thanks berat om imsus atas pencerahannya. mantap bgt ngejelasinnya. detail dan gampang dicerna.imsus2c wrote:kesimpulan ala kadarnya...zweifellos wrote:nanya dong om, kenapa kalo sering 'maen' di putaran rendah bisa bikin deposit kerak?![]()
bahan bakar yang terbakar akan selalu meninggalkan sisa residu karbon, tetapi...sebarapa banyak sisa karbon ini, jumlahnya bisa berbeda-beda, diantaranya karena kualitas bahan bakar itu sendiri dan kualitas "pembakaran"nya
di konteks ini dan khususnya di kasus mesin bensin, bbm membutuhkan api yg optimum dari busi untuk bisa membakar habis (setidaknya meminimalkan sisa karbon) bbm tersebut
dilain pihak, busi membutuhkan suhu optimum juga supaya percikan apinya juga optimum, yg akhirnya daya bakarnya juga optimum
umumnya, suhu optimum/working temperature center electrode busi supaya bisa bekerja dengan baik, sekitar 450 deg C s.d. 900an deg C, oleh pabrikan busi, rentang suhu ini sering disebut "self cleaning temperature"
jika belum mencapai suhu kerja itu, percikan busi tidak mampu membakar sempurna bbm, yg akhirnya meninggalkan deposit karbon (residu) yg tidak terbakar, yang akhirnya menempel di piston dan di ujung busi itu sendiri
kalau suhu busi melebihi suhu kerja optimumnya, biasanya disebut "pre-ignition temperature", ini juga ga bagus...makanya yang suka ngebut/hi-rev/mobil balap, biasanya pakai busi racing atau kadang disebut busi dingin, yang artinya suhu kerjanya lebih tinggi..
busi beginian, kalo dipake eco-driving (low rev), ya cepet rusak, pengapian ga sempurna dan deposit kerak nambah...
nah...korelasinya dgn rpm mesin, untuk mencapai suhu tersebut, busi perlu dialiri listrik dengan bagus, caranya ya gimana lagi kalo tidak menaikkan putaran mesin (rpm) supaya lebih banyak arus yang masuk ke busi
makanya, deposit kerak/karbon ini identik dengan mobil yg suka low rev atau short trips (jalan sebentar/dekat), dimana suhu mesin dan busi belum cukup optimum untuk bisa membakar bbm secara sempurna, ini termasuk mobil yang suka dipanasin aja (ga dibawa jalan2, syukur2 sesekali hi rev), mesin kondisi stasioner, meskipun terlihat suhu mesinnya sudah optimum, tapi kemungkinan busi-nya masih dingin...jadi pembakarannya pun tidak sempurna
monggo silakan dikoreksi

boleh nanya lagi kan om?

kalo hubungannya ke mesin diesel gimana tuh om? mesin diesel ga pake busi kan om?