Menghemat BBM secara nasional - baik atau tidak?

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Menghemat BBM secara nasional - baik atau tidak?

Post by conan »

Harga minyak dunia kini sudah di atas $ 61 per barrel.
Rupiah semakin melemah terhadap US Dollar (mata uang yang digunakan untuk membeli minyak bumi impor), kini sudah Rp 9800 per Dollar.
Pada harga2 ini, subsidi BBM nasional akan membengkak dan bisa mencapai Rp 130-150 Trilyun.
Sementara permintaan akan BBM semakin tinggi, ditandai dengan semakin banyaknya mobil2 di jalan (dan banyak juga yang hanya berpenumpang satu orang), jalanan dimana2 juga semakin macet karena ruas jalan tidak bertambah banyak.

Demand dunia akan minyak bumi juga terus meningkat, dimotori oleh China dan India. Sementara supply makin terbatas, tidak lagi ditemukan sumber2 minyak besar yang baru, sementara sumber2 yang ada kapasitasnya sudah mencapai puncak, sulit ditingkatkan lagi.

Indonesia sudah lama menjadi net importir minyak, dan harus membeli minyak mentah impor yang semakin mahal. Dana yang sama dan terbatas menyebabkan hanya bisa membeli dengan jumlah yang berkurang, mengakibatkan turunnya persediaan secara nasional.
Teroris beraksi kembali, kali ini London menjadi korbannya.

Bukan tidak mungkin, harga minyak dunia bisa naik lagi. $70-80 per barrel, bukan lagi angka yang tidak akan tercapai.

Gerakan penghematan BBM secara nasional telah dimulai.
Mari masing2 mulai, sebisanya menghemat energi, BBM dan listrik, demi kepentingan bersama.

Tapi dalam sebuah masyarakat berkehidupan demokrasi, tentu ada yang berbeda pendapat. Contohnya diskusi antara aku dan bung Szli di thread lain, yang bisa dibaca bersama di bawah ini.

Bagaimana pendapat rekan2 lain di Forum ini? :)
conan wrote:
szli wrote:Back to Fortuner. Koran hari ini ada berita pemerintah ada rencana paksa mobil di atas 2500 cc ngak boleh beli Premium nanti. Cuman boleh Pertamax.

Nah saya ketawa. Nanti cara implementasinya gimana ? Apakah semua staff pom bensin harus ikut training, kenali semua mobil yang begitu banyak ? Binggung sendiri nanti. Which cars have engine size bigger than 2500 cc ?
Yang penting sebagian besar sudah tidak menggunakan premium lagi, dan dalam hal ini kesadaran masyarakat untuk menghemat BBM juga diperlukan. Kecuali moral seseorang itu begitu rendahnya, misalnya seorang pemilik Alphard tetap mengantri premium!
Dan juga bisa saja > 2500 cc owners tinggal slipin uang 10,000 ke staffnya " Mas, bolehlah saya isi Premium ". Pasti boleh ! No other countries in the World ada rule seperti ini. Quite absurd eh ?
Yang benar saja! Tidak ada negara lain yang NET IMPORTIR MINYAK, masih MENSUBSIDI BBM dalam negrinya! Yang ABSURD itu keadaan yang ada sekarang di Indonesia! :x

Dan bung Szli, kini giliranku menebas Anda dengan lightsaberku.

Kelangkaan premium disebabkan selain karena supply yang menurun karena harga minyak dunia begitu tinggi, juga karena sejak awal tahun 2005 ini terjadi LONJAKAN PERMINTAAN PREMIUM, sementara permintaan Pertamax/Plus turun 30-40%.

Lonjakan permintaan premium ini terutama disebabkan oleh orang2 yang tadinya menggunakan Pertamax, berpindah ke Premium yang disubsidi.

Nah, bung Szli, Anda adalah salah satu orang yang bukannya membantu menghemat BBM, tapi malah turut menyebabkan kelangkaan premium!
Bayangkan, mobil Anda itu sebuah Serena, yang minimum RON-requirementnya adalah RON 91, dan jelas2 pihak ATPM Nissan merekomendasikan pemakaian Pertamax yang RON-nya 92, tapi Anda malah pakai Premium yang walaupun RON-nya 88, tapi yang penting MURAH. Karena di-SUBSIDI.

Sebenarnya Anda termasuk orang mampu yang sebenarnya tidak membutuhkan subsidi BBM seperti orang kurang mampu. Anda sebenarnya sanggup2 saja beli Pertamax dan Anda tidak akan kelaparan karenanya, tapi Anda hanya ingin mendapatkan extra money, walaupun jumlahnya paling hanya Rp 200-300 ribu sebulan, dibandingkan income Anda yang tentu jutaan rupiah sebulan. :(

Anda selalu mengajak orang2 ikut berpindah into the 'dark side', tapi Anda lihat, apa yang disebabkan 'dark side' ini? Subsidi BBM membengkak sehingga supply yang mampu dibeli berkurang, sementara dark siders malah ikut menambah permintaan akan BBM yang disubsidi.

Absurd? Menurutku jika ada yang bersikap ABSURD dalam gerakan nasional menghemat BBM ini, salah satunya adalah Anda! :cry:
szli wrote:Kalau X-Trail, harus ribut dulu. SPBU bilang loh mobil lu kan 2500 cc di koran. Si pemilik X-Trail tinggal keluarin manual " Lihat ini dulu moron ! Mobil I ccnya 2488 cc, belum kena angka 2500 cc !
Apakah pantas orang yang mampu beli X-Trail 2.5L yang harganya di atas Rp 250 juta, ribut2 dengan penjaga pom bensin untuk bisa membeli premium, padahal di belakangnya masih banyak motor2 dan mobil2 yang lebih murah, mobil2 tua, masih mengantri ? :cry:

Negara2 lain sudah menerapkan gerakan penghematan listrik dan BBM sejak dulu, sejak minyak tembus $ 40 per barrel.

Lalu, apakah setelah krisis supply BBM ini dan setelah dicanangkan gerakan penghematan BBM secara nasional, Anda masih akan berebut Premium untuk mengisi Serena Anda? Bagaimana jika kembali to the 'light side' dan kembali mengisi your RON 91-minimum required Serena dengan Pertamax, and actually contributing something to the society, membantu masyarakat, daripada hanya bisa complain dan complain tentang 'aturan absurd', 'freak rule', 'who the hell came up with the idea' blah blah blah?? :x

Rekan2 yang lain, bagaimana pendapat kalian? Lebih setuju dengan pendapatku atau pendapat Mr. Szli? We're living in a democracy society, dan mungkin jika cukup banyak orang yang differ in opinion with Mr. Szli, maybe -just maybe- he will see the ugliness of the 'dark side', and finally 'returns to the light side'? 'Return of the lost Jedi'? :)

Make your voice heard! Let's make a difference for once :o
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Katanya sih pemerintah harus memberikan contoh dulu kepada rakyatnya! Kalau cuma menghimbau dan tanpa action mah bisa dikatakan nihil!
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Kalau Fortuner seharusnya memang pertamax.
Saya pernah tanya orang Auto2000, dan jawabnya semua mobil toyota yang sudah pakai CC harus tanda tangan satu formulir yang menyatakan garansi hangus kalau gak isi pertamax/plus. Gak tahu benar atau tidak.
Kalau Honda, menurut my brother yang baru beli New Accord, tidak perlu tanda tangan, tapi hanya secara lisan dikatakan garansi akan hangus jika gak isi pertamax/plus.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

szli wrote:Kalau X-Trail, harus ribut dulu. SPBU bilang loh mobil lu kan 2500 cc di koran. Si pemilik X-Trail tinggal keluarin manual " Lihat ini dulu moron ! Mobil I ccnya 2488 cc, belum kena angka 2500 cc !
Menurutku, adalah hal yang tidak manusiawi, untuk menyebut seorang penjaga SPBU tersebut dengan 'moron' (=idiot).

Katakan, apa sih, salah dia?

Seharian dia bekerja melayani antrian bensin, mobil pun dia tidak punya dan dia sendiri tidak bisa menikmati subsidi BBM sebesar para pemilik mobil.

Apa salahnya dengan menjalankan tugas dengan baik, sesuai perintah atasan? Apalagi ini untuk tujuan baik.

Menurutku, pada contoh di atas, pemilik X-Trail itulah yang lebih pantas disebut moron. Sangat pantas malah!

Bagaimana jika misalnya dia memiliki boss yang bersadaran tinggi yang menganjurkan dia untuk membeli Pertamax dan bukan premium lagi? Apakah dia berani, menunjukkan STNKnya pada bossnya dan berkata, 'Lihat ini dulu, moron!' ??

Tentu saja hal di atas hanyalah sebuah ilustrasi, tapi moga2 bisa memberi kesadaran akan betapa pentingnya tidak merendahkan profesi apapun, selama profesi itu adalah hal yang jujur. Demi selisih uang yang tidak seberapa, dengan gampangnya merendahkan orang lain? Aku setuju bahwa uang itu penting, tapi sesama manusia itu lebih penting. Manusia punya perasaan, uang tidak!

Seberapapun kayanya kita, apakah segunung uang yang kita miliki membuat kita lebih mulya dari orang lain, dan boleh merendahkan orang lain?

There is more to life than just money! :)
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

pinoh_boy wrote:Katanya sih pemerintah harus memberikan contoh dulu kepada rakyatnya! Kalau cuma menghimbau dan tanpa action mah bisa dikatakan nihil!
Dan kita juga kan sebagai SMers bisa memberi contoh pada orang lain, bung Pinoh. Tidak perlu menunggu diberi contoh, kan? Karena kita bisa berpikir sendiri. Dan moga2 members forum SM ini bisa meningkatkan kesadaran akan perlunya berhemat energi di lingkungan masing-masing. Siapa tahu?

Menghemat apapun itu tidak ada ruginya!

Costs cut are profits gained!
Nissan CEO, Carlos Ghosn 'Le Cost killer' tentu akan setuju dengan ucapanku di atas! :wink:
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

When I mean moron, bukan mau jelekin orang SPBU. Its just a slang. Misalnya kadang orang kata ama his friend, idiot, why did U do that ?

Bukan artinya dia hanggap temannya [cencored]. Its just a slang. Don't U get it ? Saya suka crack jokes di forum ini. In real life, kalau orang bilang orang SPBU bego, habis di keroyok dia ! I know that well !

Jadi in real life, harus kata " Mas, mobil saya ccnya ngak sampai 2500 cc, jadi boleh dong isi Premium ? "

Saya mau hemat BBM. Why not ? The money saved can be used for my son's future needs ! cuman no choice, harus tetap ke kantor. Ajak anak ke doctor.

Dan juga I really have no choice but to save petrol money, and enjoy subsidies like buyers of hybrids now do. Habis gimana ? Income naiknya ngak secepat kenaikan listrik, air, inflasi etc.

U may say, oh saya pakai mobil 270 juta, jadi seharusnya jangan isi premium.

but u know something, hidup itu unpredictable. Bisa saja one of my family, or me besok kena penyakit yang biaya medisnya mahal banget, or uang sekolah makin mahal, etc. Life's unpredictable things.

So saya harus mulai bangun cadangan money untuk cover these events. I don't have the luxury of thinking about justice for all. For me, as long as saya tidak melanggar hukum, its fair game.

Cause kalau saya ngak hemat, nanti perlu uang, dan saya beg SMers tolong transfer berapa juta ke rekening saya, do U think anyone here will even send Rp100,000 ? Of course not.

Tapi trust me. The day I become very rich, I will buy an Elgrand and fill her with Pertamax every time. to protect her engines and ngak usah antri !

Its all about hati mau, tapi tenaganya belum ada !
yin yang
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 41
Joined: Fri Jun 24, 2005 4:34
Location: Jakarta - Surabaya

Post by yin yang »

SETUJU Bung Conan!

Setiap orang harus membatasi (dlm arti menghemat), khususnya penggunaan BBM bersubsidi hanya utk aktivitas yang benar2 perlu.

Mengingat BBM merupakan sumber daya tak tergantikan, yang akan cepat habis bila penggunaannya tidak tepat guna. Karena yang akan merasakan kedepannya adalah kita2 dan penerus kita (anak, cucu dan keturunannya) yang akan semakin membayar mahal utk BBM.

Saya kira kesadaran itu harus balik ke diri masing2, dan tentunya pemerintah dengan harus mulai membuat sistem transportasi yang 'eco friendly', seperti penggunaan solar system (negri kita kaya sekali akan energi matahari dan akan tetap bersinar sepanjang tahun), ataupun penggunaan mobil hybrid, dll.
~ balance with wisdom ~
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

kalo sutiyoso lebih sadis lagi utk 1800cc-.... sdh harus pertamax/plus. beritanya di media indonesia.

dia kira bisa menggertak pemakai mobil mewah, jangankan pertamax 4200, yg seharga 10.000 aja gua beli....... asal bensin lu bagus..... cuii.iii.i.i... (celoteh orang kaya banget......hikhsikshsiskssss. jangan cuma asbun doang)
Image
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

yin yang wrote:SETUJU Bung Conan!

Setiap orang harus membatasi (dlm arti menghemat), khususnya penggunaan BBM bersubsidi hanya utk aktivitas yang benar2 perlu.

Mengingat BBM merupakan sumber daya tak tergantikan, yang akan cepat habis bila penggunaannya tidak tepat guna. Karena yang akan merasakan kedepannya adalah kita2 dan penerus kita (anak, cucu dan keturunannya) yang akan semakin membayar mahal utk BBM.

Saya kira kesadaran itu harus balik ke diri masing2, dan tentunya pemerintah dengan harus mulai membuat sistem transportasi yang 'eco friendly', seperti penggunaan solar system (negri kita kaya sekali akan energi matahari dan akan tetap bersinar sepanjang tahun), ataupun penggunaan mobil hybrid, dll.
Well put points, Mr. Yin Yang! :e-clap:
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

Mobil 3.000 cc Diusulkan Wajib Pertamax

JAKARTA - Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan Pertamina untuk mengatasi kelangkaan BBM (bahan bakar minyak), khususnya jenis premium. Jika pemerintah sedang menyiapkan aturan hemat energi, Pertamina mengusulkan pembatasan konsumsi premium.

Direktur Utama Pertamina Widya Purnama mengusulkan pembatasan penggunaan premium untuk kendaraan jenis-jenis tertentu. Dia mengungkapkan, selama ini transportasi adalah sektor yang paling banyak menggunakan BBM.

Widya lantas memberikan contoh konkret usulnya itu. Misalnya, mobil berkapasitas mesin 3.000 cc atau lebih tak boleh menggunakan bahan bakar premium, tetapi wajib memakai pertamax. "Kalau sudah berani membeli mobil lebih dari 3.000 cc, masak tidak berani beli pertamax," kata Widya Purnama.

Selain Pertamina, PLN sedang merumuskan kebijakan dalam rangka efisiensi energi. Dirut PLN Eddie Widiono mengatakan, pihaknya akan memberlakukan aturan tambahan dengan memberikan insentif bagi konsumen yang menggunakan listrik di luar waktu beban puncak. Sementara itu, pelanggan yang menggunakan listrik pada saat beban puncak pun akan dikenakan penyesuaian tarif.

PLN juga akan menyusun mekanisme pendataan bagi konsumen yang menggunakan listrik di atas rata-rata atau pengguna boros.

"Bisa jadi mereka yang berlangganan 400 watt, tapi menggunakan terus-menerus lebih boros daripada 1.300 watt. Yang kita kejar perilaku boros pelanggan," ujarnya.

Menurut dia, dengan sistem itu, saat harga minyak dunia naik, yang terdata sebagai pelanggan boros akan dikenakan biaya tambahan.


Hemat Energi

Pemerintah betul-betul berpacu dengan masalah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya, segera menyelesaikan berbagai aturan terkait upaya hemat energi dan BBM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa aturan tersebut akan dikeluarkan pekan depan.

"Sampai minggu ini akan dibahas dan pada awal minggu depan diharapkan selesai. Yang terpenting, kesuksesan kebijakan ini (hemat energi dan BBM) terkait partisipasi masyarakat," tegasnya kepada wartawan setelah rapat koordinasi penghematan BBM yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres kemarin.

Dia menambahkan, kebijakan penghematan energi dan BBM yang akan dikeluarkan tersebut juga memperhatikan dampak sosial, ekonomi, serta politik di masyarakat, terutama jika kebijakan tersebut nanti diterapkan.

Menurut Purnomo, bentuk kebijakan atau regulasi itu juga akan disesuaikan dengan wilayah pengaturannya. Dia menyatakan, misalnya jika cukup diatur dengan surat keputusan (SK), hal itu cukup melalui SK Dirut PLN atau Dirut Pertamina. Atau, jika aturannya cukup oleh gubernur, akan dikeluarkan perda.

"Namun, kalau diperlukan peraturan menteri atau peraturan presiden, hal itu juga akan kami lakukan," ungkap Purnomo yang didampingi Dirut Pertamina Widya Purnama, Dirut PLN Eddie Widiono, dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Lalu, siapa saja yang menjadi sasaran kebijakan pemerintah itu? Menurut Purnomo, aturan penghematan BBM dan energi tersebut akan ditujukan pada beberapa sektor penting seperti kantor pemerintah, rumah tangga, transportasi, dan industri. Dia menyatakan, langkah penghematan tersebut merupakan pilihan sulit, terutama bagi pertumbuhan ekonomi nasional. "Tapi, itu harus dilakukan," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan akan melakukan langkah penghematan di wilayahnya. Dia mencontohkan akan membatasai penggunaan lift mulai lantai tiga. Lalu, pembatasan penggunaan AC, pengurangan penerangan jalan, serta penggunaan bola lampu hemat energi untuk reklame.

"Pusat-pusat perbelanjaan nanti diminta mematikan AC sejam sebelum ditutup," ujarnya. Dia menambahkan, jika aturan tersebut memungkinkan dengan menggunakan perda, pajak progresif akan diberlakukan. (pri)
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

selama profesi itu adalah hal yang jujur. Demi selisih uang yang tidak seberapa, dengan gampangnya merendahkan orang lain? Aku setuju bahwa uang itu penting, tapi sesama manusia itu lebih penting. Manusia punya perasaan, uang tidak!

Seberapapun kayanya kita, apakah segunung uang yang kita miliki membuat kita lebih mulya dari orang lain, dan boleh merendahkan orang lain?

There is more to life than just money! :)
wah ini saya setuju tulisan nya mr conan menggugah hati
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

szli wrote:
U may say, oh saya pakai mobil 270 juta, jadi seharusnya jangan isi premium.

but u know something, hidup itu unpredictable. Bisa saja one of my family, or me besok kena penyakit yang biaya medisnya mahal banget, or uang sekolah makin mahal, etc. Life's unpredictable things.

So saya harus mulai bangun cadangan money untuk cover these events. I don't have the luxury of thinking about justice for all. For me, as long as saya tidak melanggar hukum, its fair game.
Bung Szli, bung Szli....apakah Anda pikir, kami2 yang lain di SM ini tidak memiliki kebutuhan seperti Anda? Banyak yang hanya punya mobil satu buah, ada juga yang tidak punya mobil. :e-naughty:

Masalahnya bukan kemampuan, tapi kemauan. :e-naughty:
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

mpoezz wrote:
selama profesi itu adalah hal yang jujur. Demi selisih uang yang tidak seberapa, dengan gampangnya merendahkan orang lain? Aku setuju bahwa uang itu penting, tapi sesama manusia itu lebih penting. Manusia punya perasaan, uang tidak!

Seberapapun kayanya kita, apakah segunung uang yang kita miliki membuat kita lebih mulya dari orang lain, dan boleh merendahkan orang lain?

There is more to life than just money! :)
wah ini saya setuju tulisan nya mr conan menggugah hati
Wuih, bisa menggugah hati bung Mpoezz! :wink:
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Wah, teman2 pada aktif di forum ini, pasti belum ke Gaikindo kan? :lol:

Again, saya pikir sudah bukan jamannya lagi untuk menghimbau dan meminta. Pemerintah HARUS TEGAS mengeluarkan peraturan yang dapat membatasi dan/atau mengurangi subsidi bbm.

Selama ada subsidi, pasti ada distorsi pasar. Salah satu contoh: Premium disubsidi, Pertamax tidak. Akhirnya mobil2 yang seharusnya isi Pertamax, eh diisi Premium. Apalagi kalau harga Pertamax/Plus dinaikkan lagi, selisihnya makin jauh dengan Premium, jangan heran kalau mobil E class aja pakai premium (bukankah ada Mercy E class yang cc-nya hanya 1.800cc, compressor). :x

Sepertinya tidak bisa tidak. Harga premium mau tidak mau harus dinaikkan. Dengan kenaikan tersebut, selain nilai subsidi per litrenya berkurang, permintaan juga akan turun, dan dengan demikian jumlah subsidi juga akan berkurang lagi. Problem solved, ya kan??

Masalahnya politisi kita senangnya cari kesempatan dalam kesempitan. Bukannya bersama pemerintah mendidik rakyat untuk melihat realita dan berhemat bbm, malah menjadi provokator dan kompor, manas manasin rakyat untuk demo dan berontak sama pemerintah.

Bukan hanya masalah bbm. Banyak sekali masalah di negara ini, tidak pernah bisa diselesaikan secara tuntas. Kenapa? Karena para politisi kita hanya melihat keuntungan diri sendiri, tidak pernah memikirkan nasib dan masa depan bangsa ini. :mad:
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Memang Premium harus di naikan. Why ? Reason why saya ogah pakai Pertamax soalnya sudah test berapa kali, I don't feel a lot of difference.

I pay extra for c24 banding mobil lain soalnya saya mau dapat extra comfort dan features. But paying extra fuel money and get nothing much extra, what for ?

So the best solution memang close the gap between Premium dan Pertamax. Malah kalau gapnya jadi dekat, saya dengan senang hati pindah ke Pertamax.

Just that di Indonesia, fuel is one of the few things yang bisa jatuhkan president. So the politicians rada takut !

Talk abt hemat. Those guys mah tiap hari hidup mewah, sering jalan jalan ke luar negeri for studi banding etc. Don't talk to us abt irit. We know that already.

Mr. Obs, anda VIP atau ke Gaikindo jam 6 sampai 8. Jadi cuman 3 jam dong. Unless U are the VIP, then enak dong. Bisa amatin tanpa desak desakan.

Mayoritas SMers mungkin seperti saya. Siang isi perut dulu baru Hah, jalan sampai malam ! Tiap mobil di dudukin !
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

observer wrote:Masalahnya politisi kita senangnya cari kesempatan dalam kesempitan. Bukannya bersama pemerintah mendidik rakyat untuk melihat realita dan berhemat bbm, malah menjadi provokator dan kompor, manas manasin rakyat untuk demo dan berontak sama pemerintah.
Benar sekali, contohnya seorang ibu2 mantan presiden yang masih berambisi dipilih tahun 2009, ketika harga BBM naik, mengatakan, "Siapa suruh salah pilih presidennya?", padahal pada masanya dia juga sudah beberapa kali menaikkan harga BBM, dan bahkan dia juga punya belasan stasiun SPBU yang bahkan di antaranya ada yang curang! :e-naughty:
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

conan wrote:
observer wrote:Masalahnya politisi kita senangnya cari kesempatan dalam kesempitan. Bukannya bersama pemerintah mendidik rakyat untuk melihat realita dan berhemat bbm, malah menjadi provokator dan kompor, manas manasin rakyat untuk demo dan berontak sama pemerintah.
Benar sekali, contohnya seorang ibu2 mantan presiden yang masih berambisi dipilih tahun 2009, ketika harga BBM naik, mengatakan, "Siapa suruh salah pilih presidennya?", padahal pada masanya dia juga sudah beberapa kali menaikkan harga BBM, dan bahkan dia juga punya belasan stasiun SPBU yang bahkan di antaranya ada yang curang! :e-naughty:
Tepat sekali!
Si ibu mantan ini tanpa malu2 (atau mmg gak punya malu?),memanfaatkan situasi kritis untuk mendapatkan dukungan(kembali).
Siapa yg mau mendukung?

Mmg serba dilematis masalah BBM ini.
Ada kaitan politis yg kuat,dan semua politician "suka bermain2" dg isu BBM ini :mad:

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
WP
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4612
Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
Location: jauh di mata, dekat di hati

Post by WP »

Jangankan yg 2500cc<, mobil premium compact macam BMW 318i (1895cc, 1995cc), Audi A4 FSI, Volvo S60 2.0T, dll aja harus pakai PERTAMAX kalo ga mau mesinnya KOTOR penuh kerak...............sesuai rekomendasi manual book-nya............

Apa jadinya kalo pemilik mobil2 di atas sampai bilang "MORON" ke petugas SPBU? dan tetap ngotot dgn ga tau malu?

Kan yg rugi bukan cuma pemakai asli Premium, Petugas, tapi juga DIRINYA SENDIRI!!!!!!!!!!!

Sekarang dengan duit bisa beli mobil di atas 200 juta rupiah, saya yakin orang2 tsb punya pendapatan di atas 5 juta rupiah sebulan..............

Jadi dengan Rp 1000.000,- buat PERTAMAX sangat reasonable lah.........

Kalo ga mau beli Pertamax, itu salah dirinya sendiri mau beli mobil tsb (yg recommended to use PERTAMAX) buat mengejar prestise.........atau kenyamanan semata...

Pikirkan! You mau nyaman, mau punya image keren ato tajir ato apalah (mau gaya ke pacar, mau pamer tetangga dll), mau ngerasain "driving pleasure", AND MASIH MAU DENGAN MODAL KECIL (pakai PREMIUM TT)????

Semua itu harus ada konsekuensinya.............

You bisa beli mobil mahal, ya harus bisa merawat termasuk membeli bahan bakarnya donk!!!!!!!!!!!
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

untung saya beli kijang innova aja.mobil sejuta umat kekekekeke
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

WP wrote:Jangankan yg 2500cc<, mobil premium compact macam BMW 318i (1895cc, 1995cc), Audi A4 FSI, Volvo S60 2.0T, dll aja harus pakai PERTAMAX kalo ga mau mesinnya KOTOR penuh kerak...............sesuai rekomendasi manual book-nya............

Apa jadinya kalo pemilik mobil2 di atas sampai bilang "MORON" ke petugas SPBU? dan tetap ngotot dgn ga tau malu?

Kan yg rugi bukan cuma pemakai asli Premium, Petugas, tapi juga DIRINYA SENDIRI!!!!!!!!!!!

Sekarang dengan duit bisa beli mobil di atas 200 juta rupiah, saya yakin orang2 tsb punya pendapatan di atas 5 juta rupiah sebulan..............

Jadi dengan Rp 1000.000,- buat PERTAMAX sangat reasonable lah.........

Kalo ga mau beli Pertamax, itu salah dirinya sendiri mau beli mobil tsb (yg recommended to use PERTAMAX) buat mengejar prestise.........atau kenyamanan semata...

Pikirkan! You mau nyaman, mau punya image keren ato tajir ato apalah (mau gaya ke pacar, mau pamer tetangga dll), mau ngerasain "driving pleasure", AND MASIH MAU DENGAN MODAL KECIL (pakai PREMIUM TT)????

Semua itu harus ada konsekuensinya.............

You bisa beli mobil mahal, ya harus bisa merawat termasuk membeli bahan bakarnya donk!!!!!!!!!!!
Very well said, Mr. WP!! :e-clap: :e-clap:
Mr. WP yang masih muda saja sudah mengerti hal ini! :)

Kalau tidak mau, atau 'tidak sanggup'/'tidak sudi' beli Pertamax, tidak usah beli mobil yang minimum RON-requirementnya 91 ke atas dan ber-catalyctic converter kan? :)
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

yup bener juga kata mr wp,

saya waktu pake 318i e46 juga pake pertamax plus,waktu itu masih harga Rp 2800 kalo ngak salah.

kasihan juga sama mobil nya,mobil mahal diberi minum sembarangan
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

saya waktu bulan mei pas hari sabtu gua inget, liat mboil 318 e46 baru pake 1bulan isi premium, yang nyetir exsekutif muda....hihissshikhiss..s..s. ....gua pelototin aja....bwakakkakakakakk.s.skss..
Image
WP
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4612
Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
Location: jauh di mata, dekat di hati

Post by WP »

conan wrote:
WP wrote:Jangankan yg 2500cc<, mobil premium compact macam BMW 318i (1895cc, 1995cc), Audi A4 FSI, Volvo S60 2.0T, dll aja harus pakai PERTAMAX kalo ga mau mesinnya KOTOR penuh kerak...............sesuai rekomendasi manual book-nya............

Apa jadinya kalo pemilik mobil2 di atas sampai bilang "MORON" ke petugas SPBU? dan tetap ngotot dgn ga tau malu?

Kan yg rugi bukan cuma pemakai asli Premium, Petugas, tapi juga DIRINYA SENDIRI!!!!!!!!!!!

Sekarang dengan duit bisa beli mobil di atas 200 juta rupiah, saya yakin orang2 tsb punya pendapatan di atas 5 juta rupiah sebulan..............

Jadi dengan Rp 1000.000,- buat PERTAMAX sangat reasonable lah.........

Kalo ga mau beli Pertamax, itu salah dirinya sendiri mau beli mobil tsb (yg recommended to use PERTAMAX) buat mengejar prestise.........atau kenyamanan semata...

Pikirkan! You mau nyaman, mau punya image keren ato tajir ato apalah (mau gaya ke pacar, mau pamer tetangga dll), mau ngerasain "driving pleasure", AND MASIH MAU DENGAN MODAL KECIL (pakai PREMIUM TT)????

Semua itu harus ada konsekuensinya.............

You bisa beli mobil mahal, ya harus bisa merawat termasuk membeli bahan bakarnya donk!!!!!!!!!!!
Very well said, Mr. WP!! :e-clap: :e-clap:
Mr. WP yang masih muda saja sudah mengerti hal ini! :)

Kalau tidak mau, atau 'tidak sanggup'/'tidak sudi' beli Pertamax, tidak usah beli mobil yang minimum RON-requirementnya 91 ke atas dan ber-catalyctic converter kan? :)
THANKS Mr. conan,

You're right...

Pendapat saya juga gitu, kalo ga bisa beli yg dibutuhkan mobilnya, ya gak usah beli mobilnya!

Btw, you bilang saya masih muda berarti kayanya pak conan sudah banyak makan asam garam nih... 8)
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

WP wrote: Btw, you bilang saya masih muda berarti kayanya pak conan sudah banyak makan asam garam nih... 8)
Kekeke aku ini tadinya kelas tiga SMU, tapi lalu mengecil jadi kelas 1 SD sampai sekarang... :mrgreen:
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

szli wrote:Mr. Obs, anda VIP atau ke Gaikindo jam 6 sampai 8. Jadi cuman 3 jam dong. Unless U are the VIP, then enak dong. Bisa amatin tanpa desak desakan.

Mayoritas SMers mungkin seperti saya. Siang isi perut dulu baru Hah, jalan sampai malam ! Tiap mobil di dudukin !
Tidak, Mr. Szli, saya hanya orang kecil, bukan VIP.

Seandainya saya adalah VIP, saya pasti akan diam2 saja, stay low profile, apalagi di topik forum yang sensitif ini, ya gak?? :mrgreen:

Kebetulan karena ngak sabar nunggu, saya sudah janjian orang ketemu jam 15:00 di Gaikindo. Tiba di sana baru sadar kalau jam 18:00 baru dibuka untuk umum. Eh untung ada seorang sales mobil yang saya kenal pas lagi mau masuk, ya kita ikutin aja. Hahaha :D

Tapi memang suasananya beda jauh deh. Tidak perlu desak desakan, pelayanan dari sales n SPG juga luar biasa ramah :lol: Beberapa VIP yang saya lihat diantara lain sih pengacara hitam (eh belakangan jadi putih ya) Hotma & Luhut Sitompul, plus rombongan Wakil Presiden pakai mobil golf (malah Pak Jusuf Kalla jalan kaki, para asistennya naik mobil golf di belakang?!!)

Well, teman2, mungkin tahun depan kita SMers sebagai pengamat otomotif coba minta undangan khusus dari Gaikindo, bagaimana? 8)