misalnya innova diesel, fortuner diesel, dan pajero sport tidak melengkapi mobil
produksinya dengan turbo timer ?
Padahal katanya turbo timer perlu untuk menjaga agar turbo tidak mudah rusak ??

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
baru mo ngomong,, keduluan andi deh,,,buatandi wrote:biar cepet rusak bro,,mayan kan kalo ganti mahal hehehhe
KIOS3R wrote:hmm,, nyerah deh gw kalo gt,, gak tau apa alesannya,,,
Hansen wrote:Hmm... numpang nyimak aja
boleh tau link bahasannya om? saya lom pernah liat topik yg khusus bahas turbo timer, kecuali thread2 mobil yg menanyakan perlu turbo timer apa ga, yg disitu pada umumnya bilang butuh turbo timer.naldo wrote:Rasanya hal ini sudah sering di omongin deh.
waduh kalo udah lari ke 'pabrikan sudah menghitung semuanya' jadi susah. apa2 ujung2nya ga perlu atau malah bikin rusak karena pabrikan ga melakukan.naldo wrote:Sekarang jangan ngomong kijang innova dsbnya. Model2 Audi TFSI, VW Golf GTI, Merc CGI, BMW 535i, mereka semua pke turbo, mobil harga ratusan ampe m-m-an harganya, tapi kenapa mereka ga kasih?
Karena itu bukan hal yang perlu. Pabrikan mobil pasti sudah menghitung semuanya, terutama dari segi keawetan mesin turbo dsbnya. Kalau mobil mereka cepet rusak n cepet ancur, nama mereka juga hancur.
kalo ini saya blom pernah liat faktanya khususnya keawetan mobil2 turbo dengan turbotimer dan tanpa turbotimer (alias mesin langsung dimatikan ketika mobil ga dipake lagi).naldo wrote:Tapi nyatanya? Mobil standar turbo ga pke turbo timer awet2 aja bukan?
alasannya apa om itu ga perlu?naldo wrote:Hal yang tidak perlu tidak usah di pasang. Even ane punya SX4 sedan pke aftermarket turbo aja tidak pasang turbo timer, sudah 1.5 tahun baik2 saja, palingan matiin mesin tungguin aja 3 detik-5 detik setelah mati. Abis itu juga udah.
kenapa mobil balap aja yg perlu om? bukannya di mobil umum yang pake turbo, turbonya sering terpakai? mestinya kalo pake kesamaan dengan acuan mobil balap, mobil biasa pun perlu turbo timer (baca: menunggu mesin idle beberapa detik sebelum dimatikan).naldo wrote:Saya rasa turbo timer dibutuhkan kalau mobil balap, yang sering terus-terusan dipke turbonya, kaya2 mobil rally, karena turbonya spool terus dan setelah mereka menyelesaikan tahapan rally, mobilnya harus stay idle dulu sampai berapa puluh detik, supaya pressure turun dan juga putaran turbonya turun.
kita pasang karena dirasa perlu kalo menurut saya, kalo ga perlu mayoritas pasti ga mau masang. kalo masalah garansi kan ada batasannya ada yg cuman 2 tahun, rata2 3 tahun sedangkan banyak pemilik mobil itu memiliki mobil jauh diangka 3 tahun. apakah setelah 5-10 tahun ga ada pengaruhnya kalo mobil dengan turbo langsung dimatiin tanpa menunggu mesin idle beberapa detik? siapa yang bisa jamin ini?naldo wrote:Eniway saya sih bukan pakar turbo. Cuma urusan turbo timer, kalau emang bawaan pabrik ga pke, ngapain kita masang? Buang2 duit saya rasa. Toh mobil jaman gini ada warranty juga. Ada apa2 bawa aja ke bengkel, beres kan?
Makasih.
tukang sapu wrote:Yang punya mobil dengan turbo charger perlu baca2 lagi buku panduannya. Mobil saya dulu juga pake turbo charger, di sun shadenya ada peringatan bahwa setelah membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi perlu didinginkan sebentar (idle) sebelum dimatikan. Jadi sebenarnya pabrik maunya pemilik yg sadar dan melakukan hal itu sendiri (manual). Kalau saya ngakalinnya ya dengan jalan pelan2 kalau sudah mau tiba di tujuan, jadi begitu sampai bisa langsung mematikan mesinnya, tapi yg jelas bukan di Indonesia, udara disana sejuk-dingin jadi mendinginkan turbo chargernya tidak perlu lama2.
Kalau soal rusak itu bukan mesinnya yg rusak tapi turbo chargernya yg merupakan unit yg terpisah dari blok mesin mobil. Di rumah keongnya tuh yg perlu didinginkan karena saat bekerja panas yg ditimbulkan cukup tinggi dan turbo charger tidak punya sistem pendingin so harus dibiarkan udara lewat untuk mendinginkannya.
jadi terlihat (berdasr postingan di atas) memang diperlukan menunggu mesin idle sebelum mesin dimatikan apabila mesin (mobil) dipakai untuk kondisi tertentu (kondisi tertentu ini yang masih ga jelas batasannya, terkesan relatif dan subjektif).Turboman wrote:MYTH #7
You have to let a turbo-diesel idle for two minutes before you shut it off.
FACT
This is a current myth that has a basis of fact stemming from many years ago. It also has a kernel of truth regarding today's turbocharged gasoline engines that operate at higher peak exhaust temperatures than turbo-diesels.
In the early days of turbochargers, the turbo shaft was supported by a babbitt bearing that could seize, or even melt, if the engine was shut off immediately after sustained boost conditions where the turbocharger would "heat soak". A two minute cool down at idle allowed the turbocharger to dissipate any remaining spinning inertia, and the oil circulation cooled the bearing and prevented oil "coking" in the bearing area.
Turbochargers haven't used babbitt bearings for over 30 years, and today's oils resist coking. Synthetic oils won't coke, period. With a turbocharged gas engine, it's still good insurance to let the engine idle for 30 seconds to a minute to allow the turbo or turbos to dissipate any inertia and to cool the bearing area to prevent oil coking, especially if the engine has been worked hard just prior to shut-down. Of course, using quality synthetic oil eliminates this potential coking problem.
Today's turbo-diesels are a different story. There is really no reason to "cool down" a turbo-diesel these days, but you won't hurt anything by doing it either. You can still find people who swear you have to do it, but the myth is fading. Maybe they just like to sit and listen to the radio.
http://www.bankspower.com/techarticles/ ... -&-Fiction
Salam
*Yg nggak pake Turbo Timer*
High Quality lubricant is the First & foremost
thanks om turbo man atas info lubricantnya.Turboman wrote:IMHO:
Utk perawatan mesin TurboDiesel, baik pake Turbo Timer maupun tanpa Turbo Timer, kalo ane pribadi sih tetap utk memprioritaskan penggunaan pelumas dgn VI yang tinggi, dalam hal ini minimal kelas Semi Synthetic atau yg VI nya 149 or more (kalau viskositas makin encer maka ane pilih yg VI-nya lebih tinggi lagi)
Sebab kalau Turbo sampai rusak biaya reparasi-nya mahal, bisa berjut-jut en bikin kepala benjut.....heheheheheh![]()
Juga saat parkir biasanya ane maju mundur dengan mainkan rem & Transmisi aja (R-N-D), mesin idle, jadi hitung2 udah idle 30 detik lebih sebelum mesin dimatikan.
Disclaimer : sekedar pendapat en sharing pribadi ajah yach
Tambahan info artikel2 penyebab kerusakan Turbo :
http://mesin-diesel.dinogroups.com/dlin ... w0JzDJvpPa
Semoga membantu
Salam