Proton Exora - PART 01

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

FortunerMan

Re: Proton Exora

Post by FortunerMan »

kelana wrote:Beberapa hari yl harian Bisnis Indonesia memuat tulisan angka penjualan delapan merek mobil Jepang, yakni Toyota, Honda, Daihatsu,Isuzu, Mazda, Mitsubishi, Nissan, dan Suzuki, yang menguasai sekitar 92,7% pasar Indonesia.

Sebagai konsumen saya sih mengharapkan adanya pilihan yang lebih banyak dalam sebuah pasar mobil yang lebih sempurna persaingannya, dan tidak didominasi sedemikian telak oleh otomotif dari sebuah negara saja
Kenapa persaingan antara pemain dari Jepang bro anggap tidak/kurang sempurna? Asal negara memang sama, tapi disini sama2 cari duit, bukan buat berteman. Yg punya pun berbeda. Jadi ya antara Toyota vs Honda vs Mitsubishi vs Nissan...ya persaingan juga. Org milih Avanza atau Grand Livina? CR-V atau X-Trail? Kecuali yg punya ATPM Toyota Honda Mitsubishi Nissan dll yg merajai 93%b diatas adalah satu perusahaan...nah boleh itu dibilang nggak sempurna. Kalo sekarang Nissan vs Mitsubishi tidak ada bedanya (dr segi persaingan) dgn Honda vs Proton. Sama2 mau menarik pembeli sebanyak banyaknya dengan dagangannya. Bedanya Honda sudah lama disini, Proton baru masuk - itu adalah advantage buat Honda, tapi bukan unfair advantage. Asal negara mah gak ada urusan, sama2 bersaing.

Kecuali pemerintah kita kasi special treatment buat perusahaan asal Jepang, nah itu tidak fair. Kalo konsumen memberi special treatment
buat merek Jepang? Itu fair2 saja, konsumen mah bebas.

Siapa yg serius bermain disini? Siapa yg mau membangun jaringan 3S yg serius. Jangan disamakan sama negara lain. Hyundai di Indonesia tidak sama sepak terjangnya dgn Hyundai Amerika misalnya. Hyundai di Amerika mati2an seriusnya, di Indonesia? Beda. Peugeot di Eropa vs di Indonesia? Beda.
User avatar
aldy
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2052
Joined: Sat Jul 07, 2007 23:03

Re: Proton Exora

Post by aldy »

FortunerMan wrote:
kelana wrote:Beberapa hari yl harian Bisnis Indonesia memuat tulisan angka penjualan delapan merek mobil Jepang, yakni Toyota, Honda, Daihatsu,Isuzu, Mazda, Mitsubishi, Nissan, dan Suzuki, yang menguasai sekitar 92,7% pasar Indonesia.

Sebagai konsumen saya sih mengharapkan adanya pilihan yang lebih banyak dalam sebuah pasar mobil yang lebih sempurna persaingannya, dan tidak didominasi sedemikian telak oleh otomotif dari sebuah negara saja
Kenapa persaingan antara pemain dari Jepang bro anggap tidak/kurang sempurna? Asal negara memang sama, tapi disini sama2 cari duit, bukan buat berteman. Yg punya pun berbeda. Jadi ya antara Toyota vs Honda vs Mitsubishi vs Nissan...ya persaingan juga. Org milih Avanza atau Grand Livina? CR-V atau X-Trail? Kecuali yg punya ATPM Toyota Honda Mitsubishi Nissan dll yg merajai 93%b diatas adalah satu perusahaan...nah boleh itu dibilang nggak sempurna. Kalo sekarang Nissan vs Mitsubishi tidak ada bedanya (dr segi persaingan) dgn Honda vs Proton. Sama2 mau menarik pembeli sebanyak banyaknya dengan dagangannya. Bedanya Honda sudah lama disini, Proton baru masuk - itu adalah advantage buat Honda, tapi bukan unfair advantage. Asal negara mah gak ada urusan, sama2 bersaing.

Kecuali pemerintah kita kasi special treatment buat perusahaan asal Jepang, nah itu tidak fair. Kalo konsumen memberi special treatment
buat merek Jepang? Itu fair2 saja, konsumen mah bebas.

Siapa yg serius bermain disini? Siapa yg mau membangun jaringan 3S yg serius. Jangan disamakan sama negara lain. Hyundai di Indonesia tidak sama sepak terjangnya dgn Hyundai Amerika misalnya. Hyundai di Amerika mati2an seriusnya, di Indonesia? Beda. Peugeot di Eropa vs di Indonesia? Beda.
Yup setuju bro :frm_tumbright: ..Kalo mau maju ya proton harus serius mengembangkan produknya disini..Investasi untuk 3S terutama..Soalnya kalo jual mobil tapi ga ada jaminan 3S ya sama aja bohong menurut ane.. :big_peace:
RA167E V6 1,5 liter 1500 HP
User avatar
Dino_lowrider
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 462
Joined: Tue Jul 28, 2009 23:57

Re: Proton Exora

Post by Dino_lowrider »

eresiie wrote:Ini chassisnya ladder frame atau monochoque ya?
Bobotnya lmyn berat hampir seberat innova, mesin 1.6 liter, tenaga gedean innova tapi torsinya lbh besar atau lbh kecil nggak tahu? kira2 FCnya boros nggak ya?
Banyak yang omomng exora Under-Power dan peredamannya kurang baik. Berisik.
User avatar
jalu
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 8009
Joined: Tue Jun 16, 2009 8:17

Re: Proton Exora

Post by jalu »

kelana wrote:Saya berharap konsumen mobil Indonesia tidak "menutup pintu" terhadap kehadiran merek-merek yang "relatif baru" di sini (tapi mungkin tidak baru lagi di negara-negara lain), sebaliknya bersedia "membuka mata & telinga", bersikap lebih kritis untuk mencegah terjadinya pasar yang distortif!
yg saya harapkan adalah proton sendiri mau untuk terus bekerja keras agar bisa "membuka pintu" hati masyarakat supaya mau lbh mengenal dan mencoba produknya....sebab dalam melakukan penetrasi pasar, produsenlah yang harus jeli & tekun untuk mengerti ekpektasi konsumen yg dihadapinya....
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro


"HP sells cars, Torque wins races." ~ Carroll Shelby
User avatar
jalu
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 8009
Joined: Tue Jun 16, 2009 8:17

Re: Proton Exora

Post by jalu »

aldy wrote:Yup setuju bro :frm_tumbright: ..Kalo mau maju ya proton harus serius mengembangkan produknya disini..Investasi untuk 3S terutama..Soalnya kalo jual mobil tapi ga ada jaminan 3S ya sama aja bohong menurut ane.. :big_peace:
Yooi....contoh merek motor Bajaj...saat mereka launching langsung diiringi dengan membuka jaringan 3S di berbagai daerah....kualitas, model yg menarik dan jaringan 3S yang tersebar luas membuat Bajaj lbh mudah dalam melakukan penetrasi pasar.
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro


"HP sells cars, Torque wins races." ~ Carroll Shelby
User avatar
kelana
Visitor
Visitor
Posts: 9
Joined: Thu Apr 29, 2010 5:01

Re: Proton Exora

Post by kelana »

FortunerMan wrote:
kelana wrote:Beberapa hari yl harian Bisnis Indonesia memuat tulisan angka penjualan delapan merek mobil Jepang, yakni Toyota, Honda, Daihatsu,Isuzu, Mazda, Mitsubishi, Nissan, dan Suzuki, yang menguasai sekitar 92,7% pasar Indonesia.

Sebagai konsumen saya sih mengharapkan adanya pilihan yang lebih banyak dalam sebuah pasar mobil yang lebih sempurna persaingannya, dan tidak didominasi sedemikian telak oleh otomotif dari sebuah negara saja
Kenapa persaingan antara pemain dari Jepang bro anggap tidak/kurang sempurna? Asal negara memang sama, tapi disini sama2 cari duit, bukan buat berteman. Yg punya pun berbeda. Jadi ya antara Toyota vs Honda vs Mitsubishi vs Nissan...ya persaingan juga. Org milih Avanza atau Grand Livina? CR-V atau X-Trail? Kecuali yg punya ATPM Toyota Honda Mitsubishi Nissan dll yg merajai 93%b diatas adalah satu perusahaan...nah boleh itu dibilang nggak sempurna. Kalo sekarang Nissan vs Mitsubishi tidak ada bedanya (dr segi persaingan) dgn Honda vs Proton. Sama2 mau menarik pembeli sebanyak banyaknya dengan dagangannya. Bedanya Honda sudah lama disini, Proton baru masuk - itu adalah advantage buat Honda, tapi bukan unfair advantage. Asal negara mah gak ada urusan, sama2 bersaing.

Kecuali pemerintah kita kasi special treatment buat perusahaan asal Jepang, nah itu tidak fair. Kalo konsumen memberi special treatment
buat merek Jepang? Itu fair2 saja, konsumen mah bebas.

Siapa yg serius bermain disini? Siapa yg mau membangun jaringan 3S yg serius. Jangan disamakan sama negara lain. Hyundai di Indonesia tidak sama sepak terjangnya dgn Hyundai Amerika misalnya. Hyundai di Amerika mati2an seriusnya, di Indonesia? Beda. Peugeot di Eropa vs di Indonesia? Beda.

Saya sangat skeptis dikarenakan eling bahwa perusahaan2 Jepun yang beroperasi di Indonesia (dan juga di negara2 lain) mempunyai asosiasi yg kuat yang mana eksekutif2 Jepunnya secara reguler bertemu bahkan untuk industri sejenis, lengkap dg sirkulasi buletin internal untuk itu dalam bahasa mereka! Mereka bahkan memiliki buku panduan bagaimana menggaji tenaga kerja Indonesia dengan detil yang mengagumkan, dipaparkan dalam rincian mencakup tingkat pendidikan, jumlah tahun pengalaman kerja, bidang pendidikan (jurusan atau keahlian), posisi pekerjaan (staf, junior mgr, mgr, sr mgr dll). Harus diakui pada dasarnya pihak Jepun memiliki data yang sangat komprehensif & terinci tentang seluk-beluk negara ini, termasuk katakan semacam statistik Indonesia versi Jepun. Dan peranan lembaga spt JETRO sangat kental di sini sebagai dirigen besar yg mengatur paduan suara dari perusahaan2 Jepun di sini!
Sedikit uraian ttg "Japanese Connection", sebagai contoh, sedemikian "parah" koneksi Jap-only sehingga dalam perusahaan Jepun, ketika mereka pindah kantor, mereka akan utamakan cari perkantoran yang dikelola atau ada share oleh pihak Jepun; removal service; renovasi kantor (partisi, interior dll); jasa konsultan legal & human resources, jasa kurir, hotel langganan, persewaan mobil & perlengkapan office; apartemen tempat tinggal; jasa warehousing & forwarding, shipping lines, jasa perbankan & keuangan (leasing), dan lain2 aktivitas ekonomi, hingga hari ini semua aktivitas ekonomi semacam itu jika dimungkinkan akan ditangani di dalam sesama perusahaan Jepun di sini!! Konsep nihon-jin, gaijin bukanlah isapan jempol!

Apa makna dari deskripsi di atas menyangkut hal permobilan? Intinya sistem ekonomi model Jap connection ini tidak mencerminkan persaingan sempurna, jasa ekonomi yang digunakan bukanlah penawaran yg paling kompetitif yang ada di industri, tapi faktor perkoncoan sesama anak bangsalah yang teramat kental!!

Dalam konteks seperti ini, bagaimana kita bisa meyakini bahwa persaingan industri otomotif mereka di sini bukanlah sebuah "managed or regulated competition?" Bagaimana kita bisa meyakini bahwa mereka tidak akan menetapkan "floor conditions" atau batas bawah persaingan, lebih-lebih pada kondisi yang begitu dominan, pangsa pasar keseluruhan 90% ke atas? Dengan mengacu ke praktek2 perkoncoan pada praktek bisnis sehari-hari mereka di atas, saya tidak akan heran sekiranya asosiasi otomotif mereka secara kolektif akan menerapkan segala cara untuk mencegahnya masuknya sembarang pemain baru dari negara lain jika dimungkinkan, menciptakan kondisi2 "killing fields" buat pemain baru! Regulasi yang lemah sangat memungkinkan hal spt ini.

Mengacu kembali pada pertanyaanku di atas: "Di negara lain manakah kita bisa menjumpai posisi otomotif Jepun yang sedemikian dominan seperti di Indonesia?" Apakah mereka sedemikian hebat dan lainnya sedemikian lemah?
Saya percaya regulasi yg lemah & kebijaksanaan ekonomi/industri yang payah dari negeri ini yang memungkinkan dominasi semacam itu terjadi!

Contoh ilustrasi saja, bagaimana bisa harga sebuah Honda Accord di sini adalah 2X harga mobil sejenis di AS? Apa benar ukuran pasar sedemikian timpang untuk justifikasi selisih harga sedemikian tajam (tentunya setelah dikeluarkan semua biaya pungutan oleh pemerintah)??

Silahkan pembaca renungkan apakah kondisi yang eksis saat ini sehat atau tidak buat KONSUMEN otomotif Indonesia; dan juga buat perkembangan negeri ini secara keseluruhan?


Saya setuju bahwa prinsipal2 lainnya mungkin memiliki prioritas penetrasi bisnis yg berbeda, tidaklah mengherankan jika pasar otomotif sebesar 10 juta seperti AS & China mendapat prioritas yang jauh berbeda dibandingkan dengan pasar Indonesia sebesar 500-600rb.

Namun sebagai konsumen, saya tetap mengharapkan adanya sebuah pasar otomotif yang berkembang terus, dg beragam pilihan berbagai pabrikan dari berbagai negara & persaingan lebih 'all out' di sini demi kebaikan semua konsumen!
“It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get.” - Confucius (551-479 BCE)
User avatar
jalu
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 8009
Joined: Tue Jun 16, 2009 8:17

Re: Proton Exora

Post by jalu »

kelana wrote:Dalam konteks seperti ini, bagaimana kita bisa meyakini bahwa persaingan industri otomotif mereka di sini bukanlah sebuah "managed or regulated competition?" Bagaimana kita bisa meyakini bahwa mereka tidak akan menetapkan "floor conditions" atau batas bawah persaingan, lebih-lebih pada kondisi yang begitu dominan, pangsa pasar keseluruhan 90% ke atas? Dengan mengacu ke praktek2 perkoncoan pada praktek bisnis sehari-hari mereka di atas, saya tidak akan heran sekiranya asosiasi otomotif mereka secara kolektif akan menerapkan segala cara untuk mencegahnya masuknya sembarang pemain baru dari negara lain jika dimungkinkan, menciptakan kondisi2 "killing fields" buat pemain baru! Regulasi yang lemah sangat memungkinkan hal spt ini.
bisa anda sebutkan contoh2 kondisi killing fields buat pemain baru itu seperti apa ?

kelana wrote:Saya setuju bahwa prinsipal2 lainnya mungkin memiliki prioritas penetrasi bisnis yg berbeda, tidaklah mengherankan jika pasar otomotif sebesar 10 juta seperti AS & China mendapat prioritas yang jauh berbeda dibandingkan dengan pasar Indonesia sebesar 500-600rb.
lalu bagaimana dengan prinsipal merek proton ? apakah mereka menjadikan indonesia ini sebagai prioritas penetrasi bisnis mereka, atau tidak ?
kelana wrote:Namun sebagai konsumen, saya tetap mengharapkan adanya sebuah pasar otomotif yang berkembang terus, dg beragam pilihan berbagai pabrikan dari berbagai negara & persaingan lebih 'all out' di sini demi kebaikan semua konsumen!
saya juga berharap sama, persaingan yang lbh "all out" akan menguntungkan konsumen disini, namun saya jg tidak sabar menunggu kapankan produsen non jepang akan mau tampil "all out" seperti merek jepang di negara ini.
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro


"HP sells cars, Torque wins races." ~ Carroll Shelby
inuendo
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 143
Joined: Thu Feb 18, 2010 6:51

Re: Proton Exora

Post by inuendo »

agak susah merek lain mau all out disini, mereka gak akan berani bertaruh apabila mereka masuk hasilnya bisa bagus, mengingat kondisi pasar disini memang unik.
sebagai contoh andaikan nissan GL di indonesia di kasih emblem renault pasti jeblok.
padahal kalo di bongkar teknologi renault yg dipake besar andilnya di GL.
dan prinsip gaijin dari jepun memang sangat terasa di manufactur, bahkan sampai mesin produksi pun, mereka memilih diproduksi memakai mesin EX jepun dibanding mesin baru german. padahal dari segi presisi hasil produksi jelas beda, sehingga kita harus pintar mengakali hasil yg kurang baik, maklum mesin EX gimanapun mulai gak presisi.
coba lah membuka usaha manufactur dengan mesin non jepun, dijamin gak semudah jepun dalam mencari order, bahkan sebagian perusahaan rela memajang orang jepun hanya untuk loby bisnis, padahal kontribusinya tidak signifikan di ilmunya.
hahaha kok jadi kesanya anti jepun hihihihi jadi curhat :big_slap:
User avatar
aldy
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2052
Joined: Sat Jul 07, 2007 23:03

Re: Proton Exora

Post by aldy »

@diatas yakin tuh bro emang ada faktanya??ane ga bela orang jepun lo :big_peace:
RA167E V6 1,5 liter 1500 HP
FortunerMan

Re: Proton Exora

Post by FortunerMan »

kelana wrote:Contoh ilustrasi saja, bagaimana bisa harga sebuah Honda Accord di sini adalah 2X harga mobil sejenis di AS? Apa benar ukuran pasar sedemikian timpang untuk justifikasi selisih harga sedemikian tajam (tentunya setelah dikeluarkan semua biaya pungutan oleh pemerintah)??
Itu udah dijawab sendiri. Pajak Indonesia lain dengan pajak Amerika. Dan ini bukan Honda saja. Pernah bandingkan harga BMW, Mercedes di Indonesia dan di Amerika?
FortunerMan

Re: Proton Exora

Post by FortunerMan »

inuendo wrote:agak susah merek lain mau all out disini, mereka gak akan berani bertaruh apabila mereka masuk hasilnya bisa bagus, mengingat kondisi pasar disini memang unik.
sebagai contoh andaikan nissan GL di indonesia di kasih emblem renault pasti jeblok.
Ya kalo gak mau bertaruh namanya bukan bisnis. Tentu saja nama Nissan lebih jitu dr Renault di Indonesia. Apa reputasi Renault disini...mana bengkel resminya? Nissan sepertinya setiap 3 bulan ada be-res baru berdiri.
FortunerMan

Re: Proton Exora

Post by FortunerMan »

kelana wrote:Mengacu kembali pada pertanyaanku di atas: "Di negara lain manakah kita bisa menjumpai posisi otomotif Jepun yang sedemikian dominan seperti di Indonesia?" Apakah mereka sedemikian hebat dan lainnya sedemikian lemah?
Saya percaya regulasi yg lemah & kebijaksanaan ekonomi/industri yang payah dari negeri ini yang memungkinkan dominasi semacam itu terjadi!
Di cek dulu faktanya bro, jangan kecepetan jelek2in negeri sendiri dulu

http://www.automotiveworld.com/news//81 ... q1-of-2010
Japanese vehicle manufacturers dominate the Thai vehicle market with a combined market share of 92.7%. Toyota alone accounted for 44% of March sales, selling 28,019 units. Isuzu followed in second place, with sales totalling 13,139 units, while Honda managed 6,338 units last month.
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

inuendo wrote:harga real disini bisa diartikan harga sebenernya yg wajar, saya bergerak di bidang manufaktur berurusan dengan yg beginian.
contoh gampang harga sebuah nasi goreng pada dasarnya secara realitas adalah di seputaran 20rb dengan isi yg sudah komplit, nah kalo di jual diatas 50rb kan dah agak susah diterima akal sehat.
kebetulah saya manufaktur di muffler untuk OEM yamaha, harga jual dari saya ke yamaha ambil untung bersih 10% dan harga jual dipasaran oleh yamaha di jual naik 20& dari harga saya, itu masih termasuk harga real, dan nilai jual keseluruhan dari 1 unit motor yamaha untungnya sekitar 30%, nah buat saya pribadi harga motor di indonesia termasuk harga real, tidak seperti di mobil.
Tapi koq proton exora yg tiba2 bisa menjadi harga real dari sebuah kendaraan, padahal kendaraan itu gak ada yg sama persis satu dengan yg lainnya.
Spt kata FM diatas, apakah kalo Proton udah terkenal dan udah naikkin harganya maka harganya bukan harga real lagi? Apakah nanti kalo perush TATA/Chery bisa jualan mobil dengan harga lebih murah dari Proton maka produk TATA/CHERY yg mengambil posisi harga real tsb?
Jadi pertanyaannya: Apakah harga mobil yg cuma modal banyak fitur + harga bersaing itu yg disebut dengan harga real?

Spt contoh nasi goreng, ada nasgor biasa yg 20rb, ada nasgor lobster yg 50rb, ada nasgor tek2 yg 10rb...beda2 toh...Kalo mao lobster musti bayar 50rb, kalo mao yg biasa2 cukup keluarin 20rb...memang sama2 nasgor tapi tetep BEDA. Tapi ane jamin gak ada nasgor yg sama speknya, sama rasanya, sama fisiknya, jualannya sebelahan, tanpa ada bonus2 lain, bisa ngebanderol nasgor 2.5x lipet daripada nasgor tetangganya (kalo ada sebentaran juga gulung tiker :mrgreen: ).

Selain dari perbedaan spek nasgor, ada juga perbedaan policy dari produsen nasgor: ada yg mao untung 10%, 20%, ada juga produsen baru yg mao rugi duluan (untung tipis) biar masyarakat tertarik ke produknya di masa perkenalan.
Nah produsen yg mao rugi duluan/untung lebih kecil ini apakah bisa dibilang produsen yg kasi harga real? Kalo iya, apa justifikasinya?

Sekarang kalo dibalik, mungkin ngga harga produk kendaraan yg lain (yg lebih dulu jualan dibanding proton) adalah yg sebenarnya harga real.
Nah pas proton exora masuk, Proton edar kasi harga lebih murah buat menarik minat calon konsumen sehingga harga proton exora jadi "less than real"?

Dilihat dari tulisan pengalaman anda di yamaha tidak mengindikasikan/menjustifikasi bagaimana hitung2an/metode untuk mendapatkan "harga real" tsb?
Diatas itu anda hanya berdasarkan pada feeling diri pribadi bahwa untung 30% adalah harga real. Dan juga anda hanya berpatokan pada harga modal knalpot (1 komponen saja) dan membandingkannya dengan harga jual sebuah sepeda motor.
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

kelana wrote:Dan tentunya bagian terbesar dari konsumen Indonesia dari waktu ke waktu diharapkan semakin kritis untuk memilih yang terbaik dari price/performance ratio.
Apakah cuma price/performance ratio yg cuma musti diliat sama calon pembeli mobil?
Apakah kalo konsumen ngeliat juga faktor2 lain maka konsumen itu menjadi konsumen yg tidak kritis?

Lama2 ane merasa bahwa koq pas mobilnya gak gitu laku, malah konsumennya yg disalahin karena gak mao beli itu mobil? dan mulai keluarlah konotasi2 "konsumen gak rasional, konsumen indo gak kritis", dll.....
Bukan kah musti terbalik, mustinya produsen mobil yg mati2an harus bisa bersaing dengan produsen mobil lain untuk menggaet hati calon konsumennya.

Ibaratnya Warteg depan komplek gulung tiker, tapi yg disalahin semua penghuni komplek kenapa engga mao makan di warteg tsb? dan mulai ada stereotype penghuni komplek gak rasional, gak kritis, gengsi tinggi, dll ......jadi terbalik dunia hehehehe...
User avatar
jalu
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 8009
Joined: Tue Jun 16, 2009 8:17

Re: Proton Exora

Post by jalu »

Risol1 wrote:Bukan kah musti terbalik, mustinya produsen mobil yg mati2an harus bisa bersaing dengan produsen mobil lain untuk menggaet hati calon konsumennya.
nahh...sudah sejauh mana kerja keras proton untuk melaksanakan ini....??
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro


"HP sells cars, Torque wins races." ~ Carroll Shelby
FortunerMan

Re: Proton Exora

Post by FortunerMan »

kelana wrote:Saya sangat skeptis dikarenakan eling bahwa perusahaan2 Jepun yang beroperasi di Indonesia (dan juga di negara2 lain) mempunyai asosiasi yg kuat yang mana eksekutif2 Jepunnya secara reguler bertemu bahkan untuk industri sejenis, lengkap dg sirkulasi buletin internal untuk itu dalam bahasa mereka! Mereka bahkan memiliki buku panduan bagaimana menggaji tenaga kerja Indonesia dengan detil yang mengagumkan, dipaparkan dalam rincian mencakup tingkat pendidikan, jumlah tahun pengalaman kerja, bidang pendidikan (jurusan atau keahlian), posisi pekerjaan (staf, junior mgr, mgr, sr mgr dll). Harus diakui pada dasarnya pihak Jepun memiliki data yang sangat komprehensif & terinci tentang seluk-beluk negara ini, termasuk katakan semacam statistik Indonesia versi Jepun. Dan peranan lembaga spt JETRO sangat kental di sini sebagai dirigen besar yg mengatur paduan suara dari perusahaan2 Jepun di sini!
Sedikit uraian ttg "Japanese Connection", sebagai contoh, sedemikian "parah" koneksi Jap-only sehingga dalam perusahaan Jepun, ketika mereka pindah kantor, mereka akan utamakan cari perkantoran yang dikelola atau ada share oleh pihak Jepun; removal service; renovasi kantor (partisi, interior dll); jasa konsultan legal & human resources, jasa kurir, hotel langganan, persewaan mobil & perlengkapan office; apartemen tempat tinggal; jasa warehousing & forwarding, shipping lines, jasa perbankan & keuangan (leasing), dan lain2 aktivitas ekonomi, hingga hari ini semua aktivitas ekonomi semacam itu jika dimungkinkan akan ditangani di dalam sesama perusahaan Jepun di sini!! Konsep nihon-jin, gaijin bukanlah isapan jempol!
Saya tidak melihat hubungannya cara Honda atau Nissan atau Toyota mencari kantor, jasa kurir, dll..dengan pemilihan kita (konsumen biasa). Saya pilih mobil gak pernah pusing kantornya dimana :P Terserah kantor Honda dan Nissan mau berbarengan di kantor Jepang - itu sepenuhnya hak mereka. Sama seperti org Batak pengen tetangga ama org Batak lainnya biar bisa nyanyi2 bareng, so what? Kenyataannya, Accord dan Teana tetap saingan bukan? Tetap masing2 cari konsumen kan? Gak pernah tuh ke dealer Toyota...trus saya gak suka mobilnya...di referensikan...ke Honda sebelah aja pak...bagus juga kok!

Persaingan tidak sempurna terjadi kalo ada kongkalikong antar perusahaan Jepang, dan tidak ada pilihan lain selain perusahaan2 tersebut. Atau ada kebijaksanaan pemerintah yg merugikan merek non-Jepang (misalnya...urus STNK non-Toyota lebih mahal dr Toyota). Nah sekarang saya tanya, apa ada paksaan dr siapapun untuk membeli merek Jepang? Apa tidak ada pilihan selain merek Jepang? Apa anda dilarang beli Ford, Chevrolet, Peugeot, dll?
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

kelana wrote:bayangkan saja jika dulu ada banyak konsumen kaya Indonesia yang bersedia membayar HP Vertu, model termurah 80 jt pada satu waktu, hingga ratusan juta untuk sebuah HP bertahtakan berlian berlapiskan emas, apa yang bisa dilakukan konsumen semacam ini untuk sebuah mobil.... :-D
Sebenernya sih engga ada yg salah dengan konsumen macam gini, ya orang beda2.....ada yg seneng liat berlian nempel di hpnya, ada yg engga......kalo kuat dan seneng berlian ya silakan beli, engga suka berlian ya jangan beli dong.
Bahaya bro kalo keinginan/kemauan konsumen harus diatur, entar lama2 jadi kaya uni sopyet, mobil harganya harus sama rata akibatnya jadi engga maju2..... :mrgreen:

Ada yg seneng toyota, ada yg seneng honda, ada yg seneng proton. Tapi harus diakui bahwa sekarang ini masih lebih banyak orang yg seneng sama toyota, honda, nissan, dkk dibanding proton. Harus diakui juga bahwa sekarang ini lebih banyak orang yg mengganggap toyota, honda, nissan, dkk lebih baik menurut kriteria orang2 tsb masing2 (yg berbeda2 satu dengan lainnya) dibanding proton. Ini bukan cuma terjadi di indo doang lho, tapi juga di hampir seluruh dunia :mrgreen:

Apakah karena proton laku cuma sedikit mengakibatkan pembeli proton bisa dicap engga kritis semua? ya engga karena sebelum pembeli proton memutuskan membeli proton pasti mereka juga udah pikir masak2 dong.
Tapi ini juga engga membuat pembeli toyota dan honda bisa dicap engga kritis/engga rasional cuma karena mereka engga beli proton :mrgreen: . Mereka, sama spt pembeli proton, juga udah pikir masak2 sebelum beli toyota/hondanya dan menurut mereka toyota/honda lebih baik, makanya dibeli.
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

kelana wrote:Saya berharap konsumen mobil Indonesia tidak "menutup pintu" terhadap kehadiran merek-merek yang "relatif baru" di sini (tapi mungkin tidak baru lagi di negara-negara lain), sebaliknya bersedia "membuka mata & telinga", bersikap lebih kritis untuk mencegah terjadinya pasar yang distortif!
Saya juga berharap seperti itu, dan menurut saya orang indonesia/selera orang indonesia itu gak beda2 amat koq dengan orang2 di luar negeri. Malahan boleh dibilang sama aja koq :mrgreen:
Kalo ane boleh tanya dimana bedanya? :e-think:

Sebenernya gak ada yg menutup pintu, tapi proton salesnya agak tersendat sekarang ini karena memang mereka pemain baru (dengan produk2 baru pula).
Kalo proton baru masuk ke mari lalu tiba2 salesnya bisa ngalahin toyota (pemain lama), malah ane kaget berarti pasar indonesia lain sendiri/unik dibanding pasar di LN.

Bisnis mobil itu termasuk bisnis kepercayaan juga. Suka atau tidak, track record dari suatu merek itu sangat diliat oleh pasar.
Dulu thn 70, toyota juga mungkin struggle disini. Saingan sama produk2 amerika/eropa yg waktu itu sangat dominan, ditambah kondisi indo yg engga menjanjikan (berapa orang sih bisa beli mobil di thn 70an), tapi toyota tetep persistent mao investasi di indonesia u/ jualan mobil. Mereka pelan2 bangun jaringan 3S, dan juga harus diakui mobilnya punya kualitas yg baik, ya akhirnya laku lah produk mereka sampe sekarang.

Nah balik ke penyataan bro Kelana diatas, apakah untuk supaya konsumen indonesia bisa dicap sbg "membuka pintu" atau dianggap sbg "rasional/kritis", mereka harus berbondong2 membeli proton exora (yg produk baru dari produsen yg baru mulai serius menggarap pasar indo) dibanding produk2 toyota yg udah membuktikan diri selama bertahun2 mereka disini.
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

jalu wrote:
kelana wrote:Saya berharap konsumen mobil Indonesia tidak "menutup pintu" terhadap kehadiran merek-merek yang "relatif baru" di sini (tapi mungkin tidak baru lagi di negara-negara lain), sebaliknya bersedia "membuka mata & telinga", bersikap lebih kritis untuk mencegah terjadinya pasar yang distortif!
yg saya harapkan adalah proton sendiri mau untuk terus bekerja keras agar bisa "membuka pintu" hati masyarakat supaya mau lbh mengenal dan mencoba produknya....sebab dalam melakukan penetrasi pasar, produsenlah yang harus jeli & tekun untuk mengerti ekpektasi konsumen yg dihadapinya....
Nah ini dia nih maksud ane.....jangan selalu konsumen yg disalahin dan dibilang engga kritis (bahasa kasarnya bodoh atau dibodohin) cuma karena mereka engga milih proton exora.
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

kelana wrote:Saya sangat skeptis dikarenakan eling bahwa perusahaan2 Jepun yang beroperasi di Indonesia (dan juga di negara2 lain) mempunyai asosiasi yg kuat yang mana eksekutif2 Jepunnya secara reguler bertemu bahkan untuk industri sejenis, lengkap dg sirkulasi buletin internal untuk itu dalam bahasa mereka!
Mereka bahkan memiliki buku panduan bagaimana menggaji tenaga kerja Indonesia dengan detil yang mengagumkan, dipaparkan dalam rincian mencakup tingkat pendidikan, jumlah tahun pengalaman kerja, bidang pendidikan (jurusan atau keahlian), posisi pekerjaan (staf, junior mgr, mgr, sr mgr dll). Harus diakui pada dasarnya pihak Jepun memiliki data yang sangat komprehensif & terinci tentang seluk-beluk negara ini, termasuk katakan semacam statistik Indonesia versi Jepun. Dan peranan lembaga spt JETRO sangat kental di sini sebagai dirigen besar yg mengatur paduan suara dari perusahaan2 Jepun di sini!
Sedikit uraian ttg "Japanese Connection", sebagai contoh, sedemikian "parah" koneksi Jap-only sehingga dalam perusahaan Jepun, ketika mereka pindah kantor, mereka akan utamakan cari perkantoran yang dikelola atau ada share oleh pihak Jepun; removal service; renovasi kantor (partisi, interior dll); jasa konsultan legal & human resources, jasa kurir, hotel langganan, persewaan mobil & perlengkapan office; apartemen tempat tinggal; jasa warehousing & forwarding, shipping lines, jasa perbankan & keuangan (leasing), dan lain2 aktivitas ekonomi, hingga hari ini semua aktivitas ekonomi semacam itu jika dimungkinkan akan ditangani di dalam sesama perusahaan Jepun di sini!! Konsep nihon-jin, gaijin bukanlah isapan jempol!!
Ya wajarlah kalo expat2 dari jepang maennya kebanyakan juga dengan expat2/orang2 jepang. Wajarlah kalo mereka nyari tempat tinggal, jasa kurir, jasa perbankan, dll minta referensinya ke sesama jepang.

Wajar juga kalo sesama petinggi2 jepang maen golfnya bareng2, dll. Lah student dari indo aja di LN juga sering koq maen bareng. Ane kemaren ke Dubai aja maennya/cari referensinya juga dari sesama foreigner hehehe.....wajar.

Kalo ttg statistik Indo, itu juga wajar banget lah, pasti udah ada panduan ttg standar gaji, dll......perush US, eropa yg beroperasi di Indo juga sama kali. Info demografi begitu harus country-specific lah, moso standar gaji di indo disamain dengan di homeland (japan).

kelana wrote:Apa makna dari deskripsi di atas menyangkut hal permobilan? Intinya sistem ekonomi model Jap connection ini tidak mencerminkan persaingan sempurna, jasa ekonomi yang digunakan bukanlah penawaran yg paling kompetitif yang ada di industri, tapi faktor perkoncoan sesama anak bangsalah yang teramat kental!!

Dalam konteks seperti ini, bagaimana kita bisa meyakini bahwa persaingan industri otomotif mereka di sini bukanlah sebuah "managed or regulated competition?" Bagaimana kita bisa meyakini bahwa mereka tidak akan menetapkan "floor conditions" atau batas bawah persaingan, lebih-lebih pada kondisi yang begitu dominan, pangsa pasar keseluruhan 90% ke atas? Dengan mengacu ke praktek2 perkoncoan pada praktek bisnis sehari-hari mereka di atas, saya tidak akan heran sekiranya asosiasi otomotif mereka secara kolektif akan menerapkan segala cara untuk mencegahnya masuknya sembarang pemain baru dari negara lain jika dimungkinkan, menciptakan kondisi2 "killing fields" buat pemain baru! Regulasi yang lemah sangat memungkinkan hal spt ini.!!
Intinya sih bisnis adalah bisnis. Gak ada yg mao rugi cuma gara2 faktor "perkoncoan sesama anak bangsa".
Saat ini, gak semua produsen jepang itu maju disini.....mitsu, isuzu, mazda masih kembang kempis susah jual passenger car, apalagi subaru yg ampir "berpulang" hehehe....Masih jauh lebih mending proton daripada Subaru :mrgreen:

"Jap Connection" di negara lain gimana? ane bilang sih sama aja. Di US mitsu, isuzu, sama aja susah nya hehehehe....
Pas toyota lagi susah gini di US; Honda, Nissan, Mazda lagi pada sorak2 kegirangan konsumennya toyota pada luber ke mereka. hehehe.....Mereka2 itu bertanggung jawab kepada shareholdernya masing2, bukan ke "Jap connectionnya" :mrgreen:
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

kelana wrote:Mengacu kembali pada pertanyaanku di atas: "Di negara lain manakah kita bisa menjumpai posisi otomotif Jepun yang sedemikian dominan seperti di Indonesia?" Apakah mereka sedemikian hebat dan lainnya sedemikian lemah?
Saya percaya regulasi yg lemah & kebijaksanaan ekonomi/industri yang payah dari negeri ini yang memungkinkan dominasi semacam itu terjadi!!

Contoh ilustrasi saja, bagaimana bisa harga sebuah Honda Accord di sini adalah 2X harga mobil sejenis di AS? Apa benar ukuran pasar sedemikian timpang untuk justifikasi selisih harga sedemikian tajam (tentunya setelah dikeluarkan semua biaya pungutan oleh pemerintah)??
mobil eropa lebih mahal lagi:
320 juta udah bisa dapet C300 di US :mrgreen: . C300 = C280 di Indo

Kalo ane bilang sih kemungkinan karena pajak, justifikasi nya gimana?
- Semakin kecil bodi/mesin mobil, beda harganya (US dgn Indo) semakin deket, Contoh: Honda Jazz bedanya gak sampe 2x lipet, bandingkan dengan Mercy S550 yg bedanya bisa 3x lipet.
- Bodi bukan sedan, beda harganya juga semakin deket, Contoh: Honda CRV bedanya hampir 2x lipet, bandingkan dengan accord yg mesinnya sama tapi bedanya bisa 2.5x lipet. :mrgreen:
Risol1
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5870
Joined: Thu Jul 05, 2007 4:21

Re: Proton Exora

Post by Risol1 »

inuendo wrote:agak susah merek lain mau all out disini, mereka gak akan berani bertaruh apabila mereka masuk hasilnya bisa bagus, mengingat kondisi pasar disini memang unik.
sebagai contoh andaikan nissan GL di indonesia di kasih emblem renault pasti jeblok.
padahal kalo di bongkar teknologi renault yg dipake besar andilnya di GL.
Kalo engga berani "bertaruh" ya jangan bisnis lah :mrgreen:
Masa orang indonesia dipaksa beli merek baru karena kesian sama mereka gak berani bertaruh. Masa harus ada garansi dari konsumen bakalan beli produk mereka, baru mereka mao mulai jualan disini..... ckckckck koq jadi terbalik :mrgreen:

Ya wajar lah Renault-Nissan memutuskan pake emblem Nissan di Asia karena merek Nissan lebih familiar dengan pasar asia. Hampir semua produsen mobil sekarang taktiknya gitu.

Sebenernya konsumen itu gak bodoh, mereka bukan beli merek tok, tapi beli ciri khas yg dibawa oleh merek tsb.
Kalo penyakit "unintended accel" produk2 toyota semakin parah, maka bisa dipastikan lama2 konsumen gak ada yg mao beli. Kalo Produk Honda mogok terus, lama2 pasti akan ditinggal sama konsumennya. Kenapa? Karena secinta2 nya konsumen thd merek suatu mobil, mereka tetep lebih cinta sama duitnya. Orang gak mao buang2 duit buat produk yg engga sesuai dengan kriterianya
inuendo
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 143
Joined: Thu Feb 18, 2010 6:51

Re: Proton Exora

Post by inuendo »

jadi mikir andai mobil sejuta umat itu yg bikin dan mengeluarkan adalah group GM, dijual 100jt an pun sepertinya gak selaku kalo dikeluarin sama produsen sekarang...
alasanya pasti jualnya lagi susah depresiasinya jatuh
inuendo
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 143
Joined: Thu Feb 18, 2010 6:51

Re: Proton Exora

Post by inuendo »

Risol1 wrote:
inuendo wrote:harga real disini bisa diartikan harga sebenernya yg wajar, saya bergerak di bidang manufaktur berurusan dengan yg beginian.
contoh gampang harga sebuah nasi goreng pada dasarnya secara realitas adalah di seputaran 20rb dengan isi yg sudah komplit, nah kalo di jual diatas 50rb kan dah agak susah diterima akal sehat.
kebetulah saya manufaktur di muffler untuk OEM yamaha, harga jual dari saya ke yamaha ambil untung bersih 10% dan harga jual dipasaran oleh yamaha di jual naik 20& dari harga saya, itu masih termasuk harga real, dan nilai jual keseluruhan dari 1 unit motor yamaha untungnya sekitar 30%, nah buat saya pribadi harga motor di indonesia termasuk harga real, tidak seperti di mobil.
Tapi koq proton exora yg tiba2 bisa menjadi harga real dari sebuah kendaraan, padahal kendaraan itu gak ada yg sama persis satu dengan yg lainnya.
Spt kata FM diatas, apakah kalo Proton udah terkenal dan udah naikkin harganya maka harganya bukan harga real lagi? Apakah nanti kalo perush TATA/Chery bisa jualan mobil dengan harga lebih murah dari Proton maka produk TATA/CHERY yg mengambil posisi harga real tsb?
Jadi pertanyaannya: Apakah harga mobil yg cuma modal banyak fitur + harga bersaing itu yg disebut dengan harga real?

Spt contoh nasi goreng, ada nasgor biasa yg 20rb, ada nasgor lobster yg 50rb, ada nasgor tek2 yg 10rb...beda2 toh...Kalo mao lobster musti bayar 50rb, kalo mao yg biasa2 cukup keluarin 20rb...memang sama2 nasgor tapi tetep BEDA. Tapi ane jamin gak ada nasgor yg sama speknya, sama rasanya, sama fisiknya, jualannya sebelahan, tanpa ada bonus2 lain, bisa ngebanderol nasgor 2.5x lipet daripada nasgor tetangganya (kalo ada sebentaran juga gulung tiker :mrgreen: ).

Selain dari perbedaan spek nasgor, ada juga perbedaan policy dari produsen nasgor: ada yg mao untung 10%, 20%, ada juga produsen baru yg mao rugi duluan (untung tipis) biar masyarakat tertarik ke produknya di masa perkenalan.
Nah produsen yg mao rugi duluan/untung lebih kecil ini apakah bisa dibilang produsen yg kasi harga real? Kalo iya, apa justifikasinya?

Sekarang kalo dibalik, mungkin ngga harga produk kendaraan yg lain (yg lebih dulu jualan dibanding proton) adalah yg sebenarnya harga real.
Nah pas proton exora masuk, Proton edar kasi harga lebih murah buat menarik minat calon konsumen sehingga harga proton exora jadi "less than real"?

Dilihat dari tulisan pengalaman anda di yamaha tidak mengindikasikan/menjustifikasi bagaimana hitung2an/metode untuk mendapatkan "harga real" tsb?
Diatas itu anda hanya berdasarkan pada feeling diri pribadi bahwa untung 30% adalah harga real. Dan juga anda hanya berpatokan pada harga modal knalpot (1 komponen saja) dan membandingkannya dengan harga jual sebuah sepeda motor.

sorry bro risol... masalah nasi goreng 20rb itu yah yg sepadan atau setara lah jangan banding sama nasgor lobster, apakah exora dan ipah itu ibarat nasgor 20rban sama nasgor lobster....?
kalo dibanding exora sama alphard, baru deh nasgor 20rban sama nargor lobster bandinganya...
:big_peace:

kita di yamaha suport company ada asosiasinya bro, jadi tau berapa modal yamaha buat membuat 1 unit motor, itulah kenapa harga motor yamaha itu +- 30%, dalam asosiasi dari mulai body, mufler, elektrikal, sampai ke velg dan baut2nya serta komponen lain saling share dan ber asosiasi, jadi kita taulah dapur yamaha.
FortunerMan

Re: Proton Exora

Post by FortunerMan »

inuendo wrote:jadi mikir andai mobil sejuta umat itu yg bikin dan mengeluarkan adalah group GM, dijual 100jt an pun sepertinya gak selaku kalo dikeluarin sama produsen sekarang...
alasanya pasti jualnya lagi susah depresiasinya jatuh
Alphard pun kalo yg jual GM ya pasti nyungsep dibandingkan kalo Toyota :mrgreen: GM Indonesia baru2 ini saja galak bikin dealer2 baru di Indonesia..sebelumnya? Lain di China, GM sudah lama serius berat di China...Toyota yang baru2 aja mau serius. Penjualan terbalik, GM jauh lebih laku di China bandingkan Toyota.

Resale value adalah faktor yang dicari konsumen rata2 di seluruh dunia, bukan Indonesia saja. Kok seolah olah mencari resale value itu adalah hal yg salah...