terpenuhi.

Dari ukuran bodi Esemka Rajawali memiliki panjang 5.035 mm, lebar 1.690 mm,dan tinggi 1.630 mm. Honda CR-V lebih pendek dimensinya panjang 4.566 mm, lebar 1.820 mm, dan tinggi 1.680 mm.

Sementara Rush memiliki panjang 4.420 mm, lebar 1.745 mm, serta tinggi 1.740 mm.

Desain bodi
Secara kasat mata, bodi SUV Esemka memang masih terlihat kaku dan tidak seaerodinamis SUV Rush dan SUV Honda CR-V. Dan tidak dipungkiri beberapa bagian eksterior SUV Esemka masih banyak mencomot desain mobil yang beredar di tanah air. Namun jika berbicara ide, pemikiran anak SMK tersebut cukup menarik lewat SUV Esemka.

Hasilnya para anak SMK berhasil menciptakan sebuah mobil SUV yang diklaim mumpuni.

Mesin
Berbicara soal mesin, Esemka disokong dengan mesin 1.500 cc SOHC 4 silinder bensin dengan teknologi multi point injection yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 105 Hp pada putaran 5.500 RPM dengan torsi maksimum hingga 145 Nm di 4.100 RPM. Mesin tersebut menggerakkan roda belakang.

Sedangkan Honda CR-V 2.000cc diperkuat dengan mesin 1.997cc SOHC dengan asupan bensin PGM-Fi. Berbeda dengan Esemkan, CR-V berpenggerak roda depan. Mesin tersebut bisa mengasilkan tenaga 150 Hp pada 6.200 RPM dan torsi 190 Nm pada 4.200 RPM.

Dan untuk Toyota Rush diperkuat mesin 1.500cc bensin 5 speed manual penggerak roda belakang. Kolaborasi itu bisa menghasilkan tenaga 109 Hp pada 6.000 RPM serta torsi 141 Hp pada 4.400 RPM. SUV Rush sudah dilengkapi dengan Electronic Power Steering (EPS).

Jadi dari sisi tenaga sebenarnya Esemka tidak kalah jauh.

Fitur keselamatan dan hiburan
Dan tak kalah menarik Esemka Rajawali sudah tersemat fitur elektronik mirip SUV lainnya, misalnya power steering, central lock, power windows, AC dual zone, sensor parkir, dan CD player. Sayang Esemka Rajawali belum tersemat airbag, tidak seperti kedua SUV Rush dan Terios.

Harga ketiga SUV
Soalnya harga, SUV Esemka tak kalah menarik. Sebab dengan fitur segudang, SUV Esemka hanya dibanderol Rp 90 juta. Jelas jauh dengan kedua SUV Rush dan Honda CR-V. Toyota Rush 1.500 cc S dress up dibanderol Rp 208,3 juta sementara SUH Honda CR-V Rp 348 juta.

Namun untuk Esemka saat ini belum diproduksi massal dan masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan. Namun pecinta otomotif seperti anggota DPR Roy Suryo mengaku sudah inden mobil ini selama 4 bulan.

[poeticmind]

boleh aja sih bikin mobnas... tapi sori, nama nya tolong agak keren dikit kan bisa... buka2 kamus indonesia dulu, jangan asal ngasih nama.. kesan nya dari singkatan plus kenapa selalu pake nama burung? rajawali? ngikut2 harrier gitu? pliss deh...

terus kenapa pake foto dadah2 segala ... hadooooh... pasti itu temen2 nya si AD74YA.

overall, gue dukung lah... bravo.

[VanzMatic]

Saya kasih jempol saya empat empatnya buat pak Jokowi!!

Pak Jokowi, teruskan istiqomah Anda! Anda bener2 pemimpin sejati, tidak banyak cingcong langsung BELI untuk MOBIL DINAS! Tindakan NYATA menyelamatkan rakyatnya, anak2 SMK di Kartasura ini. Mirip spt di China, India dan Malon. Kalo bukan anak negeri sendiri yang nglarisin, siapa lagi?

Jadi penasaran pengin liat dari dekat, sejauh mana ide2 anak2 ini.

Sayang, ane udh beli si kaleng atoyot.... duit udh kadung keluar... butuh bertaun-taun lagi buat nabung ulang beli Esemka.

Hanya negara yang bisa melindungi anak2 hebat ini dari tangan2 kapitalis kotor yang kotornya karena masih suka nyebokin p*ntat pabrikan asing, dan malah mencibir karya bangsanya SENDIRI.
Buat yang mencibir, ngga heran. Bisanya memang HANYA mencibir. Memang sebatas itu saja kemampuan orang yg mencibir, dan hidupnya juga hanya akan berhenti sampai disitu.

[Nightster Guy]

Bangga, sekaligus kasian.

Bangga, umur2 ababil mereka bisa berkarya nyata positif. Kasian, karena ujung2nya bakal cuman jadi proyek sesaat tanpa kelanjutan.

Jujur ajalah.

Kita2 dukung paling maksimal sebatas moral, ucapan, dan doa. Termasuk saya. Itu gak salah, kita jelas gak mo seidealis itu gambling mempertaruhkan 90 juta kita buat mobil Esemka ini. Mending beli mobil brand 'beneran' sekenan.

Purna jualnya nyaris nol. Kalo rusak, mo ke Solo? Bisa sih perbaikin sendiri kalo mesin Timor. Tapi namanya konsumen mobil baru jelas butuh after sales service.

Dan jelas 'dukungan' kita2 ini sangat tidak masif. Sangat kurang buat kelanggengan hidup Esemka. Seberapa kuat sih dana sekolahnya? Seberapa kuat sih si haji Kiat itu mo produksi masal.

Sebagai langkah awal jelas pemerintah yang mesti bergerak.

Dan tau sendirilah gimana yang namanya 'pemerintah' kalo dalam hal2 ginian. Cuman selevel 'next to zero'. Sampah mah pemerintah ini.

Tapi setidaknya, walau sesaat, sekali lagi anak muda Indo berhasil membuktikan potensi mereka bila digerakkan dan dialirkan dan didukung positif.