yup......bushkntl wrote:boleh juga solusinya bro setidaknya beban bbm subsidi mobil pribadi berkurang 80% or berapa lah tergantung % nyadoq wrote: simple nya gini oom;
subsidi premium dihapus, hanya utk plat kuning, motor dan kendaraan niaga (box,pick-up dll)
sebagai ganti nya, klo isi bbm non-premium dapet discount (misal nya) 20% dr harga pasaran minyak saat ini, misal nya itu tadi; pertamax Rp.8800,- menjadi Rp.7100,-
nah discount (subsidi) itu besaran prosentase nya tetap, walaupun harga minyak dunia fluktuatif. imho dg cara begini ga bakal ada lagi berita di media "anggaran APBN nombokin subsidi" karena lebih mudah perhitungan nya. selain itu jg ikut mendidik masyarakat (kita2 ini) agar menggunakan bbm dg lebih bijak.
just imho sih
imho cara begini ga bakal bikin jebol apbn, terutama saat harga minyak melambung......
ga seperti system subsidi pada premium yg besaran prosentase nya berubah2 utk mengejar harga perliter Rp.4500,-
atau bisa jg cara itu diterapkan pada premium; tidak usah ada pembatasan namun tetap disubsidi model "discount"
btw ngeliat pengalaman kemaren2, saya sih skeptis klo wacana pembatasan bbm bakal diberlakukan tahun depan.........lagu lama
