jalu wrote:nanya lg meneer..
lalu bagaimana dengan mesin yg dirancang/memiliki engine management supaya rpm tidak cepat drop saat deselerasi (gliding)..apakah itu bbm sama2 diputus jg (karena masih ada momen inersia)...ataukah dikurangi secara gradual supaya turunnya rpm tidak drastis..??
mohon dicerahkan........

jujur, saya tidak tau pasti meneer...
yg jelas, prinsip kerja engine-brake adalah memanfaatkan induksi kevakuman di throttle (dengan catatan pedal gas dilepas...) saat pedal gas dilepas, otomatis katup udara tertutup, artinya tidak ada (atau sedikit) udara yang masuk ke throttle, mesin/piston akan bergerak melawan kevakuman ini, bukan karena kompresi dan ledakan bahan bakar
tapi saat engine brake, menurut saya, yang dikontrol adalah kondisi kevakumannya, bukan flow supply bahan bakarnya
di beberapa ECU, ada yang memutus, ada juga yang mengurangi, jadi tergantung ECU-nya juga;
contohnya, cmiiw....mobil dgn model ECU closed-loop dan CC, dimana dia harus memastikan seluruh O2 yang masuk ke ruang bakar harus terbakar habis sebelum keluar (exhaust), nah untuk proses membakar O2 ini tentunya dibutuhkan bahan bakar...
justru mobil dgn ECU open-loop dan tanpa CC (alias mesin injeksi generasi awal) yang kemungkinan besar dalam kondisi engine-brake ini, dia malah akan memutuskan supply bahan bakar
cmiiw....
