AD74YA wrote:Kalau saya, tiap ada yang tabrakan, saya pasti sempatkan diri untuk menepi, dan kalau memang sedikit yang bantu saya akan langsung bantu.
Ga tau kenapa sih, mungkin efek kasihan aja ya


, mod!
Jika kita ringan tangan membantu, dengan niat ikhlas, sekecil apapun peran kita (mungkin hanya membantu meminggirkan motor yang jatuh), Tuhan Mahatahu, biasanya Dia akan membantu kita.
Saya juga dulu di Jogja sering bila ada yang kecelakaan, saya bantu (maaf, ini bukan buat pamer, tapi semata sharing pengalaman aja, mudah2an SMers disini ada yang lebih fasih di bidang kepalangmerahan, berkenan mengoreksi). Karena dulu SMA saya pernah ikut PMR dan ikut KSR, sedikit banyak ilmunya membantu kita untuk menetralisir kondisi pascaimpak.
Apabila kita berada pada kondisi dimana kita menyaksikan langsung kecelakaan, apabila kita tidak membantu, adalah salah, dan dalam hati kita juga pasti merasa,"ah kasihan, kenapa tadi tidak aku tolong saja..?". Dalam kejadian tersebut, segera pinggirkan motor / mobil kita. Kunci pintu mobil / kunci stang motor. Usahakan mengendalikan arus kendaraan, apabila korban terjatuh di aspal.
Suasana pasti sedikit kacau dan macet. Tapi, pastikan korban yang jatuh di jalan, diamankan ke pinggir jalan. Saat mengamankan pun, perhatikan tanda luka maupun cidera pada tubuh. Raba lah seluruh tangan dan kaki korban, beserta tulang leher belakang. Apabila di organ di bawah leher ada tonjolan keras, waspadalah, itu tanda patah tulang dalam.
Mengangkatnya untuk mengamankan, sangat butuh pertolongan orang lain, karena kalau patah tulang, harus di bidai. Karena kondisi sangat darurat dan harus cepat dan tanggap, pastikan ada orang lain yg membantu, memberi alas yang keras di bawah posisi tulang yang patah, yang tetap menjaga posisi patah tulangnya tetap sebagaimana posisi semula saat pertama kejadian.
Kalau kejadiannya adalah patah tulang leher, awas! Korban tidak bisa asal diangkat! Tanda yang mencolok, kalau tidak begitu terasa tonjolan keras di leher, adalah, posisi leher yang menekuk secara tidak alami / tidak wajar / tidak seperti posisi orang tertidur. Kalau sudah begini, perhatikan dulu tanda2 vital korban, seperti napas, jantung, denyut nadi. Masih adakah tanda bhw korban hidup? Jika iya yakin masih ada nafas, JANGAN ASAL ANGKAT!! Berbahaya! Anda bisa secara tidak sengaja membunuhnya kalau salah angkat pada korban patah tulang leher. Pada kondisi ini lebih baik korban tidak diangkat. Minta tolong pada orang lain untuk mengurai kemacetan yang terjadi, sambil Anda menelpon ambulans dan polisi.
Apabila sesaat setelah kejadian, ada darah yg merembes keluar, segera periksa, masih adakah nafasnya...? Kalau terdengar nafasnya seperti orang ngorok tapi ada bunyi air macam orang minum disruput, tanda nyawanya akan melayang, karena darahnya terisap ke paru2, atau tulang dadanya menusuk dan melubangi paru2. Biasanya diiringi mimisan. Pada kondisi ini, SEGERA telpon ambulans. Alternatif lain, butuh 3 orang untuk mengangkat korban pada posisi yang bener2 rata dari kepala sampai kaki. Jangan hiraukan tangan yang berlumuran darah yg memegang bagian kepala.
Pertolongan pertama pada kecelakaan, adalah tindakan preventif pertama saat terjadi kecelakaan. Jangan merasa sok tau untuk melakukan tindakan selanjutnya:
1. JANGAN memberi minum pada korban kecelakaan yang sadar / tidak pingsan..!! Ini akan membunuhnya. Anda tidak tahu, korban mengalami luka dalam atau tidak, kan?
2. JANGAN menggerak2an bagian apapun tubuh korban yang tergeletak pingsan. Jangan membersihkan apapun yg berserakan di jalan. Anda hanya akan mengacaukan olah TKP (kalau kecelakaannya adalah fatal).
3. JANGAN biarkan korban pingsan terpapar panas matahari. Korban kecelakaan mengalami perubahan kandungan protein yang meningkat dalam tubuhnya, dan ini akan semakin parah bila terpapar panas.
4. Apabila korban kecelakaan berada di dalam mobil dan terjepit, jangan sekali2 membantu menariknya dari dalam kendaraan. Bisa2 Anda malah menambah penderitaannya karena salah penanganan. Untuk korban yg terjepit, mobilnya lah yang harus dipotong2 untuk mengeluarkan korban.
5. Apabila korban kecelakaan dalam mobil masih selamat, segera keluarkan mereka, jauhkan dari kendaraan nahas, amankan situasi dan pastikan korban tidak ditidurkan dan tidak diberi minum! Dudukkan mereka di tanah dengan selonjoran, apabila tidak ada organ tubuh yang terasa amat sakit bila digerakkan.
Untuk korban selamat di mobil, dan hanya luka2 ringan yg tidak dalam (tidak membuat daging tersobek), buka kotak obat dlm mobil. Carilah Rivanol untuk mencuci luka dari kotoran dan kuman. Gunakan betadine luka untuk antiseptik dan tutuplah dengan kain kasa dan diplester. Pastikan darahnya tidak merembes atau mengalir terus menerus.
Kalau terjadi demikian, ikatlah peredaran darahnya pada bagian tubuh yg tulangnya satu, bukan dua. Bagian tubuh yg tulangnya satu: Lengan atas dan paha. Karena lengan bawah dan kaki bawah paha, tulangnya ganda. Ikat dengan kuat2 menggunakan kain pada jalur antara luka dengan jantung. Ini untuk memperlambat darah keluar terus melalui pembuluh arteri yang pecah. Saat mengikat dengan kain, jangan dialasi apapun kulitnya. Memang akan terasa sakit di kulitnya, tapi itu jauh lebih baik dibanding kehabisan darah kan?
Segera telpon ambulans untuk pertolongan selanjutnya.
Ingat, Anda bukan dokter, kecuali memang berprofesi sebagai dokter. P3K hanya kegiatan pencegahan, bukan pengobatan.
Semoga bermanfaat, nanti disambung lagi...
Salam!
