Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 36
- Joined: Wed May 09, 2007 12:12
- Location: Jakarta
Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Berikut ini adalah hasil review setelah memakai PS sejauh kurang lebih 700 km (delivery pertengahan Agustus 2009).
Eksterior
Dari luar, mobil ini memberi kesan keren, gagah, maskulin, tangguh dan luxurious. Karena model baru, masih kelihatan fresh dan beda dari mobil lain – sehingga di jalan masih sering dilirik orang.
Dimensinya agak mirip dengan Fortuner. Panjangnya sama, hanya saja Fortuner sedikit lebih tinggi dan lebih lebar. Everest lebih panjang, tapi sedikit kurang lebar dan lebih pendek. Mengingat mobil yang kelihatan besar, sempat ada kekhawatiran membawa mobil ini di kompleks perumahan saya, yang jalannya sempit dan banyak belokan. Namun ternyata tidak terlalu susah dibawa belok (sehari-hari bawa GL, perbedaanya tidak terlalu mencolok).
Bagian belakang, merupakan bagian yang paling menarik dari PS dengan disain lampu yang elegan. Sementara bagian depan bisa diperdebatkan. Saya perkirakan, kalau ada model face-lift, grill depan akan segera diganti.
Spion berukuran besar dengan chrome cover dan berbentuk agak travezium sehingga cukup memudahkan untuk parkir mundur. Side-step sudah standard, sehingga memudahkan naik mobil jangkung ini.
Dengan ukuran ban 265/65 R17, masih tersedia ruang untuk ganti velg yang lebih besar. Velg dengan jari-2 banyak juga mungkin akan diganti begitu facelift.
Interior
Secara keseluruhan, bagian interior juga cukup menarik namun kurang neat serta kombinasi warnanya agak tabrakan. Kelengkapannya lumayan bagus, banyak goodies.
Dashboard: kelihatan modern dan fungsional namun kelihatan rame. Lis kayu memberi kesan lux. Ada MID – lumayan berguna untuk mengetahui konsumsi BBM, altimeter dan kompas (walau kurang begitu akurat) serta informasi & kontrol audio. Namun kualitas display serta warna backgroundnya yang biru berkesan murahan. HU single din dengan kontrol audio di stir. Belum banyak saya eksplorasi dalam hal audio, namun kualitas suaranya not bad (ad 6 speakers termasuk tweeter di pilar A). Tambah subwoofer kayaknya perlu.
Stir: untuk saya ukurannya pas. Stir bisa diatur naik-turunkan, namun tidak bisa maju-mundur. Stir agak berat untuk belok, namun mantap.
Kursi: model ini sudah berbalut kulit (model GLX 4x4 MT jok berbahan fabric). Cukup praktis, jok bisa dilipat rata. Untuk jok pengemudi, pengaturan masih manual dan kurang lengkap. Hanya saja jok belakang agak sempit. Namun bagi saya tidak terlalu masalah, karena jarang digunakan; kalau tidak untuk anak-2 atau pembantu ya dilipat untuk memperluas bagasi.
Lain-lain:
• Naik turun kaca tidak bisa one touch ¬– quite annoying untuk mobil seharga ini.
• Peredaman noise & vibration sudah bagus. Saya sempat mengira klaksonnya perlu diganti karena suaranya kecil, eh ternyata dari luar kedengarannya kencang juga.
Driving exeprience:
Mobil ini sangat enak dibawa. Perjalanan jauh cukup menyenangkan dan tidak terasa melelahkan.
Di Balik Kemudi: dengan posisi duduk tinggi, pertama-tama gak canggung. Tapi lama kelamaan membuat confident bertambah. Mesin diesel dengan tenaga max 136ps @3500 rpm dan torsi max 32 kgm @2000rpm cukup responsif. Karakter suara mesin diesel masih terasa berbeda dari mesin bensin. Pada rpm < 1000, suara cukup halus. Suara mulai kedengaran di kecepatan rendah pada rpm 1000-2000. Pada kecepatan tinggi dengan rpm sekitar 2000, suara mesin cukup halus.
Mobil ini enak untuk dibawa gaya mengemudi econo-driving, dengan menginjak pedal gas pelan-pelan torsi tersedia melimpah. Perpindahan gigi matic sangat halus, hampir tidak terasa ada hentakan sehingga bawa mobil ini cukup enteng. Pengeraman juga cukup bagus dan halus, sentakan tidak terasa. Alhasil, untuk pengendaraan dalam kota dengan kondisi stop & go, pengendaraan cukup smooth. Untuk jalan menanjak mobil ini cukup oke, hanya perlu sedikit usaha agar rpm mencapai 2000 dan tanjakan bisa dilalui tanpa susah payah. Menyalip kendaraan lain pun tidak ada masalah. Namun kalau dibawa agresif, kurang cocok. Saya coba kick-down, agak lambat responsnya.
Suspensi tidak bisa dikatakan lembut. Tapi cukup nyaman melintasi jalan jelek atau polisi tidur (tidak membuat sakit pinggang). Hal ini mungkin karena kombinasi profil ban tebal, per keong di belakang serta jarak sumbu roda yang panjang (2.8 m). Stabilitas juga cukup baik, setidaknya dibawa s/d 120 kpj (belum dicoba lebih kencang). Malah saya gak sadar kalau sudah bawa 120 kpj, dikira masih 100 kpj. Untuk manuver belok belum saya coba.
BBM: dengan kapasitas tangki 70L, mobil ini siap diajak perjalanan jauh tanpa sering-sering mampir ke SPBU. Apalagi, BBM cukup solar biasa. Selama ini saya biasa isi biosolar. Dibawa di tol dengan kecepatan 80-120kpj, MID mencatat konsumsi BBM 1L:12-13KM. Kalau dibawa konstan mungkin bisa lebih baik lagi. Di dalam kota, konsumsi BBM sekitar 1:8-9 (harap dicatat, mesin sering menyala dalam keadaan diam, nunggu di mobil sambil ngadem AC). Rute kombinasi tercata sekitar 1:9-11.
Lain-lain:
- Mentang-mentang high demand, gimmick nya dikit. Jangan harap diskon pula.
- Warranty cuma 2 th / 50.000km
- Servis gratis 1.000 km dan 5.000 km saja
Verdict: worth buying for
Eksterior
Dari luar, mobil ini memberi kesan keren, gagah, maskulin, tangguh dan luxurious. Karena model baru, masih kelihatan fresh dan beda dari mobil lain – sehingga di jalan masih sering dilirik orang.
Dimensinya agak mirip dengan Fortuner. Panjangnya sama, hanya saja Fortuner sedikit lebih tinggi dan lebih lebar. Everest lebih panjang, tapi sedikit kurang lebar dan lebih pendek. Mengingat mobil yang kelihatan besar, sempat ada kekhawatiran membawa mobil ini di kompleks perumahan saya, yang jalannya sempit dan banyak belokan. Namun ternyata tidak terlalu susah dibawa belok (sehari-hari bawa GL, perbedaanya tidak terlalu mencolok).
Bagian belakang, merupakan bagian yang paling menarik dari PS dengan disain lampu yang elegan. Sementara bagian depan bisa diperdebatkan. Saya perkirakan, kalau ada model face-lift, grill depan akan segera diganti.
Spion berukuran besar dengan chrome cover dan berbentuk agak travezium sehingga cukup memudahkan untuk parkir mundur. Side-step sudah standard, sehingga memudahkan naik mobil jangkung ini.
Dengan ukuran ban 265/65 R17, masih tersedia ruang untuk ganti velg yang lebih besar. Velg dengan jari-2 banyak juga mungkin akan diganti begitu facelift.
Interior
Secara keseluruhan, bagian interior juga cukup menarik namun kurang neat serta kombinasi warnanya agak tabrakan. Kelengkapannya lumayan bagus, banyak goodies.
Dashboard: kelihatan modern dan fungsional namun kelihatan rame. Lis kayu memberi kesan lux. Ada MID – lumayan berguna untuk mengetahui konsumsi BBM, altimeter dan kompas (walau kurang begitu akurat) serta informasi & kontrol audio. Namun kualitas display serta warna backgroundnya yang biru berkesan murahan. HU single din dengan kontrol audio di stir. Belum banyak saya eksplorasi dalam hal audio, namun kualitas suaranya not bad (ad 6 speakers termasuk tweeter di pilar A). Tambah subwoofer kayaknya perlu.
Stir: untuk saya ukurannya pas. Stir bisa diatur naik-turunkan, namun tidak bisa maju-mundur. Stir agak berat untuk belok, namun mantap.
Kursi: model ini sudah berbalut kulit (model GLX 4x4 MT jok berbahan fabric). Cukup praktis, jok bisa dilipat rata. Untuk jok pengemudi, pengaturan masih manual dan kurang lengkap. Hanya saja jok belakang agak sempit. Namun bagi saya tidak terlalu masalah, karena jarang digunakan; kalau tidak untuk anak-2 atau pembantu ya dilipat untuk memperluas bagasi.
Lain-lain:
• Naik turun kaca tidak bisa one touch ¬– quite annoying untuk mobil seharga ini.
• Peredaman noise & vibration sudah bagus. Saya sempat mengira klaksonnya perlu diganti karena suaranya kecil, eh ternyata dari luar kedengarannya kencang juga.
Driving exeprience:
Mobil ini sangat enak dibawa. Perjalanan jauh cukup menyenangkan dan tidak terasa melelahkan.
Di Balik Kemudi: dengan posisi duduk tinggi, pertama-tama gak canggung. Tapi lama kelamaan membuat confident bertambah. Mesin diesel dengan tenaga max 136ps @3500 rpm dan torsi max 32 kgm @2000rpm cukup responsif. Karakter suara mesin diesel masih terasa berbeda dari mesin bensin. Pada rpm < 1000, suara cukup halus. Suara mulai kedengaran di kecepatan rendah pada rpm 1000-2000. Pada kecepatan tinggi dengan rpm sekitar 2000, suara mesin cukup halus.
Mobil ini enak untuk dibawa gaya mengemudi econo-driving, dengan menginjak pedal gas pelan-pelan torsi tersedia melimpah. Perpindahan gigi matic sangat halus, hampir tidak terasa ada hentakan sehingga bawa mobil ini cukup enteng. Pengeraman juga cukup bagus dan halus, sentakan tidak terasa. Alhasil, untuk pengendaraan dalam kota dengan kondisi stop & go, pengendaraan cukup smooth. Untuk jalan menanjak mobil ini cukup oke, hanya perlu sedikit usaha agar rpm mencapai 2000 dan tanjakan bisa dilalui tanpa susah payah. Menyalip kendaraan lain pun tidak ada masalah. Namun kalau dibawa agresif, kurang cocok. Saya coba kick-down, agak lambat responsnya.
Suspensi tidak bisa dikatakan lembut. Tapi cukup nyaman melintasi jalan jelek atau polisi tidur (tidak membuat sakit pinggang). Hal ini mungkin karena kombinasi profil ban tebal, per keong di belakang serta jarak sumbu roda yang panjang (2.8 m). Stabilitas juga cukup baik, setidaknya dibawa s/d 120 kpj (belum dicoba lebih kencang). Malah saya gak sadar kalau sudah bawa 120 kpj, dikira masih 100 kpj. Untuk manuver belok belum saya coba.
BBM: dengan kapasitas tangki 70L, mobil ini siap diajak perjalanan jauh tanpa sering-sering mampir ke SPBU. Apalagi, BBM cukup solar biasa. Selama ini saya biasa isi biosolar. Dibawa di tol dengan kecepatan 80-120kpj, MID mencatat konsumsi BBM 1L:12-13KM. Kalau dibawa konstan mungkin bisa lebih baik lagi. Di dalam kota, konsumsi BBM sekitar 1:8-9 (harap dicatat, mesin sering menyala dalam keadaan diam, nunggu di mobil sambil ngadem AC). Rute kombinasi tercata sekitar 1:9-11.
Lain-lain:
- Mentang-mentang high demand, gimmick nya dikit. Jangan harap diskon pula.
- Warranty cuma 2 th / 50.000km
- Servis gratis 1.000 km dan 5.000 km saja
Verdict: worth buying for
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Good review bro
Sarat info yg berguna

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 221
- Joined: Sat Jun 20, 2009 7:48
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Apalah artinya review anda tampa kehadiran foto2.. hehehehe
Ga ding, mantabb kok bosss reviewnyaa, setuju bgt sama MID yg pixelnya rendah bgt kali ya..jd tampilan huruf kasar dan terkesan murahan. Mudah2an Mitsu ngeluarin Monitor sekalian yg bisa berfungsi sebagai MID, DVD Player, dan GPS as optional accessory. Atau paling ga ada aksesoris aftermarket buatan cina/taiwan yg ngeluarin ini.
Ane masih nungguin Nopol nih.. two more weeks to goooo..

Ga ding, mantabb kok bosss reviewnyaa, setuju bgt sama MID yg pixelnya rendah bgt kali ya..jd tampilan huruf kasar dan terkesan murahan. Mudah2an Mitsu ngeluarin Monitor sekalian yg bisa berfungsi sebagai MID, DVD Player, dan GPS as optional accessory. Atau paling ga ada aksesoris aftermarket buatan cina/taiwan yg ngeluarin ini.
Ane masih nungguin Nopol nih.. two more weeks to goooo..

-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 94
- Joined: Sun Mar 05, 2006 13:21
- Location: Medan
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
nice review. ane maci nungguin janji sales boil ane keluar minggu ini 

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2647
- Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
mantap reviewnya. saya pikir penialainnnya cukup berimbang karena disajikan kelebihan dan kekurangan mobil ini dalam porsi yang sesuai.
mau tanya om ts, bagaimana dengan model sport buat transmisi semi-otomatisnya, apakah terlalu sensitif dengan kecepatan mobil/rpm mobil? misal mau nyalip mobil depan trus kita pasang semi-otomatis, apakah bisa tertahan putaran rpm atau si sistem langsung mengganti gigi karena sudah masuk rpm/kecepatan gigi yang bersangkutan? IMO kalo memang begini adanya tentu tidak berguna ada mode sport-nya.
trus bagaimana dengan invecs-II nya yang katanya bisa menyesuaikan dengan gaya membawa si pengemudi. apakah om TS merasakannya?
mau tanya om ts, bagaimana dengan model sport buat transmisi semi-otomatisnya, apakah terlalu sensitif dengan kecepatan mobil/rpm mobil? misal mau nyalip mobil depan trus kita pasang semi-otomatis, apakah bisa tertahan putaran rpm atau si sistem langsung mengganti gigi karena sudah masuk rpm/kecepatan gigi yang bersangkutan? IMO kalo memang begini adanya tentu tidak berguna ada mode sport-nya.
trus bagaimana dengan invecs-II nya yang katanya bisa menyesuaikan dengan gaya membawa si pengemudi. apakah om TS merasakannya?
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6697
- Joined: Tue Jul 31, 2007 14:11
- Location: almost there...
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
good sharing pak...
ditunggu juga update reviewnya kalo dah jalan banyak...., mungkin ada perubahan di performa atau lainnya...
ditunggu juga update reviewnya kalo dah jalan banyak...., mungkin ada perubahan di performa atau lainnya...

si vis pacem para bellum - si vis bellum para pacem - si vis pacem para pactum
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14444
- Joined: Thu Nov 06, 2008 9:28
- Location: in your heart
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
two thumbs up untuk reviewnya...
serasa bawa sendiri baca review ini...
gak perlu foto lah om cuple, kan banyak di internet...
bagian ini
kalo yang ini
soalnya kuda diesel aja cukup agresif...
yang ini
pelit amat sih dengan warranty? hare gene masih 2 tahun dan cuman 50.000km????
sedangkan mitsu di eropa, rata2 5 tahun dan 100.000 mile...


serasa bawa sendiri baca review ini...
gak perlu foto lah om cuple, kan banyak di internet...


bagian ini
mitsu banget gitu loh...The Watcher wrote:Malah saya gak sadar kalau sudah bawa 120 kpj, dikira masih 100 kpj. Untuk manuver belok belum saya coba.


kalo yang ini
bukan mitsu banget...The Watcher wrote:Mobil ini enak untuk dibawa gaya mengemudi econo-driving, dengan menginjak pedal gas pelan-pelan torsi tersedia melimpah. Perpindahan gigi matic sangat halus, hampir tidak terasa ada hentakan sehingga bawa mobil ini cukup enteng. Pengeraman juga cukup bagus dan halus, sentakan tidak terasa. Alhasil, untuk pengendaraan dalam kota dengan kondisi stop & go, pengendaraan cukup smooth. Untuk jalan menanjak mobil ini cukup oke, hanya perlu sedikit usaha agar rpm mencapai 2000 dan tanjakan bisa dilalui tanpa susah payah. Menyalip kendaraan lain pun tidak ada masalah. Namun kalau dibawa agresif, kurang cocok. Saya coba kick-down, agak lambat responsnya.


soalnya kuda diesel aja cukup agresif...
yang ini
ane gak sukaThe Watcher wrote:Lain-lain:
- Mentang-mentang high demand, gimmick nya dikit. Jangan harap diskon pula.
- Warranty cuma 2 th / 50.000km
- Servis gratis 1.000 km dan 5.000 km saja


pelit amat sih dengan warranty? hare gene masih 2 tahun dan cuman 50.000km????

sedangkan mitsu di eropa, rata2 5 tahun dan 100.000 mile...

Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
Red and Gold
Lime Green
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 16497
- Joined: Tue Apr 03, 2007 14:24
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Very nice review.....detail banget.....

Saya punya sih udah dapet dari pertengahan bulan Juni warna hitam...tapi sampe sekarang baru jalan 800 km...



Saya punya sih udah dapet dari pertengahan bulan Juni warna hitam...tapi sampe sekarang baru jalan 800 km...


-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6697
- Joined: Tue Jul 31, 2007 14:11
- Location: almost there...
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
reviewnya mana...?Hansen wrote:Very nice review.....detail banget.....![]()
![]()
Saya punya sih udah dapet dari pertengahan bulan Juni warna hitam...tapi sampe sekarang baru jalan 800 km...

si vis pacem para bellum - si vis bellum para pacem - si vis pacem para pactum
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 16497
- Joined: Tue Apr 03, 2007 14:24
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Kira2 mirip2 lah ama reviewnya TS.....imsus2c wrote:reviewnya mana...?Hansen wrote:Very nice review.....detail banget.....![]()
![]()
Saya punya sih udah dapet dari pertengahan bulan Juni warna hitam...tapi sampe sekarang baru jalan 800 km...



-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5885
- Joined: Thu Aug 28, 2008 10:32
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
bro hansen, kebetulan satu2nya di seraya yang punya xtrail dan PS, ada sedikit pertanyaan 
kalo blom punya keduanya, dan disuruh beli salah satu
lebih cenderung pilih yang mana?

kalo blom punya keduanya, dan disuruh beli salah satu
lebih cenderung pilih yang mana?
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 16497
- Joined: Tue Apr 03, 2007 14:24
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Waduh...pilihan yg sulit juga...evolution21 wrote:bro hansen, kebetulan satu2nya di seraya yang punya xtrail dan PS, ada sedikit pertanyaan
kalo blom punya keduanya, dan disuruh beli salah satu
lebih cenderung pilih yang mana?

Kalo disuruh pilih buat saya bawa sendiri sehari hari sih saya lebih milih X-Trail 2.5 Xt karena lebih lincah & praktis...fiturnya juga berlimpah dan memanjakan drivernya...
Tapi kalo lebih sering bawa penumpang atau keluarga sih lebih baik pilih PS soalnya kabinnya lebih lapang...kalo lebih sering dibawa sendiri sih terasa agak bongsor & kurang praktis...
Kira2 begitu bro...


Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Ini semua model mitsu garansi cuman 2 thn? Masa kalah ama Suzuki? Kirain merek Jepun udah standar semua 3 thn...KTB oh KTB...maskopat wrote:ane gak sukaThe Watcher wrote:Lain-lain:
- Mentang-mentang high demand, gimmick nya dikit. Jangan harap diskon pula.
- Warranty cuma 2 th / 50.000km
- Servis gratis 1.000 km dan 5.000 km saja![]()
![]()
pelit amat sih dengan warranty? hare gene masih 2 tahun dan cuman 50.000km????![]()
sedangkan mitsu di eropa, rata2 5 tahun dan 100.000 mile...
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 221
- Joined: Sat Jun 20, 2009 7:48
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
hehe..abis dapet mobil, trs masih nungguin Nopol bos.. Buat ane yg ini lbh menyiksa, soale mobil di depan mata tp ga bisa dibawa kemana-mana.. kekeke..v1rz wrote:nice review. ane maci nungguin janji sales boil ane keluar minggu ini

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8765
- Joined: Tue Jun 12, 2007 8:46
- Location: +6261
- Daily Vehicle: just a bike
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
@cuple : drpd mbl nya terduduk manis, mending di poles saja...sampe mengkilap.....

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8765
- Joined: Tue Jun 12, 2007 8:46
- Location: +6261
- Daily Vehicle: just a bike
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
buat TS...mantap review nya 

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Nice review bro, tinggal dilengkapi dgn foto2nya biar lebih mantap



-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 14444
- Joined: Thu Nov 06, 2008 9:28
- Location: in your heart
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
kalo ane lihat di websitenya, untuk semua passanger 2 tahun atau 50.000km..FortunerMan wrote: Ini semua model mitsu garansi cuman 2 thn? Masa kalah ama Suzuki? Kirain merek Jepun udah standar semua 3 thn...KTB oh KTB...
untuk light commercial 1 tahun atau 20.000km
untuk commercial 2 tahun atau 50.000km...
bujug... ampun deh KTB...
tapi ada untungnya, jandanya jadi murah deh.. wong udah lewat garansi..


Dark Brownies with Cappuccino
Red and Gold
Lime Green
Red and Gold
Lime Green
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8765
- Joined: Tue Jun 12, 2007 8:46
- Location: +6261
- Daily Vehicle: just a bike
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
ha..ha.h.a..bener tuh Om Kopat....tapi pelit amat ini KTB yah...cuma 50rbkm ato 2 taon....
atao masih takut ama kondisi solar indo, ato memang gak pede ama produknya sendiri

atao masih takut ama kondisi solar indo, ato memang gak pede ama produknya sendiri
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11521
- Joined: Sat Mar 17, 2007 7:20
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
janda ooh janda..heuheuheu
to TS: nice write up:)

to TS: nice write up:)
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 86
- Joined: Wed Oct 15, 2008 9:26
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
om TS : saya sempet baca di salah satu majalah otomotif mengatakan bentuk jok (depan s/d belakang) katanya kurang bucket atau ga pas sama posisi badan, terutama kaki katanya aga menggantung. bener ga sih om? terus secara om dipakai buat keluarga, apakah ada kesulitan pada A/C yang cuma tersedia di baris 1 dan pada baris 3 kan ada di samping...mengganggu ga si? tolong dijawab yah om 

Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Yg begini2 saran saya coba sendiri kali om...bentuk badan orang kan lain2 - yg gendut bgt kalo dikasi bucket ngerasa sempit, yg kurus kalo gak mencengkeram ngerasa gak pakem...siinoi wrote:om TS : saya sempet baca di salah satu majalah otomotif mengatakan bentuk jok (depan s/d belakang) katanya kurang bucket atau ga pas sama posisi badan, terutama kaki katanya aga menggantung. bener ga sih om? terus secara om dipakai buat keluarga, apakah ada kesulitan pada A/C yang cuma tersedia di baris 1 dan pada baris 3 kan ada di samping...mengganggu ga si? tolong dijawab yah om
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 36
- Joined: Wed May 09, 2007 12:12
- Location: Jakarta
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
@siinoi: jok baris ketiga tidak nyaman. Walau ditopang headrest yang bisa ditinggikan, sandaran punggung rendah. Yang membuat gak nyaman adalah kaki harus ditekuk agak tinggi. Mungkin ini berhubungan dengan sasis serta posisi roda belakang. Hanya saja, sandaran bisa ditegakan dan sedikit direbahkan ke belakang. Jadi, baris ketiga cocoknya untuk anak kecil.
Jok baris kedua tidak senyaman jok depan. Sandaran punggung kurang mencengkram dan agak menonjol. Malah kalau duduk bertiga dan kebagian duduk di tengah, sungguh tidak nyaman karena tonjolannya begitu terasa. Nilai plusnya adalah baris kedua luas dan legroom cukup lega, serta bisa dimajumundurkan.
Jok depan paling nyaman. Lumayan mencengkram.
Untuk AC, walau tidak ada blower di baris kedua, tidak terlalu masalah. Memang agak lambat dinginnya sampai ke baris kedua. Namun ini bisa diakali dengan menghidupkan AC belakang / baris ketiga yang bisa dikontrol dari dashboard. Atu cukup aktifkan mode "auto".
@zweifellos: hanya beberapa kali saja saya menggunakan sport mode / "manual". Kalau kita melakukan deselerasi dan lupa mengganti gigi, maka secara otomatis ganti sendiri seandainya RPM kurang dari 1000. Namun untuk akselarasi, gak tahu apakah pindah sendiri kalau mencapai RPM tertentu.
Transmisi adaptive setahu saya ada di Pajero 3.8 Vg Super Exceed, ga ada di PS. IMO, adaptive transmission ga bagus kalau mobil suka dibawa orang berbeda. Saya memiliki pengalaman kurang baik dengan Focus HB 2.0 yang pake adaptive transmission. Karena mobil sering dipake bergantian dengan istri yang gaya mengemudiya berbeda, walhasil kimputernya bingung dan terjadi error sehingga harus dilakukan system reset.
@cuple: STNK saya juga baru keluar minggu depan ....
Jok baris kedua tidak senyaman jok depan. Sandaran punggung kurang mencengkram dan agak menonjol. Malah kalau duduk bertiga dan kebagian duduk di tengah, sungguh tidak nyaman karena tonjolannya begitu terasa. Nilai plusnya adalah baris kedua luas dan legroom cukup lega, serta bisa dimajumundurkan.
Jok depan paling nyaman. Lumayan mencengkram.
Untuk AC, walau tidak ada blower di baris kedua, tidak terlalu masalah. Memang agak lambat dinginnya sampai ke baris kedua. Namun ini bisa diakali dengan menghidupkan AC belakang / baris ketiga yang bisa dikontrol dari dashboard. Atu cukup aktifkan mode "auto".
@zweifellos: hanya beberapa kali saja saya menggunakan sport mode / "manual". Kalau kita melakukan deselerasi dan lupa mengganti gigi, maka secara otomatis ganti sendiri seandainya RPM kurang dari 1000. Namun untuk akselarasi, gak tahu apakah pindah sendiri kalau mencapai RPM tertentu.
Transmisi adaptive setahu saya ada di Pajero 3.8 Vg Super Exceed, ga ada di PS. IMO, adaptive transmission ga bagus kalau mobil suka dibawa orang berbeda. Saya memiliki pengalaman kurang baik dengan Focus HB 2.0 yang pake adaptive transmission. Karena mobil sering dipake bergantian dengan istri yang gaya mengemudiya berbeda, walhasil kimputernya bingung dan terjadi error sehingga harus dilakukan system reset.
@cuple: STNK saya juga baru keluar minggu depan ....

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 7559
- Joined: Tue Feb 17, 2009 4:44
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Imo rata2 sistem transmisi pintar akan berpindah secara otomatis apabila rpm sudah mencapai batas redline, dan akan turun scr otomatis pula apabila dilakukan pengereman sampai mobil hampir berhenti,, mungkin kecuali di mobil2 yg karakternya memang sports car,,
setidaknya ini sy alami sendiri di mobil2 sy yg bertransmisi triptonik/steptronik
setidaknya ini sy alami sendiri di mobil2 sy yg bertransmisi triptonik/steptronik

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 221
- Joined: Sat Jun 20, 2009 7:48
Re: Review: Mitsubishi Pajero Sport Exceed 4x2 2.5 AT
Salah satu alesan ane ambil PS krn dibanding competitior2nya PS yg tempat duduk baris 3 nya paling Ok..The Watcher wrote:@siinoi: jok baris ketiga tidak nyaman. Walau ditopang headrest yang bisa ditinggikan, sandaran punggung rendah. Yang membuat gak nyaman adalah kaki harus ditekuk agak tinggi. Mungkin ini berhubungan dengan sasis serta posisi roda belakang. Hanya saja, sandaran bisa ditegakan dan sedikit direbahkan ke belakang. Jadi, baris ketiga cocoknya untuk anak kecil.
Jok baris kedua tidak senyaman jok depan. Sandaran punggung kurang mencengkram dan agak menonjol. Malah kalau duduk bertiga dan kebagian duduk di tengah, sungguh tidak nyaman karena tonjolannya begitu terasa. Nilai plusnya adalah baris kedua luas dan legroom cukup lega, serta bisa dimajumundurkan.
@cuple: STNK saya juga baru keluar minggu depan ....
Captiva: Boro2 duduk, untuk masuk aja ane (tinggi 176, berat 82) perlu perjuangan keras. Pas duduk dengkul harus agak dimiringin, sedangkan PS posisi dengkul lega, ga perlu mentok kursi baris ke 2.
Everest: Posisi duduk juga lega tp kelemahannya 1. ga ada headrest. Kalo buat jalan jauhh/macet capee jg ne, berasa naik metromini.. 2. Tmpt duduk baris ketiga ga bisa dilipet 50:50.. padahal ane perlu satu buat duduk suster, satu lagi dilipet flat buat kereta bayi.
Fortuner: Lumayan lega tp ane lgs ilfil pas tau tmpt duduknya ga bisa dilipet flat.. musti gantung2 model mobil jadul..
@Watcher.. Lahhh..ente udah jalan2 aja.. apa pake plat B *** QR?