doq wrote:jadi klo sy liat nya gini kak
mesin dingin---->rich---->performa normal
ini kita sdh sepaham, tp dengan catatan, pemakaian normal.......
tp klo pedal di toel lbh dalam
mesin dingin---->rich---->pedal lbh dalam---->performa lbh baik (dibanding keadaan mesin yg beneran normal)
klo d tanya knapa bsa gtu? logika ngaco saya, karena kucuran bensin yg rich utk "menormalkan" mesin, dibuat makin rich lagi gara2 pedal d toel.........
jadi nya mungkin gini
mesin dingin---->rich---->pedal lbh dalam----->campuran lbh rich lagi---->
performa lbh baik (dr kondisi normal beneran)
gtu lhooo

tp balik lagi, performa lbh baik itu hanya berdasarkan perasaan ane ajaaaa, ga d ukur pake dino segala, jd yaaaaa ada juga kemungkinan kesalahan di pihak saya
so lagi2 CMIIW nih

logika ndeso :
mesin kondisi normal.............. ; orang normal------>makan 1 piring untuk berjalan 10kmh----->makan 2 piring untuk berlari 40kmh
mesin kondisi dingin (abnormal) ; orang rakus------>makan 2 piring untuk berjalan 10kmh----->makan 4 piring untuk berlari 40kmh
so, meski porsi orang rakus lbh besar tapi hasilnya tetap sama. ECU bertugas mengatur porsi keduanya supaya performanya tetap konstan
Maksud saya disini adalah karena ECU dirancang untuk mengatur keseimbangan kinerja mesin diberbagai kondisi, baik temp normal atau lbh dingin. Jadi meski pedal ditekan lbh dalam dan suplai jauh lbh deras dibanding kondisi "normal"...tentu takarannya sudah diatur oleh ECU supaya hasilnya/performa akan sama/mendekati dng kondisi mesin "normal" CMIIW.
Dalam kt lain, derasnya aliran bbm yg diatur ECU bukan bertujuan supaya performa lbh hebat dibanding kondisi "normal"nya, tetapi supaya performa bs sama/mendekati kondisi "normal". Jadi kalo ente meyakini rich nya campuran bbm yg dilakukan oleh ECU krn kondisi dingin itu akan berefek performa lbh baik dibanding kondisi normal beneran, itu bs terjadi kalo ECU ente mapingnya udah berubah, karena sudah memberi supplai yg jauh lbh besar dr kondisi target supaya kembali seperti "normal". CMIIW
Dan maping ECU tidak akan berubah kalo tidak diremap atau dipasang piggyback. CMIIW
Jadi saya masih berasumsi bahwa performa baleno ente yg makin gesit di kondisi dingin itu bukan krn richnya campuran bbm yg dilakukan oleh ECU untuk dikondisi dingin, tapi krn faktor2 lain yg mendukungnya seperti :
1. elektrik fan radiator bekerja lbh ringan krn temp. mesin lbh dingin, sehingga beban kelistrikan berkurang
2. mesin lbh dingin akan membuat ambient temp lbh rendah, akan membuat kondensor AC lbh dingin sehingga freon cepet dingin jadinya temp. ruangan kabin mudah dicapai, beban sistem AC berkurang
3. temp. mesin lbh dingin tentu temp daerah intake jg ikut lbh rendah, molekul oksigen yg masuk ke mesin lbh padat sehingga segitiga api lbh sempurna (fuel + oxygen + heat)
tentu saja asumsi saya ini CMIIW pisan....
mungkin kang mas imsus2, m4rio tissue, Turboman dan pakar2 lain bs kasi penjelasan lagi supaya diskusi ini bs menemukan titik cerah..
