Macam2 sistem transmisi modern
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Macam2 sistem transmisi modern
Selama ini kalau aku perhatikan, masih banyak rekan2 yang sering keliru membedakan macam2 sistem transmisi pada model2 mobil terbaru. Bahkan ada yang termakan iklan (Honda's '7-speed steermatic').
Berikut adalah penjelasan singkat dariku mengenai sistem2 transmisi yang ada sekarang, agar tidak mudah 'tertipu' pabrikan mobil.
MANUAL
Yang paling umum dikenal. Ada pedal kopling yang harus diinjak.
Biasanya 5 MT atau 6 MT.
Mengapa tidak ada manual 7 MT? Padahal Mercedes kini sudah punya Matic 7 AT? Alasannya sebenarnya sederhana. 7 MT dianggap terlalu 'ribet' untuk dipindahkan melalui tuas transmisi manual yang ditambah gigi mundur, berarti harus ada DELAPAN jalur (contoh : atas 1-3-5-7, bawah 2-4-6-R).
Keunggulan : tenaga responsif, tidak ada 'jeda'.
Kelemahan : kaki kiri pegal.
AUTOMATIC
Cirinya, memakai Torque Converter yang menyedot tenaga sampai 10%. Ciri dari adanya Torque Converter ini adalah, pada posisi 'D' mobil akan bergerak maju jika tidak direm. Pada tanjakan bisa diam walaupun tidak direm.
Pabrikan Jepang biasanya masih menggunakan 5 AT, pabrikan Eropa sudah banyak yang menggunakan 6 AT. Model2 murah ada yang masih pakai 4 AT.
Keunggulan : tidak ada pedal kopling.
Kelemahan : lebih boros drpd manual dan kurang responsif.
TIPTRONIC (BMW menyebutnya Steptronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri tapi sebenarnya semuanya sama).
Sebenarnya sama saja dengan sistem Automatic biasa, tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri dengan tuas. Sedikit lebih mahal daripada matic biasa.
Mercedes sudah punya sistem 7 AT.
Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.
Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.
CLUTCHLESS MANUAL
Sistem manual tanpa pedal kopling, dengan tuas transmisi bukan seperti tuas matic tapi persis seperti tuas manual (1-2-3-4-5-R). Kopling diatur computer, cara memindahkan gigi : pedal gas sedikit diangkat (untuk memberitahu computer untuk siap2 mengatur kopling), lalu pindahkan tuas manual. Sistem ini hanya sempat muncul sebentar, contohnya pada Mercedes A-class generasi pertama (namanya clutchless manual atau semi-auto). Sistem ini tidak populer karena tidak senyaman matic/tiptronic yang bisa berpindah gigi sendiri, dan rasanya tidak senatural manual biasa, karena tidak ada pedal kopling untuk diinjak.
(Sayang sekali, padahal aku suka sistem ini.)
Sekarang sudah tidak ada mobil yang pakai sistem ini.
CVT
Seperti sistem matic, tapi menggunakan belt yang variable sehingga rationya bisa diubah2. Sebenarnya hanya punya satu gigi atau sering disebut tidak bergigi. Audi menyebutnya Multitronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri2 tapi semuanya sama.
Ada juga yg menggunakannya untuk menipu customer seperti Honda dengan sistem '7-speed Steermatic'-nya. Berbeda dengan 7 AT milik Mercedes yang benar2 memiliki 7 gigi asli, Steermatic Honda ini hanya mengubah2 ratio belt saja.
Bandingkan saja dengan Tiptronic, respons tenaganya kalah jauh.
Karena sistem CVT ini memiliki kurva tenaga yang linear.
Keunggulan :
- Perpindahan gigi 'tidak terasa'. Sebenarnya bukannya 'tidak terasa', tapi karena sebenarnya TIDAK ADA GIGI YANG BERPINDAH karena hanya punya satu gigi.
- Lebih irit daripada matic biasa karena tidak menggunakan torque converter.
Kelemahan :
Sangat tidak cocok untuk performance car. Tenaga tidak responsif, kalah responsif oleh matic biasa sekalipun. Pada matic biasa begitu di-kickdown langsung turun gigi, sedangkan pada CVT hanya mengubah ratio belt saja.
Contoh kasus : tandingkan saja Vios (4AT) vs City (CVT).
SEQUENTIAL MANUAL
Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi tidak sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada 'auto' mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
DOUBLE-CLUTCH GEARBOX (tercanggih saat ini)
Transmisi manual yang koplingnya diatur computer seperti Sequential Manual di atas, tapi perbedaan utamanya adalah, menggunakan DUA KOPLING, yang tugasnya menangani dua gigi yg berbeda : gigi yang sedang digunakan, dan gigi yang akan dimasuki.
Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas sepenuhnya.
Hasilnya? Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, tapi perbedaan besarnya adalah, tenaganya bahkan lebih responsif daripada manual biasa.
Baru VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG. BMW dan Porsche masih sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk BMW, PDK untuk Porsche).
Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih responsif daripada manual.
Kelemahan : tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil sekelas Golf/A3 sampai supercar dengan horsepower dan torque raksasa seperti Bugatti Veyron (7-speed DSG).
Model yang sudah menggunakannya : Bugatti Veyron (16 silinder, 4 turbo, 1001 HP), Audi A3 dan VW Golf GTI. Akan menyusul new Audi TT (2006) dan banyak lagi.
Berikut adalah penjelasan singkat dariku mengenai sistem2 transmisi yang ada sekarang, agar tidak mudah 'tertipu' pabrikan mobil.
MANUAL
Yang paling umum dikenal. Ada pedal kopling yang harus diinjak.
Biasanya 5 MT atau 6 MT.
Mengapa tidak ada manual 7 MT? Padahal Mercedes kini sudah punya Matic 7 AT? Alasannya sebenarnya sederhana. 7 MT dianggap terlalu 'ribet' untuk dipindahkan melalui tuas transmisi manual yang ditambah gigi mundur, berarti harus ada DELAPAN jalur (contoh : atas 1-3-5-7, bawah 2-4-6-R).
Keunggulan : tenaga responsif, tidak ada 'jeda'.
Kelemahan : kaki kiri pegal.
AUTOMATIC
Cirinya, memakai Torque Converter yang menyedot tenaga sampai 10%. Ciri dari adanya Torque Converter ini adalah, pada posisi 'D' mobil akan bergerak maju jika tidak direm. Pada tanjakan bisa diam walaupun tidak direm.
Pabrikan Jepang biasanya masih menggunakan 5 AT, pabrikan Eropa sudah banyak yang menggunakan 6 AT. Model2 murah ada yang masih pakai 4 AT.
Keunggulan : tidak ada pedal kopling.
Kelemahan : lebih boros drpd manual dan kurang responsif.
TIPTRONIC (BMW menyebutnya Steptronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri tapi sebenarnya semuanya sama).
Sebenarnya sama saja dengan sistem Automatic biasa, tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri dengan tuas. Sedikit lebih mahal daripada matic biasa.
Mercedes sudah punya sistem 7 AT.
Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.
Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.
CLUTCHLESS MANUAL
Sistem manual tanpa pedal kopling, dengan tuas transmisi bukan seperti tuas matic tapi persis seperti tuas manual (1-2-3-4-5-R). Kopling diatur computer, cara memindahkan gigi : pedal gas sedikit diangkat (untuk memberitahu computer untuk siap2 mengatur kopling), lalu pindahkan tuas manual. Sistem ini hanya sempat muncul sebentar, contohnya pada Mercedes A-class generasi pertama (namanya clutchless manual atau semi-auto). Sistem ini tidak populer karena tidak senyaman matic/tiptronic yang bisa berpindah gigi sendiri, dan rasanya tidak senatural manual biasa, karena tidak ada pedal kopling untuk diinjak.
(Sayang sekali, padahal aku suka sistem ini.)
Sekarang sudah tidak ada mobil yang pakai sistem ini.
CVT
Seperti sistem matic, tapi menggunakan belt yang variable sehingga rationya bisa diubah2. Sebenarnya hanya punya satu gigi atau sering disebut tidak bergigi. Audi menyebutnya Multitronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri2 tapi semuanya sama.
Ada juga yg menggunakannya untuk menipu customer seperti Honda dengan sistem '7-speed Steermatic'-nya. Berbeda dengan 7 AT milik Mercedes yang benar2 memiliki 7 gigi asli, Steermatic Honda ini hanya mengubah2 ratio belt saja.
Bandingkan saja dengan Tiptronic, respons tenaganya kalah jauh.
Karena sistem CVT ini memiliki kurva tenaga yang linear.
Keunggulan :
- Perpindahan gigi 'tidak terasa'. Sebenarnya bukannya 'tidak terasa', tapi karena sebenarnya TIDAK ADA GIGI YANG BERPINDAH karena hanya punya satu gigi.
- Lebih irit daripada matic biasa karena tidak menggunakan torque converter.
Kelemahan :
Sangat tidak cocok untuk performance car. Tenaga tidak responsif, kalah responsif oleh matic biasa sekalipun. Pada matic biasa begitu di-kickdown langsung turun gigi, sedangkan pada CVT hanya mengubah ratio belt saja.
Contoh kasus : tandingkan saja Vios (4AT) vs City (CVT).
SEQUENTIAL MANUAL
Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi tidak sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada 'auto' mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
DOUBLE-CLUTCH GEARBOX (tercanggih saat ini)
Transmisi manual yang koplingnya diatur computer seperti Sequential Manual di atas, tapi perbedaan utamanya adalah, menggunakan DUA KOPLING, yang tugasnya menangani dua gigi yg berbeda : gigi yang sedang digunakan, dan gigi yang akan dimasuki.
Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas sepenuhnya.
Hasilnya? Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, tapi perbedaan besarnya adalah, tenaganya bahkan lebih responsif daripada manual biasa.
Baru VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG. BMW dan Porsche masih sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk BMW, PDK untuk Porsche).
Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih responsif daripada manual.
Kelemahan : tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil sekelas Golf/A3 sampai supercar dengan horsepower dan torque raksasa seperti Bugatti Veyron (7-speed DSG).
Model yang sudah menggunakannya : Bugatti Veyron (16 silinder, 4 turbo, 1001 HP), Audi A3 dan VW Golf GTI. Akan menyusul new Audi TT (2006) dan banyak lagi.
Last edited by conan on Wed Jan 18, 2006 1:55, edited 1 time in total.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 564
- Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
- Location: jakarta
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 45
- Joined: Mon Jul 19, 2004 3:32
Teman2 semua, kemaren aku naik busway jurusan pulogadung yang biru atau yang berbahan bakar gas/bbg. Begitu naik, aku duduk di kursi lalu aku merasakan koq sepertinya "nggak terlalu berasa/berasa sedikit sekali"perpindahan giginya halus sekali, lalu aku menebak sepertinya ini menggunakan transmisi automatic, dan merasa penasaran aku duduk dekat sopir busway nya dan ternyata benar menggunakan transmisi automatic. Suara mesinnya pun lumayan halus meskipun tidak terlalu halus2 amat, mungkin karena masih baru.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Wed Jun 29, 2005 0:12
- Location: Jakarta Utara
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1158
- Joined: Mon Dec 06, 2004 22:39
- Location: Solo
ada sedikit tambahan bung conan, untuk dual clutch gearbox, seperti nya BMW sudah punya tuh teknologi MSG persis seperti DSG nya VW group, kayaknya udah terpasang tuh di seri 6 CMIIW.... trus mengenai CVT gearbox, respon nya memang agak lambat karena ada kesan slip kopling di putaran bawah, tetapi sebenarnya transmisi ini dapat lebih efisien serta cepat dibanding transmisi matic biasa even yang sudah ber ECT, terlebih di straight dash..... saya sudah buktiin city vtec diadu denga vios, jika pakai mode manual atau auto 7 speed memang kalah setengah bodi dibanding vios, namun jika taktik nya benar maka justru lebih cepat 1/2 body lho. caranya, tarikan awal pakai gigi fix manual, setelah hampir mencpai redline (tepat sebelum komputer memindah 'ratio gigi' secara otomatis, kembalikan ke mode CVT, maka jarum akan terus menunjuk di redline, dan mobil melaju labih cepat dari pada matic biasa yang memerlukan pindahan gigi....... demikian sharing nya semoga berguna.....
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Maaf tapi Anda yang salah, Mr. Piterr. Transmisi BMW seri-6 itu 'SMG', bukan 'MSG', dan transmisi ini masih tergolong sequential manual yang masih satu kopling :piterr wrote:ada sedikit tambahan bung conan, untuk dual clutch gearbox, seperti nya BMW sudah punya tuh teknologi MSG persis seperti DSG nya VW group, kayaknya udah terpasang tuh di seri 6 CMIIW
BMW sedang menyiapkan double-clutch gearbox versi mereka sendiri, codenamed ZSG (tentative name). Saat ini masih belum siap, kemungkinan 1-2 tahun lagi.conan wrote: SEQUENTIAL MANUAL
Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi tidak sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada 'auto' mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
Kalau 'MSG' itu 'monosodium glutamat' alias 'pecin'.
See, masih banyak sekali orang yang bisa keliru tentang jenis2 sistem transmisi ini...
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
hohoho....penyedap rasa...walaupun masih diperbolehkan sama Badan POM, namun perhatikan takarannya.....conan wrote:
Kalau 'MSG' itu 'monosodium glutamat' alias 'pecin'.
walaupun dulu2 dicampur bersama formalin, boraks, dan daging tikus....jadi mie bakso tikus hehehe.....
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
Bung WP, susah memang kalau ahli kimia masuk ke otomotif, btw, pecin itu Ajinamoto yah ?WP wrote:hohoho....penyedap rasa...walaupun masih diperbolehkan sama Badan POM, namun perhatikan takarannya.....conan wrote: Kalau 'MSG' itu 'monosodium glutamat' alias 'pecin'.
walaupun dulu2 dicampur bersama formalin, boraks, dan daging tikus....jadi mie bakso tikus hehehe.....
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
Ini sebenernya OOT, tapi gak pa-pa lah....hdrw wrote:Bung WP, susah memang kalau ahli kimia masuk ke otomotif, btw, pecin itu Ajinamoto yah ?WP wrote:hohoho....penyedap rasa...walaupun masih diperbolehkan sama Badan POM, namun perhatikan takarannya.....conan wrote: Kalau 'MSG' itu 'monosodium glutamat' alias 'pecin'.
walaupun dulu2 dicampur bersama formalin, boraks, dan daging tikus....jadi mie bakso tikus hehehe.....
Monosodium Glutamat adalah sebuah zat temuan orang Jepang (saya lupa namanya, mungkin Si Ajinomoto ato Miwon gitu kali....), digunakan sebagai penyedap dan penguat rasa pada masakan.
Di era 1960an mulai dikenal sindrom restoran Cina (Chinese Restaurant Syndrome), yaitu sindroma yg penderitanya dapat merasakan sakit pada bagian leher. Diketahui bahwa penyebabnya adalah zat MSG tersebut. Kebanyakan yg terkena sindrom tersebut mulai mengidap sindrom dan merasakan efeknya juga setelah makan masakan di restoran Cina. Hal ini dikarenakan ditengarai masakan Cina mengandung terlalu banyak takaran MSG.
Saat ini World Health Organization merekomendasikan cara aman penggunaan zat aditif pada masakan tersebut dengan menentukan dosis yg dapat diterima tubuh manusia dalam satu hari (maaf saya lupa persisnya berapa takaran dalam part per million-ppm atau dalam gram-nya).
MSG juga dikenal dengan nama vetsin dan banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai "micin" dll. Di bahasa iklan mereka,para produsen menggunakan kata "penyedap rasa".
Ajinomoto itu adalah salah satu produsen penyedap rasa, sebuah perusahaan berasal dari Jepang yg telah memproduksi penyedap rasa di sini. Nama lain mungkin Anda kenal Miwon dan Sasa.
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1158
- Joined: Mon Dec 06, 2004 22:39
- Location: Solo
iya iya, salah spell emang SMG ya.... sequential manual gearbox..... bukan micin ya jadinya hehehe maap ya pak ne....conan wrote:Maaf tapi Anda yang salah, Mr. Piterr. Transmisi BMW seri-6 itu 'SMG', bukan 'MSG', dan transmisi ini masih tergolong sequential manual yang masih satu kopling :piterr wrote:ada sedikit tambahan bung conan, untuk dual clutch gearbox, seperti nya BMW sudah punya tuh teknologi MSG persis seperti DSG nya VW group, kayaknya udah terpasang tuh di seri 6 CMIIW
BMW sedang menyiapkan double-clutch gearbox versi mereka sendiri, codenamed ZSG (tentative name). Saat ini masih belum siap, kemungkinan 1-2 tahun lagi.conan wrote: SEQUENTIAL MANUAL
Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi tidak sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada 'auto' mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
Kalau 'MSG' itu 'monosodium glutamat' alias 'pecin'.
See, masih banyak sekali orang yang bisa keliru tentang jenis2 sistem transmisi ini...
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 47
- Joined: Mon Mar 17, 2008 2:50
Re:
@piterr; manusia ga ada yang sempurnapiterr wrote:iya iya, salah spell emang SMG ya.... sequential manual gearbox..... bukan micin ya jadinya hehehe maap ya pak ne....conan wrote:Maaf tapi Anda yang salah, Mr. Piterr. Transmisi BMW seri-6 itu 'SMG', bukan 'MSG', dan transmisi ini masih tergolong sequential manual yang masih satu kopling :piterr wrote:ada sedikit tambahan bung conan, untuk dual clutch gearbox, seperti nya BMW sudah punya tuh teknologi MSG persis seperti DSG nya VW group, kayaknya udah terpasang tuh di seri 6 CMIIW
BMW sedang menyiapkan double-clutch gearbox versi mereka sendiri, codenamed ZSG (tentative name). Saat ini masih belum siap, kemungkinan 1-2 tahun lagi.conan wrote: SEQUENTIAL MANUAL
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
Kalau 'MSG' itu 'monosodium glutamat' alias 'pecin'.
See, masih banyak sekali orang yang bisa keliru tentang jenis2 sistem transmisi ini...
@conan; jangan terlalu congkak, hanya karena tau masalah transmisi saja. Orang tanya karena tidak tau.
In the name of science, question everything
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2135
- Joined: Sat Nov 26, 2005 23:47
- Location: Purwokerto
Re: Macam2 sistem transmisi modern
Wadoh sapa yang Congkak ..? Enggak lah,bulan puasa kayak gini jangan berkata yang kasar kasar ,dan jangan Zuozon..saya udah baca dari atas ampai bawah..nggak menemukan sedikitpun yang layak di sebut Congkak...
Nambahin referensi bro Conan
"Step tronic dan Shift tronic maupun Tip tronic pada prinsipnya sama, yaitu menaikan kecepatan mobil pada transmisi otomatic secara manual. Sistem ini membuat pengemudi semakin mudah mengendrai mobil bertransmisi matic yang sudah tanpa pedal kopling. Kalau umumnya pada transmisi otomatic lama bila sudah memindahkan tuas ke arah D (drive) maka semua pemindahan gigi dilaksanakan oleh tekanan oli, atau electronic control valve (komputer) yang berhubungan dengan putaran mesin, maka pada step, shift maupun tip tronic, selain transmisi matic sudah pada posisi drive masih ada tambahan mekanisme electronik yang bisa berubah kecepatan menjadi lebih cepat atau lebih pelan. Pengemudi tinggal merobah tuas atau tombol plus dan minus. Fitur ini dibuat demikian mudahnya sehingga gampang terjangkau seperti ditempatkan pada roda kemudi. Demikian pula dengan step tronic yang dipasangkan pada Peugeot 206. Singkatnya transmisi matic di ubah menjadi manual kembali namun tetap matic.
Sistim yang dijelaskan diatas, juga tergantung pada sistem penggerak yang berada di dalam transmisi matic. Umpamanya pada Honda Jazz, menggunakan VCT (variable continues transmission), yaitu, dua puli yang dihubungkan dengan sebuah metal v belt dimana puli- puli itu bisa digerakan oleh gumparan motor electric menjadi diameter lebih kecil atau lebih besar. Kalau puli penggerak membesar dan puli ke roda mengecil maka mobil lebih cepat. Gerakan itulah disebut VCT. Ada pemindahan kecepatan matic lain yang menggunakan roda- roda gigi"
Kalao keliru,mohon di koreksi.
Nambahin referensi bro Conan
"Step tronic dan Shift tronic maupun Tip tronic pada prinsipnya sama, yaitu menaikan kecepatan mobil pada transmisi otomatic secara manual. Sistem ini membuat pengemudi semakin mudah mengendrai mobil bertransmisi matic yang sudah tanpa pedal kopling. Kalau umumnya pada transmisi otomatic lama bila sudah memindahkan tuas ke arah D (drive) maka semua pemindahan gigi dilaksanakan oleh tekanan oli, atau electronic control valve (komputer) yang berhubungan dengan putaran mesin, maka pada step, shift maupun tip tronic, selain transmisi matic sudah pada posisi drive masih ada tambahan mekanisme electronik yang bisa berubah kecepatan menjadi lebih cepat atau lebih pelan. Pengemudi tinggal merobah tuas atau tombol plus dan minus. Fitur ini dibuat demikian mudahnya sehingga gampang terjangkau seperti ditempatkan pada roda kemudi. Demikian pula dengan step tronic yang dipasangkan pada Peugeot 206. Singkatnya transmisi matic di ubah menjadi manual kembali namun tetap matic.
Sistim yang dijelaskan diatas, juga tergantung pada sistem penggerak yang berada di dalam transmisi matic. Umpamanya pada Honda Jazz, menggunakan VCT (variable continues transmission), yaitu, dua puli yang dihubungkan dengan sebuah metal v belt dimana puli- puli itu bisa digerakan oleh gumparan motor electric menjadi diameter lebih kecil atau lebih besar. Kalau puli penggerak membesar dan puli ke roda mengecil maka mobil lebih cepat. Gerakan itulah disebut VCT. Ada pemindahan kecepatan matic lain yang menggunakan roda- roda gigi"
Kalao keliru,mohon di koreksi.

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 184
- Joined: Thu Mar 13, 2008 12:27
Re: Macam2 sistem transmisi modern
Cross-quot dari tret sebelah
cuma, klo dipake buat >2500cc, gak yakin awet deh

berarti CVT the best, buat mobil2 yg power & torque-nya sedang 1500cc-2500cctoyotalover wrote:^^
hmmm... soal power & torque limited in CVT..
please see this... http://www.youtube.com/watch?v=x3UpBKXMRto
versi CVT...lebih cepat dari versi semi-manualnya (DSG)..
tapi blm apa2 udah di banned duluan, krn ditemukan keretakan serius di belt-nya, setelah sesi test bbrp lap![]()
http://www.f1fanatic.co.uk/2007/05/03/b ... ssion-cvt/
*kelemahan CVT..tidak bisa dipakai untuk mobil2 yg pny power & torsi super![]()
![]()
keunggulan CVT..performanya terbaik, mengalahkan versi semi-manualnya (DSG, dsb)
cuma, klo dipake buat >2500cc, gak yakin awet deh

-
- SM Affiliate
- Posts: 8413
- Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
- Location: 08129215600 www.monza-autosport.com
Re: Macam2 sistem transmisi modern
TS-nya sudah lama tidak nongol di SM lagi nih sptnya.
MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5168
- Joined: Thu Nov 22, 2007 10:26
Re: Macam2 sistem transmisi modern
Nissan Altima (&murano) 3.5 CVT itu salahsatu cvt di mesin mayan besar yg cukup sukses dan reliable. Audi 3.0 (& 2.7 tdi) A4 A6 A8 juga.
seems, cvt mulai merangkak kelas dari mobil daya kecil ke yg lebih besar.
seems, cvt mulai merangkak kelas dari mobil daya kecil ke yg lebih besar.
lonelyguy wrote:Cross-quot dari tret sebelah![]()
berarti CVT the best, buat mobil2 yg power & torque-nya sedang 1500cc-2500cctoyotalover wrote:^^
hmmm... soal power & torque limited in CVT..
please see this... http://www.youtube.com/watch?v=x3UpBKXMRto
versi CVT...lebih cepat dari versi semi-manualnya (DSG)..
tapi blm apa2 udah di banned duluan, krn ditemukan keretakan serius di belt-nya, setelah sesi test bbrp lap![]()
http://www.f1fanatic.co.uk/2007/05/03/b ... ssion-cvt/
*kelemahan CVT..tidak bisa dipakai untuk mobil2 yg pny power & torsi super![]()
![]()
keunggulan CVT..performanya terbaik, mengalahkan versi semi-manualnya (DSG, dsb)
cuma, klo dipake buat >2500cc, gak yakin awet deh
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: Macam2 sistem transmisi modern
ooo,....ketauan masalahnya....
bro gtr, kalau ingin quote-nya berhasil,
coba masuk ke >>> User Control Panel
lalu >>> Board Preferences
lalu >>> Edit posting defaults
nah, disana ada <<< Enable BBCode by default ......itu di YES
lalu submit, as usual
lalu coba saja perhatikan, pd waktu posting...
di bawah kotak posting itu kan ada: Disable BBCode,
nah, seharusnya (spy quotenya berhasil), itu hilangkan check-mark nya.
lanjutt...kembali ke topic
bro gtr, kalau ingin quote-nya berhasil,
coba masuk ke >>> User Control Panel
lalu >>> Board Preferences
lalu >>> Edit posting defaults
nah, disana ada <<< Enable BBCode by default ......itu di YES
lalu submit, as usual
lalu coba saja perhatikan, pd waktu posting...
di bawah kotak posting itu kan ada: Disable BBCode,
nah, seharusnya (spy quotenya berhasil), itu hilangkan check-mark nya.
lanjutt...kembali ke topic
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5168
- Joined: Thu Nov 22, 2007 10:26
Re: Macam2 sistem transmisi modern

andy1800 wrote:ooo,....ketauan masalahnya....
bro gtr, kalau ingin quote-nya berhasil,
coba masuk ke >>> User Control Panel
lalu >>> Board Preferences
lalu >>> Edit posting defaults
nah, disana ada <<< Enable BBCode by default ......itu di YES
lalu submit, as usual
lalu coba saja perhatikan, pd waktu posting...
di bawah kotak posting itu kan ada: Disable BBCode,
nah, seharusnya (spy quotenya berhasil), itu hilangkan check-mark nya.