Rupiah semakin melemah terhadap US Dollar (mata uang yang digunakan untuk membeli minyak bumi impor), kini sudah Rp 9800 per Dollar.
Pada harga2 ini, subsidi BBM nasional akan membengkak dan bisa mencapai Rp 130-150 Trilyun.
Sementara permintaan akan BBM semakin tinggi, ditandai dengan semakin banyaknya mobil2 di jalan (dan banyak juga yang hanya berpenumpang satu orang), jalanan dimana2 juga semakin macet karena ruas jalan tidak bertambah banyak.
Demand dunia akan minyak bumi juga terus meningkat, dimotori oleh China dan India. Sementara supply makin terbatas, tidak lagi ditemukan sumber2 minyak besar yang baru, sementara sumber2 yang ada kapasitasnya sudah mencapai puncak, sulit ditingkatkan lagi.
Indonesia sudah lama menjadi net importir minyak, dan harus membeli minyak mentah impor yang semakin mahal. Dana yang sama dan terbatas menyebabkan hanya bisa membeli dengan jumlah yang berkurang, mengakibatkan turunnya persediaan secara nasional.
Teroris beraksi kembali, kali ini London menjadi korbannya.
Bukan tidak mungkin, harga minyak dunia bisa naik lagi. $70-80 per barrel, bukan lagi angka yang tidak akan tercapai.
Gerakan penghematan BBM secara nasional telah dimulai.
Mari masing2 mulai, sebisanya menghemat energi, BBM dan listrik, demi kepentingan bersama.
Tapi dalam sebuah masyarakat berkehidupan demokrasi, tentu ada yang berbeda pendapat. Contohnya diskusi antara aku dan bung Szli di thread lain, yang bisa dibaca bersama di bawah ini.
Bagaimana pendapat rekan2 lain di Forum ini?

conan wrote:Yang penting sebagian besar sudah tidak menggunakan premium lagi, dan dalam hal ini kesadaran masyarakat untuk menghemat BBM juga diperlukan. Kecuali moral seseorang itu begitu rendahnya, misalnya seorang pemilik Alphard tetap mengantri premium!szli wrote:Back to Fortuner. Koran hari ini ada berita pemerintah ada rencana paksa mobil di atas 2500 cc ngak boleh beli Premium nanti. Cuman boleh Pertamax.
Nah saya ketawa. Nanti cara implementasinya gimana ? Apakah semua staff pom bensin harus ikut training, kenali semua mobil yang begitu banyak ? Binggung sendiri nanti. Which cars have engine size bigger than 2500 cc ?
Yang benar saja! Tidak ada negara lain yang NET IMPORTIR MINYAK, masih MENSUBSIDI BBM dalam negrinya! Yang ABSURD itu keadaan yang ada sekarang di Indonesia!Dan juga bisa saja > 2500 cc owners tinggal slipin uang 10,000 ke staffnya " Mas, bolehlah saya isi Premium ". Pasti boleh ! No other countries in the World ada rule seperti ini. Quite absurd eh ?![]()
Dan bung Szli, kini giliranku menebas Anda dengan lightsaberku.
Kelangkaan premium disebabkan selain karena supply yang menurun karena harga minyak dunia begitu tinggi, juga karena sejak awal tahun 2005 ini terjadi LONJAKAN PERMINTAAN PREMIUM, sementara permintaan Pertamax/Plus turun 30-40%.
Lonjakan permintaan premium ini terutama disebabkan oleh orang2 yang tadinya menggunakan Pertamax, berpindah ke Premium yang disubsidi.
Nah, bung Szli, Anda adalah salah satu orang yang bukannya membantu menghemat BBM, tapi malah turut menyebabkan kelangkaan premium!
Bayangkan, mobil Anda itu sebuah Serena, yang minimum RON-requirementnya adalah RON 91, dan jelas2 pihak ATPM Nissan merekomendasikan pemakaian Pertamax yang RON-nya 92, tapi Anda malah pakai Premium yang walaupun RON-nya 88, tapi yang penting MURAH. Karena di-SUBSIDI.
Sebenarnya Anda termasuk orang mampu yang sebenarnya tidak membutuhkan subsidi BBM seperti orang kurang mampu. Anda sebenarnya sanggup2 saja beli Pertamax dan Anda tidak akan kelaparan karenanya, tapi Anda hanya ingin mendapatkan extra money, walaupun jumlahnya paling hanya Rp 200-300 ribu sebulan, dibandingkan income Anda yang tentu jutaan rupiah sebulan.![]()
Anda selalu mengajak orang2 ikut berpindah into the 'dark side', tapi Anda lihat, apa yang disebabkan 'dark side' ini? Subsidi BBM membengkak sehingga supply yang mampu dibeli berkurang, sementara dark siders malah ikut menambah permintaan akan BBM yang disubsidi.
Absurd? Menurutku jika ada yang bersikap ABSURD dalam gerakan nasional menghemat BBM ini, salah satunya adalah Anda!![]()
Apakah pantas orang yang mampu beli X-Trail 2.5L yang harganya di atas Rp 250 juta, ribut2 dengan penjaga pom bensin untuk bisa membeli premium, padahal di belakangnya masih banyak motor2 dan mobil2 yang lebih murah, mobil2 tua, masih mengantri ?szli wrote:Kalau X-Trail, harus ribut dulu. SPBU bilang loh mobil lu kan 2500 cc di koran. Si pemilik X-Trail tinggal keluarin manual " Lihat ini dulu moron ! Mobil I ccnya 2488 cc, belum kena angka 2500 cc !![]()
Negara2 lain sudah menerapkan gerakan penghematan listrik dan BBM sejak dulu, sejak minyak tembus $ 40 per barrel.
Lalu, apakah setelah krisis supply BBM ini dan setelah dicanangkan gerakan penghematan BBM secara nasional, Anda masih akan berebut Premium untuk mengisi Serena Anda? Bagaimana jika kembali to the 'light side' dan kembali mengisi your RON 91-minimum required Serena dengan Pertamax, and actually contributing something to the society, membantu masyarakat, daripada hanya bisa complain dan complain tentang 'aturan absurd', 'freak rule', 'who the hell came up with the idea' blah blah blah??![]()
Rekan2 yang lain, bagaimana pendapat kalian? Lebih setuju dengan pendapatku atau pendapat Mr. Szli? We're living in a democracy society, dan mungkin jika cukup banyak orang yang differ in opinion with Mr. Szli, maybe -just maybe- he will see the ugliness of the 'dark side', and finally 'returns to the light side'? 'Return of the lost Jedi'?![]()
Make your voice heard! Let's make a difference for once