ooo iya ya..jadi udah ketahuan nama aslinya, mobilnya (kalo bener), menghina polisi, fitnah Kompas...pantes kaburDOHC wrote:lah kata dia skrg jg uda ada t31 koq... mungkin buat ngalahin fortuner kali... scara serena uda kalah telak...![]()
![]()


Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
ooo iya ya..jadi udah ketahuan nama aslinya, mobilnya (kalo bener), menghina polisi, fitnah Kompas...pantes kaburDOHC wrote:lah kata dia skrg jg uda ada t31 koq... mungkin buat ngalahin fortuner kali... scara serena uda kalah telak...![]()
![]()
Toyota nya apa om, Nissannya apa, mobil Jermannya apa? Apakah sudah sekelas harga/levelnya? Mudah2an tidak membandingkan Avanza/Innova dengan BMW termurah sekalipunTime wrote:I'm driving a Toyota right now, having a Nissan at home and owning another Germany made. Semua ok-ok aja (sesuai yang saya rasakan), meski Toyota kurang lux dan tidak terlalu memperhatikan sisi keamanan sejauh buatan Jerman (di mobil-mobil populernya), Nissan fasilitasnya tidak sebaik Toyota (pada beberapa type dan hampir di setiap bengkel resminya), Mercy dan Opel sering bermasalah pada kelistrikan dan kualitas plastiknya agak memalukan (kecuali mungkin pada keluaran terbaru, CMIIW).
Sementara Toyota yg jauh lebih murah http://cars.about.com/od/helpforcarbuye ... _crash.htmThe 2010 BMW 5-Series performs poorly in side-impact crash tests and in driver-side front impact tests-remarkably so for such an expensive vehicle, leading to its very low safety score. The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) gave the BMW 5-Series only three stars for driver front-impact protection. The insurance-industry-supported Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) found the 5-Series sedan to be just "marginal" in side protection and "acceptable" for the sedan and wagon in the seat-based rear-impact test.
The redesigned 2007 Camry swept 5 stars in NHTSA front and side impact tests, four stars in rollover resistance. IIHS gave the Camry top marks for front and side impacts, and has not performed a rear-end collision test. The high marks also extend to older models: IIHS also gives top marks to the previous-generation Camry for the years 2004-2006.
mitsunya kemana om? koq gak disebut2..??Time wrote:I'm driving a Toyota right now, having a Nissan at home and owning another Germany made. Semua ok-ok aja (sesuai yang saya rasakan), meski Toyota kurang lux dan tidak terlalu memperhatikan sisi keamanan sejauh buatan Jerman (di mobil-mobil populernya), Nissan fasilitasnya tidak sebaik Toyota (pada beberapa type dan hampir di setiap bengkel resminya), Mercy dan Opel sering bermasalah pada kelistrikan dan kualitas plastiknya agak memalukan (kecuali mungkin pada keluaran terbaru, CMIIW).
Cobalah berpikir lebih bijak (semoga tidak repost, saya tidak sempat membaca semua posting):
1. Berapa orang di Amerika yg meninggal gara-gara kelalaian sopir (mengantuk, mabuk, menggunakan ponsel)? Contoh: http://www.car-accidents.com/car-accident-causes.html
2. Berapa orang pengguna Toyota di Amerika, dan berapa yang mengalami akselerasi mendadak, dan berapa yang meninggal dunia? (Pertanyaan basi)
Saya suka judul thread ini: Toyota sedang mengalami ujian berat. Judul ini cukup membangun dan tidak memojokkan (seperti misalnya "Berita KASUS TOYOTA yang Kompas TIDAK berani laporkan").
Sebagai pecinta dunia mesin, kita harus saling mendukung. Kritis harus pada semua sisi, bukan pada satu subjek (di rumah, saya selalu mengkritik orang yang ingin membeli Alphard, sebuah MPV seharga satu miliar dengan kursi belakang lipatan model Innova).
Apa betul Toyota menutup-nutupi kasusnya, ataukah media yang coveragenya kurang? Apa betul Toyota SENGAJA MEMBUAT PRODUK yang KUALITASnya dapat mengganggu keselamatan? Saya pikir, Toyota adalah perusahaan besar (apalagi di Amrik) dan mempunyai orientasi kuat pada pelanggan. Saya sendiri lebih menyukai design Honda (lekuk tubuh dan mata mereka betul-betul Indah). Saya lebih terobsesi pada mesin-mesin cepat dan cantik keluaran Nissan (seri Z dan GTR terlalu menakjubkan untuk dilewatkan), saya lebih tergila-gila pada derum BMW (kawini aku seri M!), dan lebih menggandrungi filosofi maskulinitas Land Rover (Oh, Range Rover.... I'm your slave), tapi saya tak perlu memojokkan Toyota dalam kasusnya. memang hingga saat ini belum ada satupun mobil Toyota yang membuat hati saya tergetar seperti saat saya berpapasan dengan sebuah Golf GT-i misalnya. Namun, we are all learning to live. Tidak ada sesuatu yang benar-benar salah di Toyota. Hingga saat ini. Amien
itu lipina ganti mesin? ganti mesin gelondongan om?DOHC wrote: lah si nissan ini aja uda ada beberapa kasus terkait mesin nya, so far uda ada 2 kasus sepanjang taon ini dmana ada 2 pengguna lipina yg diganti mesin nya.. blom lagi terkait masalah transmisi, kayanya uda beberapa kali ane baca, entah itu CSC nya bocor, kopling cepet banget aus nya, kaga bisa masuk gigi, suara transmisi kasar, minyak rem dan kopling bocor.... blom lagi masalah klasik sperti meteran bensin dan setir yg ampe ari ini blom ada penyelesaian...![]()
![]()
untung aja ini mobil kalo lari di tol masi asik...
hiks.... hiks....jalu wrote:ya sudah....saya aja yg sebut deh...MITSUBISHI.....
lho...maksudnya pengen menghibur kok malah jd hiks2......??maskopat wrote:hiks.... hiks....jalu wrote:ya sudah....saya aja yg sebut deh...MITSUBISHI.....
hiburannya kurang seru... hiks hiks...jalu wrote:lho...maksudnya pengen menghibur kok malah jd hiks2......??maskopat wrote:hiks.... hiks....jalu wrote:ya sudah....saya aja yg sebut deh...MITSUBISHI.....
Gak naik Mitsubishi sih. Kalau naik Mitsu, apalagi Pajero, aman dahibar78 wrote:jadi kepikiran nih dan mumpung keinget. kira2 tahun ini, tepat bulan dan harinya lupa....sehabis dari bandung mau balik ke jakarta. dan kira2......pokoknya tol cipularang sesudah tol padalarang barat dan sesudah spbu yg ada di atas, kanan-kiri, kalo ga salah....cuaca gerimis, ujan, kering, tiba2 gerimis n ujan gede.....pertama, kecelakaan antara fortuner dan camry (kalo mobil saya inget mereknya wong pencinta mobil walau belon kebeli heheheh).....tabrakan. camry nyundul fortuner...ringsek tuh camry (kalo ga salah).....(suasana ujan deres n sepi).....
jalan beberaa kilometer....ada tabrakan lagi, kali ini terios/rush (lupa) sama cr-v gen 2..nah ini pas jembatan.....terios/rush ringsek dengan ban depan sepeleng keluar n cr-v bumper depan n belakang ringsek.......seminggu sebeelumnya, ujan gede juga, 5 mobil tabrakan beruntun, antara lain apv (bumper depan ringsek), altis, mazda 2000, 2 lagi lupa (ujan gede ga kelihatan)....kalo ngikutin hati si tadinya kepancing sama apv, cuman istri ngingetin...mas, pajero kita sudah tua (1998), jgn kayak anak kecil...hehehh padahal kalo dijabanin juga lewat tuh mobil ....
yg saya ga habis pikir, kenapa mereka2 (walau mobil tahun baru) doyan kecepatan tinggi dengan keadaan jalan basah dan jarak pandang hanya beberapa meter. belum lagi....tidak jaga jarak....beberapa kali saya lihta mobil lewat bahu jalan dan tergelincir dan nabrak truk....apa mereka terlalu yakin dengan mobil mereka dengan teknologi baru yg ada di mobil mereka....
yee... akhirnya ada juga favorite om time di mitsu...Time wrote:Hehe... @Om Kopat: Ya! Untuk sedan kompak 4 pintu, hanya ada dua di dunia ini yang pantas di-WOW-kan: 1) M3 saloon, dan 2) Evo X. Hehe.... Evo menang harga, M3 prestise dan kelas. Kalau ada yg usul serie C AMG, silahkan masuk. Tapi maaf, race belum dibuka.
@Om Fortuner: yap. Semua itu relatif, dan HANYA pada beberapa model. Semua tidak dapat dibandingkan lurus, hanya dapat ditangkap dari KESAN sementara kebanyakan pengguna. Misalnya kesan soal "lux". Okelah, kita bisa tolerir kesan itu. Karena range produksi Toyota memang beda dengan range dan market Merc. Kalau mau adu kemewahan Toyota dg Merc, ya harus Lexus-nya dong yang turun. Begitu bukan? (Walaupun, kadang-kadang, pantas juga mengadu S80, E200 W211 dan Camry 3.5, secara harga tidak terlalu jauh).
Tapi secara umum, ada kesan yang hampir bisa dianggap betul. Seperti misalnya layanan pelanggan bagi pemilik kijang di Auto2000 masih jauh lebih baik dari rata-rata pemilik Infiniti dan Volvo (contoh, seperti saya yg hidup di Surabaya. Saudara saya pakai Infiniti dan Volvo, beresnya di Nissan, pelayanan tidak dapat disejajarkan dengan bengkel auto200 mana pun di kota kami. Baik ketersediaan suku cadang, fasilitas ruang tunggu, dan jaminan pekerjaan).
Intinya: Toyota sedang mengalami ujian berat. Mungkin nanti giliran produsen lain yg mengalami. GM kita sudah tahu nasibnya. Semoga kejadian di Toyota tidak sampai mengganggu kinerja perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih bermutu. That's all! (Oh ya, Om! Kalau Toyota Sienna mau dirakit di Indonesia, waaahh, saya mau banget tuh. That's much more sensible than that's a tad bit quirky Alphard. Sienna betul2 family dream van dehhh :p)
Kirain emang ujiannya berat om, taunya gancil...yg tadinya ratusan lawsuit jadi gak seberapa, yg tadinya dituding elektroniknya, katanye ratusan org meninggalTime wrote:@Om Fortuner: yap. Semua itu relatif, dan HANYA pada beberapa model. Semua tidak dapat dibandingkan lurus, hanya dapat ditangkap dari KESAN sementara kebanyakan pengguna. Misalnya kesan soal "lux". Okelah, kita bisa tolerir kesan itu. Karena range produksi Toyota memang beda dengan range dan market Merc. Kalau mau adu kemewahan Toyota dg Merc, ya harus Lexus-nya dong yang turun. Begitu bukan? (Walaupun, kadang-kadang, pantas juga mengadu S80, E200 W211 dan Camry 3.5, secara harga tidak terlalu jauh).
Tapi secara umum, ada kesan yang hampir bisa dianggap betul. Seperti misalnya layanan pelanggan bagi pemilik kijang di Auto2000 masih jauh lebih baik dari rata-rata pemilik Infiniti dan Volvo (contoh, seperti saya yg hidup di Surabaya. Saudara saya pakai Infiniti dan Volvo, beresnya di Nissan, pelayanan tidak dapat disejajarkan dengan bengkel auto200 mana pun di kota kami. Baik ketersediaan suku cadang, fasilitas ruang tunggu, dan jaminan pekerjaan).
Intinya: Toyota sedang mengalami ujian berat. Mungkin nanti giliran produsen lain yg mengalami. GM kita sudah tahu nasibnya. Semoga kejadian di Toyota tidak sampai mengganggu kinerja perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih bermutu. That's all! (Oh ya, Om! Kalau Toyota Sienna mau dirakit di Indonesia, waaahh, saya mau banget tuh. That's much more sensible than that's a tad bit quirky Alphard. Sienna betul2 family dream van dehhh :p)
Sebelum ada kesimpulan ini juga, penjualan global Toyota gak terpengaruh banyak...malah naik. Jadi ya...heboh gak guna - kalo di forum ini, diheboh2kan sama oknum anti-Toyota aja...skrg udah sembunyi tp...FortunerMan wrote:http://online.wsj.com/article/SB1000142 ... CollectionCrash Data Suggest Driver Error in Toyota Accidents
After receiving more than 3,000 reports of sudden acceleration in Toyota vehicles, the U.S. Department of Transportation has concluded that driver error was actually at fault
Itulah yg dimaksud ujian besar, Om: ngambil mangga jatuh, eh malah dituduh menghamili anak orang. Ops! Hihihi....FortunerMan wrote:Kirain emang ujiannya berat om, taunya gancil...yg tadinya ratusan lawsuit jadi gak seberapa, yg tadinya dituding elektroniknya, katanye ratusan org meninggalTime wrote:@Om Fortuner: yap. Semua itu relatif, dan HANYA pada beberapa model. Semua tidak dapat dibandingkan lurus, hanya dapat ditangkap dari KESAN sementara kebanyakan pengguna. Misalnya kesan soal "lux". Okelah, kita bisa tolerir kesan itu. Karena range produksi Toyota memang beda dengan range dan market Merc. Kalau mau adu kemewahan Toyota dg Merc, ya harus Lexus-nya dong yang turun. Begitu bukan? (Walaupun, kadang-kadang, pantas juga mengadu S80, E200 W211 dan Camry 3.5, secara harga tidak terlalu jauh).
Tapi secara umum, ada kesan yang hampir bisa dianggap betul. Seperti misalnya layanan pelanggan bagi pemilik kijang di Auto2000 masih jauh lebih baik dari rata-rata pemilik Infiniti dan Volvo (contoh, seperti saya yg hidup di Surabaya. Saudara saya pakai Infiniti dan Volvo, beresnya di Nissan, pelayanan tidak dapat disejajarkan dengan bengkel auto200 mana pun di kota kami. Baik ketersediaan suku cadang, fasilitas ruang tunggu, dan jaminan pekerjaan).
Intinya: Toyota sedang mengalami ujian berat. Mungkin nanti giliran produsen lain yg mengalami. GM kita sudah tahu nasibnya. Semoga kejadian di Toyota tidak sampai mengganggu kinerja perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih bermutu. That's all! (Oh ya, Om! Kalau Toyota Sienna mau dirakit di Indonesia, waaahh, saya mau banget tuh. That's much more sensible than that's a tad bit quirky Alphard. Sienna betul2 family dream van dehhh :p)...taunya hasil penelitian US Govt sendiri kesimpulannya?
Sebelum ada kesimpulan ini juga, penjualan global Toyota gak terpengaruh banyak...malah naik. Jadi ya...heboh gak guna - kalo di forum ini, diheboh2kan sama oknum anti-Toyota aja...skrg udah sembunyi tp...FortunerMan wrote:http://online.wsj.com/article/SB1000142 ... CollectionCrash Data Suggest Driver Error in Toyota Accidents
After receiving more than 3,000 reports of sudden acceleration in Toyota vehicles, the U.S. Department of Transportation has concluded that driver error was actually at fault
Sienna emang bagus om, tp buat org Indonesia...terlalu mahal buat sebagian besar konsumen, kurang mewah buat konsumen kelas atas.